Anda di halaman 1dari 13

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

Buku Pegangan
1. Al-Bahra bin Ladjamuddin.B, Metode
Perancangan Program (Program
Terstruktur), PErguruan Tinggi Raharja,
Tangerang, 2004.
2. Al-Bahra bin Ladjamuddin.B, Pengantar
Rekayasa Perangkat Lunak, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006.
3. Coad, P., and E. Yourdon (1991).
Object-Oriented Design. Prentice-Hall,
New Jersey
4. Hawryzkiewyez. L.T. (1993).
Introduction to System Analysis and
Design. Prentice Hall. New York.
5. LaBudde, Keith. (1987). Structure
Programming Concepts. McGraw-Hill Book
Co. New York.
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 1 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
6. Rambaugh, J.et.all (1991). Object-
Oriented Modeling and Design. Prentice-
Hall. New Jersey
7. Robertson, Lestey. Anne. (1993). Simple
Program Design. Boyd & Fraser
Publishing Company. Denvers.
Massachusells.
8. Tim Dosen Ubinus, Transparansi Kuliah
Metode Perancangan Program, Univ.
Bina Nusantara, 2000.

Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 2 - 13


Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR-1

I. MERANCANG PROGRAM
Tujuan
1. Menjelaskan sejarah metodologi
perancangan program dan ciri program yang
baik.
2. Menjelaskan Tip dan Trik Merancang
Program Terstruktur
3. Menjelaskan Algoritma, Structure
English dan Pseudocode.

SEJARAH METODOLOGI PENGEMBANGAN PROGRAM


Metodologi pengembangan program
pertama kali diperkenalkan Prof E.W
Dykstra tahun 1960.
Salah satu tujuan dari
perancangan pemrograman terstruktur
mengurangi pemakaian instruksi
percabangan atau perintah GOTO.
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 3 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
Oleh karena itu sering disebut
pemrograman terstruktur sebagai
pemrograman tanpa GOTO ( GOTO less
programming ).
Krisis metode pengembangan
Kemampuan tenaga programmer
tertinggal
Modifikasi program jika ada
kesalahan atau perubahan
Modifikasi akan sulit jika kode
program tidak terstruktur dengan baik.
Biasanya merupakan program yang
besar dan komplek.
Diupayakan menghindari konflik
internal team.
Pembagian kerja team
berdasarkan modul-modul program yang
sudah dirancang.

Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 4 - 13


Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
Structured walk-through :
memonitor dan mengkaji kemajuan
pengerjaan sistem.

CIRI-CIRI PROGRAM YANG BAIK/TERSTRUKTUR


(GOOD PROGRAMS)
1. Run correctly
2. Run efficiently
3. Be easy to read and understand
4. Be easy to debug and
5. Be easy to modify.

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM


1. Definisikan Masalah
Input
Proses
Output
2. Merancang Outline Pemecahan
Masalah
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 5 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
Rincian proses terinci
Tentukan struktur kontrol
Tentukan kepala algoritma,
deklarasi variable dan deskripsi
Pengembangan Outline ke dalam
Algoritma
Melakukan test Algoritma
3. Coding/menulis program dan
algoritma
4. Execute program
5. Dokumentasi dan pemeliharaan
program

KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR


1. Pemrograman Top-down
Teknik Top-Down suatu masalah yang
kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa
kelompok masalah yang lebih kecil. Dari
kelompok masalah yang kecil tersebut
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 6 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
dianalisis. Apabila dimungkinkan maka
masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi
subbagian dan setelah itu mulai disusun
langkah-langkah untuk menyelesaikannya
secara detail.
Teknik Bottom-Up (mulai ditinggalkan)
bila ada masalah yang kompleks, maka
pemecahan masalah dilakukan dengan
menggabungkan prosedur-prosedur yang ada
menjadi satu kesatuan program guna
menyelesaikan masalah tersebut.

2. Pemrograman Modular
Pada teknik top-down masalah
yang besar dan kompleks dibagi-bagi ke
dalam kelompok masalah yang lebih kecil.
Kelompok masalah yang kecil modul
Teknik pemograman terstruktur
yang digunakan untuk mengimplementasikan
langkah-langkah pemecahan masalah pada
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 7 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
kelompok masalah yang kecil tersebut
teknik pemograman modular
Modul program sekumpulan
instruksi yang memiliki operasi-operasi
dan data yang didefinisikan; memiliki
struktur internal yang tidak tergantung
pada subprogram yang lain, dan merupakan
satu kesatuan yang utuh yang akan
dieksekusi secara berulang-ulang.

3. Teorema Struktur / Struktur Kontrol


3.a.Sequence
Menghitung luas segitiga. Luas sembarang
segitiga adalah setengah dari panjang
alas dikali tinggi. Panjang alas dan
tinggi segitiga dibaca dari piranti
masukan. Luas segitiga dicetak ke
piranti keluaran.
3.b.Selection

Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 8 - 13


Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
Menghitung komisi yang diterima salesman
berdasarkan jumlah penjualan yang
dicapainya. Salesman itu mendapat komisi
10% dari hasil penjualannya. Masukan
algoritma adalah nama salesman dan
jumlah penjualan yang dicapainya.
Tampilkan ke piranti keluaran nama
salesman dan besar komisi yang
diperolehnya.
3.c.Repetition
Dibaca sebuah karakter. Tuliskan pesan
Huruf hidup jika karakter tersebut
merupakan huruf vokal.

ALGORITMA DAN PSEUDOCODE


1. Definisi Algoritma
Memiliki logika perhitungan /
metode yang tepat dalam memecahkan
masalah.

Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 9 - 13


Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
Menghasilkan output yang tepat
& benar dalam waktu yang singkat.
Ditulis dengan bahasa yang
standard secara sistematis, sehingga
tidak menimbulkan arti ganda.
Ditulis dengan format yang
mudah dipahami sehingga mudah
diimplementasikan kedalam bahasa
pemrograman.
Semua operasi yang dibutuhkan
terdefinisi dengan jelas dan selalu
berakhir setelah sejumlah langkah
dilakukan.
Contoh :
1. Deklarasi variabel lokal
No_bulan : integer (1..12)
Deskripsi :
read (no_bulan)
case (no_bulan)
no_bulan = 1 ; write ( Januari )
no_bulan = 2 ; write ( Februari )
no_bulan = 3 ; write ( Maret )
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 10 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
no_bulan = 4 ; write ( April )
no_bulan = 5 ; write ( Mei )
no_bulan = 6 ; write ( Juni )
no_bulan = 7 ; write ( Juli )
no_bulan = 8 ; write ( Agustus )
no_bulan = 9 ; write ( September )
no_bulan = 10 ; write ( Oktober )
no_bulan = 11 ; write ( Nopember )
no_bulan = 12 ; write ( Desember )
endcase

2. Algoritma dalam kehidupan sehari hari


yang sering kita jumpai adalah:
PROSES ALGORITMA LANGKAH DALAM
ALGORITMA
Membuat resep kue Masukan bahan
kue panduan bahan laian
Pratikum pratikum dalam wajan
kimia panduan sampai
Merakit merakit mengembang
mobil Campur 5ml
H2SO4 kedalam
i5 ml NaOH
Sambung
komponen A
dengan
komponen B

Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 11 - 13


Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
2. Sifat-sifat Algoritma
a. Input yaitu algoritma harus
mempunyai keadaan awal tertentu
(masukan data) yaitu besaran yang
diberikan kepada algoritma sebelum
algoritma mulai bekerja.
b. Output yaitu algoritma harus
menghasilkan keluaran yaitu besaran
yang memiliki hubungan dengan masukan
setelah melalui proses.
c. Finiteness yaitu algoritma harus
berhenti setelah jumlah langkah
tertentu.
d. Definiteness yaitu setiap langkah
harus terdefinisi dengan baik dan
tepat serta tidak berarti-dua
(ambiguous).
e. Effectiveness yaitu setiap langkah
harus berdaya guna artinya susunan
Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 12 - 13
Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007
algoritma harus sependek mungkin,
sehingga dapat dikerjakan dalam
sejumlah waktu yang masuk akal.

Edisi: 01 Rev: 0 Pertemuan ke : 1 / 13 - 13


Edited By Al-Bahra. L. B, Agustus 2007

Anda mungkin juga menyukai