Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rokok

Adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan daun nipah, kertas dan

sebagainya. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Merokok adalah membakar tembakau yang

kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa

(Kusuma,2011)

2.1.1 kandungan rokok

Rokok mengandung banyak bahan kimia. Setiap satu batang rokok dibakar,

mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia diantaranyanikotin, gas karbon monoksida, tar, nitro

gen oksida,hidrogen sianida,amonia, akrolein, benzene, dan etanol. Kandungan rokok sangat

berbahaya bagi perokok maupun orang-orang disekitarnya (perokok pasif). Asap rokok yang

terhirup dapat menyebabkan penyakit berbahaya, yaitu kanker, penyakit jantung dan

emfisema. Pada organ reproduksi akan meyebabkan gangguan seperti kemandulan (laki-laki

dan perempuan), impotensi, gangguan kehamilan dan perkembangan janin (fitriani dkk,

2010). Zaqt-zat beracun yang paling utama terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai

berikut :

a. Nikotin
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pirollin yang terdapat dalam nikotina tabacum,

nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang bersifat adiktif dapat

mengakibatkan ketergantungan. Nikotin merupakan senyawa alkaloid (zat yang

berbahan dasar atom nitrogen ) yang terdapat pada akar daun tembakau. Nikotin

pada tembakau berkisar 0,6 hingga 3% berat tembakau. Zat ini hanya ada dalam

tembakau, sangat aktif dan mempengaruhi otak atau su sunan saraf pusat. Nikotin

juga memiliki karakteristik adiktif dan psikoaktif. Dalam jangka panjang, nikotin akan

menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan sehingga perokok akan


sellu membutuhkan kadar nikotin yang smeakin tinggi untuk mencapai tingkay

kepuasan dan ketagihannya. Nikotin ini dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan

tekanan darah, menyempitkan pembuluh darah perifer dan menyebabkan ketagihan

serta ketergantungan pada pemakainya. Di ala, nikotin dalam tumbuhan berfungsi

untuk mengusir serangga atau bisa dikatan merupakan insektisida alami

(Padmaningrum,2007).
b. Tar

Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik.

Dengan adanya kandungan tar yang beracun ini, sebagian dapat merusak sel paru

karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafa dan paru-paru sehingga

menimbulkan iritasi pada saluran nafas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring,

dan kanker paru. Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai

uap pada asap rokok. Setelah dingin akan menjadi pada padat dan membentuk

endapat berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran nafas, dan paru-paru,

sementara kadar dalam rokok berkisar 24-45 mg (Kusuma, 2011).

c. Karbon monoksida

Karbon monoksida (CO) yakni gas tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat

mematiakan. Karbon monoksida merupakan gas yang akan berbaur dengan darah dan

menghambat asupan oksigen paru-paru. Saat karbon monoksida dihirup ia akan

terikat pada hemoglobin dalam darah yang disebut karboksihemoglobin. Daya ikat

karbon monoksida dapa hemoglobin sekitar 200 kalo lebih kuat dibanding oksigen.

Kuatnya ikatan tersebut dapt menyebabkan berkurangnya kadar pasokan oksigen yang

diedarkan ke seluruh organ dan jaringan tubuh. Kadar oksigen tubuh bisa berkurang

hingga 15% (Redaksi plus, 2007).

D. timah hitam
Timah hitam merupakan partikel asapa rokok. Setiap satu batang rokok mengandung

0,5 mikrogram timah hitam. Apabila seseorang menghisap 1 bungkus rokok perhari,

10 mikrogram timah hitam akan dihasilkan, sedangkan batas bahaya kadar timah

hitam didalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari (Kusuma,2011).

2.1.2 Jenis Rokok Dan Klasifikasi Rokok

Rokok umumnya terbagi menjadi 3 kelompok yaitu rokok putih, rokok kretek dan

cerutu. Rokok putih mempunyai 14-15 mg tar dan 5 mg nikotin. Dimana kandungan tar dan

nikotin tersebut lebih rendah dibanding rokok kretek dan hal ini dikontrol dengan baik

/dijamin oleh pabriknya, karena kadar tar nikotin ini justru menjadi nilai jual tinggi baggi

mereka berkaitan dengan isu kesehata. Rokok kretek memiliki sekitar 20 mg tar dan 4-5 mg

nikotin, lebih besar kandungan tar nikotinnya dari rokok putuih. Cerutu umumnya berbentuk

seperti kapal selam dengan ukuran lebih besar dan panjang dari dua jenis rokok pertama,

terdiri atas daun tembakau kering yang digulung-gulung menjadi silinder gemuk, lalu dilem.

Akibatnya kandungan tar dan nikotin cerutu paling besar dibanding jenis rokok lain

Menurut Sweeting (1990) dalam Alamsyah (2009) membagi peroko atas 3 kategori, yaitu :

1. Bukan perokok (non smoker), adalah seseorang yang belum pernah mencoba merokok

sama sekali
2. Perokok eksperimen (experimental smoker), adalah seseorangyang telah mencoba

merokok tapi tidak menjadikannya kebiasaan.


3. Perokok tetap atau perokok regular (regular smoker) adalah seseorang yang teratur

merokok baik dalam hintunggan mingguan dengan intensitas yang lebih tinggi.

Sitepoe (2000)membagi rokok atas 4 bagian,yaitu : 1) perokok ringan adalah seseornag

mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang perhari; 2) perokok sedang, adalh seseorang yang

mengkonsumsi rokok antara 111-20 batang perhari; 3)perokok berat, adalah seseorang yang

mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang perhari; dan 4) perokok yang menghisap rokok

dalm-dalam. Berdasarkan penjelasan diatas maka kebiaasan merokok dapat dibagi atas
perokok dan bukan perokok. Perokok adlah seseorang yang merokok sedikitnya 1 batang

perhari selama sekiurang-kurangnya 1 tahu, serta bukan perokok adalah seseorang yang

belum pernah mencoba rokok dan pernah mencoba tetapi tidak rutin meroko sebanyak 1

batang perhari selama 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai