Anda di halaman 1dari 5

A.

MASALAH TUJUAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI


1. Masalah Ekonomi Negara Maju dan Yang Sedang Berkembang
Setiap masyarakat, di negara yang telah mnaju sekalipun, menghadapi masalah yang
sering menghhambat pembanggunan ekonomi. Namun pembangunan ekonomi dapat pula
duipakai untuk emngatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Tidak ada satu negarapun yang telah mengembangkan sumber daya yang teklah dimiliki
secara maksimum . oleh karena itu satu negara sebanrnya hanya berada pada satu tahap
dalam pembangunan. Ada berada dalam tahap lebih maju,
a. Kemiskinan dan Keterbelakangan
Rendahnya produktivitas pertanian.
Kebanyakan negara yang miskin dominasi sektor pertanian kebanykan
negara yang miskin dominasi sektor pertanian selalu miskin, lihat saja Australia
Denmark, dan New Zealand, negara pertanian tetapi pendapatan per kapitanya
inggi.
Jadi yang membuat negara itu miskin bukan karena dominasinya pertanian,
tetapi rendahnya produktluas lahan pertanian sempit, teknologinya ivitas
pertaian. Rendahnya produktifitas ini dikarenakan uas lahan pertanian sempit,
teknologinya sederhana, adanya tanah-tanah absente. Tanah absente ini akan
menyebabkan petani penggaraf tidak terdorong bekerja keras karena sebagian
besar hasilnya dinikmati pemilik tanah yang tinggal dikota.
Kurangya prasarana dan sarana
Mengakibatkan terjadinya refragmentasi ekonomi. Sukar untuk
membangun pasar nasional yang terintegrasi karena transportasi, komunikasi,
pendidikan, dan sebaganya masih relatif.
Sektor moneter yang belum maju.
Banyak negara yang pendapatan perkapitanya rendah sektor moneternya
juga belum berkembang sehingga menyulitkan upaya pembentukan modal.
Pembangunan dapat terhambat.
Kurangnya pendidikan dan tenaga terampil.
Pertumbuhan ekonomi sangat erat dengan tenaga terampil dan pendidikan.
Negar miskin, sistem pendidikannya juga lemah dikarenakan tidak mempunyai
dana untuk mengembangkan pendidikan.
Tabungan rendah
di negara miskin biasanya disebabkan sektor swasta lemah. Sebagian besar
pendapatannya digunakan untuk konsumsi, sehingga tanbungan redah, akibatnya
pembagunan terhambat.
b. Pertumbuhan penduduk yang cepat
Berkaitan erat dengan kemiskinan adalah pertumbuhan penduduk yang
tinggi. Pertumbuhan ekonomi akan terjadi apabila laju pertumbuhan pendapatan
melebihi laju pertumbuhan penduduk. Untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi diperluka inestai yang besar. Banyak negar berkembang yang
kekurangan dana untuk investai. Ironisany, paa saat bersamaan negar berkembang
tersebut juga mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga pendapatan
perkapitanya menurun. Banyak emerintah negar berkembang meggalakkan proyek
keluarga berencana guna meningkatkan pendapata perkapita. Hanya apabila laju
pertumbuhan penduduk lebih rendah dari laju pertumbuhan produksi, negara tersebut
dapat meningkatkan pendapat perkapita.
c. Pengangguara
Tingkst pengaggauran yang tinggi mencerminkan bahwa sumber daya tidak/
belum menggunakan sepenuhnya. Negara berkembang biasanya mempunyai tingkat
pengangguran yang tinggi, maka sering pendidikan dan latihan belum anyak
dilakukan. Pengangguran kadang kala sebagai konsekuensi keterbelakangan
prekonomian. Belakangan ini negar maju pun mengalami tingkat pengangguran yang
tinggi. Bagaimanapun tingkat kemajuan ekonomi suatu negara, apabila jumlah
barang yang dihasilkan melebihi umlah yang diminta da kecedrungan munculnya
pengagguran.
d. Inflasi
Infkasi yang tinggi merupakan masalah ekonomi. Tenaga beli uang
(pendapatan). Masyarakat yang penapatannya tetap akan dirugikan sedangkan yang
berpenghasilan tidak tetap kadang kala diuntungkan. Dengan demikian inflasi dapat
mempengaruhi distribusi pendapatan.
e. Kegagalan pasar
Dinegar yang sudah maju sekalipun sering mekanisme pasar tidak dapat
bekerja dengan sempurna, lebih-lebih negara berkebang, campr tangan pemerintah
kadangkala dominan. Timbulnya monopoli dapat merusak pasar. Apabula pemerintah
ingin memelihara keseimbangan ekonoi perlu mngatur moopoli tersebut.
Belakanagan ini banyak negara yaang sangat memperhatikan dampak
pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan. Polusi udara atau air dapat
menimbulkan biaya riil, seperti banyak orang sakit, bururng-burung atau ikan yang
mati, yang tidak diperhitungkan dalam biaya proses [roduksi. Oleh karena itu
masalah polusi ini perlu diatur.
f. Pemerataan
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selamanya menguntungkan,
terutama apabila diikuti dengan distribusi penpatan yang tidak merata. Pemerintah
melalui kebijaksanaan fiskal misalnya, dapat mengurangi ampaknya terhadap pe-
merataan

2. Tujuan Kebijaksanaan Ekonomi


Apapun sistem ekonomi yang dianut olh suatu egara kebijaksanaan ekonomi pada
umumnya ditujukan untuk mencapai :
a. Efisiensi ekonomi, yakni upaya menggunakan sumberdaya yang terbata secara
efisen. Efisiensi dapat dilihat baik dari segi konsumen, produsen, pemerintah
maupun masyarakat secara keseluruhan. Seringkali terjadi konflik antaraujuan satu
pihak dengan pihak lain. Misalnya, petani mungkin melalui penggunaan input atau
teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi, tetapi mungkin mnimbulkan
surplus produksi padi secara nasional.
b. Pertumbuhan ekonomi
Yaitu upaya meningkatkan standar hidup masyarakat secara terus menerus. Rkonomi
in dapat dicapai melalui kemanjuan teknologi, peningkatan kuanitas dan kualitas
faktor produksi, serta pendidikan dan latihan.
c. Stabilitas prekonomian
Yakni upaya untuk mengurangi pluktuasi kegiatan ekonomi yang disebabkan karena
adanya inflasi dan pengangguran, serta kegiatan prekonomian yang cenderung lebih
banyak untuk spekulasi bukan untuk produksi. Apabila harga naik dengan tajam,
mungkin pengusaha menumpuk arang dengan harapan harga naik lagi. Akibatnya
pengusaha lainnya kekurangan barang tersebut.
d. Pemerataan
Yakni upaya untuk mengurangi kesenjangan pendapatan baik antargolongan, sekor
maupun antardaerah. Pendapatan seseorang itu berasal dari sumbangannya terhadap
proses prosuksi yang berupa upah/gaji, bunga sewa dan keuntungan. Pembayaran
transfer tidak menambah pendpatan nasional, karena satu pihak mempunyai uang
lebih banyak sedang pihak lain mempunyai unag lebih sedikit

3. Kebijaksanaan Pemerintah
Kebijaksanaan pemerintah biasanya sebagai hasil interaksi antara masalah yang
dihadapi oleh masyarakat dengan tujuan pembangunan ekonomi.
Secara skematis interaksi tersebut dapat digambarkan sbb:

Kebijaksanaan
Tujuan pmbangunan ekonomi
Pemerintah
- Efisiensi ekonomi
- Pertumbuhan ekonomi
- Stabilitas
- Pemerataan

Tujuan pmbangunan ekonomi

- Kemiskinan
- Pertumbuhan penduduk yang cepat
- Pengangguran
- Inflasi
- Kegagalan pasar (monopoli &
Ada interaksi antara
polusui ) masalah yang dihadapi dengan tujuan ekonomi, sperti misalnya,
upaya mengatasi masalah inflasi berkaitna erat dengan tujuan stabilitas. Kdangkal
kebijaksanaan pemerintah itu segabaiu hasil dari tujuan ekonomi tersebut. Misalnya,
pertumbuhan ekonomi yang cept dapat menimbulkan distribusi pendapatan yang kurang
merata sehingga pemerintah perlu mengambil kebijaksanaan untuk memperbaiki
pemerataan ini.

B. KONSEP DASAR DALAM ILMU EKONOMI


1. Penyederhanaan/ Abstraksi
Ahli ekomnomi di dalam menganalisis kegiatan ekonomi masyarakat yang
kompleks menggunakan cara-cara yang dilakukan juga oleh ahli-ahlui ilmu laibn.
Didalam menganalisis hal yang kpompleks biasnay poara ahli melakukan
penyederhanaan. Seorang ahli tekbnik, misaklnya membyuat suatu maket dari
bang8unanyang akan dibang7un. Maket adalah penyederhanaan (dengan ukuran yang
kecil ) guna menggambarkan bangunan yang sesusngguhnya yang nanti akan dibangun.
Bagi ahli ekonomi penyederhanaan ini dilakukan dengan menggunakan asumsi
yang sering dikenal dengan istilah ceteris paribus. Abstraksi dengan asusmsi ini
dilakukan karena maslah ekonomi itu kompleks menyangkut hubungan antara mnanusia
atau dengan yang lain segabgai produsen atau konsumen). Manusia yang satu berbeda
dengan yang lain baik perasaan, motivasi serta selera, sehingga hubungan tersebut dapat
menjadi komleks. Lain halnya dengan ahli-ahli ilmu eksakta, misalnya ilmu kimia, dalam
menerangkan hubungan (reaksi kimia) antara cairan satu demngan yang lain relatif pasti
tanpoa dipengaruhi oleh perasaan atau selera. Ahli ekonomi akan lebih susah
memperkirakan tingkjah laku manusia yang mempunyai perasaan, motivasi dan selera
yang berbeda. Oleh karena itu ahli ekonomi lalu melakukan abstraksi (poenyederhanaan)
hal-hal yang tidak penting gubna memahami bekerjanya mekanisme ekonomi yang
kompleks.
Ada satu lelucon tentang 3 orang sarjana (kimia, teknik , ekonomi) yang berkemah
di tengah hutan mau makan daging dalam kaleng, tetapi lupa tidak membawa alat
pembuka kalengnya, mereka berdebat tentang bagaimana membuka daging dalam kaleng
tersebut. Sarjana kimia menyarankan bagaimana kalau dengan cara memanasi kaleng
tersebut hingga kalengnya pecah. Sarjana teknik meragukan bahwa cara tersebut dapat
memecahkan kaleng, dia menyarankan dengan menggunakan alat (kunci mobil,
misalnya) pemecah kaleng. Giliran sarjana ekonomi , dia berpikir sejenak dan kemudian
mengemukakan pemecahan demikian, seandainya (dengan anggapan) kita punya alat
pembuka , cara membuka begini dia membuat asumsi yang mungkin tidak realistis,
dikarenakan kompleksitas yang cukup tinggi dari dunia nyata.
Sarjana ekonomi melakukan abtsraksi dari hal-hal kecil tersebut supoaya dunia nyata
yang kompleks tersebut supaya dapat mudah dipahami.
Penyederhanaan (abstraksi) dari hubungan yang terdapat dalam dunia nyata untuk
memahami atau menganalisis bagaimana mekanisme hubungan tersebut adalah suatu
teori. Apabila hubungan tersebut antara variabel ekonomi maka disebut teori ekonomi.
Dengan demikian, teori ekonomi mencoba menjelaskan mekanniusme hubungan antara
variabel ekonomi satu dengan lainnya. Teori ekonomi memberikan logika berpikir untuk
mengorganisasi dan menganalisis data ekonomi.

2. Model
Sarjana ekonomi menggunakan satu model untuk menjelaskan hubungan (sebab-
akibat) antara variabel ekonomi. Model adalah representasi dari dunia nyata (realita).
Istilah model sangat familiar tidak hanya untuk sarjana ekonomi, tetapi juga untuk anak-
anak sekalipun . keduanya mempunyai kemiripan tentang artui dari istilah model.
3. Tingkah Laku Yang Rasional
Banyak model ekonomi menggunakan anggapan bahwa pelaku ekonomi, apakah
konsumen atau produsen, kedu-duanya bertuindak secara rasional.
Artinya keputusan yang diambil didasarkan pada prinsip efisiensi. Keputusan yang
diambil merupakan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai