Anda di halaman 1dari 15

8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan suatu hasil cipta manusia dengan

sumber-sumber historis yang didokumentasikan baik dengan

lingkup dan kandungannya yang dapat ditentukan secara pasti

dengan orang-orang professional dan terpercaya yang

mempraktekkannya secara menguraikan (Notoatmodjo, 2010).


Menurut pendekatan kontruktivitas, pengetahuan bukanlah

fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan

sebagai kontruksi kognitif seseorang terhadap proyek, pengalaman

maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang

sudah ada dan tersedia sementara orang lain hanya menerimanya.

Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus-

menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi

karena adanya pemahaman-pemahaman baru (Mubarak, 2010).


2. Tingkat Pengetahuan Di Dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkat, yaitu (Notoadmojo, 2010):

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan


9

yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah

mmerupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)
8
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesisi)

Sintesisis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)
10

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

3. Faktor faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Perawatan payudara


Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan dipengaruhi

oleh beberapa hal, yaitu :


a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses

pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat

berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah

tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan

yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuanya

Notoadmodjo (2010).
Pendidikan sebagai upaya terciptanya kualitas sumber

daya manusia sebagai masyarakat pertama dalam

pembangunan.suatu bangsa akan berhasil dalam

pembangunannya dan tumbuh menjadi bangsa yang maju

apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu dan

pendidikan (Ahmadi, 2010).


Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga


11

meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu makin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki,

sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan. (Nursalam, 2012).


Pendidikan adalah jenjang sekolah yang pernah diikuti

oleh seseorang dimana jenjang tersebut telah diatur menurut

umur oleh dinas terkait dalam hal ini dinas pendidikan nasional.

Jenjang pendidikan yang telah diperbaharui sekarang ini adalah

jenjang pendidikan dasar dari SD sampai dengan sekolah

lanjutan pertama, jenjang pendidikan menengah yaitu sekolah

menengah atas sederajat serta jenjang pendidikan tinggi meliputi

perguruan tinggi dan sederajat (Suwarno, 2010).


b. Informasi
Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang

rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari

berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu

akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.


Informasi adalah salah satu faktor penting yang dapat

meningkatkan pengetahuan ibu hamil, semakin valid informasi

yang diterima maka semakin baik pengetahuannya. Ibu hamil

yang memperoleh informasi atau penjelasan tentang pengertian

perawatan payudara yang singkat dan jelas dari bidan akan lebih
12

mudah memahaminya sehingga pengetahuan ibu hamil tentang

perawatan payudara lebih baik (Manuaba, 2010).


Informasi yang diberikan saat konseling harus

disampaikan secara bertahap setiap kali datang dan ditambah

hal baru, sehingga ibu hamil dapat mengerti dan memahami

informasi dengan benar dan melaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan (Manuaba, 2010).


Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau

berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjang

amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang

meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah

tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai

media, maka hal ini akan dapat meningkatkan pengetahuan

orang tersebut (Nursalam, 2012).

c. Paritas

Paritas adalah wanita yang sudah melahirkan bayi hidup.

Paritas sangat berpengaruh sekali terhadap pengetahuan

dimana semakin banyak pengalaman seseorang ibu maka

makin tinggi pula pengetahuan yang diperolehnya (Manuaba,

2010).

Wanita yang pernah melahirkan sebelumnya tentunya

mereka memiliki pengalaman dalam merawat payudaranya. Jika

sebelumnya pernah terjadi masalah dalam perawatan payudara,


13

maka dia akan menggunakan pengalaman yang lalu untuk

memecahkan masalah yang terjadi saat ini (Manuaba, 2010).

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah

tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber

pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu

(Notoatmodjo, 2010).

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada

kecenderungan pengalaman yang kurang baik akan berusaha

untuk dilupakan oleh seseorang. Namun jika pengalaman

terhadap objek tersebut menyenangkan, maka secara psikologis

akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam

emosi kejiwaannya, dan akhirnya akan dapat pula membentuk

sikap positif dalam kehidupannya (Mubarak, 2010).

Paritas terbagi tiga kategori yaitu (Manuaba, 2010) :

1. Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan bayi hidup

sebanyak 1 kali
14

2. Multipara yaitu wanita yang telah melahirkan anak hidup

beberapa kali dimana persalinan tersebut tidak lebih dari 5 kali

3. Grande Multipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin

hidup lebih dari 5 kali.

B. Konsep Kehamilan
1. Pengertian
Menurut Federasi Obstetri ginekologi Internasional,

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau

10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan

terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung

dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13

hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28

hingga ke-40) (Saryono, 2012).


2. Diagnosis kehamilan

Menurut Moechtar (2011),tanda-tanda adanya kehamilan

adalah sebagai berikut :

a.Tanda-tanda dugaan hamil


1) Amenore (tidak dapat haid)
2) Mual muntah (Nausea and Vomiting)
3) Mengidam (ingin makanan khusus)
4) Tidak tahan sesuatu bau-bauan
5) Pingsan (terjadi gangguan sirkulasi kedaerah kepala)
6) Tidak ada selera makan (anoreksia)
7) Payudara membesar
8) Pigmentasi kulit
9) Varices (penampakan pembuluh darah vena)
15

b.Tanda-tanda pasti kehamilan


1) Adanya gerakan janin dalam rahim. Terlihat/ teraba gerakan

hamil, dan teraba bagian-bagian janin.


2) Adanya denyut jantung janin, dapat didengar dengan

atetoskop laenec, alat kardiogram, alat doppler dan dapat

dilihat dari ultrasonograf.

3. Konseling Pada Ibu Hamil


Menurut Manuaba (2010), mengemukakan ibu hamil

membutuhkan nasehat atau konseling dan pengetahuan yang

terkait dengan kehamilannya karena selama masa hamil terjadi

berbagai perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan

fisik, mental dan sosial. Konseling yang diberikan untuk ibu hamil

antara lain meliputi :


a. Makanan (diet) ibu hamil
Wanita hamil perlu mendapat perhatian susunan dietnya,

terutama mengenai jumlah kalori dan protein yang berguna

untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.


b. Merokok
Bayi yang dilahirkan dari ibu-ibu yang mempunyai kebiasaan

merokok memiliki resiko berat badan lahir rendah


c. Obat-obatan
Pemakaian obat-obatan selama hamil perlu dihindari

terutama pada kehamilan trimester pertama. Jika sangat

dibutuhkan maka obat-obatan tersebut perlu

dipertimbangkan besarnya manfaat dibandingkan bahaya

terhadap janin.
16

d. Lingkungan
Bahaya polusi udara, air dan makanan terhadap kesehatan

ibu dan janin sebagaimana halnya merokok.


e. Gerak badan
Gerak badan pada ibu hamil dapat memberikan keuntungan

sebagai berikut : melancarkan darah,meningkatkan nafsu

makan, meningkatkan fungsi pencernaan dan meningkatkan

pemenuhan kebutuhan istirahat/ tidur.


f. Kerja
Ibu hamil dibolehkan bekerja sebagaimana biasanya, namun

perlu diperhatikan kecukupan istirahat, kebutuhan tidur

terpenuhi dan pemeriksaan dengan teratur.


g. Pakaian
Pakaian ibu harus longgar dan tidak ketat terutama pada

daerah perut, anjurkan untuk mamakai bra yang menyokong

payudara, memakai sepatu dengan tumit tidak terlalu tinggi

dan pakaian dalam selalu bersih.


C. Perawatan Payudara
1. Pengertian
Perawatan payudara sering disebut Breast Care yang

bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara dan

memperbanyak atau memperlancar produksi ASI. Dengan

melakukan Perawatan payudara selama hamil yang sering disebut

dengan Breast Care During Pregnancy diharapkan segala

permasalahn kehamilan dapat ditangani (Kristiyanasari, 2012).


Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu

bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam

pemberian ASI. Kenapa ASI eksklusif penting tak lain karena pada

usia tersebut sesungguhnya bayi belum mampu mencerna


17

makanan lain selain ASI. Di samping memang ginjalnya belum

cukup sempurna untuk mengeluarkan sisa-sisa pembakaran

makanan, enzim-enzim dalam usus juga belum banyak untuk

mencerna makanan lain. Pada saat hamil, terjadi pembengkakan

dari payudara akibat pengaruh hormonal termasuk juga

pembengkakan dari puting susu, selain itu daerah sekitar puting

warnanya akan lebih gelap. Dengan adanya pembengkakan

tersebut, payudara menjadi mudah teriritasi bahkan mudah luka.,

oleh karena itu biasanya perlu dilakukkan perawatan payudara

selama hamil (Saryono, 2010).


2. Fisiologi Laktasi
Selama kehamilan, hormone estrogen dan progesterone

menginduksi (membangkitkan) perkembangan alveolus dan duktus

(lactiferus duct) di dalam mammae (payudara), disamping

menstimulasi (merangsang) produksi kolostrum (Wheler, 2011).


Namun demikian saat ini belum ada produksi ASI. Sesudah

bayi dilahirkan, disusul kemudian terjadi peristiwa penurunan

kadar hormon estrogen. Penurunan kadar hormon estrogen ini

mendorong naiknya kadar prolaktin. Mulailah aktivitas produksi ASI

berlangsung (Saryono, 2010).


Ketika bayi mulai menyusu pada ibunya, aktivitas bayi

menyusu pada mammae ini menstimulai terjadinya produksi

prolaktin yang terus menerus secara berkesinambungan. Sekresi

ASI sendiri, berada dibawah pengaruh atau kendali oleh neuro-

endokrin. Rangsangan sentuhan pada payudara yakni ketika bayi


18

menghisap puting susu menyebabkan timbulnya rangsangan yang

menyebabkan terjadinya produksi oksitosin. Oksitosin merangsang

terjadinya kontraksi sel-sel miopitel (Wheler, 2011).


Proses ini disebut refleks let down atau pelepasan ASI.

Setelah berlangsung beberapa hari, emosi dapat berpengaruh

pada fisiologi pelepasan ASI. Sebagai contoh rasa takut, lelah,

malu, kondisi stress pada ibu dapat menghambat pelepasan ASI

keluar payudara. Pada tahap awal emosi ibu tersebut sama sekali

tidak berpengaruh. Baru setelah bayi menghisap ASI pada hari-

hari berikutnya (tidak sama pada setiap ibu, hari keberapa) maka

emosi ibu berpengaruh pada pelepasan ASI tersebut (Wheler,

2011).
3. Tahapan Perawatan Payudara
Menurut Saryono (2010), tahapan perawatan payudara saat

kehamilan, yaitu :
a. Kehamilan usia 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu

datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting

susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol

keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke

dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan

perbaikan agar bisa menonjol. Dilakukan sehari dua kali

selama 6 menit.
b. Kehamilan usia 6-9 bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa. Puting

susu sampai areola mammae ( daerah sekitar putting dengan

warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-


19

3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak

yang menempel pada puting susu sehingga mudah

dibersihkan.
c. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang

bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet

Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam

dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam).


d. Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut

kearah puting susu sebanyak 30 kali sehari.


e. Pijat kedua areola mammae hingga keluar 1-2 tetes.
f. Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk

kering dan bersih.


g. Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara,

jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara. Bila

BH sudah mulai terasa sempit, sebaiknya menggantinya

dengan BH yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk

memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk

payudara.
4. Dampak jika tidak dilakukan perawatan payudara
Apabila selama masa kehamilan ibu tidak melakukan

perawatan payudara, dan perawatan tersebut hanya dilakukan

pasca persalinan, maka akan menimbulkan beberapa

permasalahan, seperti :
a. ASI tidak keluar, susu akan keluar setelah beberapa hari

kemudian
b. Puting susu tidak menonjol (puting inverted) sehingga bayi sulit

menghisap
20

c. Produksi ASI sedikit dan tidak lancar sehingga tidak cukup

dikonsumsi bayi
d. Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah
e. Muncul benjolan di payudara
5. Tahapan perawatan puting susu
Puting susu memegang peranan penting dalam proses

menyusui. ASI akan keluar dari lubang-lubang puting susu. Oleh

karena itu, puting susu harus dijaga sehingga bisa bekerja dengan

baik. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita memiliki puting

susu dengan bentuk datar atau puting susu yang masuk ke dalam.

Kedua putting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika

dirawat dengan baik dan benar. Berikut ini langkah-langkah untuk

mendapatkan puting susu yang sehat dan baik :


a. Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang telah

dibasahi minyak selama lima menit agar kotoran disekitar

puting susu mudah terangkat.


b. Jika puting susu normal, dilakukan perawatan sebagai berikut :
Oleskan minyak pada ibu jari dan telunjuk, lalu tekankan pada

puting susu. Lakukan gerakan memutar ke arah kanan

sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting susu, gerakan ini

meningkatkan elastisitas otot puting susu.


c. Jika puting susu datar atau masuk ke dalam, lakukan tahap

sebagai berikut :
Letakan kedua jari disebelah kiri dan kanan puting susu,

kemudian tekanan dihentakan kearah luar menjauhi putting

susu secara perlahan. Letakkan ibu jari di atas dan di bawah

puting susu, lalu tekan dan hentakan ke arah luar menjauhi

puting susu secara perlahan (Yuliana, 2012).


21

6. Manfaat Perawatan Payudara saat kehamilan


Menurut (Saryono, 2010), perawatan payudara saat

kehamilan memiliki beberapa manfaat, antara lain :


1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting

susu
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga

memudahkan bayi untuk menyusu,


3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI

banyak dan lancar


4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan

melakukan upaya untuk mengatasinya


5. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui
22

Anda mungkin juga menyukai