Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Remaja dengan masalah Dismenorhea

A. Dismenore
adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut tidak dapat bekerja
dan harus tidur.Nyeri bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan,
lekas marah (Mansjoer, 2003).

B. Gejala
Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu: rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam
dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke
kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Biasanya nyeri mulai
timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam
dan setelah 2 hari akan menghilang. Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti
kegelisahan, depresi, iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah,
mengidam makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat.Selain
itu juga keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut kembung
atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau sembelit,
dan masalah kulit seperti jerawat.

C. Cara Mengatasi

Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid ( misalnya
ibuprofen, naproxen atau asam mefenamat ). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2
hari sebelum mentruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 mentruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bias dikurangi dengan istirahat yang cukup
Olahraga yang teratur ( terutama berjalan )
Pemijatan
Yoga
Orgasme pada aktifitas seksual
Kompres hangat didaerah perut
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah
biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat
yang cukup serta olahraga secara teratur.

Asuhan kebidanan pada Remaja dengan masalah SADARI

A. Pengertian
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan
setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk
mengetahui lesi payudara (Varney, 2007).
Sedangkan menurut Smeltzer (2005) SADARI adalah pemeriksaan payudara
sendiri antara hari ke 5 dan ke 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung
hari pertama haid sebagai hari 1. Dan menurut Maulani (2009), Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang
dapat melindungi anda dari resiko kanker payudara.
Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali kanker
payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai
kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker payudara dapat
ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan
pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-
30% (Saryono dan Pramitasari, 2009).

B. Tujuannya
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk membantu wanita melakukan deteksi
dini adanya kelainan pada payudara (Suddarth & Brunner, 2003).

C. Penatalaksanaannya
a. Pemeriksaan payudara sendiri
b. Dapat dilakukan saat menstruasi pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah
hari pertama haid.
c. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi
wanita usia lebih dari 30 tahun dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri
maupun ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.

D. Cara melakukannya
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin
dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
Melihat perubahan di hadapan cermin. Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan
bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan :

a. Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan
besarnya payudara, perubahan
putting susu serta kulit payudara
di depan kaca. Sambil berdiri
tegak depan cermin, posisi kedua
lengan lurus ke bawah disamping
badan.

b. Tahap 2

periksa payudara dengan tangan


diangkat di ataskepala. Dengan
maksud untuk melihat retraksi kulit
atau perlekatan tumor terhadap otot
atau fascia dibawahnya.

c. Tahap 3
berdiri tegak di depan cermin
dengan tangan disamping kanan dan
kiri. Miringkan badan ke kanan dan
kiri untuk melihat perubahan pada
payudara.

d. Tahap 4

Menegangkan otot-otot bagian dada


dengan berkacak pinggang/ tangan
menekan pinggul dimaksudkan untuk
menegangkan otot di daerah axilla.

Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Cara Berbaring.


a. Tahap 1 (Persiapan)

Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan


kedua lutut anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah
bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian
letakkan tangan kanan anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri anda untuk
memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari anda untuk memeriksa
sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara anda dengan menggunakan
Vertical Strip dan Circular.

b. Tahap 2 (periksa payudara dengan vertical strip)

Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di
bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara
ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan
pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan .
Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan
dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2
cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan
menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi
seluruh bagian yang ditunjuk.

c. Tahap 3. (Pemeriksaan payudara dengan Cara Memutar).

Berawal dari bagian atas payudara anda, buat


putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling
payudara dengan memperhatikan benjolan yang
luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga
putaran kecil sampai ke putting payudara.
Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan
ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan
lupa periksa bagian bawah areola mammae.

d. Tahap 4. Pemeriksaan cairan Di Putting payudara.

Menggunakan kedua tangan,


kemudian tekan payudara anda
untukmelihat adanya cairan
abnormal dari putting payudara.

e. Tahap 5. (Memeriksa Ketiak)


Letakkan tangan kanan Anda ke
samping dan rasakan ketiak Anda
dengan teliti, apakah teraba benjolan
abnormal atau tidak.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk melakukan SADARI. Jadi,


lakukanlah secara rutin setiap bulan. Jika Anda menemukan adanya benjolan permanen,
jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter, demi penanganan lebih dini dan
lebih tepat untuk mencegah kanker payudara.

E. Pemecahan masalah

Setelah saya melakukan kunjungan kerumah keluarga binaan ternyata remaja


tersebut tidak mengetahui tentang SADARI. Setelah saya telusuri saya akan mencoba
untuk memberikan penyuluhan pada anak remaja tersebut. Dengan cara begitu anak
tersebut akan mengerti tentang SADARI serta dia mau melakukakn pemeriksaan terhadap
kesehatannya.

F. Hasil yang didapat

Berdasarkan hasil pendataan dan kunjungan dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
kebidanan komunitas khususnya kesehatan anak remaja di Gampong Payah Ue didapat
hasil masih kurangnya pengetahuan tentang sadari. Dan anak remaja pun tidak sering
berkunjung kerumah sakit, posyandu dan puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya.
Hal ini disebabkan rasa ketidakpedulian mereka terhadap kesehatan khususnya
pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan perlunya
memeriksa kesehatan kerumah sakit dan puskesmas setempat.

Keluarga merupakan unit terkecil yang mempengaruhi tingkat pendidikan yang


dapat mempengaruhi daya fikir seseorang. Hal ini disebabkan rasa malas dan malu
dengan tingkat pendidikan rendah, dari masyarakat dan memiliki peran yang cukup besar
dalam memberikan dorongan dan semangat terhadap kesehatannya. Dengan diberinya
konseling (penyuluhan/pendidikan). Sehingga dengan ini saya akan coba memberikan
penyuluhan tentang sadari. Dengan penyuluhan ini InsyaAllah akan membantu keluarga
binaan tersebut supaya ia tahu tentang masalah yang dihadapinya. Dan setelah saya
memberikan penyuluhan pada keluarga binaan tersebut kesadaran terhadap kesehatannya.
Maka dengan begitu wawasan dan pengetahuan keluarga binaan tersebut juga akan
meningkat.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas di Desa


Kampong Blang Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar selama 2 minggu , melalui beberapa
pendekatan seperti: kerja sama tim manajemen kebidanan pada individu, keluarga, dan
masyarakat.

Selama penerapan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kebidanan komunitas penulis


menemukan bahwa :
1. Pada keluarga binaan , kurangnya pengetahuan remaja dan keluarga tentang Dismenorhea
dan pentingnya melakukan SADARI
2. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pembinaan dan penyuluhan sehingga
keluarga dan masyarakat lebih mengerti tentang masaalah kesehatan.
3. Dalam melaksanakan kebidanan komunitas penulis melakukan kolaborasi dengan
Bides yaitu .:
a) Penyuluhan tentang Dismenorhea dan pentingnya melakukan SADARI
b) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan keluarga
c) Melaksanakan evaluasi progam pelayanan kebidanan komunitas

B. SARAN

1. Bagi institusi
Agar kepala desa memberi bimbingan secara terarah kepada mahasiswi dalam
melaksanakan KKL tersebut sehingga dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang
dihadapi remaja.

2. Bagi Keluarga Binaan


Disarankan kepada remaja agar dapat menyadari pentingnya pengetahuan tentang masalah
kesehatan, sehingga remaja dapat mendeteksi secara dini masalah apa yang dihadapi di
dalam keluarga. Dengan adanya keinginan untuk mengangkat derajat kesehatan yang
optimal dan memadai sehingga terbatas dari berbagai masalah yang membahayakan diri
dan keluarga.

3. Bagi bidan / keluarga kesehatan


Agar lebih bekerja keras lagi untuk dapat mencapai kesehatan yang lebih optimal di dalam
setiap keluarga khususnya pada remaja yang membutuhkan informasi tentang Dismenorhea
dan SADARI.

Anda mungkin juga menyukai