Anda di halaman 1dari 4

Nama : Irva Farahdiva

NIM/ Kelas : 75116167716 / PAUD A 2016

Tugas Pertemuan Ke 5 Jardiknas dan Inherent


Mata Kulliah Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Dosen Pengampu : Dr. Khaerudin, M.Pd

Istilah Jejaring Pendidikan Nasional digunakan pertama kali bulan Juli 2006 sejalan
dengan program pengembangan infrastruktur ICT (Information and Communication
Technology) di lingkungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK)
Mandikdasmen Depdiknas. Pada awalnya, PSMK Mandikdasmen Depdiknas berencana
membangun infrastruktur jaringan online skala nasional untuk kebutuhan interkoneksi
antarsekolah (Zona Sekolah) di setiap wilayah Kota/Kabupaten se-Indonesia. Dalam
perkembangannya, infrastruktur jaringan online tersebut juga dihubungkan ke seluruh kantor
Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Indonesia sebagai simpul lokal
JARDIKNAS di daerah (Zona Kantor Dinas). Dimana setiap kantor dinas pendidikan
(sebagai simpul lokal) tersebut berkewajiban untuk mendistribusikan koneksi JARDIKNAS
ke sekolah-sekolah termasuk Sekolah Menengah Kejuruan yang berfungsi sebagai ICT
Centerdi daerah masing-masing.

a. Apa itu sebetulnya Jardiknas?


Misi dan Tujuan dari Jardiknas adalah menghubungkan simpul yang terdiri atas zona
kantor, zona perguruan tinggi, zona sekolah, dan zona perorangan.
Jardiknas merupakan jaringan TIK nasional yang digunakan oleh departemen guna
keperluan komunikasi data administrasi, konten pembelajaran, serta informasi dan
kebijakan pendidikan.
Kepentingan Jardiknas adalah semua pelaku yang berada di lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional, makanya dibagi 4 zona, masing-masing untuk kepentingannya
sendiri-sendiri.
Zona Jejaring Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) :
1. JARDIKNAS Kantor Dinas/Insitusi (DiknasNet)
Meliputi: kantor-kantor dinas pendidikan baik di tingkat pusat, propinsi hingga
kota/kab. Fungsi utama Jardiknas pada zona Kantor Dinas sebagai media untuk
transaksi data online sistem informasi administrasi dan manajemen pendidikan.
2. JARDIKNAS Perguruan Tinggi (INHERENT)
Meliputi: seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.Fungsi utama Jardiknas
pada zona Perguruan Tinggi sebagai media untuk riset dan pengembangan IPTEKS
serta pembelajaran elektronik berbasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3. JARDIKNAS Sekolah (SchoolNet)
Meliputi: seluruh sekolah formal maupun non formal baik negeri maupun swasta di
seluruh jenjang (TK, SD, SLTP, SLTA). Fungsi utama Jardiknas pada zona Sekolah
sebagai media akses informasi dan pengetahuan serta pembelajaran elektronik
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. JARDIKNAS Guru dan Siswa (TeacherNet and StudentNet)
Meliputi: akses personal untuk Guru, Dosen, Karyawan, Siswa dan Mahasiswa di
institusi pendidikan se-Indonesia. Fungsi utama Jardiknas pada zona Personal sebagai
media komunikasi dan akses informasi pendidikan.
b. Manfaat ICT pada Pendidikan Nasional
1. Peningkatan kecepatan layanan informasi yang integral, interaktif, lengkap, akurat
dan mudah didapat.
2. Memberikan pelayanan data dan informasi pendidikan secara terpadu.
3. Menciptakan budaya transparan dan akuntabel.
4. Merupakan media promosi pendidikan yang handal.
5. Meningkatkan komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
6. Mengakses berbagai bahan ajar dari seluruh dunia, dan
7. Meningkatkan efisiensi dari berbagai kegiatan pendidikan.
c. Fungsi dan Pemanfaatan JARDIKNAS
1. JARDIKNAS Kantor Dinas/Institusi :Transaksi data online SIM Pendidikan
2. JARDIKNAS Perguruan Tinggi: Riset dan Pengembangan IPTEKS
3. JARDIKNAS Sekolah: Akses Informasi dan e-Learning
4. JARDIKNAS Guru dan Siswa : Akses informasi dan interaksi komunitas

Sejalan dengan program JARDIKNAS, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti


Depdiknas) juga turut mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar
perguruan tinggi yang disebut INHERENT (Indonesia Higher Education Network). Ada 32
perguruan tinggi negeri sebagai simpul lokal INHERENT dimana simpul lokal tersebut
mendistribusikan koneksinya ke perguruan tinggi lain di wilayah masing-masing.
a. Apa itu Indonesian Higher Education Network (inherent)?
Inherent adalah sebuah jaringan komunikasi tertutup yang menghubungkan antar
perguruan tinggi di Indonesia. Inherent merupakan sebuah Jaringan Pendidikan dan
Penelitian pertama dan terluas di Indonesia. Inherent berfungsi sebagai sarana riset
jaringan komunikasi data untuk berbagai aplikasi, sebagai resource pendidikan yang
dimiliki masing-masing membernya juga dirancang sebagai sarana komunikasi proses
pembelajaran.
Inherent juga merupakan kependekan dari Indonesia Higher Education Network atau
Jaringan Perguruan Tinggi Indonesia, yaitu jaringan teknologi informasi dan komunikasi
yang menghubungkan setiap perguruan tinggi di Indonesia.
Jaringan ini dibangun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) pada tahun
2006. Jaringan ini dirancang untuk akan menghubungkan seluruh perguruan tinggi yang
ada di Indonesia pada masa yang akan datang. Pada awalnya jaringan ini dimulai dengan
menghubungkan 32 perguruan tinggi yang berlokasi di setiap propinsi di Indonesia, dan
Dikti Jakarta. Perguruan-perguruan tinggi ini mengelola simpul-simpul lokal.
Program Inherent ini menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagai backbone utama
dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut apabila hendak
terhubung dalam satu sistem jaringan. Hingga akhir tahun 2007, telah terhubung 1.014
titik institusi dan 11.825 sekolah dengan Jardiknas. Karena tujuan utama dari sistem ini
adalah untuk riset dan pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar,
bahkan mencapai 155 Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.
b. Tujuan Inherent
Tujuan utama pengadaan inherent adalah kerjasama komunikasi data antar perguruan
tinggi. Content Internet langsung diharapkan bisa diusahakan masing-masing perguruan
tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perguruan tinggi sharing mirror internet yang
dianggap bermanfaat langsung untuk kepentingan perguruan tinggi di Indomesia pada
umumnya.
Koneksi Inherent diutamakan untuk kepentingan pendidikan, khususnya pendidikan
tinggi. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, Inherent terbuka bagi koneksi dengan
institusi riset dan pemerintah daerah.
c. Perguruan Tinggi Simpul Lokal Selain Simpul Lokal
Perguruan Tinggi simpul lokal dapat memberikan akses kepada perguruan tinggi lain
dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Dikti
Perguruan Tinggi yang bukan merupakan simpul lokal dapat terhubung ke Inherent
dengan mengajukan permohonan tertulis kepada simpul lokal terdekat yang tersebar di
seluruh Propinsi. Permohonan dimaksud ditembuskan ke Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Segala biaya yang diakibatkan oleh adanya hubungan ini sepenuhnya menjadi
tanggungjawab pemohon. Prosedur rinci untuk menghubungkan ke simpul lokal
dijelaskan secara terpisah.
d. Pemkab/Pemkot/Pemprov atau Lembaga Pemerintah lainnya
Pemerintah daerah (Pemda/Pemkot/Pemprop) baik tingkat propinsi maupun tingkat
kabupaten kota dapat memanfaatkan atau bergabung dengan Inherent. Pemanfaatan ini
khususnya untuk menunjang program program pendidikan yang ada di masing masing
Pemda/Pemkot/Pemprop. Misalnya, Dinas Kependidikan atau pusat pelatihan yang
berada di Pemda dapat bergabung ke Inherent atas biaya Pemda sendiri. Prosedur detail
untuk menghubungkan ke simpul lokal dijelaskan secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai