GROUP II
AWANG SULUNG MERAH MUDA
MEMBER :
Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda tampan dan cerdas bernama
Awang Sulung Muda. Dia diasuh oleh paman dan bibinya karena ayah dan ibunya
telah meninggal. Paman dan bibinya mempuyai anak bernama Dayang Nuramah.
Tak lama kemudian bibinya meninggal, lalu Awang dirawat oleh pamannya yang
kejam, yang selalu menyuruhnya pekerjaan yang berat. Dayang Nuramah ternyata
menaruh hati kepada Awang. Tetapi Awang tidak suka dengan Dayang Nuramah. Dan
memutuskan untuk pergi bekerja sebagai arak sakai, pemengang kemudi kapal, di
pelabuhan Banjar Mangkaleh. Awang menjadi seorang yang kotor, dekil, dan bau.
Raja Nahkoda Tua dari Semarang mempunyai putri cantik bernama Dayang Sri
Jawa. Yang telah ditunagkan dengan Raja Mampang Saujana. Tetapi dia tidak suka
dengan tunangannya dia justru menaruh hati kepada Awang. Pada suatu hari Dayang
Sri Jawa pergi ke pulau Tapai. Ternyata Awang menjadi nahkoda kapal yang
ditumpangi Dayang Sri Jawa. Selama perjalanan Dayang selalu mendekati Awang.
Setelah sampai di pulau Tapai Awang ingin kembali ke bandar, tapi Dayang putri tidak
mau ditinggal. Dayangpun ingin bunuh diri tindakannya dicegah oleh semua orang.
Lalu sang putri pingsan, mengetahui sang putri pingsan hulubalang si
Kembang Cina memohon agar Awang kembali. Kembalilah Awang dan menemani sang
putri. Tak lama kemudiang sang putri sadar. Demi melihat pujaannya berpantunlah
sang putri, dan dibalas oleh Awang. Ssupaya Awang mendengar cintanya sang putri
langsung bersemangat. Lalu sang putri menggelar pesta perjamuan di kapalnya.
Semuanya menyambut kebahagiaan yang sedang dirasakan kedua sejoli yang sedang
kasmaran. Kapal terus berlayar sampai di negeri Pati Talak Trengganu.