PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam
kehidupan manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat
tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan,
motor penggerak, peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat
difungsikan jika ada energi. Namun, seperti yang telah diketahui, terdapat dua
kelompok besar energi yang didasarkan pada pembaharuan. Dua kelompok
tersebut adalah energi terbarukan dan energi yang tersedia terbatas di alam.
Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui secara berlebihan
dapat menimbulkan krisis energi. Energi menjadi komponen penting bagi
kelangsungan hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan
manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Dewasa ini
dan beberapa tahun ke depan, manusia masih akan tergantung pada sumber
energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang mampu memenuhi
kebutuhan energi manusia dalam skala besar (Nada Bul Madridista Al-
Amien).
Namun kenyataannya semakin hari energi fosil yang kita miliki
semakin berkurang, bahkan bisa dikatakan hampir habis. Sedangkan
kebutuhan manusia banyak bergantung pada energi fosil ini mulai dari
kebutuhan transportasi yang hampir 99% menggunakan bahan bakar fosil
sampai kebutuhan listrik rumahan yang menggunakan pembangkit listrik
tenaga diesel. Jika energi fosil yang merupakan kebutuhan vital bagi
masyarakat ini habis bagaimana kehidupan masyarakat nanti?.
Negara Indonesia ini kaya akan sumber daya alamnya banyak sekali
sumber daya alam yang dapat dikonversikan menjadi beberapa energi
alternatif pengganti energi fosil yang hampir habis, di bab selanjutnya penulis
akan memperkenalkan dan membahas energi alternatif yang didapatkan dari
sumber daya alam indonesia selain energi fosil, khususnya yaitu energi
biomassa yang bahan bakunya sangat mudah didapatkan dari kekayaan
sumber daya alam yang dimiliki. Tuhan telah memberikan negara ini dengan
1
kekayaan yang berlimpah tinggal manusianya yang harus berusaha
memanfaatkan pemberian tuhan ini (Rochim:2015).
Energi Biomassa adalah sumber energi dari bahan organik yang
berasal dari tumbuhan dan hewan. Bahan organik ini dapat diperoleh secara
langsung melalui pemanfaatan hewan dan tumbuhan, atau dari sampah
(Christina E. Mediastika:2013). Biomassa merupakan suatu bentuk energi
yang diperoleh secara langsung dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan).
Contohnya yaitu kayu, limbah pertanian, alkohol, sampah organik, kotoran
hewan dll (Rochim:2015).
1.3 Tujuan
1. Dapat mengenal dan memahami energi biomassa
2. Dapat mengenal dan memahami konversi biomassa menjadi energi
3. Dapat memahami kaitan antara energi biomassa dengan mesin-mesin
konversi energinya
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian Energi
Istilah Energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energeia yang berarti
aktivitas (energos yang berarti aktif). Energi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam pengertian sehari-hari, energi
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Tanpa
energi, dunia ini akan diam dan statis (Sutarno:2013).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Energi disinonimkan
dengan tenaga dan dijabarkan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.
Kata Energi diambil dari kata dalam bahasa Inggris Energy yang berasal dari
dari bahasa Latin energia. Dalam bahasa Yunani kuno energeia berarti
kegiatan atau energos yang berarti giat atau aktif, kata dasarnya adalah
ergon yang berarti kerja (Christina E. Mediastika:2013).
Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena
setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap
membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau
kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi
merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada benda tersebut.
Energi bersifat fleksibel artinya dapat berpindah dan berubah (Nada Bul
Madridista Al-Amien).
3
proses hidrogenisasi, proses distilasi distruktif dan proses hidrolisa asam
(Astu Pudjanarsa:2006).
Biomassa adalah sebuah konsep yang memandang badan biota secara
kuantitatif. Konsep ini juga mencakup badan hewan, tetapi sebagai sumber
daya energi; istilah biomassa terutama menunjukkan badan tumbuh-
tumbuhan; pohon di hutan, rumput di padan, hasil pertanian dan rumput laut
juga termasuk biomassa (Nao Tanaka:2015).
Biomassa, istilah ini dalam industri penghasil energi akan merujuk
pada sumber bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan
sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industri. Umumnya
biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan
sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang
digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat
pula meliputi limbah terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar
seperti jerami, sekam, batok kelapa, tandan kosong dan cangkang sawit, dan
limbah kayu (Syukri Muhammad Nur).
Energi Biomassa adalah sumber energi dari bahan organik yang
berasal dari tumbuhan dan hewan. Bahan organik ini dapat diperoleh secara
langsung melalui pemanfaatan hewan dan tumbuhan, atau dari sampah.
Ketersediaan sampah organik akan terus berlanjut selama kegiatan manusia
juga terus menghasilkan sampah, terutama sampah yang berasal dari
tumbuhan dan hewan. Sampah yang terbuat material nonorganik tidak dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi bio, tetapi dapat dimanfaatkan untuk
keperluan lain (Christina E. Mediastika:2013).
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Di negara-negara
berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60
70%, dan sampah anorganik sebesar 30%. Sampah memiliki potensi
untuk memberi sumbangan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca,
peristiwa ini terjadi pada penumpukan sampah tanpa diolah yang melepaskan
gas metan/methane (CH4). Manusia dalam setiap kegiatannya hampir selalu
menghasilkan sampah. Sampah memiliki daya dukung yang besar terhadap
4
emisi gas rumah kaca yaitu gas metan (CH4). Gas CH4 memiliki potensi
merusak 20 kali lebih besar dari gas CO2 terhadap global warming (Kharis
Akbar Rafsanjani: 2012).
Biomassa adalah istilah umum untuk sumber daya hewan dan
tumbuhan serta limbah yang berasal darinya, dimana ia terkumpul dalam
jangka waktu tertentu (tidak termasuk sumber fosil). Biomassa tidak hanya
mencakup berbagai jenis tanaman pertanian, kayu, tumbuhan perairan,
pertanian konvensional yang lain, kehutanan, sumber daya perikanan tetapi
juga mencakup lumpur pulp, lindi hitam, sisa fermentasi alkohol dan limbah
industri organik lainnya.
Biomassa merupakan sutu bentuk energi yang diperoleh secara
langsung dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan). Contohnya yaitu kayu,
limbah pertanian, alkohol, sampah organik, kotoran hewan dll. Bio massa
pertama kali dikenal di negara Jepang (Rochim:2015).
Pengertian lain adalah energi dibuat untuk bahan bakar yang
didapatkan dari sumber alami yang dapat diperbarui. Jadi, energi biomassa ini
bisa menjadi jalan keluar dari bahan bakar yang selama ini tidak dapat
diperbaharui dan mencemari lingkungan hidup. Biasanya, bahan pembuat
biomassa ini berasal dari dua jenis, dari kategori hewan yang bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Selain itu, digunakan juga bahan-bahan energi biomassa dari
tumbuhan seperti tanaman sisa pengolahan ataupun hasil panen secara
langsung. Energi biomassa ini muncul berdasarkan adanya siklus carbon di
bumi. Dimana, hampir semua unsur kehidupan, mulai dari tumbuhan, hewan
hingga manusia memiliki unsur karbon yang pada dasarnya terus berputar.
Karena itulah, biomassa sendiri bisa dibuat bahan bakar karena juga
mengandung unsur carbon (Andri:2016).
Biomassa dimanfaatkan sejak masa peradaban manusia sebagai
sumber energi dalam melakukan beberapa aktifitas. Di masa depan biomassa
akan turut berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi karena berpotensi
sebagai sumber bahan bakar alternatif. Kandungan volatile matter (VM) pada
limbah biomassa sekitar 60-80% memberikan keuntungan yaitu menyebabkan
5
bahan bakar ini lebih reaktif walaupun memiliki kandungan karbon (C) yang
dimiliki relatif lebih rendah dibandingkan batubara. Co-
gasification/pencampuran dua bahan bakar atau lebih menggunakan biomassa
dengan batubara dapat meningkatkan nilai kalor selama proses konversi
energi juga dapat mengendalikan kandungan VM yang tinggi dari biomassa
dan limbah. Co-gasification biomassa dengan batubara diharapkan dapat
menurunkan emisi CO2 dan jumlah polutan NOx dan SOx dari bahan bakar
fosil (I Putu Angga Sukma Primantara: 2014).
Energi Biomassa bersumber dari pembakaran selulosa kayu bakar
tumbuhan atau tanaman yang sudah dikeringkan. Jenis-jenis Biomassa yang
banyak digunakan masyarakat antara lain: batang, cabang, ranting,
pepohonan, sabut kelapa, tempurung kelapa dan lain-lain (C. F. Mamuaja:
2012).
6
55%-75%) dan karbon dioksida (CO2, sebanyak 25%-45%). Proses
produksi biogas terjadi dalam dua tahap, yaitu persiapan bahan baku dan
proses penguraian anaerobik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan
gas metana (Christina E. Mediastika:2013).
Biogas berasal dari hasil fermentasi bahan-bahan organik,
diantaranya adalah
o Limbah tanaman: tebu, rumput-rumputan, jagung, gandum, dan
lain-lain.
o Limbah dan hasil produksi: minyak, penggilingan padi, limbah
sagu.
o Hasil samping industri tembakau, tekstil, tapioka, limbah
pengolahan buah-buahan dan sayuran, ampas tebu dari pabrik gula,
dan limbah cair dari tahu.
o Limbah perairan: alga laut dan tumbuh-tumbuhan air.
o Limbah peternakan: kotoran sapi, kotoran kerbau, kotoran
kambing, kotoran unggas.
2.3.2 Biodiesel
Biodiesel adalah Bahan bakar alternatif pengganti solar yang
terbuat dari minyak nabati seperti minyak sawit, kelapa, jarak pagar,
kapok, malapari, nyamplung, dan sebagainya. Bahan-bahan pembuatan
biodiesel ini mudah didapatkan di Indonesia.
Pemanfaatan minyak jarak sebagai bahan bakar alternatif,
dilakukan dengan terlebih dahulu menerapkan proses transesterifikasi
terhadap minyak jarak Proses transesterifikasi minyak jarak dilakukan
dengan menggunakan alkohol, proses ini akan mengubah trigliserida
menjadi metil ester (Biodiesel dan Gliserol) Tujuannya untuk menurunkan
viskositas minyak jarak dan meningkatkan daya pembakarannya sehingga
dapat digunakan sesuai standar minyak diesel untuk kendaraan bermotor
(Rochim:2015).
Biodiesel diproduksi melalui proses yang menggabungkan minyak
organik yang direduksi dengan alkohol (etanol atau metanol) dengan
adanya katalis untuk membentuk ester atau metil etil. Biomassa yang
direduksi etil atau metil ester dapat dicampur dengan bahan bakar diesel
7
konvensional atau digunakan sebagai bahan bakar pengapian (100%
biodiesel). Bahan bakar jenis B20 yang merupakan biodiesel yang
mengandung 20% solar dan 80% minyak bumi, adalah campuran biodiesel
yang paling umum di negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina,
dan sebagainya (Sutarno:2013).
2.3.3 Bioetanol
Sedangkan bioetanol bahan bakar alternatif pengganti bensin
dibuat dari bahan-bahan bergula atau berpati seperti tetes tebu, nira
sorgum, nira nipah, singkong, ganyong, ubi jalar, dan tumbuhan lainnya.
Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat
diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang
umum, misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Telah muncul
perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin yang
ada saat ini. Kekhawatiran mengenai produksi dan adanya kemungkinan
naiknya harga makanan yang disebabkan karena dibutuhkan lahan yang
sangat besar, ditambah lagi energi dan polusi yang dihasilkan dari
keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman jagung. Pengembangan
terbaru dengan munculnya komersialisasi dan produksi etanol selulosa
mungkin dapat memecahkan sedikit masalah (Rochim:2015).
8
Gambar: Mesin mobil
(Sumber:https://www.google.co.id/search?
q=motor+bakar&biw=1366&bih=633&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwi1gMDjh7bLAhVFrqYKHR5rBHwQ_AUIBigB#imgrc=_)
2.4.2 Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin konversi energi yang dapat
mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik.
Gambar: Generator
9
(Sumber:https://www.google.co.id/search?
q=motor+bakar&biw=1366&bih=633&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwi1gMDjh7bLAhVFrqYKHR5rBHwQ_AUIBigB#tbm=isch
&q=generator&imgrc=_)
2.4.4 Kompor Gas
Kompor gas adalah mesin konversi energi yang dapat
mengkonversikan energi kimia menjadi energi termal.
10
Konversi dengan cara pirolisa adalah konversi biomassa dimana
biomassa terurai karena proses panas menjadi unsur karbon (arang), air,
beberapa jenis senyawa hidrokarbon dan berbagai jenis gas. Tujuan
konversi ini adalah mengubah biomassa menjadi arang, dan selanjutnya
arang yang dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar untuk berbagai
tujuan atau dimanfaatkan untuk non energi (misal untuk bahan industri,
obat dan kosmetik).
C. Konversi dengan cara gasifikasi
Konversi dengan proses gasifikasi sesungguhnya adalah proses
pirolisa sekunder dimana karena panas yang tinggi (lebih dari 600 C)
biomassa terurai dan direduksi menjadi gas CO, serta beberapa jenis gas
lainnya. Tujuan konversi ini adalah menghasilkan gas CO (karbon
monoksida) yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar motor yang
dihubungkan dengan generator pembangkit tenaga listrik. Energi listrik
yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti
penerangan, pemanasan/pendinginan atau penggunaan lainnya.
D. Konversi dengan cara densifikasi
Tujuan konversi dengan cara densifikasi adalah memperbaiki
bentuk (penampilan), mempermudah penanganan dan penggunaan. Dalam
proses ini pada biomassa dikenakan tekanan sehingga terjadi proses
pengempaan. Umumnya biomassa yang dikempa adalah biomassa
berukuran kecil dan sukar ditangani dalam bentuk aslinya (contoh ; serbuk
gergaji, sampah, sekam dll). Hasil pengempaan disebut briket atau pellet,
dalam bentuk briket biomassa tersebut akan lebih mudah ditangani dan
digunakan sebagai bahan bakar.
E. Konversi dengan cara pembakaran
Pembakaran adalah konversi klasik dimana biomassa menjadi
energi panas pembakaran, dalam hal ini biomassa digunakan sebagai
bahan bakar pada bentuk aslinya. Energi panas yang dihasilkan selain
dapat langsung dimanfaatkan juga dapat diubah menjadi bentuk energi lain
(energi listrik, energi mekanis, pendinginan) dengan mempergunakan jalur
konversi yang lebih panjang.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa makin panjang jalur
konversi yang ditempuh, maka makin kecil effisiensi konversi biomassa
tersebut menjadi energi. Hal ini disebabkan tiap tahap konversi
11
mempunyai effisiensi kurang dari 100%. Sebagai contoh, konversi
biomassa menjadi energi panas dengan cara pembakaran langsung tungku
dapat mencapai effisiensi lebih kurang 40%. Tetapi konversi biomassa
menjadi energi listrik melalui proses konversi gasifikasi hanya dapat
mencapai effisiensi lebih kurang 17% (Mechanical Blog:2011).
12
2. Dapat dibuat lebih dari satu tempat pembakaran.
3. Tanpa asap.
4. Biaya murah, jika menggunakan listrik hanya Rp. 7,-/jam.
5. Dapat digunakan tanpa menggunakan listrik
6. Perawatan dan penggunaannya sangat mudah.
Kompor Biomassa dapat menghemat devisa negara karena subsidi bahan
bakar minyak tanah diambil dari devisa negara. BPPT tahun 2014 melaporkan
subsidi bahan bakar minyak tanah sebesar Rp 2.260/L (C. F. Mamuaja: 2012).
Selanjutnya (Anonymous: 2008) melaporkan bahwa penggunaan minyak
tanah yang disubstitusi dengan biomassa menghemat subsidi bahan bakar
sebesar Rp 2.474.700/tahun/rumah tangga.
13
dihasilkan pun tidak kalah dengan energi fosil lainya, berikut tabel
perbandingan antara biogas dengan energi fosil :
1 m 3 biogas setara dengan
(Sumber:http://dokumen.tips/documents/makalah-konversi-energi5627be3
d66881.html)
2. Biodiesel digunakan pada mesin konversi motor bakar yang berjenis diesel
Biodiesel ini digunakan sebagai pengganti solar, yang kebanyakan
pada saat ini motor diesel masih banyak menggunakan solar yang
merupakan energi fosil yang hampir habis. Biodiesel ini dapat digunakan
sebagai pengganti solar dengan menambahkan alkohol agar biodiesel ini
setara dengan solar.
3. Bioetanol digunakan pada motor bakar
Bioetanol ini dapat digunakan pada motor bakar yang
menggunakan bahan bakar bensin yang merupakan energi fosil, bioetanol
ini dapat digunakan sebagai pengganti bensin yang hampir habis.
Kemunculan biomassa ini merupakan salah satu jawaban dari
permasalahan yang kita hadapi sebagai pengganti kebutuhan energi yang
diperlukan oleh mesin-mesin konversi energi yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, diharapkan negara Indonesia ini dapat menjadi pengekspor biomassa
ke seluruh dunia dikarenakan Indonesia sangat berpotensi untuk pengembangan
biomassa ini dengan kekayaan alam yang dimilikinya (Rochim:2015).
14
kembali
4 Energi terbarukan Hampir habis
5 Bahan baku melimpah Bahan baku hampir habis
BAB III
RANGKUMAN
3.1 Kesimpulan
1. Energi Biomassa adalah sumber energi dari bahan organik yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Bahan organik ini dapat diperoleh secara
15
langsung melalui pemanfaatan hewan dan tumbuhan, atau dari sampah.
Ketersediaan sampah organik akan terus berlanjut selama kegiatan
manusia juga terus menghasilkan sampah, terutama sampah yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Sampah yang terbuat material
nonorganiktidak dapata dimanfaatkan sebagai sumber energi bio, tetapi
dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain.
2. Berbagai alternatif jalur konversi yang dapat dilakukan dalam
pemanfaatan biomassa dan limbah biomassa sebagai sumber energi
adalah
A. Konversi dengan cara mikrobiologis
B. Konversi dengan cara pirolisa
C. Konversi dengan cara gasifikasi
D. Konversi dengan cara densifikasi
E. Konversi dengan cara pembakaran
3. Biomassa dan mesin konversi energi mempunyai hubungan yang sangat
erat, dimana mesin-mesin konversi yang ada pada saat ini masih banyak
menggunakan energi fosil yang hampir habis. Oleh karena itu muncullah
biomassa sebagai hasil dari usaha manusia untuk memanfaatkan sumber
daya alam yang dimiliki dan mengkonversikannya kedalam bentuk
energi yang dapat digunakan oleh banyak orang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Biomassa ini merupakan pengganti dari energi fosil
yang hampir habis, energi biomassa ini di dapatkan makhuk hidup
contohnya yaitu hewan, tumbuhan dan sampah-sampah organik,
biomassa ini dijadikan sebagi alternatif pengganti energi fosil karena
mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
a. Ramah lingkungan
b. Ekonomis
c. Sebagai energi sumber energi terbarukan
d. Sumber energi biomassa mudah ditemukan.
3.2 Saran
a. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai bahan bakar biomassa,
supaya menjadi bahan bakar alternatif di masa yang akan datang.
b. Untuk buku, seharusnya lebih diperbanyak supaya bisa dijadikan tolak
ukur/ referensi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Rafsanjani, Kharis., dkk. 2012. Studi Pemanfaatan Potensi
Biomass Dari Sampah Organik Sebagai Bahan Bakar
Alternatif (Briket) Dalam Mendukung Program Eco-
Campus Di ITS Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh November.
17
Anonymous. 2008. Bioetanol. http://www.kebunarenblogspot.com. Diakses
tanggal 9 Maret 2016.
C. F. Mamuaja dan L. Y. Hunta. 2012. Pemanfaatan Biomassa Kering (Kayu)
Sebagai Bahan Bakar Untuk Menguji Kerja Prototype Kompor
Biomassa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
E.Mediastika, Christina. 2013. Hemat Energi dan Lestari Lingkungan Melalui
Bangunan. Yogyakarta: ANDI.
Istanta. 2011. Kompor Biomassa.
http://istanaukm.blogspot.co.id/2011/05/kompor-
biomasa.html. Diakses tanggal 2 Maret 2016.
Pudjanarsa, Astu dan Djati Nursuhud. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta:
ANDI.
Rochim. 2015. Makalah Konversi Energi.
http://dokumen.tips/documents/makalah-konversi-energi-
5627be3d66881.html. Diakses tanggal 2 Maret 2016.
18
(https://www.google.co.id/search?
q=motor+bakar&biw=1366&bih=633&source=lnms&tbm=isch&sa=X&
ved=0ahUKEwi1gMDjh7bLAhVFrqYKHR5rBHwQ_AUIBigB#imgrc=
_)
(https://www.google.co.id/search?
q=motor+bakar&biw=1366&bih=633&source=lnms&tbm=isch&sa=X&
ved=0ahUKEwi1gMDjh7bLAhVFrqYKHR5rBHwQ_AUIBigB#tbm=isc
h&q=generator&imgrc=_)
(https://www.google.co.id/search?
q=motor+bakar&biw=1366&bih=633&source=lnms&tbm=isch&sa=X&
ved=0ahUKEwi1gMDjh7bLAhVFrqYKHR5rBHwQ_AUIBigB#tbm=isc
h&q=motor+listrik&imgrc=mRk5DUDlDS_s3M%3A)
19