Oleh :
FITRIANA HOAR KLAU
2012740097
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
a. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat
hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
(Mochtar, 1998 : 91)
b. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan (kekuatan sendiri).
(Manuaba, 1998 : 151)
c. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
(Saifuddin, 2002 : 180)
B. Bentuk Persalinan
a. Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan dari luar.
c. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan
rangsangan.
C. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
a. Teori Penurunan Hormonal
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan
progesteron. Progesteron sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan
menyebabkan kesenjangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar
progesteron turun.
b. Teori Plasenta Menjadi Tua
Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebakan
kekejangan pembuluh darah, hal itu akan menyebabkan kontraksi rahim.
c. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan menegang menyebabkan iskemia otot-otot rahim,
sehingga mengganggu sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.
d. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikalis (fleksus frankenhauser) bila
ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
e. Induksi Partus
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
1. Ganggang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang
fleksus frankenhauser.
2. Amniotomi : pemecahan ketuban.
3. Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
(Mochtar, 1998 : 92)
D. Tanda-tanda Permulaan Persalinan
a. Lightening/ setting/ dropping yaitu kepala turun memasuki PAP terutama pada
primigravida pada multi para tidak begitu terlihat.
b. Perut kelihatan makin melebar, fundus uteri menurun.
c. Perasaan sering-sering/ sudah kencing (pola kisuria) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian bawah rahim.
d. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi.
Kontraksi lemah dari uterus disebut falselabot pains.
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show).
(Mochtar, 1998 : 93)
E. Tanda-tanda Inpartu
a. Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks.
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
F. Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan
a. Kekuatan mendorong janin keluar (power).
1. HIS (kontraksi uterus).
2. Kontraksi otot-otot dinding perut.
3. Kontraksi diafragma.
4. Ligamentum action terutama ligamentum retundum.
(Mochtar, 1998 : 93)
G. Mekanisme Persalinan
a. Kala I (Kala Pembukaan)
Kala pembukaan dibagi dalam 2 fase :
1. Fase laten
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
berlangsung 7-8 jam.
2. Fase aktif
Berlangsung dalam 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase :
- Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
- Periode dilatasi maximal :selama 2 jam pembukaan berlangsung sampai 9 cm.
- Periode deseleasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm/ lengkap.
b. Kala II
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-
3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan-tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektonis menimbulkan
rasa mengedan, karena tekanan pada rectum ibu merasa seperti mau BAB, dengan
tanda anus membuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka
dan perineum menegang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah
kepala diikuti oleh seluruh badan bayi. Pada kala II primi : 1 - 2 jam, pada multi
- 1 jam.
c. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 1-2
menit seluruh plasenta terlepas terdorong ke vagina dan lahir spontan/ dengan
sedikit dorongan dari atas sympisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
d. Kala IV (Observasi)
Adalah pengawasan selama 2 jam, selama 1 jam setelah bayi lahir dan cek jalan
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya pendarahan post
partum.
(Mochtar, 1998 : 94-97)
H. Patograf
a. Definisi
Adalah alat yang dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu
petugas kesehatan dalam mengambil keputusan dalam pelaksanaan.
b. Fase aktif (pembukaan 4)
Petugas harus mencatat kondisi ibu dan janin sebagai berikut :
1) DJJ tiap 30 menit (normalnya 120-160 x/menit).
2) Warna dan adanya air ketuban
U : ketuban utuh.
J : ketuban pecah dan jernih.
D : ketuban pecah dan bercampur darah.
M : ketuban pecah dan bercampur mekonium.
K : ketuban pecah dan tidak ada air ketuban.
3) Molase
0 : sutura terpisah.
1 : sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak).
2 : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki.
3 : sutura tumpang tindih tetapi tidak dapat diperbaiki.
4) Pembukaan serviks
Dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda silang (x).
5) Penurunan.
Mengacu pada bagian kepala yang teraba diatas sympisis pubis.
6) Waktu.
7) Jam.
8) Kontraksi.
9) Oksitosin.
10) Obat yang diberikan.
11) Nadi, tekanan darah, suhu.
12) Protein, asetan dan volume urin.
(Saifuddin, 202 : N-12)
C.
Terapi
Analgesik
Oksitosin menurun
Kontraksi menurun
Stress
Mengurangi kontraksi
I. Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu
pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara : Bertahap dan
sistematis, melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan, manajemen
Kebidanan menurut Varney, 1997
1. Proses pemecahan masalah
a. Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah.
b. Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis.
c. Untuk pengambilan suatu keputusan
d. Yang berfokus pada klien.
2. Langkah-langkah
a. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara
keseluruhan.
b. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya.
d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
e. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan
keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
f. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman
g. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manajemen
proses untukaspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
Langkah 1: Tahap Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.Yang terdiri dari data subjektif
data objektif. Data subjektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data klien melalui anamnesa. Yang termasuk data subjektif antara
lain biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan
dan nifas, biopsikologi, spiritual, pengetahuan klien.
Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan
dan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi), pemeriksaan penunjang (laboratorium, catatan baru dan
sebelumnya).
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan
diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini
benar-benar terjadi.
Langkah IV: Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk melakukan konsultasi,
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.
Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
Langkah VII: Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan
masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam
pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny P GIP0000Ab000 UK 37-38 minggu dengan Kala II Lama
Di RS BAPTIS BATU
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 15 maret 2015
Jam : 10.15 WIB
Tempat : RS Baptis Batu
1. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny F Nama Suami : Tn A
Umur : 19 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pujon Malang Alamat :Pujon Malang
2. Alasan datang
Ibu datang ke rumah sakit rujukan bidan karena kala II lama dengan di pimpin 1 jam
tidak ada kemajuan.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 37-38 minggu.
Saat ini ibu mengeluh kenceng-kenceng sejak jam 08.00 WIB
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 8 hari
HPHT : 28-06-2015
TP : 05-04-2015
5. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/ AIDS,
penyakit menurun seperti hipertensi, DM, penyakit menahun seperti jantung.
6. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakana ini kehamilan pertama sudah merasakan kenceng- kenceng mulai
jam 08.00 wib pembukaan lengkap dibidan jam 08.10 wib sudah dipimpin 1 jam
tidak ada kemajuan dan dirujuk ke RS Baptis Batu.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
asma, TBC, penyakit menurun seperti hipertensi, DM dan penyakit menahun. Ibu
juga tidak mempunyai keturunan kembar
8. Riwayat Kehamilan ini
Trimester I : ANC 1 x, keluhan mual, muntah, suntik TT 1x dapat Fe dan vitamin
Trimester II : ANC 3x, keluhan (-), merasakan pergerakan janin saat UK 5 bulan
Trimester III : ANC 4x, keluhan sering kencing
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Istirahat
Sebelum sakit : Makan 3x sehari, 1 porsi (nasi, sayur dan lauk) Minum 67x/hari
b. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Ibu mengatakan BAK 47 x/hari, jernih, bau khas, BAB 1x/hari konsistensi lunak,
warna kuning, bau khas
c. Pola istirahat
Sebelum sakit : Ibu mengatakan istirahatnya tidak terganggu Istirahat siang + 2 jam, istirahat malam
+ 8 jam
d. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Ibu mengatakan melakukan aktivitas rumah tangga seperti biasa seperti biasa seperti
memasak, menyapu dan mengepel
e. Pola kebiasan lain
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum-minuman keras dan tidak minum
jamu
10. Keadaan psikologis, sosial dan spiritual
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya, begitu juga dengan suami dan
keluarganya, karena kehadiran bayi sangat diharapkan
Ibu menganut agama Islam dan menjalankan ibadah sesuai agamanya
2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
2. Pemeriksaan Fisik
Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok, tidak lembab
Kepala : Simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan
Wajah : Pucat, bentuk ovale, terdapat cloasma gravidarum
Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada caries gigi, tidak ada radang pada tonsil
Telinga : Simetris, bersih tidak ada gangguan pendengaran
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, pembesaran vena jugularis (-), pembesaran
kelenjar thyroid
Dada &payudara :Simetris, puting susu menonjol, terdapat hiperpigmentasi areola mamae dan papila
mamae, colostrum +/+
Abdomen : Membesar, sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra, tidak ada bekas luka.
Palpasi : Leopold I : teraba lunak, tidak melenting, melebar (bokong).
Leopold II : teraba keras, panjang, ada tekanan pada perut ibu sebelah kanan (PUKA).
Leopold III : teraba bagian terbawah keras, bulat, melenting ( kepala).
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP.
Auskultasi : DJJ : 138x/ menit.
Pemeriksaan dalam :
v/v : keluar darah dan lendir
pembukaan 10 cm
ketuban (-)
eff 100%
bagian terendah kepala
bagian terdahulu uuk
hodge 1
3.5 INTERVENSI
Dx : GI P0000 Ab000 UK 37-38 Minggu dengan kala II lama
Tujuan : Mengantisipasi agar tidak terjadi infeksi
Mengantisipasi agar tidak terjadi kegawat daruratan pada bayi
Ibu menyetujui tindakan sc yang akan dilakukan.
Kriteria hasil :
Keadaan Umum cukup
TTV dalam batas normal
Keadaan ibu dan janin baik
Tidak terjadi komplikasi
Intervensi :
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal: 15Maret2015 Jam: 11.45Wib
1) Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga agar mereka lebih kooperatif
2) Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tentang keadaan ibu dan
janinnya juga mengenai proses dan kemajuaan persalinannya
3) Memberikan inform concent pada keluarga klien untuk ditandatangani sebagai bukti
persetuan terhadap tindakan medis yang akan dilakukan pada klien
4) Melakukan observasi tanda tanda vital dan keadaan umum
5) Melakukan kerja sama dengan dokter SpOg dalam pemberian terapi dan untuk
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dengan tindakan SC.
6) Melakukan persiapan pre SC yaitu : memasang infus RL
7) Mengasisteni dokter SpOG untuk melahirkan bayi dengan SC.
3.7 EVALUASI
Tanggal : 15 maret 2015 Jam : 12.10 WIB
S : Ibu mengatakan kenceng kenceng sejak jam 11.10 wib
O : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20 x/menit
Jenis Kelamin : Laki- laki
BB : 3600 gram
PB : 49 cm
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sebagai bidan harus siap segala kemungkinan yang terjadi saat persalinan
berlangsung
2. Kala II pada multi normalnya 1 jam jika pada primi 2 jam, jika lebih dari itu maka
bisa kita sebut kala II memanjang dan harus segera dirujuk sebelum kondisi janin
terjadi kegawatan.
5.2 Saran
Dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin hendaknya kita sebagai
petugas kesehatan harus benar-benar jeli dalam melakukan pengkajian sehingga kita
dapat menentukan intervensi dan dapat melakukan asuhan secara kompeherensif
dalam upaya menurunkan AKI &AKB.
DAFTAR PUSTAKA
Labels
Anatomi (6)
Jurnal (1)
makalah (23)
Proposal (3)
Tutorial (5)
o November (2)
o August (39)
MAKALAH ASUHANNEONATUS,
BAYI, dan ANAK BALITA D...
MAKALAH FIMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN
NEONATUS ATRESIA REKTI ATAU ANI
MAKALAH CEPHALHEMATOMA
makalah Seborkes