Nama : Murdiyono
Nim : C1012029
A. Latar Belakang
Fraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan
yang disebabkan oleh kekerasan (E. Oerswari, 1989 : 144).
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000 : 347).
Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia
luar. Fraktur terbuka adalah fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit,
dimana potensial untuk terjadi infeksi (Sjamsuhidajat, 1999 : 1138).
B. Tujuan
Pasien Fraktu bisa mengerti pentingya diet Fraktur.
C. Kegiatan Penyuluhan
Pendidikan Kesehatan.
D. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
E. Media
Lembar balik dan leaflet Nutrisi pada penderita Fraktur.
F. Evaluasi
1. Struktur
Evaluasi Dari Persiapan, Tempat, Kontrak Waktu Sudah Dilakukan
a. Dimulai dari penyuluh menunjukan lembar balik materi yang akan
dijelaskan
b. Pendidikan kesehatan dilakukan di ruang Prabu Siliwangi Lantai 4
(RSUD Gunung Jati Cirebon)
c. kontrak waktu dengan pasien 15-30 menit untuk menjelaskan pendidikan
kesehatan
d. Berikan waktu untuk pasien bertanya setelah diberikan pendkes
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dapat memberikan pendkes dengan baik, dilakukan dengan
teratur
b. Penyuluh bisa menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh pasien
c. Pasien dapat mendengarkan pendkes dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien atau keluarga mampu menjelaskan tujuan diet pada Fraktur
b. Pasien atau keluarga mampu menyebutkan 3 makanan terbaik untuk
penderita Fraktur
c. Pasien atau keluarga mampu menyebutkan aturan makan pada penderita
Fraktur
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Fraktur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat
diabsorpsinya. Fraktur Tibia Fibula adalah terputusnya tulang tibia dan fibula
(Smeltzer & Bare, 2004 : 2357)
Patah atau fraktur tibia merupakan fraktur yang sering terjadi dibandingkan
fraktur batang tulang panjang lainnya. Periost yang melapisi tibia agak tipis,
terutama pada daerah depan yang hanya dilapisi kulit sehingga tulang ini mudah
patah dan biasanya fragmen frakturnya bergeser. Karena berbeda langsung di
bawah kulit, sering ditemukan juga fraktur terbuka. (Sjamsuhidajat,R.2004)
4. Aturan
- Kalsium
Pasien patah tulang sebaiknya mengonsumsi suplemen kalsium hingga 500-
600 miligram setiap hari.
- Vitamin D
Seseorang yang menderita Fraktur harus mengonsumsi sekitar 400-800 unit
vitamin D sehari.
- Vitamin K
Setidaknya sehari pria membutuhkan 120 mikrogram vitamin K dan wanita
membutuhkan 90 mikrogram.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C. Bare Brenda G. 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Edisi 8. Jakarta : EGC.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi III.
Jakarta : EGC.