Anda di halaman 1dari 3

2.

ANGINA PEKTORIS

Kompetensi : 3A

Laporan Penyakit :85

ICD X : I.20

a. Definisi
Angina pektoris adalah keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak atau
nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung.
Secara klinik bentuk angina dibedakan atas dua bentuk, yaitu angina stabil dan tidak
stabil. Angina tidak stabil merupakan bentuk yang lebih berat yang dapat berkembang
menjadi dan/atau merupakan bentuk awal infark miokard sehingga penderita perlu
diperiksa dan diobservasi lebih lanjut di rumah sakit.
b. Penyebab
Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak
mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen
miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi),
atau bila aliran darah koroner berkurang (misalnya pada spasme atau trombus
koroner) atau bila terjadi keduanya.
c. Gambaran Klinis
- Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya.
- Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa terbakar yang
menyebar ke lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak, bahu dan
leher kiri, bahkan dapat sampai ke kelingking kiri.
- Perasaan ini dapat pula menyebar ke pinggang, tenggorokan rahang gigi dan ada
juga yang sampaikan ke lengan kanan.
- Rasa tidak enak dapat juga dirasakan di ulu hati, tetapi jarang terasa di daerah
apeks kordis.
- Rasa nyeri dapat disertai beberapan atau salah satu gejala berikut ini : berkeringat
dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan rasa akan pingsan (fainting).
- Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).
- Serangan ini akan hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut dan
beristirahat.
- Serangan berlangsung hanya beberapa menit (1 5 menit) tetapi bisa sampai lebih
dari 20 menit.
- Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya lama serangan
bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan
datang saat bangun tidur, maka gangguan ini perlu diwaspadai. Perubahan ini
mungkin merupakan tanda prainfark (angina tidak stabil).
- Suatu bentuk ubahan (variant) yang disebut angina Prinzmetal biasanya timbul
saat penderita sedang istirahat.
- Angina dikatakan bertambah berat apabila serangan berikutnya terjadi sesudah
kerja fisik yang lebih ringan, misalnya sesudah makan. Ini tergolong juga angina
tidak stabil.
- Pemeriksaan fisik diluar serangan umumnya tidak menunjukkan kelainan yang
berarti. Pada waktu serangan, denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat
dan di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras.
- Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar pada
pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
- Biasanya didapatkan faktor risiko: hipertensi, obesitas atau diabetes melitus.

d. Diagnosis
- Nyeri dada retrosternal
- Pemeriksaan EKG
e. Penatalaksanaan
- Kelainan yang melatarbelakangi angina pektoris harus dicari, kemudian dikurangi
atau diobati. Faktor yang memperberat seperti merokok, berat badan berlebihan,
dan kebiasaan minum kopi sebaiknya dihindari.
- Tekanan darah tinggi diobati.
- Stress dikendalikan
- Angina tidak stabil sebaiknya ditangani di rumah sakit.
1. Pengobatan serangan akut
- Serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung berkurang.
Vasodilator berfungsi memperbaiki penyediaan oksigen dan
mengurangi konsumsi oksigen jantung.
- Nitrogliserin sublingual 0,15 - 0,6 mg sangat efektif. Tablet ini dapat
digunakan beberapa kali tiap hari tanpa efek samping kecuali sakit
kepala. Bila 1 tablet belum menolong boleh diulang, tetapi bila setelah
diulang 3 kali gejala tak berkurang maka kemungkinan telah terjadi
infark.
- Isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 5 mg yang juga dapat
diulang atau tablet oral 5 30 mg.
2. Pencegahan serangan
- Propranolol efektif untuk angina pektoris karena dapat mengurangi
kerja otot jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen jantung.
Efek klinik propranolol tercapai bila denyut jantung dalam keadaan
istirahat 60 70 kali/menit.
- Dosis awal : 20 mg 2 x sehari. Dosis maksimal : 120 mg sehari. Obat
ini tidak boleh digunakan pada angina Prinzmetal.
- Nitrat kerja lama : ISDN tablet oral 10 20 mg 2 x sehari.
- Nifedipin 10 20 mg 4 x sehari, atau diltiazem 30 60mg 3 x sehari,
atau verapamil 40 80mg 3 x sehari.
- Angina tidak stabil : perlu perawatan khusus.
- Angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5
1mg 3 x sehari dengan titrasi.
f. Konseling dan Edukasi
Menginformasikan individu dan keluarga untuk melakukan modifikasi gaya hidup
antara lain:
- Mengontrol emosi dan mengurangi kerja berat dimana membutuhkan banyak
oksigen dalam aktivitasnya
- Mengurangi konsumsi makanan berlemak
- Menghentikan konsumsi rokok dan alkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Mengatur pola makan
- Melakukan olah raga ringan secara teratur
- Jika memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan diabetes secara teratur
- Melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid
- Mengontrol tekanan darah
g. Kriteria Rujukan
Dilakukan rujukan ke layanan sekunder (spesialis jantung atau spesialis penyakit
dalam) untuk tatalaksana lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai