KELOMPOK : 2
KELAS: C
Disusun Oleh :
Mahmud Y. 2013104103111
Gita Annisa Fadhilla
201410410311107
Muftia Mualimah
201410410311111
Rifka Rufaidah
201410410311118
Nur Cholidah 201410410311124
Ilma Nurhidayati
201410410311129
Aulia Tamara 201410410311134
Anita Hariati 201410410311139
Masrurotul Muflihah
201410410311145
Kukuh Adhe Kurniawan
201410410311148
Noviani 201410410311154
DOSEN PEMBIMBING:
2
MIA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
BAB 2 ........................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
BAB 3 ......................................................................................................15
RANCANGAN FORMULASI SEDIAAN...........................................................15
BAB 4 ......................................................................................................18
FORMULASI SEDIAAN DROP PARACETAMOL............................................18
BAB 5 ......................................................................................................26
RANCANGAN PRODUKSI.................................................................................26
BAB 6 ......................................................................................................29
EVALUASI SEDIAAN..........................................................................................29
BAB 7 ......................................................................................................31
PEMBAHASAN....................................................................................................31
BAB 8 ......................................................................................................35
PENUTUP ......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................36
LAMPIRAN 1 ......................................................................................................37
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untukmempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia (UU No. 36 Thn 2009)
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam
mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
3
Larutan Oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis,
atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air ( Anonim, 1995 )
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III 1979 halaman 31, sediaan
sirup merupakan sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa
kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa C12H22O4 tidak kurang dari 64,0%
dan tidak lebih dari 66%. Pembuatan kecuali dinyatakan lain sirup dibuat
sebagai berikut: Buat cairan untuk sirup, panaskan, tambahkan gula, jika
perlu didihkan hingga larut, tambahkan air mendidih secukupnya hingga
diperoleh bobot yang dikehendaki, buang basa yang terjadi, serkai. Pada
pembuatan sirup dari simplisia yang mengandung glukosida antara kuinon,
ditambahkan natrium karbonat sejumlah 10% bobot simplisia. Kecuali
dinyatakan lain, pada pembuatan sirup simplisia untuk persediaan
ditambahkan metil paraben 0,25% atau pengawet yang cocok.
Drop atau guttae adalah sediaan cair berupa laritan, emulsi atau suspense
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan
menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan yang setara dengan penetes
baku (FI III, hal: 37)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
- BM : 151,16
- Organoleptis : Warna = putih
Bau = Tidak Berbau
Rasa = Tidak Berasa
- Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
- Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1
N; mudah larut dalam etanol. (FI V hal. 984 ) 1 bagian parasetamol larut
dalam 70 bagian air mendidih, dalam 7 bagian etanol ( 95%), dalam 13 bagian
aseton, dalam 40 bagian gliserol dan dalam 9 bagian propilenglikol, larut
4
dalam alkali hidroksida membentuk larutan jenuh dalam air pada PH 5,1 6,5.
( FI III hal.37 )
- Titik Lebur : 168 - 172
- Mikroskopis : Bentuk kristal : Serbuk hablur
- Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Simpan dalam suhu ruang, hindarkan dari kelembapan dan panas.
- Kemurnian : Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 101,0% CHNO, dihitung terhadap zat anhidrat.
- Dosis :
Anak-anak dan bayi :
o Umur 6 12 bulan : 50mg 200 mg
o Umur 1 5 tahun : 50 mg 100 mg / 200 mg 400 mg
o Umur 5 10 tahun : 100 mg 200 mg / 400 mg 800 mg
o Umur > 10 tahun : 250 mg 1 g
Dewasa : 500 mg / 500 mg 2 g (FI III hal.920)
Farmakokinetik :
Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh
plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh.Dalam plasma,
25% parasetamol terikat protein plasma.Obat ini dimetabolisme oleh enzim
mikrosom hati.Obat ini diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil dalam bentuk
parasetamol (3%) dan sebagian besae dalam bentuk terkonjugasi.
(Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia halaman 238)
Efek Samping :
Reaksi alergi terhadap derivat para amino fenol jarang terjadi.
Manifestasinya berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa
demam dan lesi pada mukosa. Penggunaan semua analgesik dosis besar secara
menahun terutama dalam kombinasi menyebabkan nefropati analgesik.
(Farmakologi dan Terapi Universitas Indonesia halaman 238)
Interaksi Obat :
5
Pada dosis tinggi dapat memperkuat efek anti koagulansia tetapi pada
dosis biasa tidak interaktif kombinasi dengan obat AIDS zidovudin meningkatkan
resiko akan neutropenia.
(Obat-Obat Penting Halaman 318)
3 ORGANOLEPTIS
Warna : Putih (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 37), (Farmakope
Indonesia Edisi IV halaman 649)
Rasa : Pahit (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 37)
Sedikit pahit (Farmakope Indonesia Edisi IV halaman 649)
Bau : Tidak berbau (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 37)
(Farmakope Indonesia Edisi IV halaman 649)
4 MIKROSKOPIS
Bentuk kristal : serbuk kristal, tidak berbau, tidak berwarna, putih atau hampir
putih (Martindale edisi 36 halaman 108)
7 STABILITAS
Stabilitas bahan padat
- Terhadap suhu : stabil pada suhu 450C ( Codex 12th halaman 989 )
- Terhadap cahaya : perlu perlindungan dari cahaya ( Codex 12 th
halaman 989 )
- Terhadap kelembapan : Parasetamol menyerap uap air dalam
jumlah yang tidak signifikan pada suhu 250C, pada kelembapan
relatif menningkat sekitar 90% ( Codex 12th halaman 989 )
Stabilitas larutan
- Terhadap pelarut : sangat stabil dalam air ( Codex 12 th halaman 989
)
- Terhadap pH : hidrolisis minimum pada pH 5-7 pada suhu 25 0C,
t1/2 parasetamol pH 2,5,6 dan 9 adalah 0,73 ; 19,8 ; 21,8 ; dan
2,28 tahun ( Codex 12th halaman 989 )
- Terhadap cahaya : perlu perlindungan terhadap cahaya ( Codex 12 th
halaman 989 )
- Terhadap oksigen : tahan atau stabil terhadap oksidasi dan kondisi
lembab p-aminophenol terdegradasi menjadi quinonimine dan
warnanya merah muda, cokelat dan hitam ( Codex 12th halaman
989 )
9
RANCANGAN KEMASAN PRIMER DAN SEKUNDER
A Rancangan kemasan primer
Etiket : nama obat jadi
netto
komposisi obat
nama industri farmasi
alamat industri
farmasi
no reg, no batch
tanggal
kadaluarsa
cara
penyimpanan
Rancangan Kemasan Primer tanda obat
bebas
7
12 Perhitungan Dapar
gram 1000
x
Dapar Asam = Mr volume
gram 1000
x
Dapar Garam = Mr volume
- Fungsi : pengawet
antimikroba ; desinfektan ; humektan ; plastieizer ; pelarut ;
stabilitas agen ; larutan kosolvent.
- Organoleptis
- Warna = tidak berwarna
- Bau = tidak berbau
- Rasa = sedikit pedas menyerupai gliserin
- Titik didih : 188C
- Kelarutan : Terlarut dengan aseton, kloroform, etanol 95%,
gliserin, dan air ; larut pada 1 dalam 6 bagian eter; tidak larut
dengan minyak mineral ringan atau minyak tetap, tetapi larut dalam
minyak esensial.
- Stabilitas dan Penyimpanan :
Pada suhu dingin, propilen glycol stabil dalam wadah tertutup
rapat, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka cenderung akan
mengoksidasi, sehingga menimbulkan produk seperti
propilonaldehida, asam laktat, asam piruvat, asam asetat.
Propilenglycol secara kimiawi stabil bila dicampur dengan etanol
95%, gliserin, atau air; larutan air dapat di sterilkan dengan
autoklaf. Propilen glikol termasuk higroskopis dan harus disimpan
dalam wadah tertutup dengan baik, terlindung cahaya, ditempat
yang sejuk dan kering.
- Inkompaktibilitas :
9
- Stabilitas dan
penyimpanan :
Gliserin adalah higroskopis. gliserin murni tidak rentan terhadap
oksidasi oleh suasana di bawah kondisi penyimpanan biasa, tapi itu
terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun.
Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol
kimia yang stabil. Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada
suhu rendah; itu kristal tidak meleleh sampai 208C.
Gliserin harus disimpan dalam wadah kedap udara, di tempat yang
sejuk, kering tempat.
- Inkompaktibilitas :
Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan oksidator kuat seperti
kromium trioksida, potasium klorat, atau kalium permanganat.
Dalam larutan encer, reaksi berlangsung pada tingkat lebih lambat
dengan beberapa produk oksidasi yang terbentuk. Hitam perubahan
warna gliserin terjadi di hadapan cahaya, atau kontak dengan seng
oksidaatau dasar bismut nitrat. Sebuah kontaminan besi dalam
gliserin bertanggung jawab untuk gelap yang dalam warna
10
- Inkompaktibilitas :
Reaktivitas kimia polietilena glikol terutama terbatas kedua
kelompok hidroksil terminal, yang dapat baik esterifikasi atau
11
-
Stabilitas dan penyimpanan
Sakarin stabil di bawah kisaran normal kondisi dipekerjakan dalam
formulasi. Dalam bentuk curah tidak menunjukkan terdeteksi dekomposisi
dan hanya jika terkena suhu tinggi (1258C) pada pH rendah (pH 2) selama
lebih dari 1 jam tidak signifikan dekomposisi terjadi. Produk
dekomposisi terbentuk adalah (Amonium-o-sulfo) asam benzoat, yang
tidak manis. (4 stabilitas berair sakarin sangat baik. Sakarin harus
disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang kering tempat.
- Inkompaktibilitas
Sakarin dapat bereaksi dengan molekul besar, sehingga endapan yang
terbentuk itu tidak mengalami Maillard browning.
12
- Struktur : C12H22O11
BAB 3
RANCANGAN FORMULASI SEDIAAN
Perhitungan pH
=2,3C(Ka[HO])/(Ka+[HO]2)
0,02 = 2,3 C (0,0546)
15
0,02 = 0.1258 C
C = 0,1592 M
C = garam + asam
0,1592 = 0,062 (NaHPO) + NaHPO
0,1592 = 1,062 NaHPO
NaHPO = 0,15 M
C = garam + asam
0,1592 M = garam + 0,15 M
Garam = 9 x 103 M.
Untuk NaHPO.2HO dalam 15 ml asam (MR 15,01)
paracetamol pH 6 - t = 21,8
2,303 log C 0
x
log K = t 1/2 Ct
2,303 log C 0
x
log K = 21,8 1
C0
2
log K = 0,0318
Perhitungan t90
2,303 log a
x
log K = t 90 0,9 a
2,303 log 1
x
0,0318 = t 90 0,9
BAB 4
FORMULASI SEDIAAN DROP PARACETAMOL
No % Rentang %
Nama Bahan Fungsi Jumlah
. Pemakaian dipakai
1. Paracetamol Bahan Aktif 30 mg/ 0,6 ml 0,75 g
2. Propilenglikol Kosolven 10 25 %, 25 % 3,892 g
Pengawet : 15-30%
3. Gliserin Kosolven 50 % 47 % 8,9 g
4. PEG 400 Kosolven 15-25 % 25% 4,237 g
5. Sacharin Na Pemanis 0,02 0,5 % 0,13 % 0,2 g
6. Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,024 g
7. NaH2PO4.2H2O Dapar - - 0,35 g
8. Essense Perasa - - Qs
9. Pewarna Pewarna - - Qs
10 Aquades Pelarut Ad 15 ml
.
Kelarutan Paracetamol dalam Kosolven
25 3,75 ml
15 ml=3,75 ml 1=0,416 g
Propilenglikol = 100 9
47 7,05 ml
15 ml=7,05 ml 1=0176 g
Gliserin = 100 40
25 3,75 ml
15 ml=3,75 ml 1=0,536 g
PEG 400 100 7
0,45
1 ml=0,006 g
Aqua 100
Perhitungan ADI
1. Propylen glikol
ADI = 25 mg/KgBB
BJ = 1,038 g/ml
Umur Berat Badan Dosis
0 3 bulan 3,05 Kg-5,65 Kg 76,25 mg 141,25 mg
3 bulan 6 tahun 5,65 Kg- 7,85Kg 141,25 mg 196,25 mg
perhitungan
0 3 bulan 3 x ( 0,6 ml1,2ml )
x 3,892 g=0,47 g0,93 g
15 ml
17
2. PEG 400
3. Gliserin
CARA KERJA
18
Na 2 HPO4 . 2 H 2 O
11. Timbang sebnyak 0,24 g
10 Aquades Pelarut Ad 15 ml
.
43 6,45 ml
15 ml=6,45 ml 1=0,161 g
Gliserin = 100 40
25 3,75 ml
15 ml=3,75 ml 1=0,535 g
PEG 400 100 7
1,05
1=0,015 g
Aquadest 70
Perhitungan ADI
Propylen glikol
ADI = 25 mg/KgBB
BJ = 1,038 g/ml
Umur Berat Badan Dosis
0 3 bulan 3,05 Kg-5,65 Kg 76,25 mg 141,25 mg
3 bulan 6 tahun 5,65 Kg- 7,85Kg 141,25 mg 196,25 mg
perhitungan
0 3 bulan 3 x ( 2,4 ml4,8 ml )
x 3,892 g=0,4670 g0,9340 g
15 ml
PEG 400
Gliserin
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kalibrasi botol 15ml
3. Imbang prpiengikol sebnyak 3,892 g dan PCT sebanyak 0,416 g
(masukkan ke beaker glass 1) , aduk ad homogen
4. Timbang gliserin sebanyak 8,150 g dan PCT sebanyak 0,161 g (masukkan
ke beaker glass 2), aduk ad homogen
5. Timbang PEG 400 sebanyak 4,27 g dan PCT sebanyak 0,173 g (masukkan
ke beaker glass 3 , aduk ad homogen
6. Campurkan beaker 1,2,3 ke dalam satu beaker glass, aduk ad homogen
21
25 3,75 ml
15 ml=3,75 ml 1=0,535 g
PEG 400 = 100 7
15
15 ml=2,24 ml
Sorbitol = 100
4,5
1=0,0643 g
Aquadest = 70
Perhitungan ADI
22
Propylen glikol
ADI = 25 mg/KgBB
BJ = 1,038 g/ml
Umur Berat Badan Dosis
0 3 bulan 3,05 Kg-5,65 Kg 76,25 mg 141,25 mg
3 bulan 6 tahun 5,65 Kg- 7,85Kg 141,25 mg 196,25 mg
perhitungan
0 3 bulan 3 x ( 0,6 ml1,2ml )
x 4,671G=0,5606 g1,1210 g
15 ml
PEG 400
CARA KERJA
NaH 2 PO 4 . 2 H 2 O
10. Timbang sebanyak 0,27 g
BAB 5
RANCANGAN PRODUKSI
No % Rentang
Nama Bahan Fungsi % dipakai Jumlah
. Pemakaian
1. Paracetamol Bahan Aktif - 30 mg/0,6 ml 7,50 g
2. Propilenglikol Kosolven 15-30% 30 % 45 ml=46,476 g
3. PEG 400 Kosolven 50 % 25 % 37,5
ml=42,375g
4. Sakarin Pemanis 0,02-0,5 % 0,13% 0,2 g
5. Sorbitol Anti 15 35 % 15 % 22,5 ml=33,885
caplocking g
10 Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,24 g
.
11 NaH2PO4.2H2O Dapar - - 3,50 g
.
12 Essense Leci Perasa - - Qs
.
13 Pewarna Merah Pewarna - - Qs
.
24
Keterangan BJ
- Propilenglikol: 1,0328
- PEG 400 : 1,13
Perhitungan kelarutan
30 45 ml
1) Propilenglikol= 100 x 150 ml = 45 ml 9 x1=5g
25 37,5
2) PEG 400 = 100 x 150 ml = 37,5 ml 7 x 1 = 5,36 g
67,5
3) Aquadest = 150 ml ( 45 ml + 37,5 ml) = 67,5 70 x 1 = 0,96 g
Timbang PEG 400 dan sebagian PCT masukkan ke dalam beker glass (Larutan
2), aduk ad homogen
2) PEG 400
Umur BB (kg) ADI 10 mg/kg BB
0-3 bulan 3,05 5,65 39,5 56,5
3-6 bulan 5,65 7,05 56,5 70,5
6-12 bulan 7,05 7,85 70,5 78,5
6.3 Pemeriksaan BJ
Alat yang digunakan Piknometer. Metode pengerjaan :
Buat piknometer menjadi suhu 20C, kemudian timbang piknometer
kosong.
Isi piknometer dengan aquadest, buat suhu 20C. Kemudian timbang berat
piknometer.
Isi piknometer dengan larutan drop, buat suhu 20C. Kemudian timbang
berat piknometer. Ulangi selama 3 kali.
w 2w1
Rumus BJ = v
60,78 g33,03 g
1. BJ 1 = 24,512 ml = 1,13g/ml
60,79 g33,03 g
2. BJ 2 = 24,512 ml = 1,13 g/ml
60,69 g33,03 g
3. BJ 3 = 24,512 ml = 1,128g/ml
60,79 g33,03 g
4. BJ 4 = 24,512 ml = 1,13 g/ml
Berdasarkan metode diatas dapat ditentukan bahwa BJ dari sediaan drop yaitu
1,13 g/ml.
8.4 Pemeriksaan pH
Alat yang digunakan kertas pH indikator. Metode pengerjaan :
Oleskan sedikit larutan d kertas pH indikator
Kemudian amati warna kertas pH bandingkan dengan pH indikator sesuai
dengan pH yang diingikan.
Berdasarkan metode diatas dapat ditentukan bahwa pH dari sediaan drop yaitu
6
BAB 7
PEMBAHASAN
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung
satu ataulebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanisatau pewarna
yang larut dalam air atau campurankosolven-air (Farmakope Indonesia Edisi 5).
Sediaan drop parasetamol merupakan sediaan larutan parasetamol. Di
tujukan untuk pemakaian peroral (obat dalam), digunakan dengan cara diambil
menggunakan pipet ukur lalu diminum, dan di tujukan untuk penggunaan anak-
anak usia 0 12 bulan. Parasetamol yang sebenarnya berasa pahit di buat dalam
bentuk sediaan larutan sirup dimana diharapkan dari sediaan ini didapatkan
parasetamol yang jernih, berbau sedap dan berasa manis dan mempermudah
pengaturan dosis serta meningkatkan acceptability pada target produk.
Bahan yang harus ada dalam sediaan sirup adalah pelarut kosolven, yaitu
campuran dari beberapa pelarut yang bertujuan untuk meningkatkan kelarutan
bahan aktif yang pada dasarnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam bahan
tambahannya, seperti pada sediaan bahan aktif parasetamol ini. Selain kosolven,
sirup juga memerlukan pemanis dan pengaroma untuk memberikan rasa manis
dan bau yang sedap. Pemanis yang digunakan adalah sakarin Na essence ceri
sebagai pengaromanya.
Sediaan yang mengalami penyimpanan harus diberi pengawet untuk
menjga stabilitas sediaan. Dalam formula sirup ini pengawet yang digunakan
adalah nipagin dan nipasol dengan konsentrasi penggunaan yang sesuai. Proses
pencampuran dilalukan dengan cara mencampur semua cosolven dan ditambah
bahan aktif sedikit-demi sedikit sampai bahan aktif larut. Setelah pemilihan
metode selesai, selanjutnya menentukan formula yang akan di scale up, dalam
proses tersebut kami dapatkan formula pertama menghasilkan pH yang bagus
yaitu pH 6diketahui pula rasa dan aroma pada formula 1 juga enak, jadi kelompok
kami memutuskan utuk menggunakan formula 1 untuk scale up.
Pada awal perancangan skala kecil kami membuat 3 rancangan formula, di
evaluasi dan di pilih 1 formula untuk di scale up.
Formula 1 :
No % Rentang %
Nama Bahan Fungsi Jumlah
. Pemakaian dipakai
1. Paracetamol Bahan Aktif 30 mg/ 0,6 ml 0,75 g
2. Propilenglikol Kosolven 10 25 %, 25 % 3,892 g
Pengawet : 15-30%
3. Gliserin Kosolven 50 % 47 % 8,9 g
4. PEG 400 Kosolven 15-25 % 25% 4,237 g
5. Sacharin Na Pemanis 0,02 0,5 % 0,13 % 0,2 g
6. Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,024 g
29
No % Rentang %
Nama Bahan Fungsi Jumlah
. Pemakaian dipakai
1. Paracetamol Bahan Aktif 30 mg/ 0,6 ml 0,75 g
2. Propilenglikol Kosolven 10 25 %, 25 % 3,892 g
Pengawet : 15-30%
3. Gliserin Kosolven 50 % 43 % 8,15 g
4. PEG 400 Kosolven 15-25 % 25% 4,237 g
5. Sacharin Na Pemanis 0,02 0,5 % 0,13 % 0,2 g
6. Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,024 g
7. NaH2PO4.2H2O Dapar - - 0,35 g
8. Essense Perasa - - Qs
9. Pewarna Pewarna - - Qs
10 Aquades Pelarut Ad 15 ml
.
Hasil : semua bahan obat dapat larut memerlukan waktu yang lebih cepat
Formula 3:
No % Rentang %
Nama Bahan Fungsi Jumlah
. Pemakaian dipakai
1. Paracetamol Bahan Aktif 30 mg/ 0,6 ml 0,75 g
2. Propilenglikol Kosolven 10 25 %, 30 % 4,671 g
Pengawet : 15-30%
3. PEG 400 Kosolven 50 % 25% 4,237 g
4. Sukrosa Pemanis 67 % 67 % 10,05 g
5. Sorbitol Anti cap 15-35 % 15 % 3,388 g
locking
6. Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,024 g
7. NaH2PO4.2H2O Dapar - - 0,35 g
8. Essense Perasa - - Qs
9. Pewarna Pewarna - - Qs
10 Aquades Pelarut Ad 15 ml
.
Dari hasil evaluasi terpilih formula 3 yang akan di buat scale up dengan
menggunakan cara peracikan pada formula 2 dan mengganti sukrosa dengan
sakarin. Proses scale up dilakukan dengan menambah jumlah bahan untuk 150 ml.
No % Rentang %
Nama Bahan Fungsi Jumlah
. Pemakaian dipakai
1. Paracetamol Bahan Aktif 30 mg/ 0,6 ml 7,5 g
2. Propilenglikol Kosolven 10 25 %, 30 % 46,47 g
Pengawet : 15-30%
3. PEG 400 Kosolven 50 % 25% 42,37 g
4. Sacharin Na Pemanis 0,02 0,5 % 0,13 % 0,2 g
5. Sorbitol Anti cap 15-35 % 15 % 33,9 g
locking
6. Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,24 g
7. NaH2PO4.2H2O Dapar - - 3,5 g
8. Essense Perasa - - Qs
9. Pewarna Pewarna - - Qs
10 Aquades Pelarut Ad 150 ml
.
hasil ini dapat dikatakan bahwa sediaan sirup ini memiliki kekentalan yang cukup
untuk persyaratan sediaan sirup pada umumnya. BJ dari larutan sirup ini juga
memenuhi syarat karena melebihi BJ air yaitu 1,31 g/ml. Untuk pengukuran BJ
rata-rata semua kelompok memiliki BJ sediaan > 1 hal ini sudah tepat karena
sediaan paracetamol seharusnya memiliki BJ lebih besar dari air. Untuk
pengukuran viskositas itu tergantung keinginan setiap kelompok untuk
mengestimasi kekentalan sirup yang mereka buat. Menurut kami dengan
viskositas sebesar 5 mpas sudah cukup untuk sediaan sdrop, drop dapat diambil
dengan mudah.
Pada saat pembuatan skala kecil pH sediaan tepat 6 sehingga tidak perlu
dilakukan adjust pH. Namun saat peracikan sekala scale up pH yang didapat
kurang dari 6, maka dilakukan adjust pH sebanyak 14 ml larutan dapar. Hal ini
terjadi karena aquadest yang digunakan memiliki pH yang berbeda dengan yang
digunakan saat peracikan pada skala kecil. Selain itu tidak ada pengukururan pH
dari aquadest.
BAB 8
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam penulisan laporan ini, masih terdapat banyak kesalahan.
Dikarenakan banyak ketidaktelitian dalam prosesnya dan dalam
perhitungannya. Kami harap laporan yang dibuat dapat bermanfaat untuk
semua khalayak dan bermanfaat sebagai proses pembelajaran oleh
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN 1
(LITERATUR )