Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Teori Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu dengan konsep lainnya, atau antara

variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dari masalah yang ingin

diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Angka Kejadian Obesitas

Laki laki Perempuan

Gambar 3. 1Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Adanya perbedaan angka kejadian obesitas pada murid laki laki

dan perempuan di SD Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya Alam kota

Batam.
2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada perbedaan angka kejadian obesitas pada murid laki

laki dan perempuan di SD Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya Alam kota

Batam.

3.3. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan cross

sectional, yaitu dapat menemukan persamaan persamaan dan perbedaan

perbedaan tentang benda benda, tentang orang, tentang prosedur kerja,

tentang ide ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau

suatu prosedur kerja. Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan

perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau negara, terhadap kasus,

orang, peristiwa atau terhadap ide ide (Arikuntoro, 2006).

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan objek atau subjek yang akan diteliti

(Sudjana, 1996). Populasi dalam penelitian ini adalah semua murid murid

kelas V dan VI yang bersekolah di SD Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya

Alam kota Batam pada saat penetlitian berlangsung yang masuk kategori pra

obes, obes I, dan obes II. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 58 siswa
kelas V dan VI dengan rincian laki-laki sebanyak 27 siswa dan perempuan

sebanyak 31 siswa.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk

mewakili keseluruhan kelompok populasi (Soenarto, 1987).

Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yaitu seluruh

murid kelas V dan VI yang masuk kategori pra obes, obes I, dan obes II di SD

Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya Alam kota Batam dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Bersedia menjadi responden.

b. Responden yang berusia 10 12 tahun.

2. Kriteria Ekslusi

a. Terdapat penderita gizi buruk.

b. Terdiagnosa penderita gangguan tumbuh kembang.

3.5. Tempat dan Waktu Penelitian

3.5.1. Tempat Peneltian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Muhammadiyah Plus Kurnia

Djaya Alam Kota Batam.

3.5.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan bulan Mei Juni 2016.


3.6. Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Obesitas
merupakan
23,0 24,9 (Pra
kelainan kompleks
Timbangan Obes)
pengaturan nafsu
injak manual
makan dan
Obesitas Meteran IMT Interval 25,0 29.9 (Obes
metabolisme energi
Microtoise I)
yang dikendalikan
Staturmeter
oleh beberapa
>30.0 (Obes II)
faktor biologi
spesifik.
Anak sekolah dasar
adalah anak yang
berusia 10 12
Observasi
tahun, Dengan
Murid laki- data 1. Laki-laki
jenis kelamin laki-
laki dan Cheklist sekunder Nominal 2. Perempua
laki dan
perempuan (data siswa n
Perempuan yang
sekolah)
berada dalam
lingkungan
sekolah.

3.7. Alat Dan Cara Pengumpulan Data

3.7.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan injak

manual untuk mengukur berat badan, dan microtoise staturmeter untuk

mengukur tinggi badan responden.

Timbangan Manual
Pada penelitian ini penggunaan timbangan 2 in 1 baik digunakan,

namun karena berat, besar, dan tidak praktisnya alat tersebut akhirnya

digunakan timbangan manual yang praktis dan bisa dibawa kemana-mana.

Gambar 1. Timbangan 2 in 1 Gambar 2. Timbangan Manual

Meteran Penghitung Tinggi Badan

Karena keterbatasan dalam pengguanaan timbangan 2 in 1 maka dari

itu digunakan meteran untuk menghitung tinggi badan para murid.

Gambar 3. Meteran Tinggi Badan

3.7.2. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung kelokasi penelitian dengan mencari

data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini data primer tersebut didapat dari pengagambilan

data langsung yang diberikan kepada responden.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari SD Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya

Alam kota Batam.

3.8. Teknik Pengambilan Dan Analisa Data

3.8.1. Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis data harus diolah terlebih dahulu dengan

tujuan mengolah data menjadi informasi. Menurut (Notoatmojo, 2010) dalam

pengolahan data terdapat langkah langkah yang harus ditempuh

diantaranya:

1. Editing

Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isian kuisioner dalam penelitian. Mencakup

kelengkapan, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi, jawaban dan

tulisan masing masing dari pertanyaan dapat dibaca dengan jelas,

jawaban relevan dengan pertanyaan dan konsisten.

2. Coding (pengkodean)

Coding adalah kegiatan pemberian kode, yakni mengubah data

membentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.

3. Entry atau Processing


Jawaban jawaban dari masing masing responden yang sudah

dalam bentuk code (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau

sofware komputer yaitu SPSS.

4. Cleanning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukan, perlu di cek kembaliuntuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kesalahan kode, ketidak lengkapan, maka kemudian

dilakukan pengoreksian.

3.9. Analisi Data

1. Analisin Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelas kan atau

mendeskripsikan karakter setiap variabel penelitian (Notoadmodjo,

2010). Analisa univariat pada penelitian ini untuk mendapat gambaran

tentang distribusi rata rata (mean) obesitas sebagai variabel terikat dan

murid sebagai variabel bebas.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mencari pengaruh, perbedaan

dan hubungan antara variabel (Notoatmodjo, 2010).

Analisis bivariat pada penelitian ini yang digunakan adalah uji t

independen yaitu untuk melihat perbedaan angka kejadian obesitas pada

murid laki laki dan perempuan. Uji t independen digunakan apabila

kedua variabel kelompok berbeda, variabel yang dihubungkan bersifat

kategorik dan numerik. Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji

yang digunakan adalah uji Mann Whitney.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Plus Kurnia

Djaya Kota Batam dengan jumlah responden sebanyak 58 siswa, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

4.1 Karakteristik Responden

4.1.1 Umur

Tabel 1.
Distribusi Responden Berdasarkan Umur di SD Muhammadiyah Plus
Kurnia Djaya Kota Batam

No Umur n %
1. 10 tahun 25 43,10
2. 11 tahun 26 44,83
3. 12 tahun 7 12,07
Jumlah 58 100

Pada tabel 1. di atas, terlihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan umur yang terbanyak adalah umur 11 tahun sebanyak 26 orang


(44,83%) dan yang paling sedikit adalah umur 12 tahun sebanyak 7 orang

(12,07%).

4.1.2 Jenis Kelamin

Tabel 2.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SD
Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya Kota Batam

No Jenis Kelamin n %
1. Perempuan 31 53,45
2. Laki-laki 27 46,55
Jumlah 58 100

Pada tabel 2. di atas, terlihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan

sebanyak 31 orang (53,45%), untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang

(46,55%).

4.2 Analisa Univariat

4.2.1 Kejadian Obesitas pada Murid Perempuan

Tabel 3.
Distribusi Responden Kejadian Obesitas pada Murid Perempuan di SD
Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya Kota Batam

No Kejadian obesitas N %
1. Pra obesitas 3 9,7
2. Obesitas I 28 90,3
3. Obesitas II 0 0
Jumlah 31 100

Pada tabel 3. di atas, terlihat bahwa mayoritas kejadian obesitas pada

murid perempuan adalah obesitas I sebanyak 28 orang (90,3%).

4.2.2 Kejadian Obesitas pada Murid Laki-laki

Tabel 4.
Distribusi Responden Kejadian Obesitas pada Murid Laki-laki di SD
Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya Kota Batam
No Kejadian obesitas n %
1. Pra obesitas 15 55,6
2. Obesitas I 12 44,4
3. Obesitas II 0 0
Jumlah 27 100

Pada tabel 4. di atas, terlihat bahwa mayoritas kejadian obesitas pada

murid laki-laki adalah pra obesitas sebanyak 15 orang (55,6%).

4.2.3 Sebaran data IMT murid laki-laki dan perempuan

Tabel 5.
Seberan Data IMT Responden di SD Muhammadiyah Plus Kurnia Djaya
Kota Batam

N Jenis Mea Media rang


n SD Variance Min Max
o kelamin n n e
1. Laki-laki 2 24,9 24,3 1,5 2,44 5,32 23,4 28,76
7 6 4
2. perempuan 3 26,5 26,0 1,7 2,981 6,73 23,2 29,96
1 2 3

4.3 Analisa Bivariat

Tabel 6.
Perbedaan Angka Kejadian Obesitas Murid Perempuan di SD
Muhammadiyah Plus Kota Batam tahun 2016

N n
Jenis kelamin Mean P value
o
1. Laki-laki 27 24,9
0,001
2. Perempuan 31 26,5

Untuk mengetahui perbedaan kejadian obesitas pada murid laki-laki

dan perempuan uji t independen tidak bisa digunakan karena data tidak

berdistribusi normal, maka uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Mann Whitney. Berdasarkan uji Mann Whitney diperoleh nilai p value

sebesar 0,001 < 0.05 (), ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan
kejadian obesitas antara murid laki-laki dengan murid perempuan di SD

Muhammadiyah Plus Kota Batam tahun 2016.

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Analisa Univariat

Kejadian obesitas pada murid kelas V dan VI di SD Muhammadiyah

Plus Kota Batam tahun 2016 yang terbanyak adalah murid perempuan

sebanyak 31 orang dengan jenis ebsitas yaitu obesitas I sebanyak 28 orang

(90,3%) dan pra obesitas sebanyak 3 orang (9,7%). Kejadian obesitas pada

murid laki-laki sebanyak 27 orang dengan jenis obesitas yaitu pra obsitas

sebanyak 15 orang (55,6%) dan obesitas I sebanyak 12 orang (44,4%). Dilihat

dari nilai mean yang nilai IMT tertinggi adalah perempuan yaitu 26,54

sedangkan nilai IMT laki-laki 24,93. Berdasarkan nilai mean ini sudah

terlihat ada perbedaan angka kejadian obesitas pada murid kelas V dan VI di

SD Muhammadiyah Plus Kota Batam tahun 2016.

Menurut Ganong, 2008; Murray, 2000; Sudoyo, 2009, obesitas

merupakan kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme


energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologi spesifik. Faktor

genetik diketahui sangat berpengaruh bagi pengembangan penyakit ini bila

seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah

besar dan kemudian jumlahnya bertambah banyak. Secara fisiologis, obesitas

didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak

normal, timbunan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat

mengganggu kesehatan.

Kejadian obesitas pada anak salah satunya karena pola makan. Pola

makan anak-anak yang perlu dicermati adalah tentang frekuensi makanan dan

jumlah makanan. Frekuensi makan merupakan seringnya seseorang

melakukan kegiatan makan dalam sehari baik makanan utama maupun

makanan selingan (cemilan). Frekuensi makan dikatakan baik bila frekuensi

makan setiap harinya 3 kali makanan utama atau 2 kali makanan utama

dengan 1 kali makanan selingan dan dinilai kurang bila frekuensi setiap

harinya 2 kali makan utama atau kurang. Jenis makanan yang dikonsumsi

oleh remaja dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu makanan utama dan

makanan selingan selingan (cemilan) (Hidayat,2006).

Penelitian ini sejalan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas)

tahun 2007 menujukan bahwa prevalensi obesitas pada anak usia sekolah (10-

12 tahun) untuk laki-laki sebesar 9,5% dan perempuan sebesar 6,4%. DKI

Jakarta sendiri memiliki prevalensi obesitas yaitu sebesar 12% untuk laki-laki

dan 8,4% untuk perempuam (Depkes, 2008).

Menurut peneliti tingginya angka kejadian obesitas pada murid

perempuan dibanding anak laki-laki salah satunya karena aktifitas fisik yang
dilakukan anak laki-laki lebih banyak dan berat dari anak perempuan pada

umumnya.

5.2 Analisa Bivariat

Berdasarkan uji Mann Whitney diperoleh nilai p value sebesar 0,001

< 0.05 (), ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan kejadian obesitas

antara murid laki-laki dengan murid perempuan di SD Muhammadiyah Plus

Kota Batam tahun 2016.

Menurut Latham (1997) Obesitas dipengaruhi oleh ketidakseimbangan

energi dalam jangka waktu tertentu dimana energi yang masuk lebih besar

dibandingkan dengan energi yang digunakan untuk beraktivitas fisik, bekerja

dan metabolisme basal. Perkembangan zaman secara tidak langsung,

mengarahkan masyarakat khususnya masyarakat perkotaan untuk beraktivitas

fisik lebih sedikit dan mengkonsumsi makanan tinggi energi.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) tahun 2007 menujukkan

bahwa kejadian obesitas pada anak perempuan lebih tinggi dari anak laki-laki.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan dimana terdapat

perbedaan kejadian obesitas antara murid perempuan dengan murid laki-laki,

dimana kejadian obesitas pada anak perempuan lebih tinggi dari pada anak

laki-laki.
Menurut peneliti adanya perbedaan angka kejadian obesitas pada

murid perempuan dan laki-laki karena aktifitas fisik anak-laki lebih berat dari

anak perempuan dan jam bermain anak laki-laki lebih banyak dari anak

perempuan pada umumnya, anak perempuan juga lebih suka makan cemilan

dari anak laki-laki atau makanan fast food yang menjadi salah satu penyebab

banyaknya kejadian obesitas pada anak usia 10-12 tahun.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kejadian obesitas pada murid perempuan yang terbanyak adalah obesitas

I sebanyak 28 orang (90,3%) dan pra obesitas sebanyak 3 (9,7%).

2. Kejadian obesitas pada muird laki-laki yang terbanyak adalah pra

obesitas sebanyak 15 orang (55,6%) dan obesitas I sebanyak 12 orang

(44,4%).

3. Ada perbedaan yang signifikan kejadian obesitas antara murid laki-laki

dengan murid perempuan di SD Muhammadiyah Plus Kota Batam tahun

2016 (p value 0,001 < 0.05 ())

B. Saran

1. Bagi Responden
Diharapkan pada orang tua jangan beranggapan bahwa tubuh

anak yang gemuk itu sehat, tapi anak yang sehat dalam pertumbuhannya

adalah anak yang beratnya sesuai dengan standar IMT.

2. Bagi Instansi Kesehatan

Diharapkan pada tenaga kesehatan agar bisa menjelaskan dengan

lebih spesifik bagaimana pertumbuhan anak yang baik sesuai standar

IMT dan bagaimana pola makan anak yang baik bagi kesehatannya dan

untuk kesehatan masa depannya.

3. Bagi Instansi pendidikan

Diharapkan skripsi ini dapat menjadi tambahan referensi

perpustakaan kampus yang bermanfaat bagi mahasiswa yang

membutuhkan teori-teori tentang perbedaan kejadian obesitas pada murid

SD.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan pada mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian

ini, dapat meneliti tentang variabel pola makan dan lainnya yang

berhubungan dengan kejadian obesitas.

Anda mungkin juga menyukai