Oleh:
DIMAS SATRIO NUGROHO 140512505781
DIO ANDRI SUSANTO 140512505083
FRENKY DORES SUGARA 140512504846
KAREBET HARI SETIAWAN 140512505495
NUMAN NADZIF 140512505133
RIZA ZUKAISI 140512506070
RIZKI MOCHAMMAD A.M. 140512506154
PENDAHULUAN
Praktikum kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasai
dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi. Pekerjaan kerja
bangku yaitu membuat kontruksi dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku
kerja/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir, mengetap, menyenai, stamping
(menyetempel), melipat plat, menandai, menggergaji dll.
Kewirausahaan bidang bengkel kerja bangku atau peluang usaha untuk bidang
industri kami pelajari dalam observasi di bengkel kerja bangku di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Setelah kami observasi masalah modal
yang harus dibutuhkan dan pengoperasian dapat kami simpulkan bahwa bengkel kerja
bangku untuk modal tidak terlalu besar sehingga peluang usaha di bengkel Kerja
Bangku sangat bagus.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1) Memahami cara awal mendirikan bengkel Kerja Bangku?
2) Bagaimana cara pengelolaan bengkel Kerja Bangku?
3) Bagaimana penerapan ilmu ekonomi teknik terhadap Kerja Bangku?
BAB II
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan pemilik usaha atau
pemilik saham untuk memulai membuka suatu usaha. Penentuan besarnya modal
berdasarkan berbagai faktor mulai dari jenis usaha sampai peralatan yang diperlukan
untuk menggerakkan usaha. Dan berikut ini adalah tabel yang berisi peralatan
perlengkapan kerja bangku:
Merk Kenmaster,
6 Pahat dimensi 8 mm x 8 mm 7 45.000
x 26 cm
18 Penggores 5 39.000
19 Penitik 5 27.800
TOTAL 55.565.980
Biaya tetap :
Adalah biaya yang jumlahnya tetap pada suatu perioda, besarnya tidak bergantung
pada jumlah produk/jam kerja mesin
o Biaya penyusutan
o Bunga modal dan asuransi
o Pajak
o Gudang/garasi
o Biaya beban listrik (bila mesin memakai tenaga listrik)
o Biaya Penyusutan Mesin
Suatu mesin hanya dapat dipakai selama selang waktu tertentu. Biaya investasi
akan habis (tersisa sedikit) setelah selang waktu tersebut. Oleh sebab itu, kalau dilihat
dari waktu ke waktu selama selang waktu tersebut, nilai mesin telah
berkurang/menyusut.
Lama waktu suatu mesin dapat dipakai dan masih menguntungkan secara ekonomis.