Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN OBSERVASI

BENGKEL KERJA BANGKU


Ekonomi Teknik

Oleh:
DIMAS SATRIO NUGROHO 140512505781
DIO ANDRI SUSANTO 140512505083
FRENKY DORES SUGARA 140512504846
KAREBET HARI SETIAWAN 140512505495
NUMAN NADZIF 140512505133
RIZA ZUKAISI 140512506070
RIZKI MOCHAMMAD A.M. 140512506154

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
Juli 2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia Industri mulai berkembang sangat pesat, perkembangan teknologi mulai


dari sisi SDM atau sumber daya manusia ataupun teknologi industri yang diciptakan
manusia untuk mempermudah atau membantu kerja manusia. Walaupun dunia industri
semakin berkembang tapi kadang masih dibutuhkan tenaga manusia atau manual untuk
sebuah produksi. Peluang bengkel kerja bangku untuk wirausaha bisa dibilang sangat
bagus apabila bisa mengambil peluang karena bengkel kerja bangku sekarang sudah
jarang, sedangkan beberapa produksi masih membutuhkan kerja bangku.

Praktikum kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasai
dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi. Pekerjaan kerja
bangku yaitu membuat kontruksi dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku
kerja/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir, mengetap, menyenai, stamping
(menyetempel), melipat plat, menandai, menggergaji dll.

Kewirausahaan bidang bengkel kerja bangku atau peluang usaha untuk bidang
industri kami pelajari dalam observasi di bengkel kerja bangku di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Setelah kami observasi masalah modal
yang harus dibutuhkan dan pengoperasian dapat kami simpulkan bahwa bengkel kerja
bangku untuk modal tidak terlalu besar sehingga peluang usaha di bengkel Kerja
Bangku sangat bagus.
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana cara awal mendirikan bengkel Kerja Bangku?


2) Bagaimana cara pengelolaan bengkel Kerja Bangku?
3) Bagaimana penerapan ilmu ekonomi teknik terhadap Kerja Bangku?

1.3 Tujuan
1) Memahami cara awal mendirikan bengkel Kerja Bangku?
2) Bagaimana cara pengelolaan bengkel Kerja Bangku?
3) Bagaimana penerapan ilmu ekonomi teknik terhadap Kerja Bangku?
BAB II

Ekonomi Teknik Dalam Bengkel Kerja Bangku

2.1 Definisi Ekonomi Teknik

Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek


ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan
manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi
ekonomi teknik merupakan bagian integral dari manajemen sehari-hari dan operasi
perusahaan-perusahaan swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang
diregulasi, badan-badan atau agen-agen pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba.
Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis pengunaan-penggunaan alternatif
terhadap sumber daya uang, khususnya yang berhubungan dengan aset-aset fisik dan
operasi suatu organisasi.

Ekonomi Teknik mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis


untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan
yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari alternatif-alternatif
yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat disebutkan bahwa penggunaan
terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa alternatif untuk menetukan suatu
aktivitas atau investasi paling sedikit memberikan kerugian (Least Costly) atau yang
memberikan keuntungan paling banyak (Most Profitable).

Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk


menjamin penggunaan dana (uang) dengan efisien. Studi ekonomi teknik harus
diadakan sebelum setiap uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum
komitmen-komitemen diadakan. Studi ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now).
Kesimpulan-kesimpulannya bergantung pada prediksi kejadian-kejadian (event) yang
akan datang.
2.2 Perhitungan Modal Mendirikan Bengkel Kerja Bangku

Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan pemilik usaha atau
pemilik saham untuk memulai membuka suatu usaha. Penentuan besarnya modal
berdasarkan berbagai faktor mulai dari jenis usaha sampai peralatan yang diperlukan
untuk menggerakkan usaha. Dan berikut ini adalah tabel yang berisi peralatan
perlengkapan kerja bangku:

TABEL HARGA PERALATAN BENGKEL KERJA BANGKU

No Nama Barang Spesifikasi Jumlah Harga Satuan (RP)

Merk tekiro, dimensi


Palu Konde 5 59.000
1. 250 mm/ 350 gr

Merk tekiro, dimensi


Palu Kambing 5 66.000
2 335 mm/ 470 gr

Merk Tora, dimensi


Palu Karet 5 70.000
3 450 mm/ 400 gr

Merk Jason, dimensi


Palu Plastik 5 85.000
4 435 mm/ 375 mm

Merk Nankai, dimensi


5 Gergaji Besi 40 mm x 30 mm x15 5 88.000
cm

Merk Kenmaster,
6 Pahat dimensi 8 mm x 8 mm 7 45.000
x 26 cm

Merk Tekiro, dimensi 6


7 Ragum 20 1.840.000
inch

Stamping Angka dan Merk Masus, dimensi 7


8 4 219.000
Huruf mm x 7 cm
Merk Tekiro, dimensi
9 Tang Potong 4 58.000
20 mm x 15 cm

Merk Blitz, dimensi


10 Tang Kombinasi 5 38.500
4,5 inch

Merk Tora, dimensi


11 Tang Kakaktua 3 65.000
20,5 cm x 5 cm

Merk Blitz, dimensi 17


12 Tang Buaya 4 37.500
cm x 8 cm

Merk Tekiro, dimensi


13 Gunting Plat 3 70.000
19,5 cm x 7 cm

14 Gergaji Besi Merk DONWORI 12 6 60.000

15 Kikir bulat Merk STAMVICK 8 10 23.000

16 Kikir flat Merk SUNFLEX 12 25 72.500

17 Kikir segitiga Merk TMS 4 10 74.800

18 Penggores 5 39.000

19 Penitik 5 27.800

Merk Krisbow Try


20 Penggaris siku 6 30.000
square 300 mm/12
21 Oil Gun Merk Barricade 500cc 2 210.000

22 Sikat kawat baja 10 15.000

23 Sapu kecil 10 7.500

Generic 20 Pcs Metric


24 Tap dan Snei 6 140.000
Tap dan Snei Tangan
Set
25 Meja Kerja Bangku 8 1.200.000
240 cm x 120 cm
26 Mesin Bor Vertikal 2 2.990.000
Westlake 16 mm

TOTAL 55.565.980

2.3 Perhitungan Sewa

Harga pengoperasian peralatan dan mesin bengkel kerja bangku berdasarkan


faktor dari biaya peralatan, biaya spare part mesin atau peralatan, keausan peralatan
atau mesin, dan pemakaian listrik untuk kebutuhan mesin.

Dari perhitungan biaya listrik dengan pemakaian kWh/hour untuk pemakaian


mesin bor duduk tipe westlake 16mm dengan daya 750watt, ketika mesin bekerja
selama satu jam maka keperluan daya sebesar 0,75kWh/hour. Untuk biaya listrik
1kWh Rp. 13.000,00, maka penggunaan dalam satu hari dengan jam kerja 8 jam yaitu
Rp. 10.000,00. Untuk biaya perhitungan sewa mesin diambil dari jam kerja 8 jam
perhari sebesar Rp. 10.000,00. Untuk biaya perawatan dan kebersihan mesin
dikenakan tarif Rp. 10.000,00. Untuk biaya administrasi dikenakan Rp.10.000,00.
Dan untuk keuntungan mengambil Rp.10.000,00. Jadi biaya perhitungan sewa mesin
bor duduk tipe westlake 16mm Rp.50.000,00 perhari.
Untuk biaya perhitungan sewa ragum dan kikir diambil dari jam kerja 8 jam
perhari sebesar Rp. 10.000,00. Untuk biaya perawatan dan kebersihan ragum dan
kikir dikenakan tarif Rp. 5.000,00. Untuk biaya administrasi dikenakan Rp. 5.000,00.
Dan untuk keuntungan mengambil Rp. 5.000,00. Jadi biaya perhitungan sewa ragum
dan kikir Rp. 25.000,00 perhari.

2.3 Penyusutan Harga Mesin

Mesin Bor duduk harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 3,000,000


Mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun.
Dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya,
diperkirakan mesin tersebut masih bisa ditimbang besi tuanya dapat dijual seharga Rp
1.000,000.
Dalam pencatatan akuntansi aset tetap, perusahaan menggunakan METODE GARIS
LURUS

12/12 x [(Rp 3,000,000 1.000,000) : 10] = 200.000

Jadi harga penyusutan pertahun sebesar 200.000

2.4 Rumus-rumus yang di terapkan pada bengkel kerja bangku.

Analisis Biaya Alat dan Mesin puada Bengkel Kerja Bangk


Tujuan suatu proyek : mendapatkan keuntungan maksimum

Salah satu usaha untuk mencapainya adalah minimisasi biaya (cost)

Biaya tetap :

Adalah biaya yang jumlahnya tetap pada suatu perioda, besarnya tidak bergantung
pada jumlah produk/jam kerja mesin

Yang termasuk biaya tetap :

o Biaya penyusutan
o Bunga modal dan asuransi
o Pajak
o Gudang/garasi
o Biaya beban listrik (bila mesin memakai tenaga listrik)
o Biaya Penyusutan Mesin

Suatu mesin hanya dapat dipakai selama selang waktu tertentu. Biaya investasi
akan habis (tersisa sedikit) setelah selang waktu tersebut. Oleh sebab itu, kalau dilihat
dari waktu ke waktu selama selang waktu tersebut, nilai mesin telah
berkurang/menyusut.

Umur teknis (service life)

Lama waktu suatu mesin dapat dipakai secara teknis.

Umur ekonomis (economic life)

Lama waktu suatu mesin dapat dipakai dan masih menguntungkan secara ekonomis.

Biaya penyusutan diperhitungkan dari umur ekonomis mesin

Beberapa metoda diperhitungkan biaya penyusutan :

1. Mengamati penurunan harga aktual suatu mesin di pasaran


2. Metoda garis lurus (stright line method)

Anda mungkin juga menyukai