No. Abs : 02
NIM : 4113010001
Soal Evaluasi
1. Jelaskan syarat-syarat agar gips dapat digunakan sebagai bahan perekat
hidrolis !
Jawab :
Gips / gipsum yang dibuat sebagai bahan perekat hidrolis harus gipsum yang
mudah menarik air, degan cara dipanaskan tidak lebih dari 150 derajat
celcius, sehingga akan terbentuk gipsum dengan air hablur, yaitu yang
disebut gipsum hemihidrat.
3. Apa yang harus Anda perhatikan pada pemilihan jenis batu kapur yang
berhubungan dengan proses pembakarannya !
Jawab :
1. Batu kapur yang digunakan mengandung butiran-butiran halus dan
aktif. Kapur tidak boleh mengandung butiran kasar, yang biasanya terdiri
dari bagian kapur yang belum terbakar sempurna, terbakar lewat atau
belum terpadamkan.
2. Sebelum dipakai harus dalam keadaan kering
3. Pada penimbunan, kapur harus selalu kering dan tertutup.
4. Bagaimanakah sifat beton yang dihasilkan apabila adukan beton diberi bahan
tambah puzolan ?
Jawab :
o Dapat meningkatkan workability beton
o Memperlambat pengerasan beton
o Membuat beton lebih kedap
o Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh sulfat dengan cara
menghalangi terbentuknya CaSO4.
o Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh alkali reaktif pada
agregat. Apabila agregat yang mengandung alkali reaktif bertemu dengan
alkali pada semen menyebabkan beton mengembang dan pecah. Fungsi
pozollan pada beton adalah menetralisir pengaruh alkali reaktif tersebut.
5. Jelaskan oksida-oksida yang dibutuhkan dan bahan baku untuk memperoleh
oksida tersebut !
Jawaban :
Oksida : Kapur (CaO), Silika (SiO2), Alumina ( Al2O3), Besi (Fe2O3).
Bahan baku untuk memperoleh oksida-oksida tersebut adalah :
1. Batu kapur kalsium (CaCO3), setelah mengalami proses
pembakaran menghasilkan kapor oksida (CaO).
2. Tanah liat yang mengandung oksida Silika (SiO 2), Alumina ( Al2O3),
Besi (Fe2O3).
3. Pasir kuarsa atau batu silica untuk menambah kekurangan SiO 2.
4. Pasir besi untuk menambah kekurangan Fe2O3.
c. Waktu pengikatan
Waktu ikat adalah waktu yang dibutuhkan semen untuk mengeras mulai
semen bereaksi dengan air sampai pasta semen mengeras dan cukup kaku
untuk menahan tekanan. Waktu ikat ini sangat dipengaruhi oleh jumlah air
dan lingkungan sekitarnya.
. d. Kekekalan bentuk
kekekalan bentuk adalah sifat dari pasta semen yang telah mengeras,
dimana bila pasta tersebut dibuat bentuk tertentu bentuk itu tidak berubah.
Ketidakkekalan semen disebabkan oleh jumlah kapur bebas yang berlebihan
dan magnesia yang terdapat pada semen.
e. Kekuatan semen
Yaitu pengikatan awal semen yang terjadi kurang dari 60 menit, dimana
setelah semen dicampur
dengan air segera nampak adonan menjadi kaku.