KASUS BEDAH
Pembimbing:
dr. H. Irzal Junaid, S.pB, M.Kes
Pendamping :
dr.Boni Lambang Pramana, M.Kes
1
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
1 dr. Supiyanti 1
4 dr. M.Bayumi 4
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pembimbing Pendamping
BORANG PORTOFOLIO I
No. ID dan Nama Peserta : dr.Supiyanti
2
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Konawe Selatan
Topik : Fraktur Terbuka Os Tibia Sinistra 1/3 Distal
Tanggal (kasus) : 27 Maret 2015 Presentan : dr.Supiyanti
Tanggal presentasi : 22 Mei 2015 Pendamping : dr.Boni L. Pramana, M.Kes
Tempat presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Konawe Selatan
Obyektif presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Pasien datang dengan keluhan nyeri tungkai bawah kiri setelah kecelakaan
tunggal sepeda motor 1 jam SMRS. Pasien juga mengeluh tungkai kiri bawahnya tidak bisa
digerakkan . Pasien sadar penuh saat kejadian, pasien jatuh dalam posisi telungkup dan
kaki terbentur trotoar serta hidung pasien membentur aspal. Pasien tidak mengalami
muntah,pusing, serta keluar darah dari telinga.
Status Generalis
Kepala : Simetris, rambut hitam tipis.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),refleks cahaya (+/+).
Telinga : simetris, tidak ada deformitas, otorhea (-).
Hidung : simetris, napas cuping hidung (-), terpasang O2 kanul, lendir (-).
Mulut : Sianosis (-), tampak kering (-).
Leher : Pembesaran KGB (-).
Thorax : Simetris, retraksi (-) subcostal.
Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-).
Pulmo : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen : Datar, tymphani (+), bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, palmar tampak pucat (-/-), CRT < 3 detik.
Status Lokalis
Look :
4
Luka (+) Uk 15 cm dasar luka tulang,Deformitas (+), Tidak tampak sianosis pada
bagian distal lesi, perdarahan minimal.oedem
Feel :
Nyeri tekan setempat, sensibilitas (+), Krepitasi tidak dilakukan, CRT < 3 detik,
arteri dorsalis pedis tidak teraba. Skin prick test (+)
Move
Gerakan aktif dan pasif terhambat
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin
WBC 20,6 K/uL
RBC 4.71 M/uL
HGB 12.1 g/dl
HCT 34.9 %
PLT 259K/Ul
BT 2,15
CT 6,30
3. Assessment
Fraktur adalah hilangnya kontiunitas struktur tulang yang bersifat total atau sebagian.
Klasifikasi
Hubungan tulang dengan jaringan sekitar :
1. Fraktur terbuka
2. Fraktur tertutup
Klasifikasi fraktur terbuka berdasarkan Gustilo Anderson :
GRADE I
Ukuran : panjang < 1 cm, Ciri-ciri : luka tusukan dari fragmen tulang yang
menmbus kulit, Kerusakan jaringan : sedikit
GRADE II
Ukuran : panjang > 1 cm, Ciri-ciri : luka tusukan dari fragmen tulang yang
menmbus kulit ,Kerusakan jaringan : sedang
GRADE III
Kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot,kulit dan struktur
neorovaskuler dengan kontaminasi yang hebat
Etiologi
Trauma
Stress
Terjadi pada atlet, yang melakukan gerakan yang sama berulang-ulang
Patalogi
Contoh pada penyakit Osteoporosis. Osteogenesis imperfekta
5
Diagnosa
Anamnesa
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan Penunjang
Foto rongtgen yang menggunakan prinsip rute of two, yaitu :
Dua posisi proyeksi (AP dan lateral)
Dua sendi pada anggota geraka dan tungkai harus difoto, dibawah dan diatas
sendi yang mengalami fraktur
Dua anggota gerak kiri kanan
Dua kali dilakukan foto
Penatalaksaan
Primary Survey
- Airway
- Breathing
- Circulation
- Disability
- Exposure
Penilaian Klinis
Resusitasi
Penatalaksaan dibagi :
Konservatif :
Proteksi saja : mitela
Imobilisasi tanpa reposisi : pemasangan GIPS, Bidai
Reposisi tertutup dan fiksasi dengan GIPS
6
Traksi
Operasi
Komplikasi
1. sindrome emboli lemak
2. sindroma kompartemen
3. nekrosis avaskular
4. osteomyelitis
5. gangren gas
6. tetanus
4. Plan :
Diagnosis :
Fraktur Terbuka Os Tibia Sinistra 1/3 Distal
Pengobatan :
Non-Medikamentosa
Pemasangan spalk
Diet bebas TKTP
Edukasi kepada pasien untuk imobilisasi dan perencanaan operasi
Medikamentosa
IVFD RL 25 tpm
Ceftriakson injek/12 jam
Metronidazol injek/8 jam
Dexametason injek/8 jam
Ketorolac injek/12 jam
Ranitidine injek/12 jam
Tetagam 250 IU IM
Konsultasi :
Konsul Spesialis Bedah
Edukasi :
Menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai.