Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Cairan yang secara kolektif terkandung dalam semua sel tubuh dinamai cairan
intrasel (CIS) dan cairan di luar sel disebut cairan ekstrasel (CES) (intra berarti
di dalam: ekstra berarti di luar). Cairan eksrrasel adalah lingkungan internal
tubuh. Ini adalah lingkungan cair tempat sel hidup. Perhatikan bahwa
lingkungan internal terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Sebaliknya, cairan
intrasel terletak di dalam sel dan lingkungan eksternal terletak di luar tubuh.
Anda hidup di lingkungan ekstenal: sel-sel anda hidup di dalam lingkungan
internal tubuh.
Seberapapun jauhnya sebuah sel dari lingkungan eksternal, sel tersebut dapat
melakukan pertukaran-pertukaran untuk mempertahankan hidup dengan
lingkungan internal yang mengelilinginya. Sebaliknya, sistem-sistern tubuh
tertentu melakukan pemindahan bahan antara lingkungan eksternal dan
lingkungan internal sehingga komposisi lingkungan internal dipertahankan
sesuai untuk menunjang kehidupan dan fungsi sel. Sebagai contoh, sistem
pencernaan mengangkut nutrien yang dibutuhkan oleh semua sel dari
lingkungan eksternal ke dalam plasma. Demikian juga, sistem pernapasan
memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem sirkulasi
mendistribusikan berbagai nutrien dan O2 ini ke seluruh tubuh. Bahan-bahan
dicampur secara merata dan dipertukarkan antara plasma dan cairan
interstisium melalui kapiler, yaitu pembuluh darah yang paling halus dan paling
tipis. Akibatnya, nutrien dan O2 yang semula diperoleh dari lingkungan eksternal
dapat disalurkan.
Sistem tubuh mempertahankan homeostasis, suatu keadaan
lingkungan internal yang stabil dinamik
Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika cairan ekstrasel
memungkinkan kelangsungan hidup mereka; karena itu komposisi kimiawi dan
keadaan fisik lingkungan ini harus dipertahankan dalam batas-batas yang ketat.
Karena sel-sel menyerap nutrien dan O2dari lingkungan internal maka bahan-
bahan esensial ini harus terus-menerus dipasok. Demikian juga, zat-zat sisa
harus terus-menerus dikeluarkan dari lingkungan internal agar tidak mencapai
kadar toksik. Aspek-aspek lain lingkungan internal yang penting untuk
mempertahankan kehidupan, misalnya suhu, juga harus di jaga relatif konstan.
Pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil disebut homeostasis
(homeo artinya yang sama; stasis artinya berdiri atau diam).
Kenyataan bahwa lingkungan internal harus dijaga relatif stabil tidak berarti
bahwa komposisi, suhu, dan karakteristik lainnya sama sekali tidak berubah.
Baik faktor eksternal maupun internal secara terus-menerusmengancam
untuk mengganggu homeostasis. Jika suatu faktor mulai menggerakkan
lingkungan internal menjauhi kondisi optimal maka sistem-sistem tubuh akan
memulai reaksi tandingan yang sesuai untuk memperkecil perubahan tersebut.
Sebagai contoh, pajanan ke suhu lingkungan yang dingin (suatu faktor
eksternal) cenderung menurunkan suhu internal tubuh. Sebagai tanggapannya,
pusat kontrol suhu di otak memulai tindakan-tindakan kompensasi, misalnya
menggigil, untuk meningkatkan suhu tubuh ke normal. Sebaliknya, produksi
panas tambahan oleh otot-otot yang akrif selama olah raga (faktor internal)
cenderung meningkatkan suhu internal tubuh. Sebagai respons, pusat kontrol
suhu memicu proses berkeringat dan tindakan kompensasi lain untuk
menurunkan
suhu tubuh ke normal.
Karena itu, homeostasis bukan suatu keadaan kaku terap tetapi stabil dinamik
di mana perubahan-perubahan yang terjadi diminimalkan oleh respons-respons
fisiologis kompensatorik. Kata dinamik mengacu kepada kenyataan bahwa
setiap faktor yang diatur secara homeostasis ditandai oleh perubahan yang
terus-menerus, sedangkan stabil (mantap, steady state) mengisyaratkan bahwa
perubahan-perubahan ini tidak menyimpang jauh dari tingkat konstan, atau
tetap. Situasi ini sebanding dengan penyesuaian-penyesuaian kecil yang anda
lakukan pada kemudi selagi berkendaraan di jalan raya yang lurus. Fluktuasi-
fluktuasi kecil di sekitar tingkat optimal untuk setiap faktor dalam lingkungan
internal secara normal dijaga, oleh mekanisme-mekanisme yang diatur ketat,
dalam batas-batas sempit yang memungkinkan kehidupan.
Selagi kita membahas masing-masing dari sistern di atas secara lebih detil,
ingatlah selalu bahwa tubuh adalah suatu kesatuan terkoordinasi meskipun
setiap sistem memberi kontribusi khususnya masing-masing. Kita mudah
melupakan bahwa semua bagian tubuh sebenarnya menyatu padu membentuk
satu tubuh utuh yang berfungsi.
Anda juga perlu menyadari bahwa tubuh keseluruhan berfungsi lebih besar
daripada jumlah masing-masing bagiannya. Melalui spesialisasi, kerja-sama,
dan saling ketergantungan, sel-sel bergabung untuk membentuk organisme
hidup yang tunggal, unik, dan terintegrasi dengan kemampuan yang lebih
beragam dan lebih kompleks daripada yang dimiliki oleh masing-masing sel
pembentuknya. Bagi manusia, kemampuan-kemampuan ini
jauh melebihi proses-proses yang diibutuhkan untuk mempertahankan
kehidupan. Sebuah sel, atau bahkan kombinasi acak sel-sel, jelaslah tidak dapat
menciptakan mahakarya seni atau mendisain pesawat luar angkasa, tetapi sel-
sel tubuh yang bersatu-padu memungkinkan seseorang memperoleh
kemampuan tersebut.
Anda kini telah mempelajari apa itu homeostasis dan bagaimana fungsi
berbagai sistem tubuh mempertahankannya. Berikutnya marilah kita membahas
mekanisme-mekanisrne regulatorik yang digunakan tubuh untuk bereaksi
terhadap perubahan dan mengontrol lingkungan internal.