BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tinjauan pustaka ini penulis memasukkan beberapa literatur yang
Latihan Open Chain Kinetik, konsep nyeri secara umum, konsep nyeri sendi dan
2.1.1 Pengertian
1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang- kadang tidak tampak
mencolok. Penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh manusia dan tidak
semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama. (Pudjiastuti,
2003).
alamiah dan umumnya dialami oleh semua mahkluk hidup. (Nugroho, 2008)
melalui tahap- tahap kehidupannya yaitu neonatus, todler, pra sekolah, masa
9
10
kesehatan)
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
maladaptif.
3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi
kondisi fisik, mentalm sosial dan ekonominya. Tipe tersebut antara lain :
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalan mencapai
tidak sabar, tidak mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak
menuntut.
4. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan
bergantung, defensif atau bertahan, militan dan serius, tipe pemarah/ frustasi
(kecewa akibat kegagalan dalam melakukan sesuatu,) serta tipe putus asa
1. Perubahan Fisik
a. Sel
Jumlah sel akan berkurang, ukuran sel akan membesar, cairan tubuh
kurang elastis dan lebih berserabut serta berisi kapiler- kapiler yang
(atropi otot)
b) Ukuran otot mengecil dan penurunan massa otot lebih banyak terjadi
bertambahnya usia
e) Kekuatan otot ekstremitas bawah berkurang sebesar 40 % antara usia
30 sampai 80 tahun.
f) Cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh (osteoporosis),
menjadi sukar
c) Penurunan fungsi pencernaan menyebabkan keluhan kembung,
pada perut.
f. Sistem penglihatan
a) Lensa mata kehilangan elastisitas dan kaku, otot penyangga lensa
berkurang.
c) Pada lansia sering terjadi presbio
d) Respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap menurun,
berbecak
c) Pada lapisan dermis terjadi perubahan jaringan kolagen dan jaringan
elastisitas
d) Timbul pigmen berwarna cokelat pada kulit.
h. Sistem neurologi
Perubahan dari sistem persyarafan dapat dipicu oleh gangguan dari
refleks.
i. Sistem endokrin
Dalam sistem endokrin terdapat hormon yang di produksi dalam jumlah
besar pada saat stress dan berperan penting dalam reaksi mengatasi
stress. Oleh karena itu kemunduran hormon inilah yang membuat para
2. Perubahan Sosial
c. Masalah hukum :
Berkaitan dengan perlindungan aset dan kekayaan pribadi yang
3. Perubahan Psikologis
a) Kedaan fisik lemah dan tak berdaya sehingga harus bergantung pada
orang lain
15
semakin bertambah
f) Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang
dewasa
g) Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat yang secara khusus
pipi berkerut, kulit kerut dan kering, bintik hitam pada kulit serta
cobaan, hal ini didukung oleh teori aktivitas yang menyatakan hubungan
antara system social dengan individu bertahan stabil pada saat individu
bergerak dari usia pertengahan menuju usia tua. Teori ini menekankan
pensiun.
2. Jenis Kelamin
Perbedaan gender juga dapat merupakan salah satu faktor yang
maju antara lain tanda- tanda depresi (pria 4,3 % dan wanita 4,2 %),
menunjukan kelakuan/tabiat buruk (pria 7,3 % dan wanita 3,7 %), serta
cepat marah irritable (pria 17,2 % dan wanita 7,1 %). Jadi dapat
sebagai pengisi waktu luang dengan menulis buku- buku ilmiah maupun
biografinya sendiri.
4. Motivasi
Adanya motivasi akan saling membantu individu dalam menghadapi dan
masalah.
5. Dukungan Keluarga
Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling disukai para
meningkat
6. Dukungan Sosial
18
masih menempatkan orang- orang usia lanjut pada tempat terhormat dan
Range of motion (ROM) adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat
melakukan gerakan. Ruang gerak atau batas batas gerakan dari kontraksi otot
Range of motion (ROM) adalah suatu tekhnik dasar yang digunakan untuk
keperawatan.
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali per hari
2. ROM dilakukan secara perlahan dan hati- hati sehingga tidak melelahkan
pasien
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
Latihan ROM pasif adalah latihan yang dilakukan pasien dengan bantuan
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien usia lanjut
dengan mobilitas terbatas, pasien tirah baring total atau pasien paralisis
ekstremitas total.
pasien
20
b. Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, area yang
latihan gerak sendi dibedakan menjadi tiga, yaitu latihan gerak aktif, pasif dan
sendi dengan bantuan orang lain atau tenaga dari luar tubuh. Latihan gerak
aktif adalah melakukan latihan untuk memperbaiki latihan gerak sendi secara
mandiri dan active asistive dengan bantuan adalah melakukan latihan untuk
memperbaiki latihan gerak sendi dengan didukung tenaga dari luar tubuh atau
bagian tubuh yang lain. Latihan gerak aktif merupakan sebuah gerak sadar
manusia, yang dipengaruhi oleh sistem saraf pusat dan perifer, neuromuskular
dipengaruhi oleh sistem saraf pusat dan perifer, neuromuskular junction dan
serabut otot. Inisiasi gerakan pada area kortek motorik yang berkoordinasi
dengan bagian otak yang lain dan akan diteruskan oleh serabut syaraf hingga
Pada lansia terjadi penurunan jumlah dan ukuran motor neuron medula
menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang digerakkan. Adanya pergerakan pada
sendi.
beratkan pada satu sendi saja, digerakkan oleh satu atau kelompok otot, melawan
secara spesifik pada satu gerakan/otot pada satu sendi, misalnya penguatan
ekstensor lutut.
open kinetic chain, konsep awal dari kinetic chain berasal dari bidang mekanik
beberapa segmen yang saling berhubungan melalui suatu persendian di mana hal
ini akan menjadi suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya pergerakan pada
Pada open kinetic chain segmen distal terjadi pergerakan atau tidak terfiksasi,
biasanya pada open kinetic chain pergerakan hanya terjadi pada satu sendi (single
pergerakan pada open kinetic chain antara lain ayunan kaki saat berjalan (swing
Braden (2005) menyatakan bahwa perbedaan antara open dan closed kinetic
chain exercise tidak pada pergerakan kinematik tetapi lebih pada gaya beban yang
ditransmisikan ke satu sendi yang sakit (single joint) sedangkan pada closed
Latihan gerak aktif pada lansia dengan teknik open kinetic chain exercise yang
mengalami keterbatasan fisik dapat dilakukan pada posisi duduk atau tidur dengan
melakukan gerakan fleksi dan ekstensi sendi lutut melawan beban. Pada latihan
Open Chain Kinetik Exercise, program latihan ini dapat dilakukan 2 kali dalam
seminggu. Latihan gerak aktif dapat diulang 8 kali perhari dilakukan minimal 2
2008)
1. Persiapan Pasien
2. Persiapan Lingkungan
3. Langkah- Langkah :
a. Persiapan Pasien
b. Mengkaji responden dan rencanakan program latihan yang tepat
c. Memberi tahu responden tentang tindakan yang akan dilakukan,
nyaman.
e. Menjaga privasi pasien
f. Mengatur pakaian yang dapat menyebabkan hambatan pada
gerakan
g. Mengatur posisi responden sebelum dilakukan latihan
h. Fleksi lutut. Minta responden untuk mengangkat kaki kanan ke
arah belakang paha begitu juga pada kaki kiri, diangkat ke arah
belakang paha
i. Ekstensi lutut. Minta responden menurunkan atau meluruskan kaki
masing- masing kaki kanan dan kaki kiri. Latihan ini dilakukan
pendokumentasi
2.4 Konsep Nyeri
2.4.1 Pengertian Nyeri
Nyeri adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, bersifat subjektif dan
yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial atau
digambatkan sebagai suatu cedera atau kerusakan psikologis dan vise versa
(Potter, 2013)
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat
sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
dan kronis) atau dengan kondisi patologis contohnya penyakit kanker dan
neuropati
a. Nyeri Akut atau sementara
Nyeri akut bersifat melindungi, memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi,
berdurasi pendek dan dapat memilki sedikit kerusakan jaringan serta respon
mengurangi rasa nyeri sampai dengan tingkat yang dapat ditoleransi yang
25
mungkin dapat dilakukan. Oleh karena itu, tujuan utama perawat adalah untuk
teramat sangat bagi seseorang. Nyeri kronis biasa merupakan hal yang bersifat
miofasial, sakit kepala, dan neuropatik perifer. Nyeri ini umumnya tidak
mengancam jiwa.
c. Nyeri kronis yang tak beraturan (episodik)
Nyeri yang sesekali terjadi dalam jangka waktu tertentu, nyeri ini berlangsung
klien dengan penyakit kanker juga mengalami nyeri kronis atau nyeri akut.
proses patologis.
Klien biasanya merasakan nyeri pada lokasi dimana adanya tumor berada atau
lokasi yang berada jauh dari tumor yang mengindikasikan adanya nyeri.
e. Nyeri akibat patologis
f. Nyeri idiopatik
26
memahami nyeri dan prosedur- prosedur yang diberikan oleh perawat yang
menyebabkan nyeri. Anak usia toddler usia 1-3 tahun dan usia prasekolah
usia 4-5 tahun belum mengingat penjelasan tentang nyeri atau yang
yang berbeda. Nyeri bukanlah suatu hal yang tidak dapat dielakkan dari
(Kelly, 2003). Saat klien dewasa mengalami nyeri bias terjadi kerusakan
samara tau tidak jelas yang terkadang mempengaruhi bagian tubuh yang
sama.
b. Kelemahan (Fatique)
27
sepanjang waktu istirahat, persepsi terhadap nyeri akan lebih besar. Nyeri
terkadang jarang dialami setelah tidur atau istirahat cukup daripada di akhir
menurun.
b. Pengalaman Sebelumnya
28
Frekuensi terjadinya nyeri pada masa lampau yang cukup sering tanpa
adanya penanganan atau penderitaan akan adanya nyeri yang lebih berat
akan rasa nyeri yang sejenis namun nyerinya telah ditangani dengan baik,
nyeri. Sebagai hasilnya, klien menjadi lebih baik dalam persiapan untuk
pengganti analgesik.
b. Teknik Koping
Teknik koping mempengaruhi kemampuan untuk mengatasi nyeri.
mereka dapat mengontrol kejadian- kejadian dan akibat yang terjadi dalam
situasi eksternal merasa bahwa faktor- faktor lain dalam hidupnya seperti
nyeri lainnya.
Klien harus diberi penjelasan secara terperinci tentang semua prosedur
medis dan rasa nyaman pascaoperasi yang akan dialami sehingga klien
dapat mempelajari apa yang dirasakan selama prosedur atau peristiwa yang
apa yang klien harapkan. Informasi yang diberikan kepada klien mengenai
Distraksi mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain dan dengan demikian
dari nyeri.
3) Biofeedback
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan
tersebut.
4) Hipnosis
Hipnosis dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh
menggunakan sugesti diri dan kesan tentang perasaan yang rileks dan
sehat terdapat ekuilibrium anata lain aliran energi di dalam dan luar tubuh.
didefinisikan dengan benar. Perawat ahli terapi mempelajari alur energi dan
nyaman, stress fisik dan emosi pada nyeri. Teknik ini dapat digunakan pada
saat klien dalam keadaan sehat maupun sakit. Dan teknik ini juga
dan beregenerasi setiap hari. Tekhnik ini meliputi meditasi, yoga, zen,
suara pelan perawat yang lembut membantu klien akan semakin fokus
Lansia yang tidak dapat bergerak secara aktif untuk sementara tetap harus
mendapat latihan rentang gerak sendi aktif dan pasif. Latihan ini akan
nyeri, tetapi analgesik jarang digunakan oleh perawat dan dokter karena
informasi obat yang tidak benar, karena adanya kekhawatiran klien akan
menggunakan analgesik narkotika dan pemberian obat yang kurang dari yang
diresepkan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
1) 0 : tidak nyeri
2) 1-3 : nyeri ringan
3) 4-6 : nyeri sedang
4) 7-9 : nyeri berat
5) 10 : nyeri sangat berat
Skala Analog Visual atau Visual Analog Scale Menurut Smeltzer (2002)
gesekan antartulang pada sendi karena menipisnya tulang rawan dan cairan
Arthtritis Reumtaoid Terjadi kaku pada persendian, kaku pada sendi ini biasanya
1. Nyeri sendi
3. Kaku pagi
Rasa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien betdiam diri atau tidak
melakukan banyak gerakan seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu
1. Infeksi
Nyeri pada persendian dapat disebabkan karena adanya infeksi virus atau
bakteri. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang mendadak. Tanda-
tandanya dapat berupa demam, nyeri pada persendian tulang dan otot disertai
peradangan.
2. Pekerjaan
Sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan sehari- hari
dapat memperburuk nyeri sendi yang ringan sehingga gejala yang dirasakan
5. Psikologis
Depresi, stress dan beban kecemasan yang disertai dengan kelelahan
timbulnya nyeri sendi. Rasa nyeri pada sendi dapat bertambah buruk dalam
dalam tubuh sebagai racun dalam darah. Racun dalam darah dapat
2.5.6 Penatalaksanaan
1. Konservatif
a. Pendidikan kesehatan mengenai aktivitas yang menurunkan tekanan
atrofi. Latihan fisik juga akan membantu dalam upaya penurunan berat
2.5.7 Patofisiologis
Lansia
Perubahan
postur tubuh
Muskuloskeletal
Nyeri sendi
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada lansia tulang persendian dan
otot- otot dan postur tubuh banyak mengalami perubahan sehingga dapat
umumnya pada sistem muskuloskeletal karena perubahan ini terjadi pada otot dan
persendian. Karena adanya perubahan pada sistem ini maka banyak terjadi
penipisan tulang, dalam hal ini efek dari penipisan atau pengurangan tulang
adalah tulang menjadi lunak, adanya kerusakan pada kartilago yang menyebabkan
perubahan pada rentang gerak sendi, gerak secara keseluruhan dan cara berjalan.
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja
38
puskesmas, dimana program ini dapat dilakukan dibalai dusun, balai kelurahan,
dkk, 2010).
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakan oleh
melibatkan peran serta para lansia, keluarga, dan tokoh masyarakat (Fallen, 2010).
a. Sasaran langsung
1) Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
2) Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas) dan
3) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
b. Sasaran tidak langsung
1) Keluarga dimana usia lanjut berada
2) Organisasi yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
3) Masyarakat luas
di masyarakat untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna
bagi keluarga.
2) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
posyandu.
2) Perumusan masalah : survey mawas diri dan penyajian hasil SMD
(lakarya mini).
edukasi yang sesuai dengan kebutuhan program dan dapat di adopsi oleh
masyarakat.
3) Meningkatkan upaya deteksi dini adanya kasus lansia beresiko tinggi dan
memadai.
4) Meningkatkan pembinaan tekhnis dan manajerial kepada pengelola
1) Promotif
Yaitu upaya peningkatan kesehatan, misalnya penyuluhan perilaku hidup sehat,
4) Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
41