TINJAUAN PUSTAKA
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
Prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel
sperma. Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun
bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur (ovulasi), kedua menahan
masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum dan ketiga
a. Metode Sederhana
b.2. Dengan alat/obat, antara lain kondom. Diafragma, kream, jelli, cairan busa,
b. Metode Modern
Kontrasepsi hormonal, antara lain pil, suntik, implan, AKDR, metode mantap
reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat atau angka kematian ibu dan bayi,
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan sumber daya
tulisan-tulisan dari Yunani Kuno, Tiongkok Kuno dan India, hal ini telah mulai
dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu.Tetapi pada waktu itu cara-cara yang
Pada zaman Yunani Kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan
ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan
semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak setelah
melakukan hubungan seksual. Pada zaman Tiongkok Kuno telah ada obat dan jamu
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya
pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh
pertumbuhan penduduk.13
seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu
Suntikan progestin pertama di temukan pada awal tahun 1950 an, yang pada
progestin yang dipakai, yakni depo medroksiprogesteron asetat dan depo noretisteron
pada tahun 1960 an. Penambahan estrogen pada obat kontrasepsi progesteron ternyata
2.6.1.Kontrasepsi Progestin
Mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik
intramuskular. Setelah suntikan pertama, kadar DMPA dalam darah mencapai puncak
setelah 10 hari. DMPA dapat memberi perlindungan dengan aman selama tiga bulan.
disuntik intramuskular.
a. Depo estrogen-progesteron
Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan
5 mg Estrogen Sipionat.
2.7.2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus
yang normal pada lendir serviks.Secret dari serviks tetap dalam keadaan di
buahi.23
melalui tuba.23
berikut :
2.8.1. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari
2.8.2. Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Hormon
Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di
bayi.
2.8.3. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius
terhadap kesehatan.
Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan tetapi
Gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang paling menggangu.
Pola haid yang normal dapat berubah menjadi amenore, perdarahan bercak,
perubahan dalam frekuensi lama dan jumlah darah yang hilang. Efek pada pola haid
Tidak mnjadi masalah karena darah tidak akan menggumpal didalam rahim.Amenore
disebabkan perubahan hormon didalam tubuh dan kejadian amenore biasa pada
peserta kontrasepsi suntikan. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan
Berat badan yang bertambah, umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu
Pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak
tubuh. Hipotesa para ahli ini diakibatkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu
biasanya.
Keluhan- keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit kepala, panas dingin,
pemakaian bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia,
suntikan). Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun penggunaan dapat
libido.
1000 perempuan per tahun asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan. Kegagalan yang terjadi pada umumnya dikarenakan
oleh ketidakpatuhan untuk datang pada jadwal suntikan yang telah di tentukan atau
a. Usia reproduksi
c. Menyusui
g. Perokok
a. Usia reproduksi.
e. Anemia.
f. Haid teratur.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (180/110
mmHg)
sebagai berikut:
b. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan
saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan
berikutnya datang.
d. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
sebelumnya.
akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan
pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik
setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
a. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak
b. Bila suntikan pertama diberikan setelah haid ke 7 siklus haid, tidak boleh
c. Bila Ibu tersebut pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
d. Bila pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
kombinasi.
waktu 7 hari
hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan
berikutnya datang.
h. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
menggantinya.
terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja
segera dan tidak efektif. Suntikan di berikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi
intramuskular dalam dan datang kembali setiap 4 minggu. Suntikan ulang di berikan
berikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah di tentukan, asal saja di yakini ibu
2.14.1 Pengetahuan
membentuk tindakan seseorang (overt behavior), sebab dari pengalaman dan hasil
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
(long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Contohnya
adalah mendapatkan informasi tentang KB, pengertian KB, manfaat KB dan dimana
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya
mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi
a. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
atau angket.
penggunaan alat kontrasepsi, yaitu dengan pengetahuan baik 456,8 kali menggunakan
2.14.2. Umur
Masa kehamilan reproduksi wanita pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga
periode, yakni kurun reproduksi muda (15-19 tahun), kurun reproduksi sehat (20-35
tahun), dan kurun reproduksi tua (36-45 tahun). Pembagian ini didasarkan atas data
epidemiologi bahwa resiko kehamilan dan persalinan baik bagi ibu maupun bagi anak
lebih tinggi pada usia kurang dari 20 tahun, paling rendah pada usia 20-35 tahun dan
meningkat lagi secara tajam setelah lebih dari 35 tahun. Jenis kontrasepsi yang
2.14.3. Pendidikan
bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang
berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu
orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Demikian pula
halnya dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan pola dasar penggunaan
adat kebiasaan, dengan pendidikan yang tinggi seseorang dapat lebih mudah untuk
menerima ide atau masalah baru seperti penerimaan, pembatasan jumlah anak, dan
kesadaran wanita terhadap manfaat yang dapat dinikmati bila ia mempunyai jumlah
anak sedikit. Wanita yang berpendidikan lebih tinggi cenderung membatasi jumlah
anak. 31
penggunaan alat kontrasepsi. Wanita usia subur yang berpendidikan tinggi 2,5 kali
2.14.4. Paritas
tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang ibu mungkin
menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak tertentu dan juga
umur anak yang masih hidup. Semakin sering seorang ibu melahirkan anak, maka
akan semakin memiliki risiko kematian dalam persalinan. Hal ini berarti jumlah anak
akan sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan dapat meningkatkan taraf hidup
2 orang menggunakan
menunjukkan bahwa kemungkinan ibu dengan paritas
Program KB dapat terwujud dengan baik apabila ada dukungan dari pihak-
pihak tertentu. Menurut Sarwono (2007) ikatan suami isteri yang kuat sangat
membutuhkan dukungan dari pasangannya. Hal itu disebabkan orang yang paling
Indonesia peran penentu dalam pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami,
istri tanpa kerjasama suami dan saling percaya. Keadaan ideal bahwa pasangan suami
istri harus bersama memilih metoda kontrasepsi yang terbaik, saling kerjasama dalam
pemakaian.36
2.14.6. Pekerjaan
status ekonomi keluarga. Suatu keluarga dengan status ekonomi atas terdapat perilaku
lingkungan pekerjaan yang mendorong seseorang untuk ikut dalam KB, sehingga
menggunakan desain cross sectional ada hubungan pekerjaan dengan penggunaa alat
kontrasepsi suntik.38