Pengertian
Asfiksia atau mati lemas adalah suatu keadaan berupa berkurangnya kadar
oksigen (O2) dan berlebihnya kadar karbon dioksida (CO 2) secara bersamaan
dalam darah dan jaringan tubuh akibat gangguan pertukaran antara oksigen
(udara) dalam alveoli paru-paru dengan karbon dioksida dalam darah kapiler
paru-paru. Kekurangan oksigen disebut hipoksia dan kelebihan karbon dioksida
disebut hiperkapnia.
Manifestasi Klinis
Appnoe primer : Pernafasan cepat, denyut nadi menurun dan tonus
neuromuscular menurun
Appnoe sekunder : Apabila asfiksia berlanjut , bagi menunjukan
pernafasan megapmegap yang dalam, denyut jantung terus menerus, bayi terlihat
lemah (pasif), pernafasan makin lama makin lemah
TANDA-TANDA STADIUM I STADIUM II STADIUM III
Tingkat kesadaran Sangat waspada Lesu (letargia) Pinsan (stupor),
koma
Tonus otot Normal Hipotonik Flasid
Postur Normal Fleksi Disorientasi
Refleks tendo / Hyperaktif Hyperaktif Tidak ada
klenus
Mioklonus Ada Ada Tidak ada
Refleks morrow Kuat Lemah Tidak ada
Pupil Midriasis Miosis Tidak sama,
refleks cahaya
jelek
Kejang-kejang Tidak ada Lazim Deserebrasi
EEG Normal 1aktifitas Voltase Supresi ledakan
rendah kejang- sampai isoelektrik
kejang
Lamanya 24 jam jika ada 24 jam sampai 14 Beberapa hari
kemajuan hari sampai beberapa
minggu
Hasil akhir Baik Bervariasi Kematian, defisit
berat
E. APGAR Score
Penilaian menurut score APGAR merupakan tes sederhana untuk
memutuskan apakah seorang bayi yang baru lahir membutuhkan pertolongan. Tes
ini dapat dilakukan dengan mengamati bayi segera setelah lahir (dalam menit
pertama), dan setelah 5 menit. Lakukan hal ini dengan cepat, karena jika nilainya
rendah, berarti tersebut membutuhkan tindakan.
Observasi dan periksa :
A = Appearance (penampakan) perhatikan warna tubuh bayi.
P = Pulse (denyut). Dengarkan denyut jantung bayi dengan stetoskop atau
palpasi denyut jantung dengan jari.
G = Grimace (seringai). Gosok berulang-ulang dasar tumit ke dua tumit kaki
bayi dengan jari. Perhaitkan reaksi pada mukanya. Atau perhatikan reaksinya
ketika lender pada mukanya. Atau perhatikan reaksinya ketika lender dari mulut
dan tenggorokannya dihisap.
A = Activity. Perhatikan cara bayi yang baru lahir menggerakkan kaki dan
tangannya atau tarik salah satu tangan/kakinya. Perhatikan bagaimana kedua
tangan dan kakinya bergerak sebagai reaksi terhadap rangsangan tersebut.
R = Repiration (pernapasan). Perhatikan dada dan abdomen bayi. Perhatikan
pernapasannya.
TANDA 0 1 2 JUMLAH
NILAI
Frekwensi Tidak ada Kurang dari Lebih dari
jantung 100 x/menit 100 x/menit
Usaha bernafas Tidak ada Lambat, tidak Menangis
teratur kuat
Tonus otot Lumpuh / Ekstremitas Gerakan aktif
lemas fleksi sedikit
Refleks Tidak ada Gerakan sedikit Menangis
respon batuk
Warna Biru / pucat Tubuh: Tubuh dan
kemerahan, ekstremitas
ekstremitas: kemerahan
biru
Apgar Skor : 7-10; bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa
Apgar Skor 4-6; (Asfiksia Neonatorum sedang); pada pemeriksaan fisik akan terlihat
frekwensi jantung lebih dari 100 X / menit, tonus otot kurang baik atau baik,
sianosis, reflek iritabilitas tidak ada
Apgar Skor 0-3 (Asfiksia Neonatorum berat); pada pemeriksaan fisik ditemukan
frekwensi jantung kurang dari 100 X / menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan
kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada.
TINJAUAN KASUS
Ruang : Peristi
1. Identitas Klien
BB : 2750 gram
PB/TB : 48 cm
Agama : Islam
Pendidikan :--
No. RM : 851755
Nama :Ny. T
Umur : 60 thn
Agama :Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama
Bayi baru lahir post SC dengan indikasigagal vakum 1x, bayi di vakum 1x15 menit
kemudian gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC, bayi lahir secara SC, jenis
kelamin laki-laki, bayi tidak langsung nangis,nafas tidak spontan, BB 2750 gram, PB:
48cm, Apgar skor : 3-4-5, tonus otot lemah, bayi pucat, air ketuban hijau. Hasil TTV :
Nadi : 105 x/m, RR : 46 x/m, S : 35 0C. Pada jam 23.46 bayi dapat bernafas spontan, jam
00.00 bayi dibawa ke peristi, jam 00.05 di cek TTV( Nadi : 140x/m, RR : 80x/m), bayi
mengalami sianosis, tonus otot sangat lemah, bayi agak pucat.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 februari 2013 jam 07.30 WIB keadaan bayi
masih lemah, tonus otot lemah, agak sianosis, bayi menangis. Hasil TTV( N : 148x/m, S :
35,50C, RR : 55x/m).
Tidak terkaji
4. Riwayat penyakit keluarga
Di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun dan menular
seperti HIV, hepatitis, TBC, DM, HT.
5. Riwayat kehamilan
G1 P0 A0, umur kehamilan 38 minggu lebih 4 hari, ANC: 9x, presentasi kepala
6. Riwayat persalinan
Bayi baru lahir post SC a/i gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x15 menit kemudian gagal.
1 jam sebelum lahir direncanakan SC,bayi lahir secara SC, bayi tidak langsung
nangis,nafas tidak spontan, air ketuban hijau, APGAR Score: 1-2-3.
7. Riwayat imunisasi
8. Genogram
Tidak terkaji
9. Kebutuhan cairan
= 80x2.75kg =220kkal/hari
= 90x2,75kg =247,5kkal/hari
Jika ada keluarga yang sakit maka langsung di bawa ke mantri/ bidan terdekat.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
Diit ditunda
3. Pola Eliminasi
bayi sudah BAK 3x bau khas, warna kuning jernih dan BAB 1x mekonium warna hijau
kehitaman
bayi belum bergerak aktif disebabkan tonus otot masih lemah , gerakannya masih lemah
5. Pola Tidur/Istirahat
bayi tidur selama 5jam dan terbangun menangis jika BAB/BAK atau sebab lain
yang mengganggu kenyamanan bayi
tidak terkaji
Bayi adalah anak pertama yang kelahirannya sangat diharapkan oleh kedua orang tuanya
dan keluarga lain, hubungan dengan ibunya kurang karena harus terpisah dengan ibunya
sementara waktu untuk menjalani perawatan di ruang peristi.
9. Pola Seksualitas/Reproduksi
Alat reproduksi lengkap yaitu antara testis dan penis ada dan sudah terbentuk alat
kelamin yang sempurna, tidak ada kelainan pada lubang saluran urinnya, dapat BAK
tanpa kesulitan dan kesakitan.
Setelah bayi lahir di adzani, bayi beragama islam sama dengan orang tuanya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
3. Antropometri : BB: 2750 gram, PB: 48cm, LILA: 11cm, LK: 32cm,LD:31cm
6. Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan bentuk telinga
7. Mulut : mukosa bibir agak kering,tidak ada labio palatoschizis, agak sianosis
9. Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan vena
jugulasis
10. Dada
Jantung
Paru
11. Abdomen
a. Inspeksi : tali pusat masih basah, perut cembung, agak sianosis
c. Perkusi : tympani
14. Ekstermitas
a. Atas : lengkap kedua tangan, untuk bergerak masih lemah, tidak ada
kelainan bentuk tangan
15. Genetalia : alat kelamin yaitu antara kedua testis dan penis sudah terbentuk
sempurna, tidak ada kelainan pada anatomi fisiologinya.
16. Anus : Berlubang, tidak ada kecacatan, sudah dilakukan colok dubur
E. REFLEK
F. ELIMINASI
G. HASIL KOLABORASI
3. Inj. Hepatitis B0
6. O2 headbox 10 L/mnt
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 7 Februari 2013, jam 00:59:09 WIB.
Tidak sianosis
RR dapat
dipertahankan 30 60
x/mnt
- Mengukur TTV
- Mengukur dan
memantau KU
- N : 128 x/m, S :
- Mengukur TTV
35,80C, RR : 45 x/m
09.00 2 - KU: lemah
10.00 3
- S : 35,50C, RR : 37
x/m, N : 86 x/m
- Mengukur TTV - Bayi menangis saat
disekah, tali pusat
bersih tetapi masih
- Menyeka bayi dan basah
merawat tali pusat - KU : Lemah
- Bayi terpakai popok
dan bedong dengan kain
kering
- Injeksi ampicillin 140
11.00 2,3 mg
- Mengobservasi KU - S: 35,80C, N: 100
- Mengganti popok dan x/mnt, RR: 40 x/mnt
bedong - KU lemah
14.00 2,3 - Minum 5 cc gumoh 2x
- Memberikan inj.
Ampicilin 140 mg
- Mengukur TTV
16.00 2,3
- Mengobservasi KU
2,3
- Memberikan minum
- S: 36,2 0C, N: 125
pengganti asi
x/mnt. RR: 36 x/mnt
- 5 cc gumoh lagi
- NGT terpsang, residu
1cc lendir
- 5cc masuk lewat NGT
1,2,3 - KU lemah
21.00 - Mengukur TTV
- Inj. Ampicilin 140 mg
masuk
- Memberi minum
- Mengobservasi KU
- Minum 5cc, residu 1cc
- Memberikan inj.
3 Ampicilin 140 mg
- Memberikan minum dan
22.00 - S : 36,40c, N : 140 x/m,
mengecek residu
RR : 48 x/m
- Bayi bersih
8/2/2013
2,3
- Menyeka bayi, dressing
infus, dan merawat tali
04.00
pusat
- Memberi minum dan
3 mengecek residu
05.00
1,2,3
07.00 2,3
10.00
2,3
11.00
2,3
13.30
14.30
2,3
16.00
17.30
19.00
20.30
21.00
22.00 2,3
3
23.30
9/2/2013
02.30
04.00
04.30
05.30
2,3
21.00 2,3
M. EVALUASI KEPERAWATAN
Jam 14.00 O:
S:-
O:
KU : Lemah
Jam 07.00 O:
KU : Lemah
P : pertahankan intervensi
- Monitor KU dan TTV
- Selimuti bayi dan gunakan tutup kepala
- Gunakan pakaian hangat dan kering
- Tempatkan bayi dalam incubator
- Pelihara suhu lingkungan/Inkubator stabil
- Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan
tindakan
S: -
O:
KU : Lemah
Minum ditunda
S :-
O:
KU : Lemah
P :pertahankan intervensi
- Monitor KU dan TTV
- Pantau tanda-tanda dan gejala infeksi
- Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan
tindakan
Jam 21.00
2,3
9/2/2013 2,3 S : -
Jam 07.00 O:
Terpasang NGT
P :pertahankan intervensi
- Monitor TTV
- Pantau tanda dan gejala infeksi
- Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan
tindakan
- Lanjutkan terapi program injeksi
S : -
O:
Residu 2 cc
Minum 15cc
P : pertahankan intervensi
- Monitor TTV dan KU
- Pantau tanda dan gejala infeksi
- Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan
tindakan
- Lanjutkan terapi program injeksi
- Pantau minum dan residunya
- Jaga kehangatan
S : -
O:
KU : masih lemah
Terpasang NGT
Residu 0,4 cc
Minum 30 cc
P : pertahankan intervensi
- Monitor TTV dan KU
- Pantau tanda dan gejala infeksi
- Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan
tindakan
- Lanjutkan terapi program injeksi
- Pantau minum dan residunya
- Jaga kehangatan
Jam 21.00 1,2,3