Anda di halaman 1dari 49

Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana
telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan bahwa Pemerintahan Daerah
Provinsi, Kabupaten/Kota dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya
harus menyusun perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan
sebagaimana dimaksud, disusun secara berjangka yang meliputi Rencana Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rncana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dimana selanjutnya
setiap dokumen rencana pembangunan tersebut harus mampu dijabarkan oleh
setiap SKPD yang berfungsi melaksanakan kebijakan teknis terkait pencapaian
RPJMD dan RKPD.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) wajib untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sebagai tindak
lanjut dari RPJMD dan Rencana Kinerja Tahunan SKPD yang merupakan tindak
lanjut dari dokumen RKPD. Dinas Sosial Kota Bandung sebagai salah satu SKPD
di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung berkewajiban untuk menyusun Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung dan Rencana Kerja (Renja) yang
merupakan dokumen rencana kerja per tahun.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013 ini merupakan revisi atas
Renstra yang terdahulu, sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah
Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan daerah Kota
Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2009-2013 yang mengakibatkan perlu
adanya penyesuaian atau revisi atas Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial
Kota Bandung Tahun 2009-2013.
Mekanisme pelaksanaan revisi Renstra SKPD ini mengacu pada ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

1
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Daerah dalam Pasal 50 ayat (1) yang menyebutkan bahwa renacan pembangunan
daerah dapat diubah dalam hal :
a. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan proses perumusan dan substansi
yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan;
b. Terjadi perubahan yang mendasar;
c. Merugikan kepentingan nasional.
Selanjutnya dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka kerangka sistematika
penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial ini telah disesuaikan dengan
ketentuan peraturan tersebut.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-2013 merupakan
penjabaran dari Visi dan Misi serta Program Dinas Sosial Kota Bandung yang
akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun. Penyusunan Revisi Renstra Dinas Sosial
Kota Bandung Tahun 2009-2013 berpedoman pada Revisi RPJMD Kota Bandung
Tahun 2009-2013 serta memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki,
faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan, serta isu-isu strategis yang
berkembang.

1.2 Landasan Hukum


Landasan penyusunan Pencana Strategis Dinas Sosial Kota Bandung
Tahun 2009-2013 ini adalah :
1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34;
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan
Gelandangan dan Pengemis;

2
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan


Sosial bagi Penderita Cacat;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan
Sosial bagi Anak yang Bermasalah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara,
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 20/HUK/99 tentang Rehabilitasi Sosial
Bekas Penyandang Masalah Tuna Sosial;
19. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 50/HUK/2004 tentang Standarisasi
Panti Sosial;

3
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Perlindungan Anak;
21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perlindungan
Anak;
22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 29 Tahun 2002 tentang Penanganan
dan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintah Daerah Kota Bandung;
24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor
05 Tahun 2009;
25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2009-2013;
27. Peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas
Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-2013
dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan guna
mewujudkan visi dan misi Dinas Sosial Kota Bandung dalam menunjang Visi dan
Misi Walikota Bandung dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

4
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Renstra Dinas Sosial Kota Bandung adalah :
1. Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan program pembangunan
bidang kesejahteraan sosial di Kota Bandung periode 2009-2013;
2. Sebagai pedoman bagi Dinas Sosial Kota Bandung dalam menyusun Rencana
Ketrja (Renja) periode 2009-2013;
3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Walikota Tahunan dan Akhir Masa Jabatan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Renstra Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-2013
yakni :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan antar dokumen perencanaan, sistematika penulisan, serta
maksud dan tujuan penyusunaan Renstra Dinas Sosial Kota Bandung.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD


Bab ini menjelaskan tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas Sosial
Kota Bandung dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Sosial
Kota Bandung dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Rencana Strategis periode sebelumnya, capaian program
prioritas Dinas Sosial yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya, dan akan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra
Dinas Sosial Kota Bandung.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


Bab ini memuat berbagai isu strategis yang akan menentukan kinerja
pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang.

5
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN


KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan visi dan misi Dinas Sosial Kota Bandung untuk
kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang disertai dengan tujuan dan
sasarannya, strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang
kesejahteraan sosial di Kota Bandung untuk kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan. Selain itu juga diuraikan mengenai kebijakan umum
yang akan diambil dalam pembangunan jangka menengah dan disertai
dengan program pembangunan kesejahteraan sosial yang akan
direncanakan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR


KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Dalam bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang
diperlukan selama 5 (lima) tahun.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA


TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Dalam Bab ini diuraikan indikator yang akan dicapai melalui sejumlah
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2009-2013
sesuai target capaian kinerja pada Revisi RPJMD Kota Bandung
Tahun 2009-2013.

BAB VII PENUTUP


Pada bagian ini merupakan ringkasan dari Rencana Strategis Dinas
Sosial Kota Bandung Tahun 2009-2013.

6
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandung
Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota
Bandung, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung yakni :
A. Kepala Dinas
1. Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Sosial mempunyai
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis lingkup partisipasi sosial dan masyarakat,
rehabilitasi sosial, pelayanan sosial, dan pembinaan rawan sosial;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
partisipasi sosial dan masyarakat, rehabilitasi sosial, pelayanan sosial, dan
pembinaan rawan sosial;
c. pembinaan dan pelaksanaan di bidang partisipasi sosial dan masyarakat,
rehabilitasi sosial, pelayanan sosial, dan pembinaan rawan sosial;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
e. pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan
Dinas.

B. Sekretariat
1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas Sosial lingkup kesekretariatan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang meliputi
administrasi umum dan kepegawaian, program dan keuangan;
c. pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;

7
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

d. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan


pelaporan kegiatan Dinas;
e. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan
f. pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan kesekretariatan.

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum dan kepegawaian.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi
umum dan kepegawaian;
b. pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas,
penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas,
pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas;
c. pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan
rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan
data mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan
pegawai; dan
d. evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

b. Sub Bagian Keuangan dan Program


1. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program;
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Keuangan dan
Program mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan
program kerja Dinas;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan
pengelolaan data anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi

8
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan


Dinas;
c. pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyusunan rencana,
penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan data
kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program dinas serta
koordinasi pengendalian program; dan
d. pelaporan pelaksanaan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi
keuangan dan program kerja Dinas.

C. Bidang Partisipasi Sosial dan Masyarakat


1. Bidang Partisipasi Sosial dan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup partisipasi sosial
dan masyarakat.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Partisipasi Sosial dan
Masyarakat mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan
partisipasi sosial, pengumpulan dan pengawasan undian dan sumbangan
sosial;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan
partisipasi sosial, pengumpulan dan pengawasan undian dan sumbangan so
sial;
c. pelaksanaan lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi sosial,
pengumpulan dan pengawasan undian dan sumbangan sosial;
d. pengkajian pemberian rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan
lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi sosial, pengumpulan
dan pengawasan undian dan sumbangan sosial; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup penyuluhan,
pemberdayaan dan partisipasi sosial, pengumpulan dan pengawasan
undian dan sumbangan sosial.

9
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

a. Seksi Penyuluhan, Pemberdayaan dan Partisipasi Sosial


1. Seksi Penyuluhan, Pemberdayaan dan Partisipasi Sosial mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Partisipasi Sosial dan
Masyarakat lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Seksi Penyuluhan, Pemberdayaan
dan Partisipasi Sosial mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyuluhan, pemberdayaan
dan partisipasi sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan
partisipasi sosial;
c. pelaksanaan lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi sosial
yang meliputi penyuluhan, pembinaan dan pendayagunaan partisipan
sosial, lembaga sosial, dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan pembangunan sosial, pendayagunaan Potensi dan
Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS), fasilitasi pemberian penghargaan di
bidang sosial, serta pengembangan jaringan sistem informasi sosial; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyuluhan, pemberdayaan
dan partisipasi sosial.

b. Seksi Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial


1. Seksi Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Partisipasi Sosial dan
Masyarakat lingkup pengumpulan dan pengawasan undian dan sumbangan
sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pengumpulan, Pengawasan
Undian dan Sumbangan Sosial mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengumpulan, pengawasan
undian dan sumbangan sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengumpulan, pengawasan
undian dan sumbangan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pengumpulan, pengawasan undian dan sumbangan
sosial yang meliputi fasilitasi, pembinaan dan pengawasan pengumpulan

10
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

sumbangan sosial, serta fasilitasi, pembinaan dan pengawasan


penyelenggaraan undian;
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengumpulan, pengawasan
undian dan sumbangan sosial.

D. Bidang Rehabilitasi Sosial


1. Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas Sosial lingkup tuna sosial serta penyandang cacat, anak
nakal dan korban narkotik.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Rehabilitasi Sosial
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program lingkup tuna sosial serta penyandang
cacat, anak nakal dan korban narkotik;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup rehabilitasi tuna sosial serta
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik;
c. pelaksanaan dan fasilitasi rehabilitasi tuna sosial serta penyandang cacat,
anak nakal dan korban narkotik; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup tuna sosial serta
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotika.

a. Seksi Tuna Sosial


1. Seksi Tuna Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Rehabilitas Sosial lingkup tuna sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Tuna Sosial mempunyai
fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data rehabilitasi tuna sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi tuna sosial;
c. pelaksanaan rehabilitasi tuna sosial yang meliputi pembinaa tuna sosial,
fasilitasi, kerjasama, koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi tuna sosial;
dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup tuna sosial.

11
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

b. Seksi Penyandang Cacat, Anak Nakal dan Korban Narkotik


1. Seksi Penyandang Cacat, Anak Nakal dan Korban Narkotik mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Rehabilitas Sosial lingkup
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkoba
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Penyandang Cacat, Anak
Nakal dan Korban Narkotik mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyandang cacat, anak
nakal dan korban narkotik;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyandang cacat, anak nakal
dan korban narkotik;
c. pelaksanaan rehabilitasi penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik
yang meliputi pembinaa rehabilitasi penyandang cacat, anak nakal dan
korban narkotik, fasilitasi, kerjasama, koordinasi dan pelaksanaan
rehabilitasi penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyandang cacat, anak nakal
dan korban narkotik.

E. Bidang Pelayanan Sosial


1. Bidang Pelayanan Sosial mempunnyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas Sosial lingkup pelayanan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pelayanan Sosial
mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program lingkup pelayanan sosial dan bantuan
korban bencana, serta bantuan dan perlindungan sosial;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup pelayanan sosial dan bantuan korban
bencana, serta bantuan dan perlindungan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pelayanan sosial dan bantuan korban bencana, serta
bantuan dan perlindungan sosial; dan
d. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pelayanan sosial
dan bantuan korban bencana, serta bantuan dan perlindungan sosial.

12
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

a. Seksi Pelayanan Sosial dan Bantuan Korban Bencana


1. Seksi Pelayanan Sosial dan Bantuan Korban Bencana mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Sosial lingkup
pelayanan sosial dan bantuan korban bencana.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pelayanan Sosial dan
Bantuan Korban Bencana mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan sosial dan
bantuan korban bencana;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan sosial dan bantuan
korban bencana;
c. pelaksanaan lingkup pelayanan sosial dan bantuan korban bencana yang
meliputi pelayanan sosial terhadap balita anak dan lansia dan advokasi
terhadap korban tindak kekerasan, serta penyandang masalah
kesejaterahaan sosial (PMKS), pemetaan daerah rawan bencana, fasilitasi
penyelenggaraan bantuan bagi korban bencana, peningkatan kualitas
sumber daya manusia penanganan bencana; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan sosial dan bantuan
korban bencana.

b. Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial


1. Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Sosial lingkup bantuan dan
perlindungan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Bantuan dan Perlindungan
Sosial mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup bantuan dan perlindungan
sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bantuan dan perlindungan
sosial;
c. pelaksanaan lingkup bantuan dan perlindungan sosial yang meliputi
pembinaan dan fasilitasi bantuan terhadap panti sosial asuhan anak, panti
jompo, dan rumah perlindungan sosial anak, kerjasama dan fasilitasi

13
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

perlindungan sosial bagi perempuan, anak, remaja, lansia, korban tindak


kekerasan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia panti
asuhan/jompo; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup bantuan dan perlindungan
sosial.

F. Bidang Pembinaan Rawan Sosial


1. Bidang Pembinaan Rawan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup pembinaan rawan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pembinaan Rawan Sosial
mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan rawan sosial anak
dan remaja, serta pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin dan usaha
kesejahteraan sosial;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan rawan sosial anak dan
remaja, serta pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin dan usaha
kesejahteraan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial anak dan remaja, serta
pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan
sosial; dan
d. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan rawan
sosial anak dan remaja, serta pembinaan rawan sosial keluarga fakir
miskin dan usaha kesejahteraan sosial.

a. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Anak dan Remaja


1. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Anak dan Remaja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan Rawan Sosial lingkup
pembinaan rawan sosial anak dan remaja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pembinaan Rawan Sosial
Anak dan Remaja mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan rawan sosial
anak dan remaja;

14
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan rawan sosial anak


dan remaja;
c. pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial anak dan remaja yang
meliputi pembinaan dan fasilitasi penanggulangan rawan sosial bagi anak
terlantar, anak jalanan, gelandangan, dan remaja putus sekolah;
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial anak
dan remaja.

b. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Keluarga Fakir Miskin dan Usaha


Kesejahteraan Sosial
1. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Keluarga Fakir Miskin dan Usaha
Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pembinaan Rawan Sosial lingkup pembinaan rawan sosial keluarga
fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pembinaan Rawan Sosial
Keluarga Fakir Miskin dan Usaha Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan rawan sosial
keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan rawan sosial
keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin dan
usaha kesejahteraan sosial yang meliputi pembinaan dan fasilitasi
penanggulangan keluarga rawan sosial, fakir miskin, serta dan nilai-nilai
kejuangan/kepahlawanan; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial
keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial.

Sedangkan struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung berdasarkan


Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dapat dilihat pada
bagan berikut :

15
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandung


berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007

16
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

2.2 Sumber Daya SKPD


Dinas Sosial Kota Bandung sebagai organisasi perangkat pemerintah daerah
yang bertanggungjawab dan memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan
pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota Bandung dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya tentunya perlu mengoptimalkan berbagai sumber daya baik
sumber daya manusia maupun sarana penunjang yang dimiliki oleh Dinas Sosial
Kota Bandung dalam mencapai target kinerja selama 5 (lima) tahun. Jumlah
pegawai yang ada pada Dinas Sosial Kota Bandung saat ini sebanyak 45 orang.
Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran tentang Data dan
Komposisi Pegawai Dinas Sosial Kota Bandung sebagai berikut :
Komposisi Pegawai Dinas Sosial Kota Bandung
berdasarkan Jabatan Struktural
Eselon Pelaksana
NO SKPD Fungsional Jumlah
II III IV IV III II I
1. Dinas Sosial 1 5 10 - - 22 6 1 45

Komposisi Pegawai Dinas Sosial berdasarkan Pendidikan


Pendidikan
NO SKPD Jumlah
S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD
1. Dinas Sosial 1 1 25 4 13 1 - 45

Adapun sarana dan prasarana dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bandung
dalam menunjang kinerja penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Bangunan gedung kantor sebanyak 2 (unit), yang terletak di Jl. Sindangsirna
No. 40 Bandung yang merupakan gedung kantor utama yang berfungsi
sebagai kegiatan operasional kantor sehari-hari, dan bangunan kantor yang
terletak di Jl. Cipamokolan yang berfungsi sebagai gudang dan operasional
kegiatan kantor sewaktu-waktu.
2. Kendaraan operasional Dinas Roda 4 sebanyak 10 (sepuluh) unit;
3. Kendaraan operasional Dinas Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit;
4. Komputer yang digunakan untuk keperluan operasional kantor sehari-hari,
serta peralatan kantor lainnya seperti filling cabinet, meja, kursi, lemari, dll.

17
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD


Kualitas hidup dan kesejahteraan umum Kota Bandung yang ditandai
dengan relative tingginya Indeks Pembangunan Manusia (dalam hal ini
pendidikan dan kesehatan), tidak serta merta melepaskan Kota Bandung dari
berbagai permasalahan sosial di tingkat mikro. Berbagai permasalahan sosial yang
berkembang di masyarakat pada tahun 2008 adalah balita terlantar (360 jiwa),
anak terlantar (6.643 jiwa), anak korban tindak kekerasan (19 jiwa), anak jalanan
(4.821 jiwa), anak cacat (484 jiwa), wanita rawan sosial ekonomi (5.868 jiwa),
tuna susila (116 jiwa), pengemis (4.126 jiwa), gelandangan (948 jiwa), korban
narkotika (363 jiwa), keluarga berumah tidak layak huni (27.041 keluarga),
pengidap HIV-Aids (1.268 jiwa), dan lain sebagainya. Beberapa hal yang cukup
menonjol anatara lain :
a. Peningkatan jumlah anak terlantar, keluarga miskin, keluarga dengan rumah
tidak layak huni, dan pengidap HIV-Aids;
b. Penurunan jumlah anak jalanan, anak nakal, tuna susila, pengemis,
gelandangan, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana;

Sampai dengan saat ini penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)


bidang kesejahteraan sosial Tingkat Kota untuk Kota Bandung masih belum
disahkan/ditetapkan oleh Walikota Bandung walaupun telah terbit penetapan dari
Kementerian Sosial Republik Indonesia mengenai SPM Bidang Sosial melalui
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
sehingga tingkat keberhasilan atau capaian kinerja pelayanan Dinas Sosial Kota
Bandung didasatrkan pada Indiaktor Kinerja Kunci (IKK). Adapun capain kinerja
pelayanan Dinas Sosial Kota Bandung berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK)
Dinas Sosial Kota Bandung, sebagai berikut :
1. Jumlah sarana dan prasarana kesejahteraan sosial yang ada di Kota Bandung
sampai dengan tahun 2011 sebanyak 63 buah yang terdiri atas 48 buah Panti
Sosial Asuhan Anak (PSAA), 5 buah Panti Sosial Tresna Whredha (PSTW),

18
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

1 unit Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat (PRPC), dan 9 buah Rumah


Perlindungan Sosial Anak (RPSA);
2. Penanganan atau pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) pada tahun 2011 sebesar 4,89% dari jumlah Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Kota Bandung;
3. Prosentase bantuan stimulan yang tersalurkan kepada para Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung pada tahun
2011 sebesar 4,89% dari jumlah keseluruhan PMKS yang
harus menerima bantuan berupa bantuan stimulan UEP atau
KUBE.

19
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Sosial
Kota Bandung
Target Target Renstra Realisasi Rasio Capaian
Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target
No Indikator SKPD Tahun Capaian Tahun Pada Tahun
dan Fungsi SKPD SPM IKK
Lainnya 2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1. Peningkatan peran kelembagaan dalam
50% 60% 70% 50% 60% 90% 100% 100% 128%
pembangunan kesejahteraan sosial
2. Jumlah penanganan keluarga miskin
untuk peningkatan fungsi sosial melalui 625 orang 1.125 orang 1.625 orang 285 orang 800 orang 1.920 orang 45% 71% 118%
pembinaan, bimbingan, dan pelatihan
3. Jumlah penanganan Tuna Susila untuk
peningkatan fungsi sosial melalui 120 orang 180 orang 200 orang 154 orang 866 orang 1.066 orang 128% 481% 533%
pembinaan, bimbingan, dan pelatihan
4. Jumlah penanganan anak nakal korban
narkotika untuk peningkatan fungsi
40 orang 60 orang 80 orang 40 orang 120 orang 200 orang 100% 200% 250%
sosial melalui pembinaan, bimbingan,
dan pelatihan
5. Jumlah penanganan Wanita Rawan
Sosial Ekonomi untuk peningkatan
200 orang 300 orang 400 orang 240 orang 300 orang 440 orang 120% 100% 110%
fungsi sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
6. Jumlah penanganan Anak Terlantar
untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan 2.616
900 orang 1.350 orang 1.800 orang 969 orang 3.160 orang 107% 194% 176%
peningkatan fungsi sosial melalui orang
pembinaan, bimbingan, dan pelatihan
7. Jumlah penanganan Korban Trafficking
dalam Rumah Tangga untuk peningkatan
80 orang 120 orang 160 orang 90 orang 125 orang 145 orang 113% 104% 91%
fungsi sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
8. Tahapan pembangunan Sarana
Pembinaan Penyandang Masalah 10% 30% 50% 10% 30% 36% 100% 100% 72%
Kesejahteraan Sosial
9. Jumlah penanganan penyandang cacat
untuk peningkatan fungsi sosial melalui 90 orang 140 orang 200 orang 154 orang 866 orang 1.066 orang 171% 618% 533%
pembinaan, bimbingan, dan pelatihan
10. Jumlah penanganan Lanjut Usia untuk
peningkatan fungsi sosial melalui 300 orang 450 orang 600 orang 300 orang 479 orang 1.087 orang 100% 106% 181%
pembinaan, bimbingan, dan pelatihan
11. Jumlah partisipasi sosial dari PSKS 75 PSKS 90 PSKS 105 PSKS 151 PSKS 115 PSKS 225 PSKS 201% 128% 214%

20
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

dalam menunjang pelaksanaan usaha


kesejahteraan sosial
12. Jumlah penyerapan informasi 22 30 30
15 kecamatan 22 kecamatan 30 kecamatan 146% 136% 100%
pembangunan kesejahteraan sosial kecamatan kecamatan kecamatan
13. Tersedianya bufferstock dan lauk pauk
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
untuk bantuan korban bencana
14. Tingkat partisipasi pilar
masyarakat/relawan dalam 50% 75% 100% 100% 100% 100% 200% 133% 100%
penanggulangan bencana
*Catatan : Capaian kinerja di atas tidak hanya bersumber dari APBD Kota, akan tetapi termasuk pendanaan yang bersumber dari APBD Provinsi dan
APBN

Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Sosial Kota Bandung

Rasio antara Realisasi


Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun Rata-rata Pertumbuhan
Uraian dan Anggaran Tahun
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan
4.313.133.778 4.281.140.000 10.236.410.000 4.058.320.587 4.078.205.932 8.145.068.859 94% 95% 80% 365% 99% 239%
Sosial dan Peningkatan
Kualitas PSKS

21
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD


Penyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan kewajiban dari setiap
pemerintah kepada warga masyarakatnya, namun demikian penyelenggaraan
kesejahteraan sosial bukanlah suatu hal yang mudah karena permasalahan yang
terjadi di dalamnya jauh sangat kompleks. Sebagaimana kita ketahui bahwa
sasaran garapan dari Dinas Sosial Kota Bandung ialah para Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sebagaian besar diantara mereka merupakan
penduduk miskin yang tidak mampu menjalankan peran dan fungsi sosialnya di
masyarakat secara wajar. Penyebab terjadinya berbagai permasalahan sosial yang
diderita oleh para PMKS ini sangat bervariasi, hal tersebut kita dapat kelompokan
ke dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu yang dikarenakan faktor eksternal dan
internal, faktor eksternal diantaranya kejadian bencana alam/sosial, kebijakan
pemerintah, serta pengaruh lingkungan, sedangkan faktor internal diantaranya
tingkat pendidikan yang rendah serta keterbatasan fisik atau mental yang dimiliki
oleh seorang individu.
Tuntutan masyarakat terhadap pemerintah terkait pelayanan dalam bidang
kesejahteraan sosial ini sangatlah tinggi karena selain dirasakan langsung oleh
masyarakat juga berhasil atau tidaknya suatu proses pembangunan yang dilakukan
oleh suatu pemerintahan ialah semakin berkurangnya jumlah penduduk miskin
pada daerah tersebut atau dengan kata lain warga masyarakatnya sejahtera.
Tuntutan terhadap kinerja Dinas Sosial Kota Bandung tidak hanya muncul dari
masyarakat akan tetapi juga dari pihak pemerintah pusat maupun provinsi, hal
tersebut tercermin dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Sosial Republik
Indonesia tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesejahteraan Sosial,
dimana tujuan dari SPM tersebut ialah menselaraskan penyelenggaraan
pembangunan bidang kesejahteraan sosial sekaligus dalam rangka percepatan
penuntasan permasalahan sosial di seluruh daerah di Indonesia sehingga menuntut
pihak pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran serta sumber daya
lainnya secara memadai guna mencapai target Standar Pelayanan Minimal.
Seluruh permasalahan yang dikemukakan di atas merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi Dinas Sosial Kota Bandung dalam melaksanan tugas dan
fungsinya sebagai organisasi perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi

22
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung, karena dengan adanya


berbagai permasalahan tersebut Dinas Sosial Kota Bandung diharapkan akan
mendapatkan berbagai kemudahan dalam upaya peningkatan jumlah anggaran
maupun sarana dan prasarana guna peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung.

23
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB III
ISU-ISU SRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan


Kualitas hidup dan kesejahteraan umum Kota Bandung yang ditandai
dengan relative tingginya Indeks Pembangunan Manusia (dalam hal ini
pendidikan dan kesehatan), tidak serta merta melepaskan Kota Bandung dari
berbagai permasalahan sosial di tingkat mikro. Berbagai permasalahan sosial yang
berkembang di masyarakat pada tahun 2008 adalah balita terlantar (360 jiwa),
anak terlantar (6.643 jiwa), anak korban tindak kekerasan (19 jiwa), anak jalanan
(4.821 jiwa), anak cacat (484 jiwa), wanita rawan sosial ekonomi (5.868 jiwa),
tuna susila (116 jiwa), pengemis (4.126 jiwa), gelandangan (948 jiwa), korban
narkotika (363 jiwa), keluarga berumah tidak layak huni (27.041 keluarga),
pengidap HIV-Aids (1.268 jiwa), dsb. Beberapa hal yang cukup menonjol anatara
lain :
c. Peningkatan jumlah anak terlantar, keluarga miskin, keluarga dengan rumah
tidak layak huni, dan pengidap HIV-Aids;
d. Penurunan jumlah anak jalanan, anak nakal, tuna susila, pengemis,
gelandangan, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana;
Dengan beberapa kecenderungan tersebut, beberapa tantangan
permasalahan sosial di Kota Bandung masih relatif sangat besar. Adapun data
jumlah Penyandang Masalkah Kesejahteraan Sosial di Kota Bandung sampai
dengan Tahun 2009, sebagai berikut :
Tabel 3.1
Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun 2009

No Jenis PMKS Jumlah


1 Anak Terlantar 6.643 orang
2 Anak Balita Terlantar 360 orang
3 Anak Berhadapan dengan Hukum -
4 Anak Jalanan 4.821 orang
5 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 7.537 orang
6 Korban Tindak Kekerasan 177 orang

24
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

7 Lanjut Usia Terlantar 2.575 orang


8 Penyandang Cacat 6.289 orang
9 Tuna Susila 511 orang
10 Pengemis 4.126 orang
11 Gelandangan 948 orang
12 Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan 282 orang
13 Korban Penyalahgunaan Napza 363 orang
14 Keluarga Fakir Miskin 84.287 kk
15 Keluarga Berumah Tidak Layak Huni 6.395 kk
16 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 2.967 kk
17 Komunitas Adat Terpencil -
28 Korban Bencana Alam 1.823 jiwa
19 Korban Bencana Sosial 1.176 jiwa
20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial 13 orang
21 Orang dengan HIV/Aids 2.168 orang
22 Keluarga Rentan -
23 Anak Bermasalah Sosial Psikologis -
24 Waria -
25 Trafficking -

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota
Bandung
Sebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Bandung Tahun 2009-2013 ialah
Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat, dimana kota
bermartabat diartikan sebagai kota yang memilikki jati diri, harga diri, dan
kebanggaan seluruh warganya, memiliki pelayanan publik prima tanpa
membedakan status. Arah visi tersebut adalah memerankan Kota Bandung
sebagai Kota Jasa. Kota Bandung sebagai pusat pertumbuhan sektor jasa yang
memberikan manfaat bagi warga Bandung khususnya, Jawa Barat dan Nasional
pada umumnya.
Berdasarkan Visi Kota Bandung tersebut kemudian dijabarkan ke dalam Misi
Kota Bandung Tahun 2009-2013, adapun Misi tersebut yaitu :

25
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berakhlak,


professional, dan berdaya saing;
2. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing dalam menunjang
penciptaan lapangan kerja dan pelayanan publik serta meningkatkan peranan
swasta dalam pembangunan ekonomi kota;
3. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengembangkan budaya kota yang
tertib, aman, kreatif, berprestasi, dalam menunjang Kota Jasa Bermartabat;
4. Menata Kota Bandung menuju metropolitan terpaduyang berwawasan
lingkungan;
5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel, dan
transparan dalam upaya meningkatkan kapasitas pelayanan kota metropolitan
6. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan pembiayaan
pembangunan kota yang akuntabel dan transparanm dalam menunjang sistem
pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Berdasarkan penjabaran atas Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 di atas,
penyelenggaraan pelayanan dalam kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh
Dinas Sosial Kota Bandung terkait dengan misi ke-3 yaitu Meningkatkan
kesejahteraan sosial dan mengembangkan budaya kota yang tertib, aman, kreatif,
berprestasi, dalam menunjang Kota Jasa Bermartabat yang memiliki tujuan
sebagai berikut :
a. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat;
b. Meningkatkan sinergitas pelestarian budaya local antara pemerintah, pelaku
budaya, dan masyarakat;
c. Meningkatkan prestasi kepemudaan dan olahraga;
d. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
sosial;
e. Meningkatkan mutu kerjasama diantara semua pemangku kepentingan dalam
pembangunan Kota Bandung.
Berdasarkan paparan mengenai tujuan dari Misi ke-3 di atas, Dinas Sosial
secara langsung terkait dengan tujuan pada huruf d yaitu Meningkatkan
kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sosial dengan sasaran
meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap para Penyandang Masalah

26
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Kesejahteraan Sosial (PMKS). Adapun indikator dari sasaran tersebut ialah


tingkat kepedulian masyarakat terhadap para Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS).
Dengan adanya sasaran dan indikator sasaran tersebut, maka Dinas Sosial
Kota Bandung sebagai penyelenggara pelayanan bidang sosial menitikberatkan
seluruh program dan kegiatan guna mencapai indikator sasaran tersebut.
Pencapaian suatu indikator sasaran tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor
pendorong dan penghambat yang baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi pencapaian tujuan. Dalam upaya meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Dinas
Sosial Kota Bandung masih mengalami beberapa hambatan diantaranya masih
rendahnya penyerapan informasi kesejahteraan sosial oleh warga masyarakat,
peningkatan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
relatif tinggi setiap tahunnya, ketidaksinergisan penanganan masalah sosial yang
dilaksanakan oleh para pemangku jabatan, dan penanganan masalah sosial yang
masih secara parsial.
Di samping faktor penghambat di atas, faktor pendorong pencapaian tujuan
dan sasaran pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial diantaranya ialah peranan
mitra kerja Dinas Sosial Kota Bandung yang dikenal dengan sebutan PSKS
(Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial) yang terdiri dari Karang Taruna,
Pekerja Sosial Masyarakat, Organisasi Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan, Taruna Siaga Bencana, dan lain sebagainya yang cukup besar dalam
membantu penanggulangan masalah sosial di lapangan.

3.3 Telaahan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Bandung


Dinas Sosial Kota Bandung sebagai penyelenggara kebijakan pembangunan
kesejahteraan sosial di Kota Bandung tentunya wajib menyusun program dan
kegiatan yang dapat mendukung ketercapaian target kebijakan Pemerintah Kota
Bandung khususnya yang terkait dengan pelayanan kesejahteraan sosial
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013. Perwujudan dari rencana pencapaian

27
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

target RPJMD tersebut diimplementasikan dalam bentuk Rencana Strategis


(Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-2013.
Tujuan dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial berdasarkan Restra Dinas Sosial
Kota Bandung ialah mewujudkan kesejahteraan sosial di masyarakat melalui
peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesejahteraan sosial kepada
masyarakat khususnya para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
serta peningkatan peran serta atau partisipasi aktif kualitas pelayanan yang
dilaksanakan oleh Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada di
Kota Bandung. Untuk mencapai sasaran tersebut tentunya Dinas Sosial Kota
Bandung membutuhkan dukungan berbagai macam sumber daya, seperti sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, serta dukungan anggaran yang memadai.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung yang ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Bandung Tahun 2011-2031 yang merupakan arahan
kebijakan dan strategi ruang wilayah Kota Bandung yang bersifat spasial.
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Bandung memiliki fungsi sebagai berikut
:
a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta
b. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan
masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program
pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
Adapun kedudukan dari RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031 yaitu
sebagai pedoman bagi :
a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;
b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;
c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar
daerah, dan antar pemangku kepentingan;
d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan

28
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

e. penataan ruang kawasan strategis kota.


Kebijakan penataan ruang kota yang ditetapkan melalui RTRW merupakan
suatu kebijakan yang bersifat spasial yang perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan
atau ketentuan-ketentuan lain yang bersifat non-spasial seperti Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Strategis (Renstra) pada SKPD.
Dengan ditetapkannya RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031 tentunya baik
secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap berbagai
kebijakan yang ada di bawahnya, salah satunya Rencana Strategis (Renstra)
SKPD 2009-2013. Begitu pula halnya dengan Renstra Dinas Sosial Kota
Bandung, dimana secara langsung atau tidak langsung akan sangat dipengaruhi
oleh kebijakan atau ketentuan yang ada dalam dokumen RTRW Kota Bandung,
karena ketentuan RTRW pasti akan berdampak terhadap kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu kita cermati dengan adanya dokumen RTRW ini
adalah faktor penghambat dan pendorong terkait pelayanan bidang sosial di Kota
Bandung. Adapun faktor pendorong dengan adanya dokumen RTRW Kota
Bandung Tahun 2011-2031 terhadap pelayanan bidang sosial, antara lain :
a. peningkatan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana pemadam kebakaran,
hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kerugian yang diderita dari
bencana kebakaran
b. Pembagian wilayah kota menjadi 8 (delapan) sub wilayah kota yang
diharapkan dapat dapat memperluas jaringan pelayanan terhadap masyarakat,
sehingga dapat terjadi pemerataan kesejahteraan masyarakat.
c. Pengembangan jalur evakuasi bencana beserta langkah-langkah rencana
penanganan kawasan rawan bencana longsor/gerakan tanah, kebakaran,
banjir, gempa bumi, dan letusan gunung api.
d. Pengembangan dan peningkatan jaringan drainase yang dapat diharapkan
mengurangi jumlah kawasan rawan banjir yang ada di Kota Bandung
e. Adanya pengembangan kawasan yang mengatur tentang sektor informal.
f. Pengembangan wilayah kota yang terkonsentrasi di bagian timur,
memungkinkan Dinas Sosial untuk membangun sarana sosial berupa panti

29
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

pelayanan terpadu kesejahteraan sosial yang berlokasi di Keluarahan Derwati,


Kecamatan Rancasari.
Selain adanya faktor pendorong terhadap pelayanan bidang sosial, dokumen
RTRW juga memiliki faktor penghambat terhadap pelayanan bidang sosial, antara
lain :
a. Dengan adanya rencana pengembangan jalan Tol Soreang dan Pasirkoja,
tentunya hal ini akan mengakibatkan pergerakan ekonomi atau masyarakat di
daerah kabupaten bandung ke Kota Bandung akan semakin intensif, sehingga
persaingan ekonomi antara warga Kota Bandung dengan warga di Luar Kota
Bandung akan semakin tinggi. Yang pada akhirnya dapat menambah
permasalahan sosial yang ada di Kota Bandung.
b. Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat sekaligus sebagai pusat
perekonomian Jawa Barat akan memberikan daya tarik tersendiri bagi
masyarakat sekitar Kota Bandung (cekungan Bandung) bahkan di luar
cekungan Bandung untuk berusaha memperoleh penghidupan yang layak di
Kota Bandung. Hal ini juga tentunya dapat meningkatkan permasalahan
sosial yang ada di Kota Bandung, terutama permasalahan PMKS Jalanan
(Gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan Wanita Tuna Susila) di Kota
Bandung.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, dikemukakan bahwa
pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota
Bandung sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Yang dimaksud dengan faktor internal disini ialah kebijakan pemerintah Kota
Bandung dalam bidang lain yang sekiranya memiliki dampak atau mempengaruhi
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja pelayanan sosial
yang dilaksanakan Dinas Sosial Kota Bandung serta sumber daya yang dimiliki
oleh Dinas Sosial Kota Bandung, sedangkan yang dimaksud dengan faktor
eksternal disini ialah kebijakan pemerintah pusat atau provinsi menyangkut
pembangunan atau penyelenggaraan kesejahteraan sosial atau faktor-faktor lain di
luar faktor internal.

30
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Setelah memepelajari beberapa dokumen rencana yang diyakini dapat


mempengaruhi terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung
diantaranya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2009-2013, Rencana Tata Ruang dan Wilayah Daerah (RTRWD)
Kota Bandung Tahun 2011-2031 diketemukan beberapa faktor pendorong dan
penghambat terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana telah
diungkapkan pada bagian sebelumnya.
Hasil penelaahan terhadap beberapa dokumen perencanaan yang terkait
terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial berupa faktor pendorong dan
faktor penghambat yang perlu disikapi dengan cara menerapkan strategi guna
menindaklajuti faktor-faktor penghambat dan memanfaatkan faktor-faktor
pendorong dalam mengoptimalkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota
Bandung yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung atau dengan kalta
hal-hal tersebut merupakan isu-isu strategis yang perlu ditindaklanjuti oleh Dinas
Sosial Kota Bandung. Isu-isu strategis yang perlu ditindaklajuti oleh Dinas Sosial
Kota Bandung terkait penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-2013 sebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial melalui
pembangunan Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terpadu.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan sosial terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terutama permasalahan PMKS
Jalanan.
3. Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap PMKS yang
dilaksanakan oleh Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),
khususnya pembinaan terhadap Karang Taruna, PSM, dan Organisasi Sosial
yang jumlah sangat besar di Kota Bandung.
4. Perwujudan Misi Walikota Bandung untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
di Kota Bandung;

31
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG

4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Bandung


Sebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Bandung yaitu Meningkatkan
Peran Serta Kota Bandung sebagai Kota Jasa menuju Terwujudnya Kota yang
Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat), maka untuk mewujudkan
cita-cita tersebut salahsatunya diperlukan suasana yang kondusif dan kehidupan
sosial kemasyarakatan yang berkeadilan sosial serta ditandai dengan adanya
kesejahteraan sosial masyarakat yang semakin meningkat dan pada gilirannya
dapat menunjang peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan program
pembangunan daerah.
Berdasarkan hal tersebut, maka Visi Dinas Sosial Kota Bandung adalah
Kesejahteraan Sosial dari, oleh, dan untuk Masyarakat menuju Bandung
yang Bermartabat .
Berdasarkan Visi Dinas Sosial Kota Bandung tersebut di atas, maka Dinas
Sosial Kota Bandung menjabarkannya ke dalam Misi sebagai berikut:
a. Mewujudkan kesejahteraa n sosial melalui peningkatan partisipasi sosial dan
masyarakat, dimana terdapat peran aktif dari masyarakat dalam penanganan
masalah kesejahteraan sosial secara komprehensif;
b. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan rehabilitasi sosial
guna memulihkan ketidakberdayaan masayarakat dalam melaksanakan fungsi
sosialnya;
c. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pelayanan sosial, yang
mengandung pengertian optimalisasi pelayanan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
d. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan terhadap pembinaan
rawan sosial keluarga dan anak.
Penjelasan arti dan makna misi Dinas Sosial sebagaimana dimaksud di atas, yakni
:

32
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

a. Meningkatkan peran serta/partisipasi masyarakat dalam penanganan masalah


kesejahteraan sosial melalui Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
yang berada di lingkungan masyarakat
b. Peningkatan rehabilitasi sosial mengandung makna pemulihan fungsi sosial
para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Gelandangan, pengemis,
Wanita Tuna Susila, Korban Narkotika, HIV-Aids, Penyandang Cacat, dan
Eks-Narapidana) melalui pola penanganan dalam panti dan luar panti,
sehingga memiliki kembali fungsi sosialnya dan dapat bermasyarakat secara
wajar.
c. Peningkatan pelayanan sosial, mengandung pengertian optimalisasi
pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial melalui
penanganan dalam panti maupun luar panti, bantuan bagi korban bencana,
dan bantuan bagi orang terlantar dalam perjalanan.
d. Pembinaan terhadap rawan sosial keluarga dan anak, mengandung pengertian
pemberian pelatihan keterampilan dan bantuan usaha bagi keluarga dan anak
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosial secara wajar.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial Kota Bandung
4.2.1 Tujuan
Berbagai usaha penyelenggaraan pembangunan bidang kesejahteraan sosial
yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
3. Meningkatnya kualitas dan peran serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
4. Meningkatnya pelayanan dalam hal penanggulangan bencana.

33
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

4.2.2 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Kota Bandung, yang
merupakan penjabaran dari tujuan penyelenggaraan pembangunan bidang
kesejahteraan sosial ialah :
1. Meningkatnya upaya masyarakat dan lembaga sosial dalam pembangunan
kesejahteraan sosial;
2. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan fakir miskin serta
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya
secara wajar;
3. Terlayaninya, terlindunginya, dan tersantuninya Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya;
4. Tersedianya tempat penampungan dan pembinaan bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial;
5. Tercapainya kemandirian dan kesejahteraan bagi penyandang cacat;
6. Meningkatnya partisipasi sosial dan kualitas Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan
Sosial;
7. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pembangunan bidang
kesejahteraan sosial;
8. Tersedianya bantuan tanggap darurat bencana;
9. Meningkatnya partisipasi pilar masyarakat/relawan dalam penanggulangan
bencana.
Untuk lebih jelasnya mengenai keterkaitan antara tujuan, sasaran, indikator
sasaran serta target capaian kinerja dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial
yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung dapat dilihat pada tabel
berikut :

34
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Sosial Kota
Bandung
Target Kinerja
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Sasaran pada Tahun
2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatkan Meningkatnya upaya Peningkatan peran 80% 100%
partisipasi masyarakat masyarakat dan kelembagaan dalam
dalam lembaga sosial dalam pembangunan
penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial kesejahteraan sosial
2. Meningkatkatkan Meningkatnya Jumlah penanganan 250 KK 300 KK
kualitas dan kuantitas pengetahuan, keluarga miskin untuk
pelayanan terhadap keterampilan dan peningkatan fungsi sosial
Penyandang Masalah kemampuan fakir melalui pembinaan,
Kesejahteraan Sosial miskin, dan PMKS bimbingan, dan pelatihan
(PMKS) lainnya dalam Jumlah penanganan Tuna 300 orang 360 orang
mewujudkan Susila untuk peningkatan
kesejahteraan sosial fungsi sosial melalui
secara mandiri dan pembinaan, bimbingan,
dapat melaksanakan dan pelatihan
fungsi dan sosialnya Jumlah penanganan anak 100 orang 120 orang
secara wajar nakal korban narkotika
untuk peningkatan fungsi
sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
Jumlah penanganan 125 orang 150 orang
Wanita Rawan Sosial
Ekonomi untuk
peningkatan fungsi sosial
melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
Terlayaninya, Jumlah penanganan Anak 200 orang 250 orang
terlindunginya, dan Terlantar untuk
tersantuninya PMKS pemenuhan kebutuhan
dalam pemenuhan hidup dan peningkatan
kebutuhan hidupnya fungsi sosial melalui
pembinaan, bimbingan,
dan pelatihan
Jumlah penanganan 25 orang 30 orang
Korban Trafficking dalam
Rumah Tangga untuk
peningkatan fungsi sosial
melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
Tersedianya tempat Tahapan pembangunan Selesai Mulai
penampungan dan Sarana Pembinaan pengurugan konstruksi
pembinaan bagi Penyandang Masalah
PMKS Kesejahteraan Sosial
Jumlah pembinaan eks 250 orang 300 orang
Penyandang Penyakit
Sosial : Waria dan WTS
Jumlah pembinaan eks 450 orang 500 orang
penyandang penyakit

35
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

sosial : Gelandangan dan


Pengemis
Jumlah Pembinaan Eks 60 orang 60 orang
Penyandang Penyakit
Sosial : ANKN
Tercapainya Jumlah penanganan 275 orang 325 orang
kemandirian dan penyandang cacat untuk
kesejahteraan peningkatan fungsi sosial
Penyandang Cacat melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
Jumlah penanganan Lanjut 200 orang 200 orang
Usia untuk peningkatan
fungsi sosial melalui
pembinaan, bimbingan,
dan pelatihan
3. Meningkatnya kualitas Meningkatnya Jumlah partisipasi sosial 300 orang 300 orang
dan peran serta Potensi partisipasi sosial dan dari PSKS dalam
dan Sumber kualitas PSKS dalam menunjang pelaksanaan
Kesejahteraan Sosial pelaksanaan Usaha usaha kesejahteraan sosial
dalam Kesejahteraan Sosial
penyelenggaraan Meningkatnya Jumlah penyerapan 30 30
kesejahteraan sosial pemahaman informasi pembangunan kecamatan kecamatan
masyarakat tentang kesejahteraan sosial
pembangunan bidang
kesejahteraan sosial
4. Meningkatnya Tersedianya bantuan Tersedianya bufferstock 100% 100%
pelayanan dalam tanggap darurat dan lauk pauk untuk
penanggulangan bencana bantuan korban bencana
bencana Meningkatnya Tingkat partisipasi pilar 100% 100%
partisipasi pilar masyarakat/relawan dalam
masyarakat/relawan penanggulangan bencana
dalam
penanggulangan
bencana

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Sosial Kota Bandung


Guna mencapai seluruh sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Kota
Bandung melalui Rencana Strategis Tahun 2009-2013, maka Dinas Sosial Kota
Bandung merapkan strategi dengan menyusun beberapa kebijakan terkait
penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung melalui beberapa program
dan kegiatan. Adapun jenis program dan kegiatan yang diterapkan oleh Dinas
Sosial Kota Bandung sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
yaitu :

36
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan


Penyandang Masalah Sosial lainnya, yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu
:
a. Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin
b. Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah sosial lainnya
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari
beberapa kegiatan yaitu :
a. Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban perdagangan
perempuan dan anak
b. Pelaksanaan KIE Konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
c. Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi sosial
bagi PMKS
d. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS
e. Penanganan masalah-masalah strategis cepat tanggap darurat dan
kejadian luar biasa
3. Program Pembinaan Anak Terlantar, yang terdiri dari beberapa kegiatan
yaitu :
a. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
b. Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
4. Program pembinaan para penyandang cacat dan eks-trauma yang terdiri dari
beberapa kegiatan yaitu :
a. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks-trauma
b. Pendayagunaan penyandang cacat dan eks-trauma
c. Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
5. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo, yang terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu :
a. Operasi dan pemeliharaan saranan dan prasarana panti asuhan/jompo
b. Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/panti jompo
6. Program Pembinaan Eks-Penyandang Penyakit Sosial (Eks-Narapidana, PSK,
Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya), yang terdiri dari beberapa kegiatan
yaitu :

37
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

a. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang


penyakit sosial
b. Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
c. Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental dan perilaku eks-
penyandang penyakit sosial
d. Pembangunan pusat bimbingan/konseling bagi eks penyandang penyakit
sosial
7. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, yang terdiri dari
beberapa kegiatan yaitu :
a. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
b. Peningkatan jaringan kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
c. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
d. Penyuluhan sosial keliling

38
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Sebagaimana dijelaskan pada Bab sebelumnya bahwa untuk mencapai


tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, Dinas Sosial Kota Bandung
menerapkan berbagai program dan kegiatan yang dapat menunjang tercapainya
tujuan tersebut. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai keterkaitan antara tujuan,
sasaran, indikator sasaran dan program serta kegiatan Dinas Sosial Kota Bandung
beserta jumlah besaran dana yang diperlukan guna menunjang pelaksanaan
kegiatan dan pencapaian target kinerja Dinas Sosial Kota Bandung melalui tabel
berikut:

39
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Sosial Kota Bandung
Indikator Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Data
Indikator Program dan Program Capaian Kondisi Kinerja pada akhir periode
Tujuan Sasaran Kode Tahun 2012 Tahun 2013 Lokasi
Sasaran Kegiatan (outcome) dan pada Tahun Renstra SKPD
Kegiatan 2008
(output) Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 13 Sosial 18,497,687,715 46,485,000,000 - 64,982,687,715
Terwujudnya Meningkatnya Jumlah dan Program Meningkatnya
kesejahteraan kuantitas dan kualitas Pemberdayaan jumlah keluarga
sosial di kualitas pelayanan Fakir Miskin, miskin dan
Kota
masyarakat pelayanan sosial berupa 1 13 15 Komunitas Adat Wanita Rawan 625,000,000 800,000,000 1,425,000,000
Bandung
sosial pembinaan, Terpencil (KAT) Sosial Ekonomi
terhadap pelatihan dan PMKS (WRSE) yang
masyarakat keterampilan lainnya mandiri
khususnya dan bantuan Penyelenggaran
para stimulan bagi bimbingan sosial
penyandang masyarakat dan pemberian
Fasilitasi
Masalah khususnya bantuan stimulan
Kesejahteraan PMKS manajemen usaha Kota
1 13 15 bagi keluarga 125 KK 300 KK 575,000,000 300 KK 600,000,000 725 orang 1,175,000,000
bagi keluarga Bandung
Sosial (PMKS) miskin berupa
miskin
bantuan modal
usaha UEP-
KUBE
Penyelenggaran
bimbingan sosial
Pelatihan ke dan pemberian
terampilan bagi bantuan stimulan Kota
1 13 15 100 orang 100 org 50,000,000 150 orang 200,000,000 350 orang 250,000,000
penyandang bagi WRSE Bandung
Masalah Sosial berupa bantuan
modal usaha
UEP-KUBE

Meningkatnya
Program
kualitas
Pelayanan dan
pelayanan dan Kota
1 13 16 Rehabilitasi 848,730,000 1,575,000,000 2,423,730,000
rehabilitasi Bandung
Kesejahteraan
kesejahteraan
Sosial
sosial

40
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Bimbingan sosial
dan pemberian
Pelayanan dan
bantuan stimulan
perlindungan sosial
bagi korban
hukum bagi korban Kota
1 13 16 tindak 40 orang 40 org 25,000,000 30 orang 100,000,000 70 orang 125,000,000
perdagangan Bandung
kekerasan/traffic
perempuan dan
king berupa
anak
bantuan modal
usaha
Penyebarluasan
Pelaksanaan KIE, informasi kepada
Konseling dan masyarakat
kampanye sosial mengenai
Kota
1 13 16 bagi Penyandang penanggulangan 30 Kecamatan 50,000,000 30 kecamatan 75,000,000 30 kecamatan 125,000,000
Bandung
Masalah PMKS dan
Kesejahteraan penyelenggaraa
Sosial n kesejahteraan
sosial
Peningkatan
Sosialisasi Perda
kualitas pelayanan,
Penyelenggaraa
sarana dan 30 Kota
1 13 16 n Kesejahteraan 30 kecamatan 73,730,000 300 orang 200,000,000 30 kecamatan 273,730,000
prasarana Kecamatan Bandung
Sosial di Kota
rehabilitasi sosial
Bandung
bagi PMKS
Penyusunan
kebijakan 1 Dokumen
Penyusunan
pelayanan dan 1 dokumen 1 dokumen kajian Perda Kesos &
kajian tentang 1 Perda
rehabilitasi sosial Revisi Perda tentang 1 Dokumen Kota
1 13 16 penanggulangan Kesejahtera 250,000,000 300,000,000 550,000,000
bagi Penyandang Kesejahteraan penanggulangan Kajian Bandung
PMKS Jalanan di an Sosial
Masalah Sosial PMKS Jalanan penanganan
Kota Bandung
Kesejahteraan PMKS Jalanan
Sosial

41
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

1. Pemberian
bantuan bagi
korban bencana
2. Pemulangan
Orang Terlantar
dalam perjalanan
di Kota Bandung
ke daerah asal
Penanganan 3, Pemantapan
100% dan 65 100% dan 65
masalah-masalah TAGANA
orang anggota orang anggota
strategis yang 4. Sosialisasi
100% dan 100 Tagana, 250 Tagana, 250 Kota
1 13 16 menyangkut penanganan dan 100% 450,000,000 900,000,000 1,350,000,000
orang Tagana orang Ketua RW, orang Ketua Bandung
tanggap cepat penanggulangan
52 orang Siswa/i RW, 52 orang
darurat dan bencana bagi
SMU Siswa/i SMU
kejadian luar biasa para Ketua RW
di lokasi Rawan
Bencana
5. Sosialisasi
penanganan dan
penanggulangan
bencana bagi
siswa/i SMU di
Kota Bandung
Terselenggaran
Program
ya pembinaan Kota
1 13 17 Pembinaan Anak 1,000,000,000 700,000,000 1,700,000,000
terhadap anak Bandung
Terlantar
terlantar
Pelatihan
Pelatihan keterampilan dan
keterampilan dan pemberian Kota
1 13 17 500 orang 900,000,000 125 orang 500,000,000 1.075 orang 1,400,000,000
belajar Kerja bagi bantuan stimulan Bandung
anak terlantar bagi anak
terlantar
450 orang
Pelatihan
Pengembangan keterampilan dan
bakat dan pemberian Kota
1 13 17 100 orang 100,000,000 125 orang 200,000,000 225 orang 300,000,000
keterampilan anak bantuan stimulan Bandung
terlantar bagi anak
terlantar
Meningkatnya
Program
kuantitas dan
Pembinaan para
kualitas Kota
1 13 18 Penyandang 510,000,000 1,200,000,000 1,710,000,000
pelayanan bagi Bandung
Cacat dan Eks-
penyandang
Trauma
cacat

42
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Pelatihan
Pendidikan dan keterampilan dan
pelatihan bagi pemberian Kota
1 13 18 60 orang 160,000,000 150 orang 400,000,000 240 orang 560,000,000
penyandang cacat bantuan stimulan Bandung
dan eks-trauma bagi penyandang
cacat 30 orang
Pemberian
Pendayagunaan
bantuan berupa
para penyandang Kota
1 13 18 alat bantu bagi 70 orang 125,000,000 175 orang 320,000,000 245 orang 445,000,000
cacat dan eks- Bandung
penyandang
trauma
cacat
Pemantapan
keahlian tenaga
Peningkatan
pendidik dan
Keterampilan Kota
1 13 18 pelatih bagi N/A 155 orang 225,000,000 302 orang 480,000,000 457 orang 705,000,000
Tenaga Pelatih Bandung
Kader Kec, Kel,
dan Pendidik
LSM/Yayasan di
Kota Bandung

Meningkatnya
Program
Kualitas
Pembinaan Panti Kota
1 13 19 Pelayanan pada 323,000,000 800,000,000 1,123,000,000
Asuhan/Panti Bandung
Panti
Jompo
Asuhan/Jompo
Pemberian
bantuan bagi
Operasi dan Lembaga
pemeliharaan Kesejahteraan
Kota
1 13 19 sarana dan Sosial (LKS) 47 panti 47 panti 150,000,000 53 Panti/LKS 600,000,000 53 Panti / LKS 750,000,000
Bandung
prasarana pantri berupa sarana
asuhan / jompo prasarana Panti
dan operasional
Panti
Pelatihan
Pendidikan dan keterampilan dan
200 orang Lansia
pelatihan bagi pemberian 275 orang Kota
1 13 19 25 orang 50 orang 173,000,000 terlantar dalam 5 200,000,000 373,000,000
penghuni panti bantuan bagi Lansia Bandung
PSTW
asuhan/jompo lansia dalam
panti
-

43
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Program
Pembinaan Eks- Meningkatnya
Penyandang kualitas
Penyakit Sosial pelayanan Kota
1 13 20 14,400,000,000 39,560,000,000 53,960,000,000
(Eks-Narapidana, sosial bagi eks- Bandung
PSK, Narkoba, penyandang
dan Penyakit penyakit sosial
Sosial Lainnya)
Pelatihan
keterampilan dan
Pendidikan dan
pemberian
Pelatihan 120 org WTS, 110
bantuan usaha
Keterampilan org Gelandangan, Kota
1 13 20 bagi Wanita 60 orang 50 orang WTS 500,000,000 1,260,000,000 470 orang 1,760,000,000
Berusaha bagi Eks 110 org pengemis, Bandung
Tuna Susila,
Penyandang 20 orang Eks napi
Gelandangan,
Penyakit Sosial
Pengemis, dan
Eks napi

2 (dua) komplek
Pembangunan bangunan Terbangunnya
Konstruksi fisik
Pusat Selesai penampungan 2 bangunan
bangunan Pusat
Bimbinga/Konselin pengurugan untuk anak dan panti beserta Kota
1 13 20 Pelayanan N/A 12,800,000,000 35,000,000,000 47,800,000,000
g Bagi Eks (dengan luas Gelandangan dan seluruh Bandung
Kesejahteraan
Penyandang lahan 5,8 Ha) Pengemis beserta infrastruktur
Sosial
Penyakit Sosial infrastruktur penunjang
penunjang

Pemantauan Penjangkauan
kemajuan dan penyaluran 60 orang
50 orang waria, 500 orang Gepeng 610 orang
perubahan sikap Gelandangan, WTS dan 60 Kota
13 20 50 orang 800,000,000 dan 300 orang 2,800,000,000 Gepeng & 410 3,600,000,000
mental eks Pengemis dan orang Bandung
Gepeng WTS orang WTS
penyandang Wanita Tuna Gepeng
penyakit sosial Susila
Pelatihan
keterampilan dan
Pemberdayaan pemberian 250 gepeng, 180 orang anak
Kota
1 13 20 eks-penyandang bantuan stimulan 100 anjal dan 300,000,000 nakal korban 500,000,000 800,000,000
Bandung
penyakit sosial bagi Eks 500 WTS narkotika
penyandang
penyakit sosial

44
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Meningkatnya Prosentase Meningkatnya


Program
partisipasi masyarakat, partisipasi dan
Pemberdayaan
aktif para pelaku pelayanan Kota
1 13 21 Kelembagaan 790,957,715 1,850,000,000 2,640,957,715
masyarakat usaha sosial yang Bandung
Kesejahteraan
dan Potensi kesejahteraan dilaksanakan
Sosial
Sumber sosial dan oleh PSKS
Kesejahteraan PSKS lainnya Terselenggarany
Sosial (PSKS) yang ikut a penyusunan
dalam berperan aktif data program
penyelenggar dalam pembangunan
aan penanggulang Peningkatan peran tanggung jawab
Kota
kesejahteraan an masalah 1 13 21 aktif masyarakat sosial Dunia 120 perusahaan 150,000,000 1 dokumen data 500,000,000 650,000,000
Bandung
sosial sosial dan dunia usaha Usaha
(Corporate
Social
Responsibility) di
Kota Bandung
Sosialisasi di
lapangan
Peningkatan tentang 200 orang Dunia
jaringan kerjasama implementasi Usaha, 200 Orsos
pelaku-pelaku tata cara , 400 LSM/LPM , Kota
1 13 21 50 orang 150,957,715 400,000,000 550,957,715
usaha penyelenggaraa 30 Kec, 151 Kel, Bandung
kesejahteraan n undian gratis Perguruan Tinggi
sosial masyarakat berhadiah dan se-Kota Bandung
pengumpulan
uang barang
Pemilihan
Karang Taruna,
PSM, dan Orsos
teladan;
Peningkatan Pelatihan 30 Karang 480 PSKS
30 org TKSK, 120
kualitas SDM manajemen Taruna, 30 (Karang Kota
1 13 21 60 PSKS 340,000,000 Karang Taruna, 500,000,000 840,000,000
kesejahteraan organisasi bagi Orsos, dan 60 Taruna, PSM, Bandung
dan 150 org PSM
sosial Karang Taruna orang PSM dan Orsos)
dan Orsos, serta
peningkatan
keterampilan
PSM
Penyuluhan Sosial Penyuluhan 15 Kota
1 13 21 8 kelurahan 150,000,000 21 Kecamatan 450,000,000 30 Kecamatan 600,000,000
Keliling sosial keliling Kecamatan Bandung

45
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Dalam penyusunan Revisi Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Bandung


tentunya harus mengacu pada Revisi Rencana Jangka Menengah Daerah Kota
Bandung Tahun 2009-2013, dimana pada beberapa program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung selama tahun 2009-2013 (periode
RPJMD) juga mampu mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Jnagka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013. Adapun indikator
kinerja Dinas Sosial Kota Bandung yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Kota Bandung Tahun 2009-2013 dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel 6.1
Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kota Bandung Tahun 2009-2013

Kondisi Target Capaian Kondisi


Kinerja pada Setiap Tahun Kinerja pada
No Indikator Sasaran
awal periode Akhir Periode
2012 2013
RPJMD RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Peningkatan peran kelembagaan
dalam pembangunan kesejahteraan 19% 80% 100% 100%
sosial
2 Jumlah penanganan keluarga
miskin untuk peningkatan fungsi
125 KK 250 KK 300 KK 675 KK
sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
3 Jumlah penanganan Tuna Susila
untuk peningkatan fungsi sosial
60 orang 300 orang 360 orang 720 orang
melalui pembinaan, bimbingan, dan
pelatihan
4 Jumlah penanganan anak nakal
korban narkotika untuk peningkatan
20 orang 100 orang 120 orang 240 orang
fungsi sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
5 Jumlah penanganan Wanita Rawan
Sosial Ekonomi untuk peningkatan
100 orang 125 orang 150 orang 375 orang
fungsi sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
6 Jumlah penanganan Anak Terlantar
untuk pemenuhan kebutuhan hidup
450 orang 200 orang 250 orang 900 orang
dan peningkatan fungsi sosial
melalui pembinaan, bimbingan, dan

46
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

pelatihan
7 Jumlah penanganan Korban
Trafficking dalam Rumah Tangga
untuk peningkatan fungsi sosial 40 orang 25 orang 30 orang 95 orang
melalui pembinaan, bimbingan, dan
pelatihan
8 Tahapan pembangunan Sarana
Selesai Mulai Terbangunnya 2
Pembinaan Penyandang Masalah N/A
pengurugan konstruksi bangunan panti
Kesejahteraan Sosial
9 Jumlah pembinaan eks Penyandang
60 orang 250 orang 300 orang 610 orang
Penyakit Sosial : Waria dan WTS
10 Jumlah pembinaan eks penyandang
penyakit sosial : Gelandangan dan 60 orang 450 orang 500 orang 1.010 orang
Pengemis
11 Jumlah Pembinaan Eks Penyandang
40 orang 60 orang 60 orang 160 orang
Penyakit Sosial : ANKN
12 Jumlah penanganan penyandang
cacat untuk peningkatan fungsi
30 orang 275 orang 325 orang 630 orang
sosial melalui pembinaan,
bimbingan, dan pelatihan
13 Jumlah penanganan Lanjut Usia
untuk peningkatan fungsi sosial
25 orang 200 orang 200 orang 425 orang
melalui pembinaan, bimbingan, dan
pelatihan
14 Jumlah partisipasi sosial dari PSKS
dalam menunjang pelaksanaan 60 orang 300 orang 300 orang 660 orang
usaha kesejahteraan sosial
15 Jumlah penyerapan informasi 30 30
15 kecamatan 30 kecamatan
pembangunan kesejahteraan sosial kecamatan kecamatan
16 Tersedianya bufferstock dan lauk
100% 100% 100% 100%
pauk untuk bantuan korban bencana
17 Tingkat partisipasi pilar
masyarakat/relawan dalam 50% 100% 100% 100%
penanggulangan bencana

47
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

BAB VII
PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-


2013 ini merupakan sebuah produk rencana kerjasama dari seluruh komponen
organisasi melalui pembahasan-pembahasan yang melibatkan lintas sektoral dan
lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota
Bandung.

Rencana Strategis yang telah tersusun ini tidak dapat semata-mata


dijadikan sebuah komitmen, tetapi sangat penting yang mengandung arti dijadikan
pedoman dan acuan kerja bagi seluruh unsur Dinas Sosial Kota Bandung dalam
mewujudkan pencapaian Visi dan Misi Dinas.

Kondisi objektif organisasi mengisyaratkan betapa pentingnya


implementasi sebuah komitmen, oleh karenanya Rencana Strategis yang tersusun
ini harus dapat dijadikan fungsi sebagai berikut :

1. Secara konsisten dijadikan pedoman dan acuan dasar serta diimplementasikan


ke dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, baik dalam lingkungan internal
maupun eksternal;
2. Sebagai pengikat yang sinergis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Sosial Kota Bandung;
3. Merupakan landasan bagi Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung periode
tahun 2009 s.d. 2013.

48
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2009-2013

Upaya maksimal dari seluruh potensi sumber daya organisasi dalam


mengaktualisasikan Renja ini sangat diharpkan, yang pada gilirannya akan
mampu mendorong perwujudan Visi, Misi, dan Tupoksi Dinas Sosial Kota
Bandung.

49

Anda mungkin juga menyukai