Anda di halaman 1dari 9

USULAN PERBAIKAN METODE PEMILIHAN ALTERNATIF

PEMOTONGAN ROLL DENGAN


MODEL TRIM LOSS - INTEGER LINEAR PROGRAMMING
(STUDI KASUS : PT PELITA CENGKARENG PAPER & CO,
TANGERANG)
Vivi Triyanti dan Orlena Tirtasari
Jurusan Teknik Industri - Universitas Katolik Unika Atma Jaya
Jl. Jend. Sudirman 51 Jakarta 12930
viv_triyanti@atmajaya.ac.id

.
Abstrak

Dalam industri kertas seperti yang ditekuni oleh PT. Pelita Cengkareng Paper & Co.
pemotongan roll sesuai permintaan dilakukan dengan mempertimbangkan alternatif alternatif yang
mungkin dengan sisa pemotongan seminimal mungkin. Selama in metode yang digunakan adalah dengan
cara trial and error. Akibatnya, dibutuhkan waktu cukup lama dengan hasil yang belum tentu optimal,
artinya sisa pemotongan mungkin akan berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan suatu
dasar matematis untuk masalah Trimloss. Model yang dibuat berdasarkan 2 fungsi tujuan yaitu minimisi
sisa pemotongan untuk Model I dan makasimasi keuntungan dalam bentuk bobot keuntungan. Hasil
penelitian berupa tabel alternatif potongan dan jumlah roll awal yang harus dipotong dengan satu set
alternatif tertentu, yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam perencanaan produksi kertas
jenis medium 125 gsm dalam memenuhi permintaan yang ada. Berdasarkan hasil dari penelitian
ini,total sisa dari model minimasi sisa adalah sebesar 1790 cm dan total keuntungan dari model
maksimasi keuntungan adalah sebesar 16777,5 dalam bobot keuntungan yang meningkat dari 14643,75
dengan menggunakan sistem sekarang. Perusahaan belum memiliki data sisa pemotongan dari metode
saat ini.

Kata kunci : model trimloss, minimasi sisa, maksimasi keuntungan, integer linier programming.

Abstract

In the paper industry, cutting stock is done by considering all the alternatives possible in cutting
the jumbo roll into rolls with smaller widths. The method used now is trial and error which results with
long hours of work with no guarentee of optimality, meaning that the trim loss could be excessive which
then cause loss to the customers. This researchs goal is to use a method with mathematical basis for the
trim loss problem. The model would have 2 objectives, one for the trim loss model an, as a comparison, is
to maximize the benefit shown in ranks instead of the actual benefit. The result of this research is a table
consisting of all cutting alternatives made by trial and error dan the number of the jumbo rolls cut
according to some alternatives. This research is expected to be able to help the company to decide which
alternative to use due to the demand. This research yields 1790 cm of trim loss with no record of it from
the method used now and 16777,5 in rank of benefit, increasing from 14643,75 from the method used
now.

Key words : minimum trim loss, maximum benefit, integer linear programming

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 1


PENDAHULUAN b. Fungsi batasan non negatif
Masalah cutting stock dalam industri (non-negative constraints) yaitu
kertas adalah masalah pemilihan alternatif fungsi batasan yang dinyatakan
pemotongan suatu stock roll menjadi roll dengan : Xi 0. ....
dengan lebar yang lebih kecil sesuai (3)
permintaan. Ada beberapa alternatif 3. Variabel Xj disebut variabel keputusan
pemotongan yang akan menyebabkan (decision variables).
terdapat sisa pemotongan kertas yang tidak 4. aij, bi, dan cj, yaitu masukan (input)
dapat dijual kembali sebagai produk, yang konstan, disebut sebagai parameter
disebut dengan sisa atau kerugian model.
pemotongan (trim loss). Selama ini
perusahaan menentukan alternatif Model TRIM LOSS
pemotongan yang akan digunakan dengan Pemrograman linier dengan metode
cara trial and error sehingga tidak semua simpleks sering digunakan untuk
kombinasi turut dipertimbangkan dalam menyelesaikan banyak model, salah satu
pemilihan alternatif yang akan digunakan. yang paling sering digunakan adalah dalam
Kombinasi pemotongan yang dipilih semata masalah cutting stock dengan model
dengan syarat mampu memenuhi pesanan kerugian pemotongan (trim loss). Model ini
tersebut, tanpa mengkombinasikan bertujuan untuk mencari kombinasi susunan
ketersediaan kapasitas mesin dan permintaan pisau yang akan memenuhi pesanan yang
itu sendiri. Perusahaan belum memiliki diperlukan dengan bidang kerugian
dasar matematis untuk mengatur kombinasi pemotongan yang terkecil [6, hlm 42] sesuai
pemotongan yang akan dilakukan pada dengan tujuan model I.
mesin tertentu yang sesuai dengan jumlah
permintaan.

TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk Umum Programa Linier
Dalam menyajikan masalah yang
akan dipecahkan, dalam programa linier ada
dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan
(objective functions) dan fungsi batasan
(constraint functions). Gambar 1 Model Trim Loss
Pada umumnya nilai yang akan
dioptimalkan dinyatakan sebagai Z. Model trim loss dapat digunakan
Sementara fungsi batasan adalah bentuk untuk pemotongan mulai dari pemotongan 1
penyajian secara matematis batasan dimensi sampai 3 dimensi, dengan tingkat
kapasitas yang akan dialokasikan secara kesulitan yang meningkat pula. Gambar 1
optimal dalam berbagai kegiatan. Istilah adalah ilustrasi untuk model pemotongan
umum dalam programa linier yang diuraikan dengan 1 dimensi, masalahnya adalah ada
di atas dapat diringkas sebagai berikut : [5, sejumlah atau satu roll awal (parent roll)
hlm 12] yang akan dipotong dengan kombinasi-
1. Fungsi yang akan dioptimalkan: kombinasi (cutting patterns) untuk
n
menghasilkan produk-produk dengan ukuran
Z c
j 11
j x j disebut sebagai fungsi tujuan lebar yang lebih kecil. Cara pemotongan ini
akan menghasilkan sisa pemotongan (trim
(objective function). ... (1) loss) dan juga kelebihan produksi roll dari
2. Fungsi batasan dapat dikelompokkan permintaan.
menjadi 2 macam, yaitu : Secara umum , bentuk model trim
a. Fungsi batasan fungsional loss memiliki notasi sebagai berikut:
yaitu fungsi batasan sebanyak m ( yaitu li : lebar pesanan
ai1X1 + ai2X2 +....aimXn) (2) di : jumlah yang dibutuhkan dari
pesanan dengan lebar li

J@TI Undip, Vol II, No 2, Mei 2008 2


Uj : Panjang roll awal, j = 1,..., m Langkah-langkah Algoritma Branch And
pij : jumlah dari pesanan dengan Bound
lebar li yang dipotong dari lebar awal Uj Pengolahan model dengan menggunakan
algoritma ini dimulai dengan penyelesaian
Fungsi Tujuan : model sebagai linear programming biasa
m dan kemudian solusi yang tidak berbentuk
Minimasi tj
j 1
(4) integer akan melalui perhitungan branch
and bound. Langkah kerja algoritma branch
(meminimasi trim loss lebih besar atau and bound ini dengan asumsi masalah
sama dengan max li) maksimasi, definisikan z sebagai batas
bawah dari pemecahan pemrograman integer
Fungsi Batasan : linier yang optimum, pada awalnya tetapkan
z = - dan i = 0 [6,hlm 329]
p ij di i (5)

(batasan permintaan hasil pemotongan Langkah 1


harus sama jumlahnya dengan permintaan) Ukur (batasi). Pilih LPi sebagai bagian dari
masalah berikutnya untuk diteliti. Pecahkan
Pij 0 (6) LPi dan coba ukur bagian masalah itu
( batasan nilai variabel non-negatif) dengan kondisi yang sesuai.
a. Jika LPi terukur
ILP dengan Branch and Bound (menghasilkan pemecahan intger yang
Pemrograman linier integer (integer layak dan tidak dapat menghasilkan
linear programming) pada intinya berkaitan pemecahan yang lebih baik daripada
dengan program linier dimana beberapa atau yang telah ada), perbarui batas bawah z
semua variabel memiliki nilai integer jika pemecahan pemrograman integer
(bulat). Model matematis untuk pmrograman linier yang lebih baik ditemui; jika tidak
linier integer serupa dengan model pilih masalah baru i dan ulangi langkah
pemrograman linier, perbedaannya hanya 1. Jika semua bagian masalah telah
pada penambahan 1 batasan bahwa diteliti, hentikan; Pemrograman integer
variabelnya harus berupa bilangan bulat. linier optimum berkaitan dengan batas
[3,hlm 456] bawah z terakhir, jika ada. Jika tidak,
Perhitungan pemrograman linier b. Jika LP1 tidak terukur,
integer memiliki beberapa kesulitan, yaitu lanjutkan ke langkah 2 untuk melakukan
banyaknya variabel bilangan bulat dan percabangan LPi.
struktur masalah. Selain itu, jumlah dari Langkah 2: Percabangan.
batasan juga penting, seringkali penambahan Pilih satu variabel xj yang nilai optimumnya
banyak batasan akan mengurangi waktu xj* dalam pemecahan LPi tidak memenuhi
perhitungan karena banyaknya penyelesaian batasan integer. Singkirkan bidang [xj*] < xj
layak dapat dikurangi. < [xj* + 1] (dimana [A] mendefinisikan
Untuk masalah pmrograman linier integer terbesar A ) dengan membuat dua
integer ada beberapa pendekatan yang sering bagian masalah LP yang berkaitan dengan
dipakai, seperti metode percabangan dan dua batasan yang tidak dapat dipernuhi
pembatasan (branch and bound) serta secara bersamaan ini :
algoritma bidang pemotong. Dengan kedua xj [ xj*] dan xj [ xj*] 1
metode ini, batasan yang ditambahakan Kembali ke langkah 1.
secara efektif akan menyingkirkan beberapa
bagian dari ruang pemecahan tetapi tidak METODOLOGI
menyingkirkan satu pun dari titik integer Pengumpulan Data
yang layak. Dari kepentingan praktisnya, Pada tahap ini, pengumpulan data
metode branch and bound lebih sering dilakukan dengan wawancara dengan pihak
digunakan. perusahaan, melihat dokumentasi agar dapat
memperoleh data-data parameter-parameter

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 3


model. Data yang diperlukan adalah data dilihat pada gambar Logika Pemilihan
sekunder yangterdiri dari : Alternatif Pemotongan (lampiran)
1. Data permintaan untuk kertas Parameter-parameter yang terkait
Medium 125gsm dalam sistem beserta perubahan kondisi
2. Data historis produksi kertas tahun yang menyebabkan perubahan nilai
2005 parameter tersebut adalah sebagai berikut :
3. Data ukuran roll 1. Sisa pemotongan yang akan
4. Data kapasitas mesin, keuntungan diperoleh dari identifikasi alternatif .
Data-data ini yang mempengaruhi Sisa pemotongan yang digunakan adalah
nilai pamareter pada pembuatan model dalam 1 (satu) dimensi yaitu dimensi
matematis. panjang saja, walau secara aktual sisa
pemotongan juga dalam bentuk roll
Pengolahan Data berdiameter 120 cm. Sisa pemotongan
Pada tahap pengolahan data dalam notasi berupa :
dilakukan beberapa langkah yaitu : sj : kerugian pemotongan dari cara
1. Identifikasi Kebutuhan dan Tujuan pemotongan ke-j
Model 2. Jumlah pesanan per-roll pada
2. Identifikasi Parameter Model Machine III dan V. Parameter ini bersifat
3. Perhitungan Parameter Model tetap apabila tidak terjadi perubahan
4. Pembangunan Fungsi Tujuan Model yang sangat besar terhadap permintaan
5. Pembangunan Fungsi Batasan Model produk, dengan notasi :
6. Verifikasi dan validasi Model bi : jumlah pesanan ukuran ke-i
7. Penyelesaian Model dengan Alat Bantu 3. Faktor konversi untuk roll
Solver Pada fungsi batasan jumlah permintaan,
satuan yang digunakan adalah dalam roll
HASIL PENELITIAN ukuran ke-j sementara dalam fungsi
Identifikasi Kebutuhan Pihak yang batasan kapasitas mesin satuan yang
Terkait digunakan adalah dalam ton karena
Untuk setiap pihak yang terkait massa kertas per roll berbeda menurut
dalam permasalahan optimasi alternatif ukuran rollnya. Faktor konversi akan
pemotongan ini, tiap pihak tersebut memiliki dijumlahkan menurut cara
kebutuhan dan kepentingan yang berbeda pemotongannya. Notasi untuk faktor
atas model pemecahan permasalahan konversi adalah :
alternatif pemotongan ini tetapi memiliki dj : faktor konversi untuk roll
tujuan yang sama dalam permodelannya. dengan cara pemotongan ke-j
Baik pihak perusahaan, yaitu pihak PPIC 4. Besar keuntungan yang diperoleh
dan pihak marketing, pihak konsumen perusahaan dalam fungsi tujuan model II
menginginkan pemilihan alternatif merupakan selisih antara harga jual
pemotongan dengan kerugian pemotongan dengan roll dengan scrap yang
yang seminimal mungkin. dihasilkan menurut cara pemotongan ke-
j. Besar keuntungan ini tidak berubah
Identifikasi Parameter Terkait selama perusahaan tidak menerapkan
Ada dua model terpisah yang akan harga baru untuk penjualan roll maupun
dibuat dengan sasaran yang berbeda, yaitu scrapnya. Harga jual perusahaan telah
minimasi sisa pemotongan (Model I) dan memperhitungkan sumber daya yang
maksimasi keuntungan (Model II). Fungsi- digunakan sehingga perkiraan
fungsi batasan serta variabel dari kedua keuntungan perusahaan per-cara
model adalah sama, perbedaannya semata pemotongan dapat diperhitungkan
hanya terletak pada fungsi tujuannya. sebagai selisih antara harga jual roll
Untuk membantu pemahaman akan dengan scrap yang dihasilkan.
parameter yang mempengaruhi metode uj : keuntungan (benefit) dari
pemilihan alternatif pemotongan dapat cara pemotongan ke-j

J@TI Undip, Vol II, No 2, Mei 2008 4


5. Kapasitas mesin yang dimiliki oleh tujuannya adalah maksimasi keuntungan
perusahaan. Dalam hal ini adalah dimana keuntungan adalah selisih antara
kapasitas Paper Machine III dan V. harga jual per roll dengan scrapnya.
Dengan notasi kapasitas ini dinotasikan Model II dibuat sebagai model
dengan : pembanding output dari kedua model
ck : kapasitas mesin ke-k tersebut.
6. Jumlah roll kertas ukuran ke-i dan Untuk Model Minimasi Sisa
pemotongan ke-j juga merupakan Pemotongan (Model I) :
parameter yang didapatkan dari Minimasi Z = s j x j ( dalam
identifikasi alternatif alternatif
satuan cm) (7)
pemotongan dan akan bersifat tetap
Z = 10 x1 + 5 x2 + 0 x3 ++ 10 x469
selama ukuran roll standar awal
+ 5 x470 + 0 x471 (8)
perusahaan dan roll standar yang
ditawarkan perusahaan bersifat tetap.
Untuk Model Maksimasi
Notasinya berupa :
Keuntungan (Model II) :
aij : jumlah roll kertas ukuran ke-i
dengan cara pemotongan ke-j Maksimasi Z = u j x j (satuan:
koefisien keuntungan) (9)
Identifikasi Alternatif Pemotongan Z = 1 x1 + 1,25 x2 + 1,5 x3 + ... +
Pengidentifikasian alternatif 4,5x469+4x470+4,25x471 (10)
pemotongan yang mungkin (cutting
patterns) yang mungkin dari jumbo roll 3. Fungsi Batasan (contraints)
dilakukan dengan cara trial and error Batasan adalah kondisi-kondisi yang
dengan membagi stock roll menjadi roll membatasi nilai-nilai variabel
yang lebih kecil sesuai dengan demand. sehubungan dengan keterbatasan sumber
Penjelasan tentang alternatif pemotongan ini daya dari perusahaan. Batasan dalam
terdapat pada gambar 2. Alternatif yang metode pemilihan alternatif pemotongan
mungkin diidentifikasi dengan cara manual adalah berupa batasan ketersediaan
dengan cara trial and error. kapasitas, batasan permintaan yang
harus dipenuhi, dan batasan variabel
Fungsi-Fungsi Batasan dan Tujuan Model yang bernilai integer. Constraint
Parameter-parameter model (batasan) secara matematis dari model
berdasarkan parameter yang telah dihitung terdiri dari dua macam, yaitu :
sebelumnya berdasarkan tabel 2 adalah a. Fungsi Batasan berdasarkan
sebagai berikut : permintaan yang harus dipenuhi
1. Variabel keputusan (decision (dalam satuan roll)
variables) a11 x1+ a12 x2 + a13 x3 + ... + aij xj bi (11)
Variabel keputusan adalah apa yang Untuk permintaan roll
ingin ditentukan dalam model ini, dalam 70 cm :
permasalahan metode pemilihan 4 x1 + 3 x2 + 3 x3 + + 1 x469 + 1 x 470
alternatif ini variabel keputusannya + 1 x471 0 (12)
adalah Xj dengan satuan roll yaitu Untuk permintaan roll
banyaknya roll awal standar yang harus 90 cm :
dipotong dengan cara pemotongan ke- j 0x1 + 0 x2 + 0 x3 + + 1 x469 + 1 x470 +
dimana j = 1, 2, 3, , 471 1 x471 15 (13)
2. Fungsi Tujuan (objective function) Demikian seterusnya untuk fungsi
Tujuan dari model yang akan dibuat batasan permintaan roll yang lain.
adalah sasaran yang ingin dicapai untuk
menentukan pemecahan optimum dari b. Fungsi Batasan berdasarkan Kapasitas
semua nilai yang layak dari variabel. Paper Machine (dalam satuan ton).
Tujuan dari model yang akan dibuat d1 x1 + d2x2 + d3 x3 + ... + dj xj ck (14)
adalah minimasi kerugian pemotongan
untuk model I, sementara untuk model II

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 5


Untuk Paper Machine 452 15 123,75
III : 453 29 239,25
2,3 x1 + 2,3 x2 + 2,3 x3 + + 2,88 x126 Total
1539 Keuntungan : 16777,5
( 15)
Untuk Paper Machine V
:
2,89 x127 ++ 2,68 x469 + 2,11 x470 + 2,1
Analisis Perbandingan Metode Sekarang
x471 3078 (16) dan Usulan
Analisis metode yang akan
4. Fungsi batasan variabel integer dilakukan adalah terhadap kondisi dari
Xij = integer (17) metode sekarang dengan metode usulan dari
Model I dan Model II. Perbandingan yang
ANALISIS akan dilakukan adalah berdasarkan utilisasi
Anaisis Output Model mesin, jumlah dan jenis roll yang
Dengan menggunakan metode diproduksi, waktu penyusunan alternatif,
Integer Linear Programming, beradasarkan dan keuntungan yang diberikan oleh hasil
model yang telah ditetapkan sebelumnya, produksi. Berdasarkan perbandingan
didapatkanlah satu set alternatif pemotongan tersebut kemudian akan dilihat sistem mana
yang harus dilakukan menurut permintaan yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.
pada bulan Februari 2006 masing-masing Perbandingannya dapat dilihat dalam tabel
untuk tiap model. Alternatif pemotongan Perbandingan Metode Sekarang dan Usulan
yang harus dilakukan berdasarkan model (Lampiran)
minimasi sisa pemotongan terdapat dalam
tabel 1, sedangkan output model maksimasi Utilisasi Mesin
keuntungan terdapat dalam tabel 2. Berdasarkan segi utilisasi mesin,
model II yang memiliki nilai utilisasi
tertinggi yaitu 100 % karena semua
Tabel 1 Rekap Output dari Solver kapasitas mesin yang tersedia habis
Model Minimasi Sisa
digunakan baik untuk PM III dan PM V,
sementara untuk sistem yang ada sekarang
Banyak
serta model I masing-masing kapasitasnya
Alternatif Roll Awal Sisa Total
adalah 88,6 % dan 69,6%. Masing-masing
ke- (roll) (cm)
dari nilai utilisasi mesin ini sudah relatif
9 54 0
cukup tinggi namun dari segi utilisasi
12 1 0 penggunaan mesin, sistem yang dapat
: : : menggunakan seluruh kapasitas yang
443 19 0 tersedia untuk memproduksi produk adalah
449 48 0 lebih baik. Perbedaan nilai dari utilisasi
453 49 0 masing-masing model cukup wajar
455 184 0 mengingat total produksi dari masing-
Total Sisa : 1790 masing model juga berbeda.

Volume Produksi (roll)


Tabel 2 Rekap Output Solver Volume produksi berpengaruh pada
Model Maksimasi Keuntungan sistem karena volume produksi
mempengaruhi utilisasi mesin dan
Alternatif Banyak Roll Keuntungan keuntungan dari hasil produksi. Volume
ke- Awal (roll) (koefisien) produksi berbanding lurus dengan utilisasi
10 50 375 mesin karena semakin besar produk yang
11 67 519,25 diproduksi, semakin besar volume produksi
12 126 1008 maka akan membutuhkan sumber daya yang
3
: : :

J@TI Undip, Vol II, No 2, Mei 2008 6


semakin banyak sehingga utilisasinya walaupun jenis roll yang berlebihnya lebih
semakin tinggi. banyak dibandingkan model II tapi model I
Volume produksi (roll) berbanding unggul dalam jumlah roll berlebih yang
lurus dengan keuntungan dari hasil produksi lebih kecil.
namun juga dipengaruhi oleh faktor
koefisien harga karena semakin besar lebar Waktu Penyusunan Alternatif
roll yang dihasilkan akan memberikan Waktu untuk menyusun alternatif yang
keuntungan yang lebih besar daripada roll sesuai dengan permintaan adalah kriteria
dengan lebar yang kecil. yang paling membedakan antara sistem
sekarang dengan sistem usulan yang
Keuntungan dari Hasil Produksi menggunakan alat bantu berupa software.
Keuntungan dari hasil produksi Walaupun pihak perusahaan telah memiliki
yang dihasilkan sebenarnya juga daftar alternatif yang mungkin dari
berpengaruh dari dengan jenis dan jumlah pemotongan roll awal tersebut, namun masih
produksi dari tiap model. Keuntungan yang memakan waktu yang cukup lama karena
dianalisis adalah keuntungan dari seluruh harus mengalternatifkan daftar alternatif
produk yang diproduksi oleh model, dengan tersebut dengan permintaan dan ketersediaan
memperhitungkan produk tidak sesuai kapasitas yang ada.
permintaan juga memberikan keuntungan. Dengan menggunakan model
Berdasarkan keuntungan tersebut matematis seperti model I dan model II,
model II lah yang memiliki nilai tertinggi waktu pemilihan alternatif tersebut dapat
yang sesuai dengan fungsi tujuannya yaitu dikurangi. Waktu 25 menit dan 30 menit
untuk memaksimasi keuntungan. Model II untuk model I dan II termasuk proses input
lebih memfokuskan untuk memproduksi roll permintaan dan kapasitas yang tersedia,
dengan ukuran besar karena semakin besar proses perhitungan dengan alat bantu
lebar roll, semakin besar pula keuntungan software serta intepretasi output dari
yang dihasilkannya. software tersebut.

Jenis dan Jumlah Produksi roll KESIMPULAN DAN SARAN


Kriteria ini diikutsertakan dalam Berdasarkan hasil identifikasi secara
kriteria pembanding untuk ketiga sistem ini trial and error dan manual, diperoleh 124
karena kriteria ini dimaksudkan sebagai alat alternatif kombinasi dari pemotongan roll
bantu dalam mengukur ketepatan masing- awal PM III dan 347 alternatif kombinasi
masing sistem dalam memenuhi pesanan. dari pemotongan roll awal PM V dengan
Roll kelebihan pesanan dalam jumlah besar lebar sisa pemotongan maksimal masing-
kurang baik bagi perusahaan karena masing kombinasi adalah 10 cm
membutuhkan ruang di gudang barang jadi. Model matematis memiliki 37
Semakin kecil nilai jenis produksi fungsi batasan yang terdiri dari 34 fungsi
yang berlebih ataupun kurang dari batasan berdasarkan permintaan sesuai
permintaan serta jumlah produksi tersebut dengan jenis produk yang ditawarkan
dapat menggambarkan apakah alternatif perusahaan, 2 fungsi batasan berdasarkan
yang digunakan dari masing-masing model kapasitas Paper Machine III dan V, dan 1
cukup tepat untuk memenuhi pesanan. fungsi batasan variabel integer.
Dalam hal ini, baik model I dan model II Ada 2 jenis model matematis yang
memiliki keunggulan yang relatif sama disusun dengan metode integer linear
dibandingkan dengan sistem yang ada programming dengan fungsi objektif berupa
sekarang karena kedua model tersebut telah minimasi sisa pemotongan dan maksimasi
menggunakan dasar matematis yang bobot keuntungan.
menjadikannya lebih mudah untuk Bobot keuntungan dari sistem lama
mengalternatifkan sumber daya yang ada dapat ditingkatkan sebesar 14,57 % dengan
dengan pesanannya. menggunakan model maksimasi
Berdasarkan kriteria ini, model I keuntungan.
adalah model yang lebih baik karena

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 7


Banyaknya roll yang diproduksi
berlebih dari permintaan dapat dikurangi 36
% dari 2145 roll menjadi 1359 roll dengan
menggunakan model minimasi sisa
pemotongan.
Waktu pemilihan alternatif
kombinasi yang akan digunakan untuk
memenuhi permintaan dapat dikurangi
hingga 1/32 kali waktu sistem yang
sekarang.

DAFTAR PUSTAKA
1. Askin, Ronald G and Charles
Standridge, (1993), Modelling and
Analysis of Manufacturing Systems,
John Wiley & Sons Inc., Canada.
2. Gradisar, Miro and Gortan Resinovic,
Evaluation of Algorithms for One-
Dimensional Cutting, Computer and
Operations Research Journal
3. Hillier, Frederick and Gerald
Lieberman, (1990), Pengantar Riset
Operasi, 5th Edition, Erlangga, Jakarta.
4. Mulyono, Sri, (1991), Operations
Research, Lembaga Penerbit FE UI,
Jakarta.
5. Subagyo, Pangestu, Marwan Asri, dan
T. Hani Handoko, (1985), Dasar-dasar
Operations Research, edisi ke-2,
Yogyakarta: BPFE.
6. Taha, Hamdy A, (1996), Riset
Operasi : Suatu Pengantar, edisi ke-5,
Binarupa Aksara, Jakarta.

J@TI Undip, Vol II, No 2, Mei 2008 8


LAMPIRAN
1. Gambar Logika Pemilihan Alternatif Pemotongan

2. Tabel Perbandingan antara Metode Sekarang dan Metode Usulan

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 9

Anda mungkin juga menyukai