Anda di halaman 1dari 10

GAYA PEGAS

I. Judul
Dinamika Gerak
II. Tujuan
Menganalisis gaya pada benda elastis
III. Dasar Teori

Bila pada ujung sebuah pegas kita beri beban, maka pegas akan

bertambah panjang seperti yang telah kita pelajari dalam Hukum Hooke. Pada

titik tertentu sistem pegas tersebut akan diam, dalam hal ini sistem disebut

dalam keadaan setimbang. Bila pegas kita tarik kebawah kemudian dilepaskan,

sistem akan bergerak naik turun melewati titik setimbagnya.

Ketika beban menyimpang kebawah, gaya pegas yang timbul arahya

keatas. Sebaliknya ketika beban menyimpang keatas maka gaya pegas yang

timbul arahnya kebawah. Besar gaya pegas berbanding lurus dengan besar

simpangannya.

Gerak bolak-balik yang berlangsung secara periodik melalui titik

kesetimbangan ini didefinisikan dengan getaran harmoik. Benda dikatakan

melakukan satu getaran penuh jika benda bergerak dari satu titik kembali ke

titik tersebut dalam kondisi yang sama.


Perode gataran adalah waktu yang dibutuhkan oleh sistem pegas untuk

melakukan satu getaran penuh.

Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran yang dilakukan sistem

pegas per satuan waktu.

IV. Alat dan Bahan


a. Batang statif
b. Beban
c. Pegas spiral
d. Penggaris berskala dengan panjang 30 cm
V. Langkah kerja
1. Merangkai alat
2. Ukur panjang pegas mula-mula (Lo ) ketika diberi beban gantung awal (Wo)
3. Tambahkan beban W1 dan ukurlah panjang pegasnya. Catatlah pertambahan

panjang pegasnya yaitu l1


4. Lakukan penambahan beban berikutnya sehingga tambahan total beban

menjadi W2, kemudian cata pertambahan panjang total l2


5. Hitunglah besar gaya pegas dari data hasil percobaan diatas, kemudian

masukkan kedalam table


VI. Data hasil percobaan

Pertambahan Panjang (
Gaya Pegas
No Panjang Pegas(L) Beban (W)
(F=W-Wo)
L=L-Lo)
4 27 cm 60 27-24=3 60-50=10
1 30 cm 70 30-24=6 70-50=20
5 35 cm 80 35-24=11 80-50=30
2 38 cm 90 38-24=14 90-50=40
3 41 cm 100 41-24=17 100-50=50

VII. Analisa Data


1.

2. Hubungan antara pertambahan pegas terhadap gaya pegas adalah berbanding

lurus. Semakin besar pertmbahan panjang pegas semakin besar gaya

pegasnya. Begitupula sebaliknya, semakin kecil panjang pegas maka

semakin kecil gaya pegasnya.


3. F1= k. l F2= k. l = F3 =F4
10= k. 3 20=k.6
k=10/3 =3,3 k=20/6=3,3
4. Nilai konstanta pegas adalah 3,3
VIII. Kesimpulan

Benda elastis adalah benda yang memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk

semula ketika gaya luar diberikan pada benda tersebut dihilangkan.


Benda elastis akan memberikan gaya yang sebanding dengan pertambahan

panjang makin besar pertambahan panjang yang diberikan gaya yang terjadi

semakin besar.
AYUNAN BANDUL

I. Judul Praktikum
Ayunan Bandul
II. Tujuan Praktikum
Menyelidiki frekuensi alamiah getaran pegas
III. Dasar Teori
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas

dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang

mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada

tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T)

dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi mengikuti rumus:

di mana L adalah panjang tali dan g adalah percepatan gravitasi.

Bila bandul ditarik kesamping dari posisi seimbangnya kemudian dilepas, maka

bandul akan berayun karena pengaruh gravitasi atau bandul bergetar dengan ragam

getaran selaras. Gaya pemulih yang bekerja pada m: F = -mg sin 0. karena gaya

pemulihnya sebanding dengan sin 0 bukan dengan simpangannya, gerak yang terjadi

bukan gerakharmonik sederhana.


Perioda yang mengalami gerak selaras sederhana, termasuk bandul, tidak

bergantung pada amplitudo. Galileo dikatakan sebagai yang pertama mencatat

kenyataan ini, sementara ia melihat ayunan lampu dalam katedalan di pissa. Penemuan

ini mengarah pada bandul jam yang pertama mirip dengan lonceng.

Bandul juga berguna dalam bidang geologi dan sering kali diperlukan untuk

mengukur percepatan gravitasi pada lapis tertentu dengan sangat teliti.

Bandul fisis merupakan sembarang benda tegar yang digantung yang dapat

berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertical terhadap sumbu tertentu. Bandul

fisis sebenarnya memiliki bentuk yang lebih kompleks, yaitu sebagai benda tegar.

IV. Alat dan Bahan

a. Benang
b. Beban
c. Statif
d. Penggaris
e. Stopwatch

V. Langkah Kerja
1. Identifikasi terlebih dahulu alat yang digunakan dalam percobaan
2. Susunlah alat
3. Cata panjang dari ujung atas sampai bawah beban, kemudian simpangkan beban

kearah samping lalu lepaskan hingga terjadi ayunan yang stabil


4. Catat masa beban. Pada saat ayunan mulai konstan, siapkan stopwatch. Hitunglah

waktu untuk ayunan 10 ayunan.


5. Lakukan langkah 2,3,4 dengan mengganti beban yang lebih besar, tetapi panjang

ayunan tidak diganti


6. Ulangi langkah 2,3,4 dengan menggunakan beban sama, tetapi panjang ayunan

diganti
7. Masukkan dat percobaan kedalam table 1 dan 2
8. Lakukan analisis data untuk memperoleh kesimpulan
VI. Data Percobaan
Table 1.1 pengukuran periode ayunan dengan massa yang berbeda

Pecobaan Masa Beban


Waktui 10x Getaran Periode (T) Frekuensi (f)
Ke (Kg)
1 70 09.3 1,075 0,571
2 90 09.5 1,05 0,951
3 100 09.6 1,04 0,961
4 120 09.7 1,03 0,970
5 140 09.8 1,02 0,980

Table 1.2 pengukuran ayunan dengan panjang ayunan berbeda

Percobaan Panjang Ayunan Waktu 10x Getaran Periode (T) Frekuensi(f)

Ke (L)
1 16 cm 11.1 0,900 1,111
2 20,5 cm 12.0 0,833 1,200
3 25 cm 12.8 0,781 1,280
4 28 cm 13.3 0,751 1,331
5 31 cm 13.9 0,719 1,390

VII. Analisa Data

Percobaan M T F T2 F2
Ke
1
70 1,075 0,571 1,155 0,326
2
90 1,05 0,951 1,102 0,904
3
100 1,04 0,961 1,081 0,923
4
120 1,03 0,970 1,060 0,940
5
140 1,02 0,980 1,040 0,960

Grafik Hubungan T2 dengan m dan f2 dengan m


Percobaan L T F T2 F2
Ke
1 0,900 1,111
16 0,81 1,234
2 0,833 1,200
20,5 0,691 1,44
3 0,781 1,280
25 0,609 1,638
4 0,751 1,331
28 0,564 1,771
5 0,719 1,390
31 0,516 1,932

Grafik Hubungan T2 dengan m dan f2 dengan m


VIII. Kesimpulan

1. Hubungan antara frekuensi alamiah ayunan bandul dengan massa benda yang

bergetar adalah semakin besar massa benda maka frekuensi akan semakin besar,

Begitupula sebaliknya.

2. Hubungan antara frekuensi alamiah ayunan bandul dengan panjang ayunan adalah

semakin pertambahan panjang ayunan maka frekuensi akan semakin besar,

begitupula sebaliknya.

3. Frekuensi ayunan bandul dipengaruhi oleh panjang tali dan masa benda
Disusun oleh :

Nama :Mega Rafika Baroroh

No : 19

Kelas : IX-IA 1
SMA NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN AJARAN 2010/2011

Anda mungkin juga menyukai