METODE BONAPACE UNTUK PENURUNAN NYERI

PERSALINAN
BONAPACE METHOD TO DECREASE LABOR PAIN

ABSTRAK

Nyeri adalah komponen umum dan tak terpisahkan dari persalinan. Nyeri persalinan
terjadi karena stimulasi reseptor saraf diikuti oleh kontraksi otot rahim dan dirasakan di
daerah lumbosakral, pinggul, dan usus. Rasa sakit lebih parah dan berkepanjangan pada
wanita mungkin menimbulkan kebingungan dan hilangnya kepercayaan untuk mereka.
Tingkat nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin dapat diringankan dengan berbagai
tindakan, yang secara umum dikelompokkan menjadi 2 yakni secara farmakologis dan
non-farmakologis. Metode Bonapace merupakan salah satu metode non-farmakologis.
Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan metode non-
farmakologi, namun metode farmakologi lebih mahal dan berpotensi mempunyai efek
samping. Artikel ilmiah ini merupakan studi literatur, menggunakan jurnal penelitian
terkait manajemen nyeri persalinan dan metode Bonapace. Metode Bonapace sebagai
metode alternatif untuk mengatasi nyeri persalinan, melibatkan suami atau keluarga ibu
bersalin. Metode ini menggunakan beberapa tekhnik manajemen nyeri untuk mengontrol
nyeri berdasarkan tiga model modulasi nyeri neurofisiologis, pertama pengendalian
sistem saraf pusat melalui pernafasan, relaksasi dan pengaturan kognitif, kedua
penggunaan stimulus yang menyakitkan seperti yang dijelaskan pada teori kontrol
gerbang dan ketiga menurunkan penghambat oleh hiperstimulasi akupresur yang terkuat.
Sehingga, metode Bonapace ini dinilai efektif dalam penanganan nyeri persalinan.

Kata kunci: Metode Bonapace, penurunan nyeri persalinan

PENDAHULUAN McGill Pain Questionnaire atau skala

Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait dengan kerusakan
jaringan aktual atau potensial yang
terdiri dari setidaknya dua komponen
yang didukung oleh jalur independen
neurofisiologis yakni komponen
sensorik-diskriminatif (intensitas) dan
komponen kedua adalah motivasi afektif
(ketidaknyamanan), yang dapat secara
selektif dimodulasi. Meskipun intensitas
nyeri yang dirasakan perempuan saat
melahirkan biasanya tidak berhubungan
dengan kerusakan jaringan, penelitian
terdahulu pernah mencatat nyeri
persalinan sebagai salah satu bentuk
nyeri yang paling parah dari rasa sakit
yang pernah tercatat menggunakan
analog visual (VAS).1
Nyeri adalah komponen umum dan
tak terpisahkan dari persalinan. Nyeri
persalinan dapat terjadi karena stimulasi
reseptor saraf diikuti oleh kontraksi otot
rahim, dirasakan di daerah lumbosakral,
pinggul, dan usus. Rasa sakit lebih parah
dan berkepanjangan pada wanita dan
mungkin menimbulkan kebingungan
dan, hilangnya kepercayaan mereka.2
Setiap tahun ribuan bedah sesar
direncanakan dan elektif dilakukan
karena takut sakit, terutama perempuan
nulipara. Persalinan menyebabkan
peningkatan epinefrin dan norepinefrin,
tekanan darah dan denyut jantung,
konsumsi oksigen bagi ibu, dan beta-
endorfin . Selain itu, vasokonstriksi
dikarenakan katekolamin menyebabkan

Fania Nurul , Program Studi Magister Kebidanan FK Unpad, Bandung, 2014 1

penurunan aliran darah uterus, dan hal
ini dapat menyebabkan peningkatan
distosia dan penurunan APGAR
neonatal.2
Oleh karena itu, saat ini
dikembangkan oleh unit perawatan
kesehatan adalah untuk mengurangi rasa
sakit pada saat persalinan , dan
mengubahnya menjadi pengalaman
dengan jalan penggunaan metode non-
farmakologis, yang diharapkan lebih
unggul dalam mengurangi nyeri proses
persalinan dibandingkan dengan metode
farmakologis karena kemudahan
implementasi, tanpa efek samping,
membangun kepercayaan diri dan
partisipasi dari pasien, mengurangi
tingkat rujukan. Pijat, olahraga,
aromaterapi, dan akupresur adalah
beberapa contoh metode non-
farmakologi.2
Artikel ini bertujuan untuk
mengkaji lebih lanjut penanganan nyeri
persalinan secara non farmakologis
METODE
Studi ini merupakan suatu tinjauan
literature (Literature Review) yang
mencoba menggali efektifitas metode
Bonapace sebagai salah satu tekhnik
manajemen nyeri persalinan. Sumber
untuk melakukan tinjauan literatur ini
meliputi studi pencarian sistematis
database terkomputerisasi (PubMed, J
Reprod Infertil, Oman Med Journal dan
lainnya) dalam bentuk jurnal penelitian
sebanyak 7 buah. Penulisan artikel
ilmiah ini menggunakan teknik
Vancouver
DISKUSI
1. Nyeri persalinan
Persepsi nyeri bersifat individual,
banyak dipengaruhi oleh faktor
fisiologis, patologis, emosional.
psikologis, kognitif, kondisi
1 dengan alasan ini menyebabkan
lingkungan dan sosial.
Fania Nurul , Program Studi Magister Kebidanan FK Unpad, Bandung, 2014
Menurut teori kontrol gerbang,
intensitas skala nyeri persalinan
dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti kecemasan, lingkungan,
budaya, dukungan dari pendamping,
fokus perhatian dan pengalaman. 3
Efek fisiologis dan psikologis
dari nyeri selama persalinan dan
melahirkan begitu banyak. Meskipun
prosedur farmakologis terkini untuk
meredakan nyeri persalinan telah
terbukti efektif dalam mengurangi
rasa sakit, namun sering dikaitkan
dengan insiden yang lebih tinggi dari
distosia, kasus rujukan, dan berbagai
komplikasi. Misalnya, wanita yang
menggunakan epidural akan lebih
mungkin untuk memerlukan stimulus
kontraksi persalinan dan memiliki
lebih lama persalinan kala 2, risiko
operasi caesar dan gawat janin
meningkat.4
Selain itu, keterbatasan yang
terkait dengan penghilang rasa sakit
farmakologi adalah bahwa hampir
setiap obat yang digunakan untuk
analgesia pada ibu bersalin dapat
melewati plasenta, memiliki efek
merusak pada ibu dan janin. Sistem
pernapasan janin dapat menjadi
lemah, dan persalinan ibu yang lebih
panjang serta adanya gangguan
refleks di kala 2 persalinan.5
Nyeri persalinan merupakan
pengalaman multidimensi subjektif,
suatu teknik atau kombinasi
intervensi spesifik belum tentu
membantu semua wanita atau bahkan
wanita yang sama sepanjang
pengalamannya.6
Nyeri persalinan berkelanjutan
mempengaruhi sistem pernapasan,
sirkulasi darah, kelenjar endokrin dan
pergerakan tubuh lainnya. Perasaan
takut sakit saat melahirkan adalah
alasan paling sering yang membuat
wanita untuk menolak melahirkan
secara alami di seluruh dunia dan
peningkatan persalinan caesar.7
2
 Jika pada saat persalinan ibu
mengalami nyeri yang berat dan
kecemasan berlebih maka dapat
meningkatkan metabolism tubuh
yang ditandai dengan pernafasan
cepat untuk mengkompensasi
peningkatan kebutuhan oksigen.
Perubahan respirasi maternal dan
metabolisme dapat menyebabkan
gangguan pada plasenta, sehingga
fetus kekurangan oksigen dan
berlanjut terjadinya metabolisme
anaerob.7
Manajemen stress dan nyeri
persalinan terbukti meningkatkan
respon adaptif di ibu dan janin, yang
berkontribusi dalam pencegahan
keluaran yang merugikan seperti
morbiditas dan mortalitas janin dan
atau ibu.6
Tingkat nyeri sesudah intervensi
yang dirasakan oleh ibu bersalin
dapat diringankan dengan berbagai
macam tindakan, yang secara umum
dikelompokkan menjadi 2 yakni cara
farmakologis dan nonfarmakologis.
Tiga prinsip penting untuk
mengurangi nyeri persalinan di
kebidanan bersifat sederhana, aman
dan mempertahankan homeostasis
janin, dan metode non-farmakologis
memenuhi semua ini. Tidak ada efek
pada persalinan, dan tidak ada efek
samping pada ibu atau janin.5
2. Metode Bonapace
Beberapa metode non farmakologi
dikembangkan karena kemudahan
implementasi, tanpa adanya efek
samping,membangun kepercayaan
diri dan partisipasi dari pasien,
mengurangi tingkat rujukan. Pijat,
olahraga, aromaterapi, akupresur
adalah beberapa contoh metode
non-farmakologi.2
Metode Bonapace merupakan
salah satu metode non-farmakologis.
Metode Bonapace adalah alternatif
tekhnik manajemen nyeri alami.
Dimulai dari prinsip bahwa otak
tidak dapat mendaftarkan nyeri di
Fania Nurul , Program Studi Magister Kebidanan FK Unpad, Bandung, 2014
dua tempat sekaligus, dengan
menciptakan rasa sakit sekunder
dengan penekanan kuat pada
kontraksi selama persalinan akan
membantu tubuh membebaskan
endorfin (semacam morfin alami )
yang akan membantu meringankan
dari rasa sakit akibat kontraksi.1
Metode Bonapace merupakan
metode alternatif untuk mengatasi
nyeri persalinan dengan melibatkan
suami atau keluarga ibu bersalin.
Metode ini bukan hanya menerapkan
teknik pijat atau penekanan, namun
menggunakan beberapa tehnik untuk
mengontrol nyeri berdasarkan tiga
model modulasi nyeri neurofisiologi,
pertama pengendalian sistem saraf
pusat melalui pernafasan, relaksasi
dan pengaturan kognitif, kedua yakni
penggunaan stimulus menyakitkan
seperti yang dijelaskan pada teori
kontrol gerbang dan yang ketiga
dengan menurunkan penghambat
oleh hiperstimulasi akupresur yang
terkuat.1
Teknik ini dimulai dengan
melakukan intervensi atau kontrol
sistem saraf pusat dengan cara teknik
pernafasan, relaksasi pijatan ringan
pada punggung saat kontraksi,
kemudian pemberian analgesik
hiperstimulasi selama kontraksi
dengan cara pendamping persalinan
diminta untuk membuat penyebab
sakit kedua (dengan cara pijat dengan
penekanan secara kuat) di titik
pemicu yakni punggung bawah
(Shanglia BL 31 , Cilia BL 32 ,
Zhongliao BL 33 dan Xialiao BL 34 )
, kemudian bergantian dengan titik
poin di tangan ( Hegu LI 4 ) , kaki
( Taichong L 3 ) , dan di bokong
( Huantiao GB 30 ), sampai pasien
dapat memilih titik mana yang
dirasakan paling berkontribusi dalam
pengurangan nyeri persalinan.1
Efektifitas metode Bonapace
dinilai lebih untuk nyeri bersalin
3
 dikarenakan mengkombinasikan
beberapa teknik non-farmakologi.
Pijat ataupun penekanan pada
bagian tubuh tertentu dinilai
menciptakan stimulus yang dapat
mengganggu jalannya transmisi
nyeri ke otak, yang secara efektif
mampu "menutup pintu gerbang"
untuk penerimaan nyeri, yang juga
merangsang pelepasan endorfin
dan meningkatkan kadar serotonin
untuk menghambat transmisi sinyal
saraf berbahaya untuk otak.8
Sedangkan relaksasi selama
proses persalinan dan pendampingan
keluarga mempengaruhi psikologis
dan sistem kerja otak dalam
mengontrol rasa nyeri persalinan.1
Titik yang digunakan dalam
metode Bonapace menyebabkan rilis
simultan dari energi yang lebih
rendah serta pengurangan nyeri.
Penelitian telah ditemukan untuk
mempelajari pengaruh titik-titik
tersebut, salah satunya terdapat
penelitian mengenai akupresur di
Li4. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa akupresur pada titik tersebut
mengurangi nyeri persalinan. Hasil
penelitian oleh Hjelmstedt dan
kawan-kawan mengungkapkan hasil
bahwa Sanyinjiao atau Xialiao BL 34
memiliki efek untuk mengurangi
nyeri persalinan dan dapat digunakan
selama fase aktif persalinan.2
Metode Bonapace dapat
berperan untuk memicu pengeluaran
hormon endorfin sehingga mampu
mengurangi nyeri secara signifikan,
sedangkan metode konvensional
mempunyai dampak pengurangan
nyeri pada beberapa orang ibu
bersalin namun hasil yang
didapatkan tidak signifikan.
Bonapace (2013) menilai efek
metode Bonapace dibanding metode
pelatihan persalinan tradisional
( TCTPs ), didapatkan hasil terdapat
korelasi positif antara perlakuan
dengan nyeri (intensitas nyeri : P ,
Fania Nurul , Program Studi Magister Kebidanan FK Unpad, Bandung, 2014
0,01; nyeri ketidaknyamanan : P ,
0,01 ) . Dibandingkan dengan TCTP ,
metode Bonapace menunjukkan
persepsi nyeri lebih rendah signifikan
secara keseluruhan untuk intensitas
nyeri (45%,P:0,01) dan pada
penilaian ketidaknyamanan ( 46 %,
P0,01).1
SIMPULAN
Jika pada saat persalinan ibu mengalami
nyeri yang berat serta kecemasan
berlebih, maka dapat meningkatkan
metabolisme tubuh yang ditandai
dengan pernafasan yang cepat untuk
mengkompensasi terjadinya peningkatan
kebutuhan oksigen. Perubahan respirasi
maternal dan metabolisme dapat
menyebabkan gangguan pada plasenta,
sehingga fetus kekurangan oksigen dan
berlanjut pada terjadinya metabolisme
anaerob.7
Metode Bonapace merupakan
metode yang mengkombinasikan
beberapa teknik non-farmakologi yakni
relaksasi, pijat, akupressur dan
pendampingan keluarga. Relaksasi dan
pendampingan keluarga mempengaruhi
psikologis dan sistem kerja otak dalam
mengontrol rasa nyeri akibat persalinan.
Sedangkan titik penekanan dalam
metode Bonapace menyebabkan rilis
simultan dari energi yang lebih rendah
serta pengurangan nyeri.1
DAFTAR RUJUKAN
1. Bonapace J, Chaillet N, Gaumond
I, Savoie E , Marchand S.
Evaluation of the Bonapace Method
: a spesific educational intervention
to reduce pain during childbirth. J
Pain Res. 2013; 6: 65366
2. Shafaie FS, Kazemzadeh R, Amani
F, Heshmat R. The Effect of
Acupressure on Sanyinjiao and
Hugo Points on Labor Pain in
Nulliparous Women:A Randomized
Clinical Trial. J Caring
Sciences.2013;2(2):123-9
4
3. Shoorab NJ, Zagami SE, 6. Pirdel M, Pirdel L. Perceived
Mirzakhani K, Mazlom SR . The Environmental Stressors and Pain
Effect of Intravenous Fentanyl on Perception During Labor Among
Pain and Duration of the Active Primiparous and Multiparous
Phase of First Stage Labor. OMJ. Women. J Reprod Infertil.
2013;28(5):30610. 2009;10(3):217-23.
4. Nicholas F.H, Humenick S.S. 7. Fahami F, Behmanesh F, Valiani M,
Childbirth Education : Practice, Ashouri F. Effect of heat therapy on
Research and Theory 2nd ed. pain severity in primigravida
Philadelpia. WB Saunders women. Iran J Nurs Midwifery Res.
Company. 2002. 2011;16(1):113-6:
5. Dolatian M, Hasanpour A, 8. Janssen P, Shroff F, Jaspar
Montazeri S, Heshmet R, Majd HA. P.Massage Therapy and Labor
The Effect of Reflexology on Pain Outcomes: a Randomized
Intensity and Duration of Labor on Controlled
Primiparas . IRCMJ.2011. Trial.IJTMB.2012;5(4):15-0

Gambar 1Mekanisme Metode Bonapace

Gambar 2 Titik L14 di tangan

Fania Nurul , Program Studi Magister Kebidanan FK Unpad, Bandung, 2014 5

Gambar 3 Titik Penekanan Bonapace di Punggung dan Bokong

Fania Nurul , Program Studi Magister Kebidanan FK Unpad, Bandung, 2014 6