PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
sebaiknya mobilisasi dikerjakan setelah 2 jam (ibu boleh miring ke kiri atau ke
retrofleksi. Ambulasi dini tidak dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia,
( Sulistyawati, 2009 ).
yaitu Negara yang masuk dalam ASEAN (Association of South East Asian
merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi
hidup, jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu disembilan Negara maju yaitu
bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia mencapai 359 meninggal per 100.000
Indonesia dikenal dengan trias klasik antara lain di sebabkan oleh perdarahan
(28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), komplikasi masa puerperium
dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 4 kali. Pelayanan ibu nifas meliputi
perdarahan pasca persalinan, keluar cairan bau dari jalan lahir, demam lebih dari 2
hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain- lain (DinKes Prov
Jawa Tengah, 2009). Sesudah bersalin, ibu tidak boleh berbaring terus-menerus.
Walaupun letih dan masih merasakan sakit. Ibu dianjurkan melakukan mobilisasi
seusai melahirkan, misalnya turun dari tempat tidur, belajar duduk, dan berjalan
sendiri. Mobilisasi ini bertujuan agar sirkulasi darah menjadi baik, menghindari
bersalin dan 8 jam setelah bersalin untuk ibu yang menjalani caesar. Ibu harus
belajar menggerakkan persendian tubuh secara perlahan. Bila ibu hanya berdiam
diri, pembuluh darah dan otot-otot tubuh terutama di daerah kaki dan panggul
2008).
nifas. Apabila ibu nifas melakukan mobilisasi dini, bisa memperlancar terjadinya
secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
antara dukungan keluarga dan mobilisasi dini pada ibu nifas. Dukungan keluarga
merupakan salah satu faktor penting bagi ibu nifas untuk melakukan mobilisasi
dini. Oleh karena itu, perlu adanya perandan dukungan dari keluarga kepada ibu
nifas agar ibu nifas dapat melakukan mobilisasi dini dengan baik. Mengingat
pentingnya mobilisasi dini pada ibu nifas yang dapat mencegah terjadinya
2015 sebanyak 1115 persalinan normal dan tahun 2016 sebanyak 1148 persalinan
yang terdiri dari 62 persalinan dengan sectio caesarea dan 1086 persalinan
normal.
tanggal 01 februari 2017, jumlah ibu nifas pada tahun 2016 adalah 1086 orang,
jumlah ibu nifas pada bulan Januari 2017 adalah 43 orang. Rata-rata ibu nifas tiap
bulan adalah 65 orang. Berdasarkan hasil wawancara dari 4 ibu immediate
tentang mobilisasi dini sebanyak 2 orang (50%) dan ibu immediate puerperium
(50%) yang kurang tahu dan tidak berani melakukan gerakan mobilisasi dini. Ibu
yang tidak berani melakukan gerakan mobilisasi dini dikarenakan ada anggapan
jika melakukan gerakan dikhawatirkan akan mempengaruhi jahitan jalan lahir dan
takut apabila jahitannya tidak jadi. Berdasarkan informasi dari CI, seluruh petugas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Umum
dan dukungan keluarga terhadap kemampuan mobilisasi dini pada ibu post
partum
2. Khusus
post partum
D. Manfaat
Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti lain dalam
normal.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Nifas
a. Pengertian
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru
pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Dalam
nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
bayi
dan keluarga
c. Pelaksana asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan,
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
b. Puerperium intermedial
Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh alat-alat
1. Pengertian
pada ibu post partum normal yaitu setelah 6 8 jam pasca persalinan ibu
dianjurkan untuk miring ke kanan dan ke kiri dan pada 24 jam ibu dapat duduk.
Menurut Aisyah (2014) mobilisasi sangat berguna bagi ibu post partum
faktor-faktor yang terjadi pada ibu post partum normal antara lain :
petugas.
diri, ibu bekerja, paritas yang lebih banyak karena ibu dengan paritas
lebih banyak akan lebih cepat melakukan mobilisasi dini karena
lain :
5. Tahap-tahap mobilisasi
lengan tangan, ujung jari kaki serta memutar pergelangan kaki, mengangkat
Menurut Yuliati (2012), prosedur dukungan yang dilakukan pada ibu post
a. Melatih pasien untuk latihan nafas dalam kurang lebih setengah menit
dengan cara berbaring dengan kedua tangan diletakkan diatas perut dibawah
iga, kemudian tarik nafas perlahan-lahan dan dalam lewat hidung dan
dikeluarkan lewat mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk
Kendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan lengan kanan dan tungkai
kaki dan menegangkan otot betis dan menekuk dan menggeser kaki.
e. Latihan miring kanan dan kiri
Lakukan miring ke salah satu sisi dengan bagian dasar tungkai fleksi
sementara sisi yang lain fleksi pada paha dan lutut. Posisi ini membantu
pembedahan.
f. Pada hari kedua latihan semi fowler dengan cara meninggikan badan
pusing. Perhatikan frekuensi . jika nadi dan warna kulit, jika pasien
Jika pusing hilang tempat tidur dinaikkan lagi selama 1 atau 2 jam. Bila
g. Pada hari ketiga latihan duduk di tempat tidur dengan kaki menjuntai ke
meletakkan tangan kiri pada area insisi untuk meminimalkan tarikan jahitan,
bantuan atau melakukan sendiri. Latihan ini dilakukan setelah pasien merasa kuat
untuk berdiri.
terburu-buru.
c. Jangan melakukan mobilisasi secara berlebihan karena akan
1. Pengertian Kemampuan
kata kompetensi dari kata competent yang berarti memiliki kemampuan dan
yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek
dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui
tindakannya.
yaitu :
a. Kemampuan Intelektual
masalah.
b. Kemampuan Fisik
1. Pengertian
Dukungan adalah hubungan kolaboratif yang mendorong orang untuk
yang efektif.
keterampilan, peralatan dan kepercayaan diri untuk menjadi peserta aktif dalam
2. Tujuan dukungan
mengembangkan potensi orang yang sedang dilatih. Ini dapat dicapai melalui
pengetahuan pekerjaan.
3. Peran dukungan
dari yang telah dilakukan. Yang perlu dimiliki oleh pendamping adalah
1) Self-management support
a) Penyedia informasi
b) Pengajar
f) Memberi dukungan
a) Penghubung pasien
bidanan
b) Memfasilitasi dukungan
4) Emotional support
a) Menunjukkan ketertarikan
c) Menunjukkan empat
a) Menyediakan kebersamaan
b) Follow up
c) Saling percaya
a. Kesadaran
dimana pasien mengenali tujuan tersebut sendiri dan mau melakukan perubahan,
b. Tanggung Jawab
dengan apa yang sudah menjadi keputusan kita, kita lebih suka membuat
keputusan sendiri daripada diarahkan orang lain. Maka dari itu yang perlu
dalam proses dukungan adalah dukungan dan dorongan untuk terus berusaha.
c. Percaya Diri
tujuan.
5. Manfaat dukungan
B. Keaslian Penelitian
Aisyah Hubungan
(2014) Pengetahuan Metode Terdapat hubungan
Tentang Mobilisasi
Dini observasional, antara tingkat
pengetahuan
Dengan Tindakan dengan pendekatan tentang
Mobilisasi Dini Pada
Ibu cross sectional, mobilisasi dini
Nifas 1 Hari Post
Sectio dengan populasi dengan tindakan
mobilisasi dini
Caesarea seluruh ibu post sc pada
ibu nifas 1 hari
hari ke 1. post
sc.
(Aisyah,2014)
C. KERANGKA TEORI
Pengetahuan
Kemampuan
mobilisasi dini
Dukungan
Keluarga
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
Parameter/Indikator
Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Data
Penilaian
Baik 76 100 %
Seberapa besar cukup bila 56 75 %
Variabel
pengetahuan ibu Lembar kurang 55 % (Arikunto,
Independen : Ordinal
terhadap mobilisasi Observasi 2006)
Pengetahuan
dini
METODE PENELITIAN
pada satu saat (sekali waktu). Rancangan penelitian ini juga biasa
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
penelitian ini adalah sebagian ibu post partum di ruang PNC RSUD
dan eksklusi.
Kriteria inklusi :
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
software komputer.
d. Tabulating
2015).
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
Kolmogorov-Smirnov.
normal.
2) p value > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak, artinya
F. Etika Penelitian
mencakup :
a. Manfaat penelitian
yang ditimbulkan
responden.
confidentiality)
Peneliti perlu menjelaskan prosedur penelitian dan
penelitian
khususnya.
maupun kematian
DAFTAR PUSTAKA
Tindakan Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas 1 Hari Post partum normal.
Jakarta
Cunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gillstrap III, L.C., Hauth, J.C.,
Wenstrom, K.D.,et. al. (2006). Obstetri William. Vol 1. Edisi 21. EGC.
Jakarta
Januari 2017
dari
http://www.who.int/healthsystem/topics/financing/healthreport/30C-
sectioncost.pdf
2014
Grace, V.J (2007), dalam Fenomena Sosial Operasi Sectio Caesarea di Salah
Satu Rumah Sakit Swasta Besar Surabaya Periode 1 Jan-31 Des 2005
Journal Dexa
caesarea.html
Motorik Kasar Dengan Melompat Satu Kaki Pada Usia Anak 4-5 Tahun
Tahap Model Polya Dari Siswa SMK Ibu Pakusari Jurusan Multimedia
http://literacy.kent.edu/coaching/information/research/NHS_CDWPcoa
ch
http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5655
Oxorn. (2010). Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan. Yayasan
Purnawati. (2014). Efektifitas Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum Terhadap
dari
http://jurnall.untan.ac.id/index.php/jmkebidananFK/article/download/6 0
34/613
http://www/depkes.gi.id/resources.dowload/general/Hasil%20Riskesdas
% 202013.pdf
Sulistyawati, Ari (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Andi.
Yogyakarta
Sumelung (2014), Faktor-Faktor Yang Berperan Meningkatnya Angka Kejadian
Eksklusif Dan Status Gizi Balita. Jurnal Penelitian Gizikes. Vol. 1, No.
1 Juni 2015
http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/files/disk1/30/jtstikesmuhgo-
gdl-rs38yulh2-1485-1-bab1-3-i.pdf