Anda di halaman 1dari 8

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No.

2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN GEL EKSTRA


ETANOL DAUN MANGROVE API-API (AVICENNIA MARINA)
SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN

Stany Titaley1), Fatimawali 1) dan Widya A. Lolo1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

Avicennia marina is a plant, that have anti-inflammation activity, antioxidant, antibacterial,


andantivirus. Based on the compound owned, fire Mangrove (Avicennia marina) can be used
as antiseptic hand. Purpose from this research is to formulate and test effect of hand antiseptic
gel. Leaf extract gel stocks formulation fire Mangrove (Avicennia marina) has made with
various concentration of extract that is 10%, 15%, and 20% with CMC-Na as it base. Use
CMC-Na for the negative control and for positive control used Detol Hand Sanitizer. For
physical gel result include : organoleptic, homogenity and pH. Antiseptic gel testing was
used replica method and testing data were analyzed by One Way Anova. The results of this
research showed that leaf extract gel from fire Mangrove full fil the organoleptic quality
parameters gel, homogeneity, pH and no have effect as hand antiseptic.

Key words : leaf extract etanol gel from Mangrove Api-api (Avicennia marina), antiseptics,
replica method

ABSTRAK

Mangrove api-api (Avicennia marina) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas


antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, dan antivirus. Berdasarkan senyawa yang dimiliki,
Mangrove api-api (Avicennia marina) bisa dimanfaatkan sebagai antiseptik tangan. Penelitian
ini bertujuan untuk memformulasi dan menguji efek gel ekstrak etanol Daun Mangrove Api-
api sebagai antiseptik tangan. Formulasi sediaan gel ekstrak Daun Mangrove Api-api
(Avicennia marina) dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 10%, 15%, dan 20%
dengan CMC-Na sebagai basisnya. Untuk kontrol negatif digunakan CMC-Na dan kontrol
positif digunakan Hand Sanitizer Detol. Pengujian fisik meliputi : organoleptik,
homogenitas dan pH. Pengujian antiseptik gel dilakukan dengan menggunakan metode
replika dan data pengujian efektifitas dianlisis dengan Satu arah Anava dengan taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gel ekstrak Daun Mangrove Api-
api memenuhi parameter kualitas gel secara organoleptik, homogenitas, pH dan tidak
memiliki efek sebagai antiseptik tangan karena tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Kata kunci : Gel ekstrak etanol daun Mangrove Api-api (Avicennia marina), antiseptik,
metode replika

99
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN sehingga merupakan tempat yang ideal


Keanekaragaman tumbuhan di alam bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Indonesia mendorong masyarakat lebih Tujuan dari penelitian ini yaitu
memilih memanfaatkan tumbuh-tumbuhan membuat formulasi dan menguji efek
sebagai obat tradisional dibandingkan sediaan gel ekstrak etanol dari daun
dengan obat sintetik. Mangrove mangrove api-api sebagai antiseptik
mempunyai banyak sekali manfaat yang tangan.
bersinggungan langsung dengan kehidupan
manusia di daratan, mulai dari manfaat METODOLOGI PENELITIAN
ekologi yang merupakan tumbuhan pionir Alat dan Bahan
pada lahan pantai yang mampu tumbuh Peralatan yang digunakan adalah
pada berbagai habitat pasang-surut sampai oven, timbangan analitik, aluminium foil,
dengan sebagai sumber pangan dan obat blender, ayakan mesh 65, kertas saring
(Spalding et al., 2001). Whatman no. 42, corong, erlenmeyer,
Menurut penelitian yang dilakukan batang pengaduk, gelas ukur, gelas piala,
Wibowo et al. (2009) terhadap jaringan rotary evaporator, waterbath, pot gel,
tanaman mangrove api-api menunjukkan tabung plat, lumpang dan alu, hot plate,
bahwa mangrove api-api mengandung pH meter universal, kaca preparat,
senyawa-senyawa aktif yaitu alkaloid, magnetic stirrer, cawan petri, pipet,
saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid dan autoklaf, sarung tangan, colony counter.
glukosida. Daun mangrove api-api Bahan yang digunakan adalah ekstrak
(Avicennia marina) merupakan salah satu daun Mangrove Api-api, CMC-Na,
tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai Gliserin, Propilenglikol, Aquades, Etanol
bahan pakan ternak dan dipakai sebagai 70%, nutrient agar.
obat anti fertilitas tradisional oleh Jenis penelitian ini adalah penelitian
masyarakat pantai (Wijayanti, 2008). eksperimen laboratorium, dengan sampel
Masyarakat di Afrika, Australia dan pulau dari ekstrak daun mangrove api-api yang
Jawa biasa memanfaatkan daun mangrove dibuat dengan beberapa konsentrasi yaitu
api-api sebagai obat luka bakar. Selain 10%, 15% dan 20%. Dan rata-rata jumlah
untuk luka bakar, berdasarkan senyawa koloni bakteri dianalisa secara statistik
yang dimiliki, mangrove api-api bisa menggunakan program Statistical Product
dimanfaatkan sebagai antiseptik tangan Services Solution (SPSS) dengan Uji One
(Wibowo et al., 2009). Way Anova.
Antiseptik merupakan zat yang
digunakan untuk menghambat Pembuatan Formula Sediaan Gel
pertumbuhan atau membunuh Pada penelitian ini dibuat sediaan gel
mikroorganisme yang hidup di permukaan dengan variasi konsentrasi 10%, 15%, dan
tubuh (Retno, 2005). Tangan memiliki 20%. Formula standar basis gel CMC-Na
struktur permukaan yang kompleks menurut Maswadeh, et al (2006) :

Tabel 1. Formula standar basis gel CMC-Na


Komponen % b/v
CMC-Na 5g
Gliserin 10 g
Propilenglikol 5g
Air ad 100 ml

100
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Tabel 2. Formulasi sediaan gel sediaan gel ekstrak daun Mangrove Api-api.
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Bahan
10% b/v 15% b/v 20% b/v
Ekstrak Daun
3g 4,5 g 6g
Mangrove Api-api
CMC-Na 1,5 g 1,5 g 1,5 g
Gliserin 3g 3g 3g
Propilenglikol 1,5 g 1,5 g 1,5 g
Air ad 30 ml 30 ml 30 ml

Cara pembuatan : ekstrak dilarutkan Evaluasi Sediaan Gel


ke dalam sebagian air kemudian 1. Pengujian Organoleptik
dipanaskan sambil diaduk. Kemudian Pengamatan dilihat secara langsung
ditambahkan sedikit demi sedikit CMC-Na bentuk, warna, dan bau dari gel yang
sambil terus diaduk dan jangan sampai dibuat. Gel biasanya jernih dengan
menggumpal. Dimasukkan gliserin dan konsistensi setengah padat (Ansel, 1989).
ditambahkan propilenglikol dan air. 2. Pengujian Homogenitas
Dilakukan pengadukan sampai terbentuk Pengujian homogenitas dilakukan dengan
gel. Setelah terbentuk, gel disimpan pada cara sampel gel dioleskan pada sekeping
tempat yang gelap dan dingin selama 1 kaca atau bahan transparan lain yang
malam (10-15C). cocok, sediaan harus menunjukkan
Sterilisasi Alat susunan yang homogen dan tidak terlihat
Sterilisasi alat dilakukan sebelum adanya butiran kasar (Ditjen POM, 1985).
semua peralatan digunakan, yaitu dengan 3. Pengujian pH
cara membungkus semua peralatan dengan Penentuan pH sediaan dilakukan dengan
aluminium foil kemudian dimasukan menggunakan stik pH Universal yang
dalam Autoklaf pada suhu 121 C dengan dicelupkan ke dalam sampel gel yang telah
tekanan 15 Psi (Per Square Inchi) selama diencerkan. Setelah tercelup dengan
15 menit. Alat yang tidak tahan panas sempurna, pH Universal tersebut dilihat
tinggi disterilisasi dengan alkohol 70 %. perubahan warnanya dan dicocokkan
dengan standar pH Universal.
Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)
Pembuatan media dilakukan dengan Pengujian Antiseptik
cara menyiapkan bahan-bahan untuk Uji efek antiseptik dilakukan dengan
medium yaitu dengan menimbang media metode Replika dengan cara sebagai
Nutrient Agar (NA) sebanyak 2,3 g berikut:
kemudian dilarutkan dengan aquades Telapak tangan dicuci bersih dengan
sebanyak 100 ml dalam erlenmeyer air yang mengalir, kemudian dikeringkan.
kemudian ditutup dengan alumunium foil. Setelah itu, pada media padat Nutrient
Selanjutnya dipanaskan dan diaduk Agar dipipet sebanyak 500 l gel dengan
menggunakan magnetik stirrer hingga konsentrasi 10%, kemudian diratakan
mendidih. Kemudian disterilkan dalam dengan ujung jari telunjuk dan didiamkan
autoklaf pada suhu 121C dengan tekanan selama 1 menit. Selanjutnya media
15 Psi selama 15 menit. Kemudian dituang diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam.
ke dalam cawan petri. Setelah inkubasi, jumlah koloni bakteri
dihitung menggunakan Colony Counter.
Perlakuan yang sama dilakukan terhadap

101
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

gel dengan konsentrasi 15% dan 20%. HASIL DAN PEMBAHASAN


Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali Hasil ekstraksi maserasi 300 gram serbuk
ulangan pada masing-masing konsentrasi. daun mangrove api-api dengan pelarut
etanol 70% (1:10) diperoleh ekstrak kental
sebanyak 30 gram.

Tabel 3. Hasil pengujian organoleptik gel ekstrak etanol Daun Mangrove Api-api
Jenis Gel Bentuk Warna Bau
Setengah padat Bening Tidak berbau
Basis Gel
kental
Gel dengan Setengah padat Cokelat Aroma khas
konsentrasi kental ekstrak daun
ekstrak 10% mangrove api-api
Gel dengan Setengah padat Cokelat tua Aroma khas
konsentrasi kental ekstrak daun
ekstrak 15% mangrove api-api
Gel dengan Setengah padat Cokelat Aroma khas
konsentrasi kental kehitaman ekstrak daun
ekstrak 20% mangrove api-api

Tabel 4. Hasil pengujian homogenitas gel ekstrak etanol Daun Mangrove Api-api
Jenis Gel Homogenitas
Basis gel Homogen, tidak ada butiran kasar

Gel dengan konsentrasi ekstrak 10% Homogen, tidak ada butiran kasar

Gel dengan konsentrasi ekstrak 15% Homogen, tidak ada butiran kasar

Gel dengan konsentrasi ekstrak 20% Homogen, tidak ada butiran kasar

Tabel 5. Hasil pengujian pH gel ekstrak etanol Daun Mangrove Api-api


Jenis Gel pH
Basis Gel 6
Gel dengan konsentrasi 10% 6
Gel dengan konsentrasi 15% 5
Gel dengan konsentrasi 20% 5

102
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Tabel 6. Hasil pengujian antiseptik


Jumlah Koloni Bakteri
Perlakuan
Ulangan I Ulangan II Ulangan III Rata rata
Handsanitizer
Detol (kontrol 32 32 32 32
positif)

Basis Gel (kontrol


73 60 56 63
negatif)

Gel dengan
konsentrasi ekstrak 108 89 32 76
10%
Gel dengan
konsentrasi ekstrak 102 61 35 66
15%
Gel dengan
konsentrasi ekstrak 99 50 22 57
20%

Dalam penelitian ini, dibuat sediaan turunan selulosa yang akan cepat
gel antiseptik dengan menggunakan zat mengembang dalam air panas dan
aktif dari bahan alam yaitu Daun membentuk campuran jernih yang bersifat
Mangrove Api-api yang memiliki aktivitas netral. CMC-Na banyak digunakan dalam
dalam menghambat dan membunuh kuman sediaan topikal ataupun oral karena
yang terdapat pada telapak tangan sifatnya yang dapat meningkatkan
manusia. Kandungan yang terdapat dalam viskositas. Pada pembuatan gel ini juga
daun mangrove api-api yaitu alkaloid, ditambahkan gliserin dan propilenglikol.
saponin, tanin, flavanoid, triterpenoid dan Gliserin dan propilenglikol bekerja sebagai
glukosa. Proses pengambilan zat aktif yang humektan atau penahan lembab yang
terkandung dalam daun mangrove api-api berfungsi meningkatkan daya sebar
dilakukan dengan cara ekstraksi maserasi sediaan dan melindungi dari kemungkinan
dan menggunakan etanol 70% sebagai menjadi kering.
larutan penyari. Maserasi dilakukan Pengujian fisik terhadap sediaan gel
selama 5 hari yang menghasilkan filtrat 1 antiseptik ekstrak daun mangrove api-api
dan debris 1, kemudian dilakukan dilakukan agar diketahui kestabilan dan
remaserasi selama 2 hari sehingga kelayakan gel. Pengujian fisik gel meliputi
menghasilkan filtrat 2. Filtrat 1 dan 2 pengujian organoleptik, pengujian
disatukan dan diuapkan di atas penangas homogenitas dan pengujian pH. Selain itu
air untuk memperoleh ekstrak kental. dilakukan pengujian aktivitas sebagai
Gel antiseptik ekstrak daun mangrove antiseptik tangan. Pengujian organoleptik
api-api dibuat dengan basis CMC-Na yang meliputi bentuk, warna dan bau. Gel yang
bertujuan untuk memperoleh gel yang dihasilkan memiliki bentuk setengah padat
jernih, bersifat netral, dan memiliki daya kental yang merupakan karakteristik dari
pengikat zat aktif yang kuat karena CMC- gel antiseptik tersebut. Warna cokelat yang
Na merupakan polimer yang berasal dari dihasilkan merupakan warna yang

103
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

dihasilkan kandungan ekstrak daun jumlah flora normal kulit. Berdasarkan


mangrove api-api. Semakin tinggi manfaat dan kandungannya, daun
konsentrasinya, warna yang dihasilkan mangrove api-api bisa digunakan sebagai
semakin kecokelatan. Bau yang dihasilkan antiseptik, sehingga yang perlu
merupakan aroma khas dari gel antiseptik diperhatikan adalah pada pelarutnya
ekstrak daun mangrove api-api itu sendiri. dengan menggunakan pelarut non polar.
Dari hasil pengujian homogenitas Pengujian terhadap konsentrasi 10%,
terhadap masing-masing konsentrasi gel memiliki rata-rata 76 koloni. Jumlah
10%, 15%, dan 20% menunjukkan hasil koloni pada konsentrasi 15% rata- rata
yang homogen dan tidak berbutiran kasar. sebanyak 66 koloni dan terjadi penurunan
Hasil yang sama ditunjukkan juga oleh terhadap konsentrasi 20% yaitu jumlah
basis gel. koloni rata- rata sebanyak 57. Pengujian
Nilai pH suatu sediaan topikal harus juga dilakukan terhadap kontrol negatif
sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5. yang berjumlah rata- rata 63 koloni
Pengujian pH gel antiseptik daun sebanding dengan dengan konsentrasi
mangrove api-api dilakukan dengan 15%. Sedangkan pengujian terhadap
menggunakan stik pH universal yang kontrol positif yang menggunakan hand
dicelupkan ke dalam gel yang telah sanitizer Detol menghasilkan jumlah
diencerkan. Setelah tercelup dengan koloni rata-rata sebanyak 32 koloni. karena
sempurna, stik pH universal tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan
diamati perubahan warnanya dan terhadap masing-masing konsentrasi dan
dicocokkan dengan standar pH universal. kontrol, maka di buat data statistik.
Dari hasil pengukuran pH sediaan gel Pengujian statistik Anova digunakan
ekstrak daun mangrove api-api , pada sebagai dasar pengambilan keputusan dari
konsentrasi 10%, dihasilkan pH 6. suatu hipotesis. Hipotesis dari penelitian
Sedangkan pada konsentrasi 15% dan 20% ini berupa H0 yakni gel ekstrak etanol daun
dihasilkan pH 5. Nilai pH yang terlalu Mangrove Api-api dengan konsentrasi
asam dapat menyebabkan iritasi pada kulit 10%, 15% dan 20% tidak memiliki efek
dan bila terlalu basa dapat menyebabkan sebagai antiseptik tangan dan H1 yakni gel
kulir bersisik. Nilai pH yang didapat dari ekstrak etanol Daun Mangrove Api-api
masing-masing konsentrasi gel sesuai dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20%
dengan pH kulit sehingga aman untuk memiliki efek sebagai antiseptik tangan.
pemakaian. Pengambilan keputusan untuk memilih
Pada pengujian aktivitas gel ekstrak hipotesis yang diterima dan hipotesis yang
mangrove api-api sebagai antiseptik ditolak didasarkan pada perbandingan F
dilakukan dengan menggunakan metode hitung dan F tabel, dengan syarat jika F
replika. Pada pengujian menggunakan hitung kurang dari F tabel maka H0
Nutrient Agar (NA) sebagai media padat. diterima, H1 ditolak. Dan jika F hitung
Pengujian dilakukan terhadap masing- lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak,
masing konsentrasi 10%, 15%, 20% dan H1 diterima. Dari hasil uji One Way Anova
kontrol dengan cara meratakan gel pada berdasarkan data konsentrasi, kontrol dan
media padat Nutrient Agar (NA) dengan jumlah koloni diperoleh nilai F hitung
ujung jari telunjuk dan didiamkan selama 3,052 sig .069. Untuk penentuan F tabel
satu menit. Media di inkubasi selama 24 dengan menggunakan tingkat keyakinan
jam dengan suhu 37C. Hasil pengujian 95%, = 5%, df1 jumlah variabel
efektifitas sediaan gel ekstrak etanol daun (perlakuan) dikurangkan 1 (5-1 = 4)
mangrove api-api sebagai antiseptik tangan diperoleh nilai 4 dan df2 jumlah (n)
dengan metode replika menunjukkan dikurangi jumlah variabel (15-5 = 10)
bahwa sediaan gel antiseptik daun diperoleh nilai 10. Dari data tersebut
mangrove api-api tidak dapat menurunkan diperoleh F tabel bernilai 3,478, sehingga

104
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

F hitung kurang dari F tabel (3,052 < Achillea and Ruscus Topical Gel On
3,478) dan hipotesis yang diterima adalah Carrageenan-induced Paw Edema in
H0 yakni gel ekstrak etanol daun Rats. Acta Poloniae Pharmaceutica-
Mangrove Api-api dengan konsentrasi Drug Research, 63(4) : 277-280.
10%, 15% dan 20% tidak memiliki efek Rasidy, G. 2006. Manfaat Penggunaan
sebagai antiseptik tangan. Antiseptik Kombinasi Alkohol-
Chlorhexidine Gluconate-Emolien
PENUTUP Dibandingkan Dengan
Kesimpulan Chlorhexidine Gluconate Terhadap
Dari hasil penelitian dapat Jumlah Bakteri Pada Tangan
disimpulkan bahwa formulasi sediaan gel Perawat Di Perinatologi, ICU Anak,
ekstrak etanol Daun Mangrove Api-api NICU RSCM. [13 Januari 2011]
(Avicennia marina) tidak memiliki efek Retno, S., Isadiartuti, D. 2005. Uji
sebagai antiseptik tangan. efektifitas sediaan gel antiseptik
tangan yang mengandung etanol dan
DAFTAR PUSTAKA triklosan. Majalah Farmasi
Anonim. 1985. Formularium Kosmetika Airlangga. [13 Januari 2011]
Indonesia. Jakarta : Departemen Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Kesehatan RI Tumbuhan Tinggi. Institut Teknologi
Anonim1.2011.https://www.google.com.m Bandung. Bandung. Edisi VI.191-
angrove+avicennia+marina.[11 216.
Desember 2012] Rowe, C. Raymond., Sheskey. P.J, Owen,
Anonim2. 2011. S.C. 2006. Handbook of
http://majalahkesehatan.com/mengen Pharmaceutical Excipients Fifth
al-antiseptik/. [18 Januari 2012] Edition. USA : Pharmaceutical Press
Ansel, H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan and American Pharmacist
Farmasi Edisi Keempat. Jakarta : UI Association.
Press Simanjuntak, M.R. 2008. Ekstraksi dan
Anwar, E. 2012. Eksipien dalam Sediaan Fraksinasi Komponen Ekstrak Daun
Farmasi. Dian Rakyat Tumbuhan Senduduk (Melastoma
Arhany, D.F. 2011. Pemanfaatan Ekstrak malabathricum.L) Serta Pengujan
Daun Beluntas (Pluchea indica Efek Sediaan Krim Terhadap
Less.) sebadai Sediaan Gel Kesembuhan Luka Bakar. [Skripsi]
Antiseptik Hand Sanitizer. UIN. Fakultas Farmasi.Universitas
Makasar. Sumatera Utara.
Arief, A. 2003. Hutan Mangrove Fungsi Spalding, M.D.C. Ravilious., E.P. Green.
dan Manfaatnya. Kanisus. 2001. World Atlas of Coral Reefs.
Yogyakarta. University of California Press.
Dasuki, U.A., A.M. Schot. 1991. Berkeley. USA.
Taxonomy of Fordia Hemsley. Suratman, S.A Sumiwi., D. Gozali. 1996.
Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Pengaruh Ekstrak Antanan dalam
Penuntun Cara Modern Bentuk Salep, Krim dan Jelly
Menganalisis Tumbuhan, terhadap Penyembuhan Luka Bakar.
diterjamahkan oleh Kokasih Cermin Dunia Kedokteran No.108.
Padmawinata. ITB Bandung. Jakarta. 31-36.
Hosettmann, K. 1991. Methods in Plant Suriyana, S. 2011. Pembuatan Simplisia
Biochemistry. Vol 6, Academic dan Ekstrak.
Press. New York. Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta
Maswadeh, H., Semreen, M., Naddaf, A.
2006. Anti-infalammatory Activity of

105
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Pangan dan Obat. Fakultas


Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada Kehutanan IPB
University Press Withawasam, D.M. 2002. Preliminary in
Wibowo, C., C. Kusmana, A. Suryani, Y. Vitro Screening of Antibacterial and
Hartati, P. Oktadiyani, 2009. Anti-Fungal Compounds of
Pemanfaatan Pohon Mangrove Api- Mangrove Plants Extracts for
Api (Avicennia spp) sebagai Bahan Phatogens from Different Sources.

106

Anda mungkin juga menyukai