Uu No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Uu No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Umum (Pasal 102 103)
Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Pasal 104)
Organisasi Pengusaha (Pasal 105)
Lembaga Kerja Sama Bipartit (Pasal 106)
Lembaga Kerja Sama Tripartit (Pasal 107)
Peraturan Perusahaan (Pasal 108 115)
Perjanjian Kerja Bersama (Pasal 116 135)
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,
mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di
dalam atau di luar negeri.
HUBUNGAN KERJA
Pasal 50
Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan
pekerja/buruh.
Pasal 51
(1) Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan.
(2) Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan
peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Pasal 52
(1) Perjanjian kerja dibuat atas dasar :
a. kesepakatan kedua belah pihak;
b. kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;
c. adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
d. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan,
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Kesepakatan kedua belah pihak yang lazim disebut kesepakatan bagi yang
mengikatkan dirinya, bahwa pihak-pihak yang mengadakan perjanjian kerja harus
setuju/sepakat, seia-sekata mengenai hal-hal yang diperjanjikan.
Kemampuan atau kecakapan kedua belah pihak yang membuat perjanjian harus
haruslah cakap membuat perjanjian (tidak terganggu kejiwaan/waras) ataupun
cukup umur minimal 18 Tahun (Pasal 1 angka 26 Undang Undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan).
Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang kurangnya memuat : (Pasal 54)
a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh;
c. jabatan atau jenis pekerjaan;
d. tempat pekerjaan;
e. besarnya upah dan cara pembayarannya;
f. syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan
pekerja/buruh;
g. mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
h. tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
i. tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kecuali atas
persetujuan para pihak (pasal 55)
Berdasarkan Pasal 56 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, terdapat 2 (dua) jenis perjanjian kerja, yaitu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
PKWT adalah perjanjian bersayarat, yakni (antara lain) dipersyaratkan bahwa harus
dibuat tertulis dan dibuat dalam bahasa Indonesia, dengan ancaman bahwa
apabila tidak dibuat secara tertulis dan tidak dibuat dengan bahasa Indonesia,
maka dinyatakan (dianggap) sebagai PKWTT (pasal 57 ayat (2) UUK).
PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masa Percobaan kerja. (Pasal 58)
Dalam Pasal 59 ayat 1 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa perjanjian kerja untuk waktu tertentu
(kontrak) hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat
atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yakni :
- Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
- Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama dan paling lama 3 (tiga) tahun;
- Pekerjaan yang bersifat musiman; dan
- Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
PKWT dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun danhanya dapat diperpanjang 1
(satu) kali untuk jangkawaktu paling lama 1 (satu) tahun
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka jelaslah bahwa perjanjian kerja untuk waktu
tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap.
Azas no work no pay, kecuali hal hal yang sudahdiatur oleh UU, KKB dan PP
Dalam hal komponen upah terdiri atas upah pokokdan tunjangan tetap maka
besaran upah pokoksekurang-kurangnya 75% dari jumlah upah pokok dan
tunjangan tetap.
SERIKAT PEKERJA
Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya. (pasal 1 angka 17)
Perjanjian Kerja Bersama (PKB/KKB) hanya dapat dibuat 1 (satu) buat yang berlaku
bagi seluruh karyawan