Anda di halaman 1dari 3

PENYAMPAIAN HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN

Dinas Kesehatan
UPT Puskesmas
Kota Bandar No. Dokumen: Sukarame
Lampung
FARINGITIS Disetujui Oleh
Tanggal terbit :
(RADANG Ka UPT Puskesmas Sukarame
TENGGOROK
No. Revisi :
AN)
dr. EsaOktaviaSusanti, M.Kes
Halaman :
NIP.19741015 200604 2 004
A. Pengerti Faringitis (pharyngitis) Akut, adalah suatu penyakit peradangan tenggorok
an (faring) yang sifatnya akut (mendadak dan cepat memberat). Umum
disebut radang tenggorok. Radang ini menyerang lapisan mukosa
(selaput lendir) dan submukosa faring.

Disebut faringitis kronis bila radangnya sudah berlangsung dalam waktu


lama dan biasanya tidak disertai gejala yang berat.

B. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan Epistaksis di


Puskesmas Sukarame
C. Kebijaka Langkah- langkah Penanganan kasus Epistaksis sesuai dengan
n langkah- langkah SPO ini.

D. Referens
Permenkes No V tahun 2014
i
E. Alat dan Alat : Tempat tidur, Stetoskop, Arloji, Thermometer, Tensimeter
Bahan
Bahan : -
F. Prosedur
:
G. Langkah Pemeriksaan fisik
-langkah
1. Kemerahan dan peradangan dinding belakang mukosa mulut.

2. Pembengkakan mukosa

3. Adanya selaput, bintik-bintik, nanah pada mukosa

4. Dengan menggunakan penilaian tertentu atas gejala dan tanda, bisa


diprediksi penyebab faringitis apakah viral atau bakterial

a. Faringitis Virus
- Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan
- Demam, biasanya tinggi.
- Jumlah sel darah putih normal atau agak meningkat
- Kelenjar getah bening normal atau sedikit membesar
- Tes apus tenggorokan memberikan hasil negative
- Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri
b. Faringitis Bakteri
- Sering ditemukan nanah di tenggorokan
- Demam.
- Jumlah sel darah putih meningkat ringan sampai sedang
- Pembengkakan ringan sampai sedang pada kelenjar getah bening
- Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif untukstrep throat
- Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium

Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan terhadap apus tenggorok.
- Skrining terhadap bakteri Streptokokus.
- Darah rutin menunjukkan peningkatan jumlah lekosit.
- Kultur dan uji resistensi bakteri bila diperlukan.

Penatalaksanaan

a. Untuk mengurangi nyeri tenggorok dapat diberikan obat


antinyeri (analgetik) seperti asetaminofen, obat hisap atau
berkumur dengan larutan garam hangat.
b. Jika disebabkan virus maka pengobatan bersifat simtomatik
(hanya mengobati gejala), tidak diberikan antibiotika. Bisa
dibantu dengan obat-obatan imunomodulator.
c. Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan
antibiotika. Penting bagi penderita untuk meminum obat
antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, agar tidak
terjadi resistensi pada kuman penyebab faringitis

Antibiotik golongan penicilin atau sulfanomida

Faringitis streptokokus paling baik diobati peroral dengan penisilin (125-


250 mg penisilin V tiga kali sehari selama 10 hari)
Bila alergi penisilin dapat diberikan eritromisin (125 mg/6 jam untuk usia
0-2 tahun dan 250 mg/6 jam untuk usia 2-8 tahun) atau klindamisin.

Edukasi pasien

a. Instruksikan pasien menghindari kontak dengan orang lain sampai


demam hilang. Hindari penggunaan alkohol, asap rokok, tembakau
dan polutan lain.
b. Anjurkan pasien banyak minum. Berkumur dengan larutan normal
salin dan pelega tenggorokan bila perlu.

Prognosis

Umumnya baik, tingkat kesembuhan tinggi.

Komplikasi

- Sumbatan jalan napas (pada peradangan yang berat)


- Abses di tonsil atau dinding belakang mukosa faring.
- Infeksi bakteri Streptococcus bisa berlanjut ke infeksi telinga,
sinusitis, Demam rematik (Penyakit katup jantung akibat infeksi),
abses tonsil, peradangan ginjal, dll.

H. Hal yang
perlu
diperhati
kan
I. Unit BP, KIA, Pustu, Poskeskel, RS rujukan
Terkait
J. Dokume Buku rekam medis pasien
n Terkait

J. Rekaman Historis

N
Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl
O

SOPPendaftaranPasien2
SOPPendaftaranPasien3

Anda mungkin juga menyukai