Anda di halaman 1dari 2

PENYAMPAIAN HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN

Dinas Kesehatan
UPT Puskesmas
Kota Bandar No. Dokumen: Sukarame
Lampung
BELLS Disetujui Oleh
Tanggal terbit :
PALSY Ka UPT Puskesmas Sukarame
No. Revisi :
dr. EsaOktaviaSusanti, M.Kes
Halaman :
NIP.19741015 200604 2 004
A. Pengerti Bellspalsy adalah paralisis fasialis idiopatik, merupakan penyebab
an tersering dari paralisis fasialis unilateral. Bells palsy merupakan kejadian
akut, unilateral, paralisis saraf fasial type LMN (perifer), yang secara
gradual mengalami perbaikan pada 80-90% kasus.

B. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tatacara melakukan


penanganan penderita bells palsy dengan baik dan benar.
C. Kebijaka Langkah- langkah Pelayanan Bells Palsy wajib sesuai dengan langkah-
n langkah SPO ini.

D. Referens Permenkes No V tahun 2014


i
E. Alat dan Alat : Tempat tidur, Stetoskop, Arloji, Thermometer, Tensimeter
Bahan
F. Prosedur
:
PENATALAKSANAAN
Karena prognosis pasien dengan Bells palsy umumnya baik,
pengobatan masih kontroversi. Tujuan pengobatan adalah
memperbaiki fungsi saraf VII (saraf fasialis) dan menurunkan
kerusakan saraf.
Pengobatan dipertimbangkan untuk pasien dalam 1-4 hari onset.
Hal penting yang perlu diperhatikan:
a. Pengobatan inisial
1. Steroid dan asiklovir (dengan prednison) mungkin efektif untuk
pengobatan Bells palsy (American Academy Neurology/AAN,
2011).
2. Steroid kemungkinan kuat efektif dan meningkatkan perbaikan
fungsi saraf kranial, jika diberikan pada onset awal (ANN,
G. Langkah 2012).
-langkah 3. Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/day
selama 6 hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
4. Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali
sehari selama 10 hari. Jika virus varicella zoster dicurigai,
dosis tinggi 800 mg oral 5 kali/hari.

b. Lindungi mata
Perawatan mata: lubrikasi okular topikal (artifisial air mata pada
siang hari) dapat mencegah corneal exposure.
c. Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan
menurunkan sequele.

KRITERIA RUJUKAN
a. Bila dicurigai kelainan supranuklear
b. Tidak menunjukkan perbaikan
H. Hal yang
perlu
diperhati
kan
I. Unit BP, KIA, Pustu, Poskeskel, RS rujukan
Terkait
J. Dokume Buku rekam medis pasien
n Terkait

J. Rekaman Historis

N
Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl
O

SOPPendaftaranPasien2

Anda mungkin juga menyukai