PENDAHULUAN
Peranan Hak
Beberapa peranan hak adalah sebagai berikut :
Jenis Hak
Terdapat 3 jenis hak, yaitu hak untuk memilih atau kebebasan, hak kesejahteraan dan hak
legislatif.
Hak Kebebasan
Hak kebebasan adalah hak mengenai kebebasan dan dipilih. Mereka mengekspresikan hak
orang-orang untuk hidup sebagaimana yang mereka pilih dalam batas-batas yang ditentukan
(Fromer, 1981). Contoh: Seorang perawat wanita yang bekerja di rumah sakit dapat mengenakan
seragam apapun yang ia inginkan (haknya), asalkan putih, bersih dan yang sesuai dengan
Hak Kesejahteraan
Hak kesejahteraan adalah hak yang diberikan secara hukum kepada hal-hal, seperti standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau sejumlah tahun pendidikan (Fromer, 1981).
Contoh: Hak pasien terhadap asuhan kesehatan atau hak penduduk terhadap air yang aman.
Hak Legislatif
Hak legislatif ditetapkan oleh hukum, didasarkan pada konsep keadilan. Contoh: Seorang wanita
mempunyai hak legal untuk tidak diperkosa oleh suaminya. Hak legislatif mempunyai empat
peranan di masyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, pembatas moral terhadap
peraturan yang tidak adil, dan keputusan keadilan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan
(Badman and Bandman, 1986).
Menurut Badman and Bandman (1986), ada lima persyaratan yang membantu penentuan hak,
yaitu :
1. Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh seorang individu, orang yang
bersangkutan tidak dapat disalahkan atau dihukum karena menggunakan atau tidak
menggunakan hak tersebut. Contoh: Pasien mempunyai hak untuk pengobatan yang
ditetapkan oleh dokter, tetapi ia mempunyai hak untuk menerima atau menolak
pengobatan tersebut.
2. Seseorang mempunyai tugas untuk memberikan kemudahan bagi orang lain untuk
menggunakan hak-haknya. Contoh: Pasien mempunyai tugas atas pengobatannya dan
perawat mempunyai tugas untuk meyakinkan pasien bahwa hak-haknya terlindungi.
3. Hak harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu persamaan, tidak memihak, dan
kejujuran. Contoh: Semua pasien mempunyai hak-hak yang sama untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan.
5. Apabila hak seseorang bersifat membahayakan, maka hak tersebut dapat dikesampingkan
atau ditolak dan orang yang bersangkutan akan diberi kompensasi atau pengganti.
Contoh: Apabila nama pasien tertunda dari jadwal pembedahan dengan tidak sengaja,
pasien dikompensasikan untuk ditempatkan di bagian teratas dari daftar pembedahan
berikutnya (bila terjadi kekeliruan).
Hak perawat yang lain yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi
profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai
dengan ilmu pengetahuan yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan dimana profesi lain
tidak dapat melakukan jenis kompetensi ini. Perawat berhak untuk dapat memperoleh
penghargaan sesuai dengan prestasi, dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah
terpencil dan rawan.
Berdasarkan Undang-Undang Keperawatan, hak perawat tertuang dalam Pasal 36, yang
berbunyi, yaitu :
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak :
a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar
pelayanan, standar profesi standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan;
b. Memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur dari pasien atau keluarganya;
c. Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
d. Menolak keinginan pasien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan Peraturan
Perundang-undangan; dan
e. Memeproleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
3. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
4. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau keluarganya
tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan.
6. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi pelayanan maupun
pasien.
7. Perawat berhak untuk mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang
dapat menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.
9. Perawat berhak untuk diperhatikan atas privasinya dan berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.
10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran
atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau perturan perundang-
undangan lainnya.
11. Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang layak dari jasa profesi
yang diberikannya berdasarkan perjanjian/peraturan/ketentuan yang berlaku di instutusi
pelayan kesehatan yang bersangkutan.
16. Perawat wajib mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan
untuk memperoleh SIK ulang & SIPP.
17. Perawat wajib menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan
anggota tim kesehatan lain.
Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bermanfaat juga bagi yang membacanya.
PENUTUPAN
Akhirnya kami hanya dapat mengucapkan Alhamdulillah segala puji bagi Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena dengan limpahan taufik dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Etika Keperawatan tentang HAK DAN
KEWAJIBAN PERAWAT.
Makalah ini berisikan tentang uraian tentang perawat, pengertian hak, kewajiban dan apa
saja hak dan kewajiban perawat yang didapat dari membaca buku dan sebagian browsing
melalui internet. Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bermanfaat juga bagi yang
membacanya.
Shalawat dan salam semoga berlimpah curah kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, kepada sahabatnya, dan tidak lupa kepada kita semua selaku
umatnya hingga akhir zaman. Amin