1. Memecahkan suatu task menjadi sub-task dalam level dan detail tertentu; serta
2. Mengatasi keterbatasan metode pengukuran kerja klasik, yaitu timeand
motion study dalam menganalisis pekerjaan (task) yang non-repetitif kognitif.
Beberapa terminologi (Istilah) yang kemungkinan akan dikenal dalam HTA,
diantaranya:
Analysis
Analysis merupakan suatu prosedur yang bertujuan untuk :
Mengidentifikasi sumber kesalahan (error) dari masalah performansi task yang
dikerjakan; dan
Mengusulkan solusi dari permasalahan performansi tersebut.
Description
Description merupakan daftar tindakan atau proses fisik (kognitif) yang terlibat dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan (task).
Task
Task merupakan bagian dari aktivitas (pekerjaan) yang harus dilakukan.
Goals
Goals merupakan ambisi atau usaha (effort) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
(task) tertentu sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Decompotition
Decompotition merupakan suatu proses yang mem-break down tujuan utama menjadi
beberapa kegiatan yang bisa mencapai tujuan tersebut. Aktivitas ini meliputi beberapa
hal sebagai berikut :
1. Identifikasi tujuan dari suatu proses yang telah ditentukan oleh beberapa
kriteria, contoh tiba di suatu tujuan (acara) dengan usaha yang minimum dan tanpa
kecelakaan; dan
2. Aktivitas yang terdiri dari identifikasi subtujuan dalam rute yang dapat diambil
untuk mencapai tujuan proses secara keseluruhan.
Redescription
Redescription merupakan suatu cara untuk mencari sumber kesalahan (error) dari
suatu sistem general, baik yang berupa potensi maupun yang sebenarnya terjadi, yang
dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai subtujuan tertentu.
Plans
Plans merupakan cara yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Apabila cara
pertama dirasa masih belum bisa memenuhi tujuan secara maksimal, diperlukan suatu
alternatif atau cara yang lain.
Stop Rule
Stop Rule merupakan model (bentuk) penghentian dari aktivitas (kerja) yang sedang
dilakukan. Ada dua kemungkinan (klasifikasi) stop rule (kegiatan penghentian) ini
dapat dilakukan, yaitu :
Berhenti ketika semua informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan analisis
telah dipenuhi; dan
Berhenti ketika probabilitas (peluang) kegagalan dan biaya kegagalan produk dinilai
telah dapat diterima.
Berikut ini akan ditampilkan metodologi yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan
suatu aktivitas dengan pendekatan HTA (7 steps):
Gambar 2.
Metodologi HTA
Beberapa kelebihan (keunggulan) dari HTA (Hierarchical Task Analysis) adalah
sebagai berikut :
1. Mudah dan sistematis dalam pengorganisasian informasi (task);
2. Dijadikan dasar dalam mendeteksi adanya kecenderungan
terjadinya error dalam task yang dikerjakan;
3. Menyediakan konteks informasi untuk pendekatan task yang lain;
4. Mampu memadukan task dengan orang yang melakukan task tersebut; dan
5. Mempermudah koreksi (pengecekan) pada tiap-tiap elemen task yang
dikerjakan.
Sedangkan kekurangan (kelemahan) dari HTA (Hierarchical Task Analysis) adalah
sebagai berikut :
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membreakdown task dalam
beberapa level;
2. Harus memiliki keahlian yang tinggi (expert) dalam melakukan breakdown dari
sebuah task; dan
3. Melibatkan banyak komponen (stakeholder), baik itu operator, manajer,
maupun engineer.
HTA sangat berguna dalam berbagai bidang (disiplin keilmuan), misalnya bidang
kesehatan (pharmacy). Berikut ini akan dijelaskan penggunaan HTA dalam proses
administrasi obat di suatu RS:
Gambar 3. HTA Proses Administrasi Obat di RS
Contoh HTA di atas adalah proses administrasi obat di sebuah rumah sakit (RS). Tujuan
utama dari HTA ini adalah untuk membreakdown segala aktivitas yang menyertai
proses administrasi obat di suatu rumah sakit, berikut juga menganalisis kemungkinan
terjadinya error (kesalahan) atas aktivitas tersebut. Aktivitas-aktivitas error yang
mungkin terjadi ditandai dengan blok merah (pada gambar diagram HTA di atas).
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan beberapa langkah cara yang harus dipenuhi.
Langkah-langkah serta pendetailan cara telah ditampilkan pada gambar diagram di
atas.
HTA (hierarchical task analysis) pada prinsipnya merupakan tools atau metode yang
dapat membantu menguraikan aktivitas (kerja) yang dilakukan manusia. Dengan
bantuan HTA, maka kita akan memperoleh berbagai macam keuntungan, diantaranya :
-Memperoleh gambaran yang jelas terhadap aktivitas berikut elemen-elemen
pendukung yang sedang dikerjakan;
Referensi :
[1] Ainsworth, L., & Marshall, E. (1998). Issues of quality and practicability in task
analysis: Preliminary results from
two surveys. Ergonomics, 41(11), 16071617. Also in Annett and Stanton (2000) op. cit.
pp. 7989.
[3] Annett, J., (2000). Theoretical and pragmatic influences on task analysis methods.
In J.-M. Schraagen, S. F. Chipman, and V. L. Shalin (Eds.), Cognitive task analysis
(pp. 2537). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
[4] Annett, J. & Cunningham, D. (2000). Analyzing command team skills. In J.-M.
Schraagen, S. F. Chipman, V. L.
Stalin. Cognitive task analysis (pp. 401415). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum
Associates.
[5] Annett, J., Cunningham, D., & Mathias-Jones, P. (2000). A method for measuring
team skills. Ergonomics, 43(8),
10761094.
[6] Annett, J., & Duncan, K. D. (1967). Task analysis and training design. Occupational
Psychology, 41, 211221.
[7] Shepherd, A. (2001). Hierarchical task analysis. London: Taylor & Francis.
Advertisements
Rate this:
hwgrr akhirnya bloging lgi..sedikit mengungkap tentang Task Analysis.
apah sih Task analysis (analisis tugas)??? yaitu sesuatu yang sangat penting dalam
pembahasan interaksi manusia dan komputer karena berkonsentrasi pada pefomance
kerja.
yang dimaksud dengan Task analysis adalah suatu metode untuk menganalisis pekerjaan
manusia, apa yang dikerjakan dengan apa mereka bekerja dan apa yang harus mereka
ketahui. Contohnya : apa saja tugas yang dilakukan untuk membersihkan rumah.
Mengapa perlu analisis tugas ?Untuk memasukan elemen manusia secara langsung pada
perancangan secara sistematis dan terbuka sehingga dapat diperiksa dengan teliti.
Task analisis ini merupakan proses menganalisa tentang cara pengguna dalam
mengerjakan, menyelesaikan dan bereaksi terhadap tugas dari suatu sistem dan hal-hal
yang inign diketahui oleh pengguna (dix, 1993 ). Fungsi dari task analysis adalah untuk
menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusandesain serta sebagai
dasar unutk mengevaluasi desain dari sistem.
Task analis sangat diperlukan, terutama dari sudut pandang desainer, karena umumnya
desainer beranggapan bahwa semua user adalah sama, dan juga semua user sama
dengan saya. Mereka juga sering kali berasumsi bahwa kareteristik user (budaya, norma
dan lingkungan) tidak memiliki pengaruh dengan sistem dan keangkuhan yang menyatakan
bahwa desain interface yang baik tidak perlu memehami user.
Sebelum dilakukan proses penyusunan task analysis, maka desainer dan pembuat aplikasi
melakukan penyusunan kategori proses, serta membuat pernyataan tentang : apa yang
terjadi sebelum proses, apa yang akan terjadi dari proses, mengapa proses harus
dilakukan, bagaimana cara melakukan dan apa yang akan dihasilkan oleh proses tersebut.
Task analysisi sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaiut ( Dix, 1993) :
1. Task decomposition
Suatu task pecah menjadi sub-task yang berurutan. Salah satu pendekatan dari jenis task
analysis ini adalah HTA atau Hierarchical Task Analysis yang membagi tugas dalam suatu
hirarki jenis Tree. Tipe tuga yang terdapat dalam jenis task analiysis ini antara lain :
Menekankan pengetahuan dari user tentang objek dan aksi yang akakn dibutuhkan dalam
task tersebut . knowledge based analysis dimulai dengan mengidentifikasikan semua objek
dan aksi yang terlibat dalam task, dan kemudian mengembangkan suatu taxonomi dari
semuanya. Hal ini mirip dengan taxonomi dari cabang ilmu biologi (klasifikasi
hewan/tumbuhan).
Berdasarkan objek, penekanan pada identifikasi dari entity, relationship dan kegunaannya,
seringkali diasumsikan mirip dengan UML.