PENDAHULUAN
1
struktur girder yang semula menggunakan jembatan box girder diganti
dengan tipe jembatan i girder dan u girder. Kedua tipe tersebut didesain
ulang sampai mendapatkan jumlah tendon yang berada pada satu girder.
Permodelan dilakukan 1 bentang jembatan yang terdiri dari slab lantai
jembatan, deck section, girder, diafragma, pier dan pier head. Peninjauan
terletak pada kedua tipe girder tersebut dengan melihat perubahan pada
lendutan, reaksi perletakan, gaya dalam, tegangan dan loss of
prestressed. Selain itu juga dibandingkan volume pekerjaan pada kedua
tipe girder tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
prategangan biasanya terdiri dari penampang bersayap dengan beberapa
badan yang tipis.
4
2.2. Data Teknis Jembatan
5
dan beban hidup. Reaksi pada jembatan u girder lebih besar dibandingkan
dengan jembatan i girder. Perbedaan ini diakibatkan luas penampang dan
berat jenis dari u girder lebih besar dari i girder. Berat sendiri elemen
struktur lain seperti diafragma mempunyai nilai yang lebih besar pada u
girder dibandingkan dengan i girder. Kondisi akhir 1 dan kondisi akhir 2
menunjukkan nilai yang sama dikarenakan jumlah beban yang ditransfer
ke reaksi perletakan adalah sama. Pengaruh perbedaan antar kedua
kondisi dapat terlihat pada lendutan tengah bentang. Pada kondisi awal
dan kondisi kosong reaksi perletakan x sangat kecil dikarenakan berat
sendiri hanya terjadi reaksi pada arah z sedangkan untuk beban
prategang terjadi pada reaksi z dan sedikit pada reaksi x. Untuk beban
mati tambahan didefinisikan sebagai surface pressure hanya terjadi pada
arah reaksi z. Kondisi akhir terjadi reaksi yang sangat tinggi dikarenakan
terdapat beban hidup yang searah dengan sumbu y yaitu beban angin dan
beban rem. Perbedaan nilai reaksi jembatan i girder dan u girder terdapat
pada beban prategang. Perbedaan ini dikarenakan jumlah tendon dari
kedua beban berbeda satu sama lain sehingga, gaya prategang yang
terjadi pada struktur akan berbeda. Tingkat keefisienan struktur jembatan
girder apabila ditinjau dari nilai reaksi perletakan dapat ditunjukkan pada
jembatan i girder dikarenakan mempunyai berat sendiri yang lebih kecil
daripada jembatan u girder. Reaksi perletakan arah y menunjukkan pada
kondisi awal nilai dari reaksi y sangat kecil sekali dikarenakan tidak
terdapat beban dalam arah y. Pada kondisi kosong dan kondisi akhir
menunjukkan nilai yang sama karena pada kondisi ini terdapat beban
yang bekerja.
2.3. Kehilangan Gaya Prategang
1. Gaya Dalam
Gaya dalam pada grafik ditinjau pada gaya dalam momen. Gaya
dalam momen diata menunjukkan pada jembatan i girder menghasilkan
gaya dalam momen lebih besar daripada jembatan u girder. Hal ini
enunjukkan pada semua kondisi keefektifan jembatan u girder lebih besar
pada segi gaya dalam momen 3. Gaya dalam berhubungan dengan beban
yang terjadi pada struktur dan pengaruh struktur tersebut dalam
6
menahannya pada arah beban z. Dari tiap kondisi awal sampai dengan
akhir menunjukkan peningkatan yang signifikan pada beberapa keadaan
yaitu pada betang 36,6 meter. Grafik kebawah menunjukkan gaya dalam
momen negatif dan grafik keatas menunjukkan gaya dalam momen positif.
Hal ini dikarenakan pada beban lajur D beban maksimum terpusat pada
tengah bentang sedangkan pada kondisi akhir 2 beban lajur D
mempunyai beban maksimum pada pinggir bentang. Beban lajur D
meupakan beban yang bergerak sepanjang jembatan yang
mempengaruhi besarnya lendutan.
7
bentang. Keempat grafik diatas pada keempat kondisi dapat terlihat
kenaikan beban yang signifikan.
4. Tegangan
Selain itu, berat sendiri dan beban Prategang pada jembatan u girder lebih
besar daripada jembatan i girder.
5. Loss of prestressed
6. Volume Pekerjaan
8
Hasil yang didapatkan dari perbandingan volume pekerjaan diatas
adalah volume pekerjaan pada jembatan u girder lebih besar dari
jembatan i girder. Terdapat beberapa jumlah volume masing-masing
elemen struktur yang mempengaruhi perbedaan total volume pekerjaan
tersebut adalah girder, deck slab, diafragma, prestressed tendon.
Perbandingan selisih volume pekerjaan adalah 9,86%.
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia, Jakarta.
10