Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
AGUNG YURIANDI
Sekolah Pasca Sarjana Unversitas Sumatera Utara
Bidang Studi Magister Ilmu Hukum
Medan
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
- Partai politik;
1
Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi
- Golongan kepentingan;
masyarakat umum.4
- Golongan penekan;
penguasa.5
- Tokoh politik.
itu sendiri, lebih kepada yang terlibat kepada suatu negara dalam
hal penyelenggaraannya.
2
Menurut Mahfud, politik hukum adalah legal policy yang akan atau
meliputi7 :
hukum.
ditegakkan.8
3
oleh masyarakat. Berbeda dengan Carl von Savigny yang mengatakan
2. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
2. Bagaimana hukum itu menurut Roscoe Pound & Carl von Savigny
Indonesia?
11. Bismar Nasution. Catatan Perkuliahan Politik Hukum. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara. 2008.
4
BAB II
politik lain seperti polisi, penuntut umum, dan pengadilan. Harus diingat
5
dan social engineering17, atau inovation. Sedangkan fungsi politik meliputi
positivisme hukum seperti John Austin, hukum adalah tidak lain dari
produk politik atau kekuasaan. Pada sisi lain, pandangan berbeda datang
dari kalangan aliran sejarah dalam ilmu hukum, yang melihat hukum tidak
A. Aliran Positivisme
yang ada, hukum yang berlaku saat ini, pada saat tertentu dan pada
tempat tertentu.
17. Social Engineering adalah rekayasa sosial. Pertama kali dicetuskan oleh
Roscoe Pound tentang kegunaan hukum.
18. Oka Mahendra. Hukum dan Politik.
http://www.geocities.com/RainForest/Vines/3367/oka.html. 2008.
19. Hamdan Zoelva. Loc. cit.
6
pengetahuan, sehingga dapat ditentukan bahwa sesuatu itu adalah
Tetapi secara idealnya menurut teori ini, hal tersebut di atas tidak
Tetapi jika hukum tersebut tidak bekerja dengan baik maka tidak akan jadi
masuk logika maka tidak boleh seperti itu karena yang logika orang akan
dihukum. Tapi hukumannya apa, tidak ada pada hukum alam jadi yang
7
Dikarenakan Raja berbuat sewenang-wenang maka rakyat bosan
atau tidak adil tidak penting dalam penerapan hukum, karena hal tersebut
bersifat logis, tetap dan tertutup (closed logical system). Konsep ini
20. Magna Carta adalah piagam Inggris tahun 1215 yang membatasi kekuasaan
Monarki Inggris, terutama Raja John, dari kekuasaan absolut. Hasil dari
ketidaksetujuan antara Paus dan Raja John dan baronnya atas hak raja : Magna
Carta mengharuskan raja untuk membatalkan beberapa hak dan menghargai
beberapa prosedur legal, dan untuk menerima bahwa keinginan raja dapat
dibatasi oleh hukum. Langkah pertama dalam proses sejarah yang panjang
yang menuju ke pembuatan hukum konstitusional. Wikipedia. Magna Carta.
www.wikipedia.org/wiki/magna_carta. 2008.
21. Darji Darmodiharjo. Pokok-Pokok Filsafat : Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum
Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. 1995. h. 114.
8
Hukum yang baik sesungguhnya adalah hukum yang memuat
kaidah tersebut sebuah aturan tidak dapat disebut hukum tetapi hanya
positif (tertulis).22
(sollen kategories) dan bukan hukum yang seharusnya atau yang dicita-
citakan (sein kategories). Seorang ahli hukum tidak bisa bekerja dalam
tata hukum adalah peraturan yang lebih dari tata hukum sebagai
peraturan fundamental dari berbagai norma tata hukum positif. Teori ini
berbentuk piramida.24
9
H. L. A. Hart (1907-1992)
citakan;
B. Aliran Sejarah
Menurut Lili Rasjidi, seseorang tidak bisa melihat hukum itu tanpa
reaksi terhadap28 :
25. Ibid.
26. Sanwani. Catatan Perkuliahan Sejarah Hukum. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatara Utara. Medan. 2008.
27. Ibid.
28. Mahmul Siregar. Loc. cit.
10
- Rasionalisme pada abad XVIII yang menjadi dasar hukum alam
nilai-nilai yaitu antara nilai tradisi atau akal dan rasio sejarah dengan
11
masyarakat. Maka kesadaran hukum terungkapkan melalui ahli-
- Tidak ada hukum yang bersifat universal oleh karena hukum timbul
dari masyarakat yang mempunyai ciri-ciri yang khas. Dalam hal ini
terlepas dari 2 (dua) orang ahli hukum, yaitu Roscoe Pound dan Friedrich
Karl von Savigny. Bab berikut adalah penjabaran mengenai politik hukum
12
Gambar I : KEMAJEMUKAN HUKUM DI INDONESIA SEBELUM ABAD VII - 2008
Terjadi revolusi
Eropa dan - Dalam periode sekitar 130 tahun (1819 – 1949), pemerintah Belanda memberlakukan ± 7.000 peraturan di
Belanda wilayah Hindia Belanda;
memberlakukan - Menurut penelitian Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), pada sekitar tahun 1992 masih tersisa
Grundwet baru sekitar 400 peraturan kolonial yang masih berlaku; dan
- Pada saat ini jumlah tersebut semakin berkurang.
HK. ADAT
ASLI + HK.. Masa Reformasi –
HINDU + Pasca Reformasi
HK. ISLAM (1998 - ...)
Abad VII Abad XVII 1840 1854 1870 1900 1945 1990 2008
13
Penerapan hukum di Indonesia dari sebelum abad ke VII sampai
tahun 2008.32 Sebelum abad VII di Indonesia masih memakai hukum adat
abad ini melalui proses adat yang diketuai oleh Ketua Adat.33 Sistem
Apa yang dikatakan oleh raja adalah benar karena raja adalah keturunan
pada sekitar tahun 1992 masih tersisa sekitar 400 peraturan kolonial yang
masih berlaku; dan pada saat ini jumlah tersebut semakin berkuran.35
32. Satya Arinanto. Catatan Perkuliahan Politik Hukum. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara. Medan. 2008.
33. Sunarmi. Modul Perkuliahan Sejarah Hukum. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara. Medan. 2008.
34. Muhammad Arifin. Peradilan di Indonesia. Pradnya Paramita. Cet. III. Jakarta
Pusat. 1978.
35. Satya Arinanto. Op. cit.
36. Pasal 673 KUH Perdata menyebutkan bahwa : Kerja rodi yang telah diakui oleh
pemegang kekuasaan tinggi tetap ada; ketentuan-ketentuan dalam kitab ini tidak
membawa perubahan tentang ini. Pemerintah berhak mengadakan ketentuan-
ketentuan lebih lanjut mengenai kerja rodi, bila hal itu dipandang perlu. Seperti
14
Kontinuitas perkembangan hukum dari hukum kolonial ke hukum
hukum dan praktek bisnis Amerika), para ahli hukum yang berpraktek
atau hukum Inggris, akan tetapi konfigurasinya/ pola sistematik dari Eropa
tidak dapat dibongkar, hukum tata niaga atau hukum dagang (handels
15
berarti mengukuhkan pluralisme hukum yang tidak berpihak kepada
bahwa hukum adat plastis dan dinamis, serta selalu berubah secara
tidak tercatat terlalu besar, terkecuali klaim akan kebenaran moral, pada
bahwa revolusi belum selesai, dimana UUD 1945 dijadikan landasan idiil/
38. Ibid.
39. Ibid.
16
berkaitan dengan pendapatan rakya, buta huruf, kesehatan, dan
1967 dan pada tahun 1968, dibentuknya kabinet baru dengana sebutan
40. Ibid.
41. Ibid.
17
Pemerintahan Presiden Soekarno, kekuasaan eksekutif menundukkan diri
pada waktu itu dijabat oleh Soebekti (pada tahun 1963), yang menentang
budaya, dan agama). Dimana pada Masa Orde Baru atau Orde
42. Ibid.
18
bertujuan pembangunan, dan bukan bertujuan untuk merasionalisasi
43. Ibid.
44. Ibid.
19
BAB III
HUKUM
masyarakat.45
orientasi hukum.46
20
Ajaran Sejarah
POSITIVISME HUKUM (Anti Tesis)
Sociological Jurisprudence
(Sintesis)
47. Ibid.
48. Ibid.
49. Ibid.
21
Penerapan Hukum
dengan menilai kepentingan mana yang lebih kuat dan kepentingan mana
50. Ibid.
51. Ibid.
52. Ibid.
22
Fungsi Utama Hukum
(manifesto politik).55
oleh para yuris sebagai upaya sosial kontrol dalam arti luas yang
dikehendaki.56
53. Ibid.
54. Ibid.
55. Ibid.
56. Ibid.
23
Oleh karena itu, sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen di
luar hukum, maka para penegak hukum dalam mewujudkan tugas utama
57. Ibid.
58. Ibid.
59. Ibid.
60. Ibid.
61. Ibid.
24
Tugas yudisial hakim tidak lagi dipahami sekedar sebagai penerap
sebagai kontrol sosial, hukum itu menurut Michael Hager dapat mengabdi
62. Ibid.
63. Ibid.
64. Law is a tool of social engineering adalah hukum sebagai alat rekayasa sosial.
Mahmul Siregar. Ibid.
65. Bismar Nasution. Op. cit. .
66. Sunarmi. Perkembangan Hukum Perdata Sejak Kolonial sampai Kemerdekaan.
Op. cit.
25
1. Hukum sebagai alat penertib (ordering);
penggunaan kekuasaan.
perorangan.
1. Pembuatan Hukum
1. Public Interest;
26
- Kepentingan negara untuk menjaga eksistensi dan hakikat
negara; dan
kemasyarakatan.
substance).
3. Interest of personality.
integrity);
- Reputasi (reputation);
27
adalah kemauan publik. Karena hukum itu bukan seperti yang dikatakan
Desa.71
28
kita untuk merubah/ melarang ke arah yang lebih baik. Karena merokok
PEMERINTAH
HUKUM
MASYARAKAT
institusi yang vacum tanpa diisi oleh mereka yang diberikan kewenangan
untuk itu.73
29
perselisihan, fungsi memadukan, fungsi memudahkan, fungsi
(manifesto politik77).
74. Bagir Manan. Tugas Hakim : Antara Melaksanakan Fungsi Hukum dan Tujuan
Hukum. www.badilag.net. 2008.
75. Ibid.
76. Mahmul Siregar. Op cit.
77. Manifesto politik adalah pernyataan politik para penguasa.
30
C. Politik Hukum Menurut Friedrich Karl von Savigny
religius (kosmis)”.78
dibentuk dengan cara seperti yang dikatakan orang, hukum adat, dengan
bahasa yang biasa tetapi tidak terlalu tepat, dibentuk yakni bahwa hukum
Seperti yang dikatakan oleh Carl von Savigny, dapat dilihat melalui
31
1. Pembuatan Hukum
satu negara tidak dapat diterapkan/ dipakai oleh negara lain karena
di suatu daerah sudah pasti berbeda pula, dalam hal tempat dan waktu
juga berbeda.81
32
organ dari kesadaran umum terikat pada tugas untuk memberi
PEMERINTAH
HUKUM
MASYARAKAT
33
Jadi, hukum itu berasal dari bawah ke atas. Dalam konteks bawah
ini dapat dilihat bahwa hukum berasal dari masyarakat yang diwakilkan
34
BAB IV
A. Persamaan
von Savigny adalah terletak pada cara pandang kedua para ahli tersebut
mengenai hukum yaitu sama-sama melalui kaca mata sosial yang tidak
B. Perbedaan
35
menunjukkan secara jelas bagaimana persyaratan dari
36
BAB V
INDONESIA
yang begitu luas. Teori yang dipakai dalam hal pembentukan hukum
37
membentuk hukum dibatasi ruang geraknya dengan berlakunya sistem
Dalam hal ini dapat kita lihat terlebih dahulu dengan teori Roscoe
Jika melihat teori dari Friedrich Karl von Savigny (volkgeist), yaitu :
88. Hamdan Zoelva. Check and Balances System Dalam UUD 1945 Pasca
Perubahan. http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/11/08/checks-and-
balances-system-dalam-uud-1945-paska-perubahan/. 2008. Check and
balances adalah suatu sistem ketatanegaraan di Indonesia dalam hal
pengawasan dan perimbangan kekuasaan, mengutip Lord Ackton check and
balances diterapkan karena pemusatan kekuasaan pemerintahan di satu
cabang akan memperbesar kemungkinan terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan dan hegemoni atas cabang-cabang kekuasaan pemerintah lainnya.
89. Hamdan Zoelva. Pengaruh Sistem Politik dalam Pembentukan Hukum di
Indonesia. Op cit.
90. Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
menyebutkan bahwa : Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah
mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai
umur 16 (enam belas) tahun.
91. Bismar Nasution. Op. cit.
38
perwakilannya DPR mengajukan RUU tersebut untuk disahkan oleh
yang sama dalam pengajuan RUU tersebut maka UU No. 5 Tahun 1999
39
BAB VI
A. Kesimpulan
menurut Roscoe Pound, hukum berasal dari atas ke bawah (top down).
Rakyat (DPR) dengan kata lain sebagai perwakilan rakyat lalu atas sama
dari percaturan politik dalam membangun hukum nasional, hal terlihat dari
Sumpah Pemuda pada tahun 1928 bahwa hukum adat layak diangkat
40
hukum adat adalah hukum yang memiliki perasaan keadilan masyarakat
rambu pembatas dan belum siap dengan alternatif positif yang harus
Eropa (Belanda).
41
secara monolitik serta mudah dikontrol secara sentral, megingat peran
secara riil tidak tercatat terlalu besar, terkecuali klaim akan kebenaran
efektif.
B. Saran
42
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Walter. Teori & Filsafat Hukum Telaah Kritis atas Teori-Teori
Hukum (Susunan I). Diterjemahkan oleh Muhammad Arifin. Cet. II.
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
43
http://www.kamushukum.com/kamushukum_entries.php?_golonga
n%20penekan%20/%20pressure%20group_&ident=1920. 2008.
44
Timoer. Perkembangan Hukum di Indonesia Sepanjang Masa
Pemerintahan Orde Baru. http://www.blogcatalog.com/group/blog-
promotion-1/discuss/entry/perkembangan-hukum-di-indonesia-
sepanjang-masa-pemerintahan-orde-baru. 2008.
Zoelva, Hamdan. Check and Balances System Dalam UUD 1945 Pasca
Perubahan.
http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/11/08/checks-and-
balances-system-dalam-uud-1945-paska-perubahan/. 2008.
45