Wid 1
Wid 1
PENDAHULUAN
Kuantitas dan kualitas suatu sumberdaya dan cadangan mineral pada suatu
wilayah dapat diketahui setelah melalui tahap-tahap pengkajian geologi, kelayakan dan
ekonomi. Usaha pertambangan baru dilakukan setelah suatu endapan bahan galian
dinyatakan ekonomis dan layak tambang. Semakin besarnya minat para investor dalam
pengembangan usaha pertambangan dan meningkatnya permintaan mineral untuk
keperluan bahan baku berbagai industri, maka sektor pertambangan diharapkan dapat
menjadi andalan penunjang perekonomian di daerah.
Mengingat keberadaan sebagian besar bahan galian bersifat tidak terbarukan dan
terbatas, maka usaha pertambangan harus mempunyai kemampuan dalam menjaga
keseimbangan penambangan dan pemanfaatan sumberdaya dan cadangan mineral yang
tersedia. Oleh karena itu program konservasi sebaiknya menjadi bagian dari sistem usaha
pertambangan yang juga dapat berperan sebagai perangkat antisipasi terhadap
kemungkinan pemborosan penggunaan bahan galian dimaksud dengan tujuan
menciptakan pengelolaan bahan galian secara baik, benar, bijaksana, efektif dan efisien
untuk memperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan bagi kepentingan
masyarakat secara luas.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu dilakukan Penyusunan Potensi serta Neraca
Sumberdaya dan cadangan Batugamping di Kabupaten Rembang. Diharapkan hasil
penelitian ini akan dapat memberikan informasi yang akurat, baik kepada Pemerintah
maupun masyarakat setempat, sehingga potensi bahan galian Batugamping dapat
dikembangkan, bahkan Batugamping kualitas rendah sekalipun dapat dimanfaatkan
seoptimal mungkin.
1
Tujuan dari penelitian Penyusunan Potensi serta Neraca Sumberdaya dan
Cadangan Batugamping ini adalah :
1. Identifikasi sebaran Batugamping di Kabupaten Rembang.yang mempunyai prospek
dan siap untuk dikembangkan.
2. Identifikasi potensi sumberdaya dan cadangan Batugamping di Kabupaten Rembang.
3. Tersusunnya Neraca sumberdaya dan cadangan Batugamping di Kabupaten
Rembang.
Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan Penyusunan Potensi serta Neraca
sumberdaya dan cadangan mineral di Kabupaten Rembang adalah Metode Studi
Literatur, Metode Wawancara, Metode Survey Lapangan dan Metode Komputerisasi
Digital. Penelitian dilakukan secara lima tahap sebagai berikut :
1.5.1. Tahap Persiapan
2
- Studi tentang Potensi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
- Studi tentang Penyusunan Neraca Sumberdaya Mineral
Kegiatan studio yang utama dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap awal
sebelum kegiatan lapangan dimulai dan tahap akhir setelah seluruh kegiatan lapangan
selesai. Kegiatan studio tahap awal dimaksudkan agar pada tahap pelaksanaan lapangan
dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan ini diantaranya pembuatan peta dasar
digital dan plotting data lapangan pada peta dasar untuk membuat Peta-Peta Tematik,
yaitu :
a. Pembuatan Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah.
b. Pembuatan Peta Dasar
c. Peta Geologi Kabupaten Rembang
d. Pembuatan Peta Sebaran Batugamping Kabupaten Rembang
e. Pembuatan Peta Faktor Pembatas Potensi Mineral di Kabupaten Rembang
f. Pembuatan Peta Potensi Sumberdaya dan Cadangan mineral di Kabupaten Rembang
3
a. Kajian Kuantitas masing-masing jenis sumberdaya dan cadangan mineral.
- Luas Penyebaran
- Ketebalan
- Volume
b. Kajian Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral berdasarkan SNI Nomor: 13-
4726-1998 tentang Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan, menyangkut :
- Tingkat Keyakinan Geologi
- Tingkat Kelayakan
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral tersebut adalah :
- Sumberdaya : Hipotetik, Tereka, Terindikasi dan Sumberdaya Terukur.
- Cadangan : Terkira dan Cadangan Terbukti
c. Kajian Neraca Sumberdaya Mineral berdasarkan SNI Nomor: 19-6728.4-2002
tentang Penyusunan Neraca Sumberdaya Mineral Spasial, meliputi :
- Inventarisasi data cadangan Batugamping di Kabupaten Rembang
- Produksi tahunan Perusahaan pemegang IUP Batugamping di Kabupaten
Rembang
- Harga bahan galian Batugamping yang berlaku dipasaran.