Part 1
Sejak saat aku tiba didunia ini, aku belum pernah meninggalkan rumah.
Aku sadar akan fakta bahwa aku tidak pernah pergi keluar.
Jika aku berjalan keluar dari halaman dan melihat pemandangan luar, ingatan dari
masa laluku akan kembali dengan cepat.
Ingatan tentang hari itu. Rasa sakit disisi perutku. Rasa dingin hujan yang menusuk.
Penyesalan. Putus asa. Rasa sakit saat diriku tertabrak truk.
Semua ingatan itu akan kembali padaku, terasa seolah baru terjadi kemarin.
Kakiku gemetar.
Aku dapat melihat keluar dari jendela atau berjalan dihalaman dengan kakiku
sendiri.
Pemandangan luar yang damai itu mungkin akan berubah menjadi neraka dalam
sekejap. Pemandangan yang tampaknya damai itu tidak akan bisa menerimaku.
Bagaimana jika Jepang tiba-tiba berperang. Bagaimana jika seorang gadis cantik
tiba-tiba muncul dan menjadi tetanggaku.
Jika itu terjadi, aku tentu akan bisa berusaha lebih keras.
Dalam mimpiku aku bukan superman, aku masih berada ditingkat yang sama
dengan manusia biasa. Dan seperti manusia biasa lainnya, aku bisa melakukan hal-
hal sesuai dengan batasanku. Aku bisa hidup bergantung pada diriku sendiri.
Jika aku melangkah keluar dari rumah ini, aku takut, aku mungkin akan terbangun
dari mimpi ini.
Dan saat aku terbangun, aku akan kembali disaat aku penuh dengan keputusasaan.
Jika kau bilang ini adalah VRMMORPG (TL: maksudnya game dimana pemainnya
masuk ke dunia virtual. Untuk lebih jelasnya googling :V), aku mungkin masih bisa
menerimanya.
Tapi meski aku tahu bahwa begitulah faktanya, aku tetap tidak bisa melangkah
keluar.
Part 2
Diluar?
Tidak.
Tidak bisa......?
Aku sebanarnya sudah tahu. Bahwa aku harus melangkahkan kakiku keluar dari
gerbang rumah.
Bagaimana bisa aku menjadi hikikomori (TL: Istilah jepang untuk orang yang
mengurung diri dikamar dan menolak bersosialisasi) didunia ini.
Dihari saat semuanya berubah dimasa laluku, aku dihajar hingga babak belur oleh
penjahat-penjahat itu, benar-benar dipermalukan oleh mereka, hingga
meninggalkan luka yang sangat dalam dihatiku.
Hari saat aku sudah tidak punya pilihan, selain mengunci diri dikamarku.
Diwilayah ini, hampir tidak mungkin menemukan monster berbahaya jika kau tidak
sampai ke hutan. Dan juga, bahkan jika kita bertemu monnster, aku bisa
menanganinya. Bahkan, Rudeipun bisa menangani mereka.
Roxy terlihat agak terkejut saat aku terus berusaha mencari alasan hingga
sekarang.
Ah, kurasa aku pernah mendengarnya. Rudei, apakah kau tidak pernah
meninggalkan rumah?
Mmmm...... iya.
Aku juga memainkan <<Debi* horse racing>> (TL: Nama game jepang yang judul
aslinya Japanses Derby).
Haha. Aku lega. Kau punya sisi yang cocok dengan usiamu
Itu adalah sesuatu yang jauh lebih memalukan daripada takut pada kuda.
Wha!?
Jika kau sudah duduk diatasnya, kau tidak akan takut lagi
Hatiku masih ragu, tapi aku memutuskan untuk menyerahkan semua padanya.
Part 3
Ini pertama kalinnya aku berada diluar halaman sejak datang kedunia ini.
Tidak mungkin.
Tentu saja mereka tidak akan menggangu kami dengan kata-kata celaan mereka.
Mungkin.
.........Tidak.
Itu bukan aku.
Dalam waktu 2 tahun yang singkat ini, dia telah menjadi figur yang bisa dihormati
semua orang.
Saat aku memikirkan hal ini, Roxy memang terlihat bisa diandalkan.
Dia tahu kemana harus pergi, dan mereka juga secara terbuka menerimanya.
Jika aku mendapat komentar yang tidak diinginkan, dia sudah pasti akan
membelaku.
Haah, aku tidak percaya bahwa gadis muda ini, yang mengintip kejadian yang
berlangsung dikamar majikannya, bisa sangat handal.
Begitukah.
Sangat nyaman.
Aku bisa melihat sejumlah besar orang dalam wilayah besar ini. Jika kondisinnya
lebih padat, tempat ini mungkin bisa menjadi kota kecil.
Jika ada kincir angin, mungkin orang-orang akan berpikir ini di Swiss.
Setelah sedikit beristirahat, aku menyadari bahwa beberapa saat ini agak sedikit
sunyi. Aku tidak pernah merasakan kesunyian seperti ini jika aku bersama Roxy
sebelumnya.
Aku belum pernah mencoba berada sedekat ini dengannya. Meskipun ini masih
wajar, tapi tetap saja ini terasa memalukan.
Sensei (TL: Bahasa jepang, artinya guru, tidak kuterjemahkan karena lebih enak
didengar begini :V), apa yang ditanam diladang-ladang itu?
Kebanyakan gandum Asura, bahan baku roti. Juga ada sejumlah kecil sayuran hijau
dan bunga Bardius. Bunga Bardius bisa diubah menjadi rempah di ibukota. Sisanya
bahan-bahan makanan rumahan.
Jadi bisa dibilang, pekerjaanya sebagai guru rumahan akan segera berakhir.
Roxy adalah orang yang tekun. Karena hari ini sepertinya adalah hari terakhir,
kemungkinan dia akan meniggalkan rumah besok.
Hari ini adalah hari terakhir. Ayo bicarakan lebih banyak hal.
Tapi aku tidak bisa menemukan hal yang menarik untuk dibicarakan. Aku hanya bisa
terus bertanya hal-hal tentang desa ini.
Berdasarkan perkataan Roxy, desa ini bernama Buina, dan merupakan bagian dari
Kerajaan Asuran bagian utara dari wilayah Fedoa.
Tapi meskipun begitu, desa ini memiliki pemuda-pemuda yang secara bergilir
bertugas menjaga keamanan.
Jadi saat Paul menyelesaikan tugasnya dipagi hari, dia tetap dirumah sore harinya.
Pada dasarnya ini adalah desa yang damai, jadi tidak banyak hal yang harus
dilakukan.
Aku tidak punnya hal untuk ditanyakan lagi, dan kesunyian menemani kami selama
beberapa saat.
Tidak ada ladang disekitar kami lagi. Kami telah tiba dipadang rumput yang
kelihatannya sama sekali belum tersentuh.
Part 4
Rasanya aku pernah melihat pemandangan ini, mungkin seperti padang rumput
mongolia.
Aku akan menggunakan sihir air tingkat Saint (TL: Saint atau bahasa indonesianya
santo, simpelnya berarti orang suci), Cumulonimbus. Teknik ini adalah sihir yang
membuat badai petir dengan hujan yang deras.
Ya
Roxy akan menggunakan sihir terhebatnya. Jika aku bisa mempelajarinya, tidak
akan ada lagi yang bisa diajarkannya padaku.
Apa karena itu adalah teknik rahasia jadi kau hanya meggunakan di tempat seperti
ini?
Tidak, aku khawatir orang-orang akan terluka dan tanaman para petani bisa
rusak.
Oh.
Cukup menakjubkan.
Aku mulai.
Oh great water spirit, the son of the lightning emperor who ascended to the skies!!
Fulfill my wishes, rain down your ferocious blessings, and show me your strength to
this tiny existence! Let your godly hammer strike the anvil, and demonstrate your
authority, and devour the earth with water!! Ah, the rain!! Destroy and wash
everything away!!
Cumulonimbus!!
Angin kencang bertiup disekitar kami bersamaan dengan petir yang muncul disela-
sela awan hitam.
Ditengah suara hujan yang seolah seperti air terjun, terlihat petir keunguan diantara
awan, membuat suara boom yang keras.
Listrik dari petir yang ada diawan secara perlahan semakin kuat.
Krash!!
Ah!!
Uwawa...........
Aku melihat kearahnya. Kuda yang kami bawa tergeletak dengan asap menyembul
darinya.
Oh merciful mother of gods, please heal this one's wounds, and let him recover
with a healthy body EXHealing.
Sihir penyembuhan tingkat menengah tidak bisa membuat yang mati hidup
kembali.
Kuda itu menunjukkan ekspresi ketakutan, dan dahi Roxy berkeringat dingin.
Paul merawatnya penuh perhatian setiap hari, dan sesekali menungganginya keluar
dengan senyum diwajah....
Meskipun bukan jenis yang terkenal, kuda itu adalah rekan Paaul sejak lama.
Bahkan bisa dibilang rasa cintanya terhadap kuda itu hanya setingkat dibawah rasa
cintanya terhadap Zenit. Begitulah pentingnya kuda ini.
Tentu saja, Roxy, yang telah tinggal bersama kami selama 2 tahun, tahu hal itu.
Tapi dia pekerja keras. Aku juga tahu tentang dia yang sering terjaga hingga larut
malam hanya untuk menyiapkan pelajaran untukku.
Aku juga tahu tentang dia yang tidak ingin dipandang sebelah mata hanya karena
usianya yang masih muda, dan dia yang selalu menunjukkan dirinya dengan penuh
harga diri.
Andai saja perbedaan usia kami tidak begitu jauh, aku ingin menikahinya.
Uuu....
Kalau begitu, pergi dan cobalah mantra tadi. Aku akan menjaga Kalajav.
Kuda itu masih tampak ketakutan dan kelihatan siap untuk kabur kapan saja, tapi
Roxy menjaga dan memegang tali kekangnya dengan kuat.
Dari yang kulihat dia tidak akan bisa menahan kuda itu untuk waktu yang lama, tapi
perlahan-lahan kuda itu mulai tenang. Roxy kemudian menahannya diposisi itu,
kemudian mulai mengucapkan suatu mantra.
Dengan ini, seharusnya akan baik-baik saja bahkan jika mereka terkena sambaran
petir.
Oh great water spirit, the son of the lightning emperor who ascended to the skies!!
Fulfill my wishes, rain down your ferocious blessings, and show me your strength to
this tiny existence! Let your godly hammer strike the anvil, and demonstrate your
authority, and devour the earth with water!! Ah, the rain!! Destroy and wash
everything away!!
Cumulonimbus!!
Tidak, tunggu.
Ini bukan tentang mempertahankan posisi ini terus menerus, tapi tentang
memadukan sihir setelah membentuk awan untuk menjaga awannya tetap
terbentuk.
Ini tentang bagaimana penguapan air ke awan. Untuk membuat aliran udara keatas,
kau perlu membuat bagian bawahnya lebih hangat, atau sesuatu seperti itu.
Dan aku perlu memastikan bagian atasnya bisa didinginkan dengan cepat......
Tapi jika kubuat sperti ini, maka seharusnya akan bisa bertahan selama lebih dari
satu jam.
Sambil mengawasi hujan badainya, aku memasuki benteng yang dibuat Roxy
dengan rasa puas.
Roxy duduk di sudut gelap bentengnya, tangannya memegang tali kekang kudanya.
Benteng ini akan menghilang setelah satu jam, jadi kau bisa menghentikan
sihirnya sebelum itu.
Baiklah.
Baiklah.
Jangan hanya baiklah baiklah. Kau harus mengendalikan awan diluar dengan serius
selama satu jam.
Hm?
Tentu saja. Sihir air tingkat Saint tetap saja seperti sihir biasa. Jika kau tidak
mengendalikannya dengan mana, angin akan meniup awannya.
Huh? Apa........!?
Arara.
Aku dengan segera megambil alih kudanya dan berjalan keluar benteng.
Aku hanya mencoba bergantung pada instingku, dan pada akhirnya sepertinya aku
menyelesaikannya dengan sangat bagus.
Tidak perlu menunggunya lagi. Sudah cukup jika kau melakukannya sejauh ini. Tapi
bisakah kau menghilangkannya?
Roxy dan aku basah kuyup setelah aku selesai dengan itu.
Gadis cantik yang berada didepanku, dengan air menetes dari pakaiannya,
mengatakan hal itu padaku dengan senyum yang jarang kulihat.
Part 5
Roxy, akan baik-baik saja jika kau masih ingin tinggal dirumah kami. Masih ada
banyak masakan yang belum kubuat untukmu.....
Itu benar. Bahkan jika pekerjaanmu sebagai guru telah berakhir, kau telah
melakukan banyak hal untuk kami selam dua tahun ini. Orang-orang didesa juga
pasti mengharapkanmu.
Selama dua tahun ini, orang tuaku dan Roxy telah menjadi sangat dekat.
Dia selalu punya waktu bebas dari siang hingga malam. Jika dia selalu melakukan
sesuatu tiap hari, hubungannya dengan semua orang pasti akan baik.
Tidak. Terima kasih telah mengatakan itu, tapi keadaan ini telah membuatku
menyadari kelemahanku. Aku akan berkelana keliling dunia dan mengasah
kemampuan sihirku.
Dia sepertinya cukup syok setelah aku akhirnya bisa mengejar peringkatnya.
Dia dulu telah memberitahuku betapa dia benci jika murid melampaui gurunya.
Begitukah. Baiklah, apa yang bisa kubilang. Maafkan kami, sepertinya anak kami
telah membuatmu kehilangan kepercayaan diri.
Tidak, kejadian ini telah memberiku pelajaran untuk tidak terlalu bangga dengan
didriku. Sesungguhnya aku berterima kasih dengan itu.
Hal yang wajar kau bangga dengan dirimu jika kau bisa menggunakan sihir air
tingkat Saint
Aku mengerti bahwa bahkan jika kau tidak bergantung dengan itu, jika kau punya
kreatifitas, kau bisa muncul dengan sihir yang bahkan lebih kuat.
Rudei. Bahkan jika aku mencoba sebaik mungkin, aku yang sekarang sudah tidak
bisa mengajarimu.
Selamat atas kelulusanmu. Karena aku tidak punya waktu menyiapkannya, terima
saja ini ya.
Ini.....?
Jimat perlindungan Migurd. Jika kau bertemu dengan iblis yang tidak ramah, kau
bisa memperlihatkan ini dengan menyebut namaku, dan mungkin kau akan bisa
berkomunikasi dengannya lebih baik...... mungkin.
Jika aku tidak bertemu dengannya, aku mungkin masih berjuang belajar seorang diri
dengan buku panduan sihir itu.
Kedunia luar.
Roxy, yang tidak tahu cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain.
Sebagai bagian dari ras iblis, Roxy seharusnya tidak akan diperlakukan baik oleh
penduduk desa.
Bukan Paul atau Zenith, tapi Roxy yang membawaku kedunia luar. Itu sangat berarti
bagiku.
Tapi tidak terbantahkan bahwa dia membebaskan hatiku dari bayang-bayang yang
selama ini menghantuiku.
Aku mencoba melangkah keluar lagi kemarin saat kami basah kuyup.
Dia melakukannya.
Aku terus bersumpah dalam hati untuk terus menghormatinya hingga dia tiada.
Celana dalam yang belum dicuci yang kucuri dari Roxy masih ada didalam kamarku.
Maafkan aku.