Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

ILMU BAHAN MAKANAN DASAR

PENGAMATAN BAHAN MAKANAN


GOLONGAN TELUR, IKAN DAN HEWAN AIR
LAINNYA

Disusun oleh
Kelompok 12
Arisna
Nurjannah
Wini Winarni Setiawan

Pembina
Zulfiana Dewi,SKM, MP
Rahmani,STP

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Politeknik Kesehatan Banjarmasin


Jurusan Gizi
2009/2010
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan dalam bentuk
yang sangat sederhana ini

Penulis menyadari susunan laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan penyusunan laporan ini

Terakhir, tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
Dosen pengajar jurusan gizi dan rekan- rekan mahasiswa/ mahasiswi jurusan gizi serta
semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa

Banjarmasin, Desember 2009

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi.
Laporan pratikum...............................................................................................................
Bab 1 : pendahuluan...
Bab 2 : Tinjauan pustaka....................................................................................................
Bab 3 : Metedologi.............................................................................................................
Bab 4 : Hasil dan pembahasan...........................................................................................
Bab 5 : Kesimpulan...........................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................
LAPORAN PRATIKUM

Pratikum : IBM Dasar


Topik :Pengamatan Bahan Makanan Golongan ikan dan hewan air
lainnya
Hari/ Tanggal : Rabu/ 16 Desember 2009
Waktu : 14.00 15.30 Wita
Tempat : Lab. Kuliner/ Lab. Dietetik / Lab. ITP Jurusan Gizi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup
di air dan bernapas dengan insang.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran
besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari
dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Oleh sebab itu
ikan digolongkan menjadi 2 yaitu ikan air tawar dan ikan air laut / asin
Ikan selain kaya akan protein hewani, vitamin dan mineral esensial, ikan
terutama golongan ikan laut dalam kaya akan asam lemak omega 3. Asam lemak ini
baik untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak anak.
Sumber utama asam lemak omega 3 adalah ikan dari laut dalam. Golongan
ikan ini adalah jenis ikan tuna, tongkol, tenggiri, layang, kembung, bawal, sarden,
makerel, herring dan haibut. Ikan laut dalam sangat kaya akan kandungan asam
lemak omega 3.
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun
laut atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang
berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman
bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood). Dalam bahasa Banjar disebut
hundang.
Cumi-cumi adalah grup cephalopoda besar. Seperti semua cephalopoda,
cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar cumi-
cumi ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan sebagai makanan.
Kepiting adalah binatang crustacean berkaki sepuluh dari infraorder
Brachyura, yang biasanya mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani:
brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya sama sekali tersembunyi di
bawah thorax. Kepiting umumnya ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar)
yang sangat keras, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting terdapat di
semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-
wilayah tropis. Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari pea crab, yang lebarnya
hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki
hingga 4 m.

1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah IBM dalam membuat laporan hasil
pratikum tentang ikan dan hewan air lainnya
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
Untuk lebih mengenal dan mengetahui tentang bahan makanan golongan
ikan dan hewan air lainnya
1. Ikan
Mengetahui fisik ikan, mutu ikan, dll
2. Kepiting
Mengetahu fisik kepiting
3. Kerang
Mengetahui fisik kerang
4. Udang
Mengetahui fisik Udang
5. Cumi Cumi
Mengetahui fisik Cumi - Cumi

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 IKAN LAUT


2.2 IKAN AIR TAWAR
2.3 CUMI CUMI
2.4 KERANG
2.5 RAJUNGAN/ KEPITING
2.6 UDANG

Udang merupakan binatang yang memiliki kulit yang keras,


macrobrachium genus dan suborder dendrobrachiata. Genus Macrobrachium terdiri
dari sekitar 200 spesies. Mereka membalut udang serta lobster, tubuh yang sempit
dan kaki panjang. Udang adalah makhluk air asin tetapi mereka bermigrasi ke air
tawar untuk bertelur.

Udang besar dan udang kecil adalah yang paling populer di antara jenis
makanan laut. Daging yang manis, rasa lembut dan dianggap sebagai pilihan
makanan yang sehat. Mereka kaya akan sumber kalsium, protein dan antioksidan
seperti selenium.

Berbagai jenis udang yang ditemukan di antara air laut dan air tawar dan
mereka juga di ternakan secara luas di berbagai negara. Udang air tawar peternakan
adalah usaha budidaya yang dirancang untuk meningkatkan dan memproduksi
udang air tawar untuk konsumsi manusia maupun untuk hiasan. Cina adalah
pemimpin dalam produksi udang meskipun banyak negara-negara Asia tenggara
juga memproduksi udang.

Hingga dekade terakhir ini, hanya Udang Giant river (Macrobrachium


rosenbergii) adalah merupakan peternak udang. Tetapi ini, Udang oriental river (M.
nipponense) adalah peternakan udang di Cina, Udang monsoon river (M.
malcolmsonii) adalah peternakan udang di India.

Udang yang diternakan dengan inoculating postlarvae dari hatcheries ke


nurseries dan kemudian melepaskannya ke dalam kolam. Udang akan terus dipanen
dari kolam. Membesarkan udang seperti membesarkan hewan ternak lainnya.

Pengoperasiannya memerlukan perhatian khusus dan kerja keras, dan


kolam tidak kekurangan stok di musim semi dengan udang muda yang tumbuh
sepanjang musim panas. Bila udang yang cukup besar siap untuk dipanen, petani
akan menguras kolam, dan udang akan mengikuti air mengalir keluar kemudian
masuk ke dalam baskom. Setelah berada di baskom mereka kemudian di jaring,
ditempatkan dalam keranjang dan dibawa untuk proses selanjutnya.

Ada berbagai jenis udang yang berasal baik dari air hangat dan air dingin,
udang air dingin lebih kecil dan lebih segar. Udang memiliki bermacam-macam
variasi warna mulai dari warna merah, coklat terang, pink, merah tua, putih keabu-
abuan, kuning, abu-abu-hijau dan hijau gelap.

Pemasaran udang di bagi sesuai dengan ukurannya yang super besar (10
atau kurang per kilo), jumbo (11-15), ekstra besar (16-20), besar (21-30), menengah
(31-35), kecil (36-45) dan kecil (sekitar 100). Di Amerika Serikat, udang super
besar dan yang besar biasanya disebut dengan nama Prawns yaitu sejenis udang
yang memiliki fisik yang besar. Udang yang lebih besar biasanya lebih mahal per
kilonya daripada specimen udang yang lebih kecil.

Amerika Utara adalah rumah bagi beberapa jenis udang liar termasuk
udang putih (Litopenaeus setiferus), udang coklat (Farfantepenaeus aztecus), udang
pink (Penaeus duorarum), udang merah (Pleoticus robustus atau Hymenopenaeus
robustus) dan udang batu (Sicyonia brevirostris), udang utara (Pandalus borealis)
dan udang pink Pasifik (Pandalus jordani).

Udang dan prawns atau udang besar memiliki nilai gizi yang tinggi.
Keduanya adalah sumber yodium, kalsium, protein dan gizi lainnya. Studi juga
menemukan mereka omega-3s mengurangi gejala rheumatoid arthritis dan anti
kanker.

BAB 3
METODOLOGI

3.1 ALAT, JUMLAH, DAN FUNGSI

1. Pisau ( 1 kelompok = 1 buah ) : untuk menyiangi dan memotong bahan

2. Talenan ( 1 kelompok = 1 buah ) : alas untuk menyiangi dan memotong bahan

3. Timbangan Digital ( 2 buah ) : untuk menimbang bahan

3.2 BAHAN, JUMLAH, DAN FUNGSI

1.

3.3 DIAGRAM ALIR

3.3.1 Cuci ikan dengan air bersih

Timbang berat utuh ikan

Pisahkan bagian sisik, sirip, kepala, serta isi perut

Pisahkan daging ikan dengan tulangnya

Cuci sampai bersih

Timbang berat daging

Hitung persentase berat daging terhadap berat utuh


Berat daging
x 100 %
Berat utuh

3.3.2 Cuci kepiting, kerang dan udang sampai bersih

Timbang berat utuh masing masing bahan

Pisahkan bagian kulit / cangkang, Kulit kepala ( khusus udang )

Timbang berat bagian yang layak dimakan

Nyatakan berat bagian yang layak dimakan sebagai persentase terhadap berat utuh

Berat bagian yang layak dimakan


x 100 %
Berat utuh

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA HASIL PENGAMATAN


4.1.1 Ikan
4.1.2 Kepiting, Kerang, Udang
No Nama bahan Struktur fisik Gambar Secara Utuh
1 Kepiting Berkulit Luar yang
keras
Warna cokelat

2 Rajungan
3 Kerang Warna putih
kehitaman
Warna daging merah
Berkulit luar yang
keras
Daging kenyal
4 Udang Warna Abu abu
Kepala dan badan
menyatu
Berkulit luar yang
agak keras
Berkaki banyak
Memiliki antena
Warna daging putih

No Nama Bahan Berat Utuh Berat bagian Persentase bagian


yang layak yang layak dimakan
dimakan terhadap berat utuh
1 Kepiting 48 gr 25 gr 25 gr
x 100%
48 gr
= 52.083 %
2 Rajungan 111 gr 30 gr 30 gr
x 100%
111 gr
= 27.027 %
3 Kerang 14 gr 4 gr 4 gr
x 100%
14 gr
= 28.57 %
4 Udang 105 gr 68 gr 68 gr
x 100%
105 gr
= 64.7619 %

4.1.3 Cumi Cumi


No Nama Bahan Berat Utuh Berat bagian Persentase bagian
yang layak yang layak dimakan
dimakan dengan berat utuh
1 Cumi - cumi 62 gr 45 gr 45 gr
x 100%
62 gr
= 72.5806 %
Sruktur Fisik Gambar

4.2 PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA

www.anneahira.com/ikan/udang.htm

http;//id.wikipedia.go.id
www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=3&doc...

Anda mungkin juga menyukai