Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

ILMU BAHAN MAKANAN DASAR

PENGAMATAN BAHAN MAKANAN

GOLONGAN SEREALIA

Disusun oleh

Kelompok 12

Arisna

Nurjannah

Wini Winarni Setiawan

Pembina

Zulfiana Dewi

Rahmani

Politeknik Kesehatan Banjarmasin

Jurusan Gizi
2009/2010
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan dalam bentuk

yang sangat sederhana ini

Penulis menyadari susunan laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna,

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para

pembaca demi kesempurnaan penyusunan laporan ini

Terakhir, tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada

Dosen pengajar jurusan gizi dan rekan- rekan mahasiswa/ mahasiswi jurusan gizi serta

semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi kita semua dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa

Banjarmasin, November 2009

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.2

Daftar Isi..3

Laporan Pratikum.6

Bab 1 : Pendahuluan7

1.1 Latar Belakang..7

1.2 Tujuan...7

1.2.1 Tujuan Utama...7

1.2.2 Tujuan Khusus.7

Bab 2 : Tinjauan Pustaka.9

2.1 Beras Unus Baru Panen9

2.2 Beras Unus Lama.9

2.3 Beras Siam Baru Panen9

2.4 Beras Siam Lama.9

2.5 Beras Rojo Lele..10

2.6 Beras Ketan Putih...10

2.7 Beras Ketan Hitam..10

2.8 Jagung Kering Putih10

2.9 Jagung Kering Kuning10

2.10 Beras Merah

11

2.11 Jagung Kuning Segar Biasa11

3
2.12 Jagung Manis Segar

12

2.13 Biji Gandum

12

Bab 3 : Metodologi13

3.1 Alat, Jumlah, dan Fungsi13

3.2 Bahan, Jumlah, dan Fungsi.13

3.3 Diagram Alir...14

3.3.1 Warna dan Bentuk..14

3.3.2 Ukuran14

3.3.3 Berat...14

3.3.4 Densitas Kamba14

3.3.5 Struktur Fisik....14

3.3.6 Daya Serap Air pada Suhu 80 C.15

3.3.7 Rasio Pengembangan15

Bab 4 : Hasil Dan Pembahasan16

4.1 Data Hasil Pengamatan16

4.1.1 Warna dan Bentuk16

4.1.2 Ukuran18

4.1.3 Berat.19

4.1.4 Densitas Kamba20

4.1.5 Struktur Fisik21

4.1.6 Daya Serap Air pada Suhu 80 C23

4.1.7 Rasio Pengembangan24

4
4. 2 Pembahasan26

. 4.2.1 Warna dan Bentuk.26

4.2.2 Ukuran..28

4.2.3 Berat..29

4.1.4 Densitas Kamba29

4.1.5 Struktur Fisik30

4.1.6 Daya Serap Air pada Suhu 80 C.31

4.1.7 Rasio Pengembangan31

Bab 5 : Kesimpulan32

Daftar Pustaka33

5
LAPORAN PRATIKUM

Pratikum : IBM Dasar

Topik : Pengamatan Bahan Makanan Golongan Serealia

Hari/ Tanggal : Jumat / 30 Oktober 2009

Waktu : 16.00 17.00 Wita

Tempat : Lab. Kuliner

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serealia atau padi padian termasuk tumbuhan keluarga rumput

rumputan (Gramineae ) yang menghasilkan bulir bulir berisi biji bijian. Jenisya

beragam, seperti padi, gandum, jagung, dll.

Ditilik dari kandungan gizinya, serealia merupakan sumber serat yang

disarankan oleh ahli gizi. Serat diperlukan tubuh, antara lain, untuk menurunkan

kolestrol dalam darah dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Kandungan gizi terbanyak ialah Karbohidrat, dan sisanya adalah protein

dan vitamin B. Karena serealia hanya mengandung sedikit asam amino esensial dan

rendah kalsium maka untuk menyeimbangkan gizinya sebaiknya disantap bersama

susu, sayuran, dan buah

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Utama

Untuk memenuhi tugas mata kuliah IBM

1.2.2 Tujuan Khusus

7
Untuk lebih mengenal dan mengetahui tentang bahan makanan golongan

serealia atau biji bijian, Khususnya tentang:

1. Warna dan Bentuk bahan

2. Ukuran bahan

3. Berat 100 butir bahan

4. Densitas kamba bahan

5. Struktur fisik bahan

6. Daya serap air pada suhu 80 C bahan

7. Rasio Pengembangan bahan

8
BAB 2

TUNJAUAN PUSTAKA

2.1 Beras Unus Baru Panen

Beras Unus merupakan beras khas Kalimantan Selatan, yang memiliki ciri ciri

berwarna putih cerah, ramping dan panjang, bila dimasak tidak lengket. Beras ini

harganya lebih mahal dari beras lain karena merupakan salah satu bibit unggul

hasil olahan Indonesia

2.2 Beras Unus Lama

Pada Beras Unus lama, secara fisik terjadi perubahan warna menjadi lebih kelam,

hal ini terjadi karena proses kimiawi secara alami pada saat penyimpanan

2.3 Beras Siam Baru Panen

Terdapat berbagai jenis Varietas diantaranya Siam Unus, Siam Mutiara, Siam

Saba dengan keunggulan :

Bentuk beras berukuran kecil, ramping dan pendek serta warna bening dibanding

dengan beras varietas lain. Setelah dimasak nasi dari beras siam tidak lengket satu

sama lain atau pera, tidak mengembang, sehingga penampilannya sangat menarik.

Nasi dari beras siam ini sangat cocok pula untuk nasi goreng

9
2.4 Beras Siam Lama

Beras siam lama tidak jauh berbeda dengan siam baru panen hanya saja terdapat

perubahan warna pada beras siam lama yaitu menjadi lebih kelam, hal ini

disebabkan karena proses kimiawi yang terjadi saat penyimpanan

2.5 Beras RojoLele

Beras Rojolele merupakan beras dari Indonesia yang ditanam didaerah Jawa,

Beras Ini memiliki keunggulan di ukurannya, ukuran beras ini lebih besar dari

beras lain. Selain itu beras Ini apabila dimasak akan menjadi pulen, kaya akan

amilopektin, yang menyebabkan kita lebih kenyang

2.6 Beras Ketan Putih

Ketan (atau beras ketan) putih, berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau

hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.

2.7 Beras Ketan Hitam

Beras ketan hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia

memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat

mendekati hitam.

2.8 Jagung Kering Putih

Jagung kering putih adalah versi kering dari jagung putih segar yang telah

diproses terlebih dahulu. Adapun kandungan gizinya tentu saja lebih sedikit

10
disbanding kandungan gizi jagung putih segar terupama pada kandungan kadar air

dan mineral

2.9 Jagung Kering Kuning

Jagung kering kuning dibuat dari jagung kuning segar setelah mengalami proses

pengeringan kadar air. Adapun kandungan gizinya lebih kecil dari kandungan gizi

jagung kuning segar

2.10 Beras Merah

Beras merah, akibat lapisan luarnya mengandung gen yang memproduksi

antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Beras merah punya

kandungan gizi yang jauh lebih baik dibanding beras putih.

Sebab umumnya beras putih berasal dari beras yang telah digiling sehingga sudah

hilang kulit arinya, sementara beras merah berasal dari beras tumbuk, yang kulit

arinya tak banyak hilang.

Jika dilihat dari segi kandungan vitamin dan mineral, beras merah pun lebih

unggul. Kandungan vitamin dan mineral beras merah 2-3 kali beras putih. Beras

merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-

beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas

yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh.

2.11 Jagung Kuning Segar Biasa

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di

Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di

11
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura

dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain

sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan

maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji,

dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari

tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang

dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa

genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi

2.12 Jagung Manis Segar

Biji jagung manis pada saat masak keriput dan transparan. Biji yang belum masak

mengandung kadar gula lebih tinggi daripada pati. Kandungan gula pada jagung

manis 4- 8 kali lebih tinggi daripada jagung normal pada mur 18 22 hari setelah

penyerbukan. Sifat ini ditentukan oleh gen sugary yang resesif. Manfaatnya sebagai

bahan makanan, makanan ternak, bahan baku pengisi obat,dll

2.13 Biji Gandum

Serealia utama di daerah beriklim sedang. Gandum sering dibuat orang menjadi

tepung yang dikenal dengan nama tepung gandum, kemudian dijadikan roti bernilai

gizi tinggi

12
BAB 3

METODOLOGI

3.1 Alat, Jumlah, dan Fungsi

Alat yang Digunakan dalam Pratikum ini

a. Timbangan Digital ( 2 buah ) : berfungsi untuk menimbang bahan

b. Mikrometer/ jangka sorong ( 2 buah ) : berfungsi untuk mengukur panjang,

lebar, dan tinggi bahan

c. Pisau/ silet ( 13 batang ) : Berfungsi untuk memotong bahan

d. Gelas ukur 100ml ( 5 buah ) : berfungsi untuk mengukur banyaknya bahan

dalam mililiter

e. Tabung reaksi ( 13 buah ) : berfungsi untuk meletakkan bahan yang siap

dipanaskan

3.2 Bahan, Jumlah, dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini

1. Beras unus baru panen 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

2. Beras unus lama 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

13
3. Beras siam baru panen 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

4. Beras Siam lama 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

5. Beras rojo lele 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

6. Beras ketan putih 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

7. Beras ketan hitam 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

8. jagung kering putih 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

9. Jagung kering kuning 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

10. Beras merah 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

11. Jagung kuning biasa ( segar ) 100 ml sebagai bahan percobaan dan

pengamatan

12. Jagung manis ( segar ) 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

13. Biji Gandum 100 ml sebagai bahan percobaan dan pengamatan

14. Air 20 ml berfungsi untuk merebus bahan

3.3 Diagram Alir

3.3.1 Dianalisa Warna dan bentuk (bagian-bagian yang terlihat) dengan

melihat dan mengamati warna dan bentuk suatu bahan

3.3.2 Dianalisa berapa ukurannya dengan menggunakan jangka sorong

3.3.3 Dianalisa berapa berat suatau badan dengan menimbang 100 biji bahan

dengan mengunakan neraca ohaus

14
3.3.4 Denditas kamba memasukkan bahan kedalam gelas ukur hingga

volumenya 100 ml sampai benar-benar padat ditimbang dengan

menggunkan neraca ohaus.

3.3.5 Struktur fisik dengan mengisi bahan secara melintang dan membujur

gambar bagian-bagian yang terlihat.

3.3.6 Daya serap air menimbang bahan 2 gr lalu masukkan bahan kedalam

tabung reaksi + air sebanyak 200 ml letakkan tabung reaksi yang sudah

diisi dengan bahan dan air tadi di dalam air 800C dipanaskan selama 30 menit

Ditiriskan dan ditimbang kembali berat bahan setelah dimasak

mengukur berapa panjang,lebar dan tebal suatu bahan

Berat bahan setelah dimasak Berat awal

Daya Serap Air =

Berat awal

3.3.7 Rasio pengembangan Bahan yang telah dimasak diukur

panjang,lebar dan tebalnya

Panjang bahan setelah dimasak

Rasio Pengembangan =

Panjang awal bahan

15
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

4.1.1 Warna dan Bentuk

No Nama Bahan Warna Bentuk Gambar secara utuh


1 Beras unus baru Putih Cerah Lonjong

panen Kecil

Ramping

Panjang
2 Beras unus lama Putih Kelam Lonjong

Kecil

Ramping

Panjang
3 Beras siam baru Kuning Cerah Lonjong

panen Kecil

Agak Ramping
16
Agak pendek
4 Beras siam lama Kuning Kelam Lonjong

Kecil

Agak Ramping

Agak pendek
5 Beras rojo lele Putih bening Lonjong

Besar

Panjang

6 Beras ketan putih Putih susu Lonjong

Besar

Panjang
7 Beras ketan hitam Hitam Lonjong

Besar

Panjang

Ramping
8 Jagung kering putih Putih susu Sedang

Agak lebar

Agak berisi
9 Jagung kering kuning Orange Kecil

Pendek

Keriput
10 Beras merah Merah Lonjong

Besar

Panjang
11 Jagung segar kuning Kuning Kelam Besar

biasa Lebar

Agak tipis/

17
sedang
12 Jagung manis (segar ) Kuning Cerah Besar

Lebar

Berisi
13 Biji gandum Kuning Lonjong

kecoklatan Lebih Kecil

Ramping

Pendek

4.1.2 Ukuran

No Nama Bahan Panjang Lebar Tinggi


1 Beras unus baru 6 mm 1.5 mm 1.2 mm

panen
2 Beras unus lama 6 mm 1.5 mm 1 mm

3 Beras siam baru 6 mm 1.5 mm 1.1 mm

panen
4 Beras siam lama 6 mm 1 mm 1 mm

5 Beras rojo lele 7 mm 1.5 mm 1.5 mm

6 Beras ketan putih 7 mm 1.5 mm 2 mm

7 Beras ketan hitam 6.5 mm 2 mm 1.5 mm

8 Jagung kering putih 10 mm 11 mm 3.5 mm

9 Jagung kering kuning 7.5 mm 4.5 mm 5 mm

10 Beras merah 7 mm 2 mm 1.5 mm

18
11 Jagung segar kuning 11 mm 11 mm 3 mm

biasa
12 Jagung manis (segar ) 9 mm 8 mm 4 mm

13 Biji gandum 2.5 mm 1 mm 1 mm

4.1.3 Berat

No Nama Bahan Gram/ 100 butir


1 Beras unus baru panen 2 gr
2 Beras unus lama 2 gr
3 Beras siam baru panen 1 gr
4 Beras siam lama 2 gr
5 Beras rojo lele 2 gr
6 Beras ketan putih 2 gr
7 Beras ketan hitam 2 gr
8 Jagung kering putih 30 gr
9 Jagung kering kuning 19 gr
10 Beras merah 2 gr
11 Jagung segar kuning biasa 32 gr
12 Jagung manis (segar ) 38 gr
13 Biji gandum 2 gr

4.1.4 Densitas Kamba

No Nama Bahan Gram/ 100 ml


1 Beras unus baru panen 82 ggr
2 Beras unus lama 88 gr
3 Beras siam baru panen 82 gr
4 Beras siam lama 88 gr
5 Beras rojo lele 97 gr
6 Beras ketan putih 82 gr
7 Beras ketan hitam 80 gr
8 Jagung kering putih 66 gr
9 Jagung kering kuning 80 gr
10 Beras merah 84 gr
11 Jagung segar kuning biasa 78 gr
12 Jagung manis (segar ) 64 gr
19
13 Biji gandum 66 gr

4.1.5 Struktur Fisik

No Nama Bahan Penampang Penampang Bagian yang

Melintang Membujur terlihat


1 Beras unus baru

panen

2 Beras unus lama

3 Beras siam baru

panen

4 Beras siam lama

5 Beras rojo lele

6 Beras ketan putih


20
7 Beras ketan hitam

8 Jagung kering

putih

9 Jagung kering

kuning

10 Beras merah

11 Jagung segar

kuning

Biasa

12 Jagung manis

(segar )

13 Biji gandum
21
4.1.6 Daya Serap Air pada Suhu 80 C

No Nama bahan Berat sebelum Berat Setelah Daya serap

dimasak Dimasak air


1 Beras unus baru panen 2 gr 4 gr 1
2 Beras unus lama 2 gr 4 gr 1
3 Beras siam baru panen 2 gr 6 gr 2
4 Beras siam lama 2 gr 4 gr 1
5 Beras rojo lele 2 gr 4 gr 1
6 Beras ketan putih 2 gr 4 gr 1
7 Beras ketan hitam 2 gr 3 gr
8 Jagung kering putih 2 gr 2 gr 0
9 Jagung kering kuning 2 gr 5 gr 3/2
10 Beras merah 2 gr 5 gr 3/2
11 Jagung segar kuning biasa 2 gr 1 gr -
12 Jagung manis (segar ) 2 gr 1 gr -
13 Biji gandum 2 gr 3 gr

4.1.7 Rasio Pengembangan

No Nama Bahan Ukuran sebelum Ukuran Setelah Rasio

Dimasak Dimasak pengembangan


1 Beras unus baru panen P=6 P=7 P = 7/6

L = 1.5 L=2 L = 4/3

T = 1.2 T = 1.5 T = 5/4


2 Beras unus lama P=6 P = 9 mm P = 9/3

L = 1.5 L = 2 mm L = 4/3

T= 1 T = 1 mm T=1
3 Beras siam baru panen P=6 P = 8 mm P = 8/6

L = 1.5 L = 2 mm L = 4/3

T = 1.1 T = 1.2 mm T = 12/11

22
4 Beras siam lama P=6 P = 8 mm P = 8/6

L=1 L = 2 mm L=2

T=1 T = 2.5 mm T = 5/2


5 Beras rojo lele P=7 P = 7 mm P=1

L = 1.5 L = 1.9 mm L = 19/15

T = 1.5 T = 1.4 mm T = 14/15


6 Beras ketan putih P=7 P = 8.5 mm P = 17/14

L = 1.5 L = 2.5 mm L = 5/3

T=2 T = 2 mm T=1
7 Beras ketan hitam P = 6.5 P = 7.5 mm P = 15/13

L=2 L = 3 mm L = 3/2

T = 1.5 T = 2.5 mm T = 5/3


8 Jagung kering putih P = 10 P= P=

L = 11 L= L=

T = 3.5 T= T=
9 Jagung kering kuning P = 7.5 P = 9.5 mm P =19/15

L = 4.5 L = 4 mm L = 8/9

T=5 T = 5 mm T=1
10 Beras merah P = 7.5 P = 7.1 mm P = 71/75

L=2 L = 2 mm L=1

T = 1.5 T = 1.5 mm T=1


11 Jagung segar kuning P = 11 P = 12 mm P = 12/11

biasa L = 11 L = 8.9 mm L = 8/99

T=3 T = 4.1 mm T = 41/30


12 Jagung manis (segar ) P=9 P = 10 mm P = 10/9

L=8 L = 11 mm L = 11/8

T=4 T = 7 mm T = 7/4
13 Biji gandum P = 3.5 P = 3 mm P = 6/7

L=1 L = 1 mm L=1
23
T=1 T = 1.1 mm T=1

4.2 Pembahasan

4.2.1 Warna dan Bentuk

Pada beras unus baru panen warna putihnya lebih cerah, hal ini

dikarenakan waktu penyimpanan yang tidak lama. Bentuknya kecil,

panjang, ramping. Hal ini dikarenakan gen dari beras unus itu sendiri

Pada beras unus lama, bentuknya tidak jauh berbeda dengan unus baru

panen, hanya saja warna putihnya lebih kelam / pucat. Hal ini

dikarenakan lamanya waktu penyimpanan beras, yang mempengaruhi

kualitas beras itu sendiri

Pada beras siam baru panen warna kuningnya lebih cerah karena

waktu penyimpanan yang tidak lama / hanya sebentar. Bentuknya

Kecil, Agak pendek, dan agak ramping. Hal ini disebabkan gen yang

dimiliki beras siam

Pada beras siam lama, bentuknya sama dengan beras unus baru panen,

namun pada warna Kuningnya lebih kelam / agak gelap. Perubahan

warna yang terjadi, dikarenakan beras siam lama waktu

penyimpanannya lebih lama

Pada beras rojo lele, warnanya putih bening, sedangkan bentuknya

besar, panjang, agak lonjong. Hal ini disebabkan gen yang dimiliki

24
beras rojo lele, dan perlakuan pada saat menanam, misalnya ditanam di

daerah Jawa, diberi air yang cukup,dll

Beras ketan putih, warnanya putih susu. Bentuknya panjang, ramping,

lonjong. Hal ini dikarenakan gen yang dimiliki beras ketan putih itu

sendiri

Beras ketan Hitam, Warnanya hitam. Bentuknya panjang ramping,

lonjong. Hal ini dikarenakan gen yang dimiliki beras ketan hitam itu

sendiri

Pada jagung kering putih warnanya putih susu. Bentuknya besar, dan

lebar. Hal ini dikarenakan jagung putih kering berasal dari jagung

putih biasa

Pada Jagung kuning Kering warnanya orange. Bentuknya kecil,

ramping, dan keriput. Hal ini dikarenakan jagung kuning kering

berasal dari jagung kuning biasa

Pada Beras Merah warnanya merah. Bentuknya lonjong, besar,

ramping, dan panjang. Hal ini dikarenakan gen yang dimiliki beras

merah itu sendiri

Pada Jagung kuning biasa warna kuningnya agak pucat. Hal ini

dikarenakan jagung kuning biasa mengandung banyak air. Sedangkan

bentuknya besar, melebar. Hal ini dikarenakan gen yang dimiliki

jagung kuning biasa

Pada jagung manis warnanya kuning cerah. Bentuknya besar, agak

lebar,dan berisi. Hal ini dikarenakan gen yang dimiliki jagung manis

tersebut
25
Pada biji gandum, warnanya kuning kecoklatan. Bentuknya lonjong,

kecil, pendek,dan ramping. Hal ini dikarenakan gen yang dimilki biji

gandum tersebut

4.2.2 Ukuran

Pada Beras unus baru panen,Beras unus lama, beras siam baru panen,

dan beras siam lama Ukurannya tidak jauh berbeda yaitu berukuran

panjang 6 mm, lebar 1 1.5 mm, dan tinggi 1 mm

Pada beras Rojo lele, Beras ketan Putih, Beras ketan hitam, dan beras

merah, ukurannya tidak jauh berbeda yaitu untuk panjang 6.5 7

mm,lebar 1.5 2 mm, tinggi 1.5 2 mm

Pada jagung kering putih ukuran panjangnya 10 mm, lebar 11

mm, dan tinggi 3.5. Dalam hal ini, ukuran panjang lebih kecil

dibanding ukuran lebar

Pada jagung kering kuning ukuran panjangnya 7.5 mm, lebar 4.5

mm, dan tinggi 5 mm. Dalam hal ini ukuran lebar lebih kecil di

banding ukuran tinggi, hal ini karena bentuk jagung kering kuning

yang keriput

Pada Jagung kuning biasa ukuran panjang 11 mm, lebar 11 mm,

dan tinggi 3 mm. Dalam hal ini ukuran panjang sama dengan ukuran

lebar,namun pada sampel lain ukuran panjang lebih kecil dibanding

ukuran lebar.

26
Pada jagung manis segar ukuran panjang 9 mm, lebar 8 mm, dan

tinggi 4 mm. Dalam hal ini ukuran tinggi lebih besar di banding

ukuran tinggi jagung kuning biasa

Pada biji gandum ukuran panjang 3.5 mm, lebar 1 mm, dan tinggi

1 mm

4.2.3 Berat

Dilakukan suatu penimbangan pada suatu bahan sebanyak 100 butir

dengan menggunakan neraca ohaus dengan melihat berapa berat bahan

yang diamati.

Pada semua jenis beras dan gandum, berat 100 butir beras 1 - 2 gr

Pada jagung kering putih berat 100 butirnya 30 gr

Pada Jagung kering kuning berat 100 butir nya 19 gr

Pada Jagung kuning biasa berat 100 butirnya 32 gr

Pada jagung manis segar berat 100 butirnya 38 gr

Jika Dihitung berat 100 butir bahan berat beras lebih kecil dibanding berat

bahan yang lain

4.2.4 Densitas Kamba

Setelah melakukan suatu penimbangan,dilakukan pemasukan suatu bahan


pada beaker glass sampai keadaan memadat setelah mencapai 100 ml
sehingga diperoleh sample gram / 100 ml
Pada Semua jenis Beras Diperoleh sampel 80 97 gr/ 100 ml
Pada Jagung kering diperoleh sampel 66 80 gr/ 100 ml
Pada jagung Kuning segar dan jagung manis segar diperoleh sampel
64 78 gr/ 100 ml
27
Pada biji gandum diperoleh sampel 66 gr/ 100 ml
Dalam hal ini Berat beras dalam 100 ml lebih besar dibanding berat bahan
yang lain, hal ini karena beras lebih padat dibanding bahan lain

4.2.5 Struktur Fisik

Struktur fisik digambarkan dengan bagian-bagian sample yang dapat


dilihat.disini dilakukan suatu pembelahan pada suatu bahan baik itu secara
melintang maupun secara membujur sehingga terlihat bagian-bagian dari
bahan
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

1. Aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses

pemisahan kulit,

2. Endospermia, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan

3. Embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat

tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam

bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.

Ketan Hitam adalah beras langka yang merupakan kekayaan alam

Indonesia.Struktur Fisiknya sama dengan beras lain hanya Ketan hitam

berwarna ungu pekat mendekati hitam. Warna ini dikarenakan Aleuron

dan endosperm ketan hitam memproduksi antosianin dengan intensitas

tinggi

Biji jagung disebut kariopsi, Biji jagung terdiri atas 3 bagian utama
28
1. Perikrap, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi melindungi embrio

dari organisme pengganggu dan kehilangan air

2. Endosperm, Berfungsi sebagai cadangan makanan

3. Embrio ( lembaga ), sebagai maniatur tanaman, yang terdiri atas

plamule, akar radikal, Scutelum dan koleoptil

4.2.6 Daya Serap Air pada Suhu 80 C

Dilakukan suatu pemanasan air yang berada pada tabung reaksi selama 20
menit (suhu 800C),setelah mencapai suhu tsb dimasukkan bahan yang
ditimbang sebanyak 2 gram dengan menunggu selama 20 menit. Setelah
itu dilakukan Penimbangan semua bahan yang telah dimasak. Kemudian
hitung Daya serap air pada suhu 80 C
Semua bahan apabila dimasak menyerap air, kecuali pada jagung kering

putih dan jagung kering kuning, karena Pada jagung kering

4.2.7 Rasio Pengembangan

Setelah menimbang bahan yang sudah masak tersebut, Dilakukan

pengukuran panjang, lebar, dan tinggi dari bahan tersebut. Kemudian

hitung rasio pengembangan panjang, lebar, dan tinggi bahan tersebut

Semua bahan mengalami penambahan panjang, lebar, dan tinggi.

29
BAB 5

KESIMPULAN

Dari percobaan ini didapat kesimpulan bahwa

1. Serealia atau padi padian termasuk tumbuhan keluarga rumput rumputan

(Gramineae ) yang menghasilkan bulir bulir berisi biji bijian. Jenisya

beragam, seperti padi, gandum, jagung, dll.

2. Golongan serealia mempunyai kandungan gizi terbanyak berupa

Karbohidrat terdiri dari pati, pentosa, selulosa, hemiselulosa, dan gual beras,

dan sisanya adalah protein dan vitamin B

3. Struktur Biji bijian pada umumnya terdiri dari

Kulit Biji

Butir Biji ( Endosperm )

Lembaga ( embrio )

4. Fungsi Serealia dalam tubuh merupakan salah satu sumber utama energi

karena mengandung karbohidrat yang merupakan sumber glukosa

30
5. Serealia umumnya bertekstur keras sehingga harus dimasak terlebih dahulu

dengan menggunakan air, setelah dimasak akan menjadi lebih empuk,

sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Namun ada juga serealia di olah

menjadi bahan olahan yang bernilai gizi tinggi seperti tepung

6. Serealia merupakan bahan makanan yang paling murah dan mudah didapat

DAFTAR PUSTAKA

www.hanyawanita.com/clickwok/news/news36.htm

www.wikipedia.org.id/jagung manis

http;//balitsereal.litbang.deptan.go.id

Barito Post edisi Selasa, 18 Agustus 2009

distan.kalselprov.go.id/index2.php?hal=main&act...id..

31
32
33

Anda mungkin juga menyukai