Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGARUH BUKAAN GUIDE VANE

TERHADAP EFISIENSI TURBIN PERANCIS UNIT 4

PLTA JATILUHUR PJT II

Laporan

diajukan untuk memenuhi mata kuliah praktek kerja lapangan

Oleh

Yusup Bachtiar NIM.5201414019

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016
ABSRAK

Yusup Bachtiar. Analisis Pengaruh Bukaan Guide Vane Terhadap Efisiensi

Turbin Perancis Unit 4 Plta Jatiluhur Pjt II. Laporan Teknik Mesin, Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang.

Turbin perancis merupakan jenis turbin yang sering digunakan di pembangkit

listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia, contohnya di perusahaan jasa tirta II PLTA

Jatiluhur yang menggunakan teknologi turbin perancis. Turbin Francis yang dikelilingi

dengan sudu pengarah semuanya terbenam di dalam air. Air yang dimasukan ke dalam

turbin air bisa dialirkan melalui pengisian air dari atas atau melalui rumah yang

berbentuk spiral. Roda jalan semuanya selalu bekerja. Daya yang dihasilkan turbin air

dapat diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah, dengan demikian

kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin air bisa diperbesar atau diperkecil.

Turbin Francis diletakan dengan posisi poros vertikal atau horizontal. Turbin Francis

juga memiliki efisiensi dalam menghasilkan beban atau daya. Efisiensi sangat

mempengaruhi hasil produksi di PLTA. Tujuan utama dari penulisan laporan ini adalah

untuk mengetahui efisiesi turbin yang dipengaruhi oleh bukaan sudu (guide vane). Pada

sudut 0, 30, 35, 45, 60, 90 efisiensi tubin perancis yang efektif, artinya dalam

Berdasarkan simulasi hasil, lima model guide vane dengan sudut baling bervariasi

antara 25 dan 45 yang dibuat, diinstal dan diuji satu per satu pada generator CI mesin

berjalan terus-menerus pada 1500 rpm. Eksperimental Hasil konsumsi rem khusus

bahan bakar (BSFC), efisiensi mesin, torsi, / rasio bahan bakar udara dan knalpot suhu

serta karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida

(CO) dan hidrokarbon (HC) emisi disajikan dan dibahas. Berdasarkan hasil percobaan,
Hasil simulasi yang divalidasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa menggunakan

panduan baling-baling ditingkatkan mesin kinerja dan mengurangi emisi gas buang pada

umumnya bila dibandingkan dengan mesin berjalan pada biodiesel tanpa panduan

baling-baling. Akhirnya, sudut 35 baling-baling ditemukan sudut baling-baling yang

optimal seperti itu hasil terbaik dari konsumsi bahan bakar spesifik rem (BSFC),

efisiensi mesin, dan emisi NOx dan

HC.

Kata kunci: turbin perancis, guide vane , bukaan guide vane


BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara tropis dengan sinar matahari hampir 12 jam setiap

tahunnya. Letaknya yaitu 60 LU 110 LS, 950 BT 1410 BT. Terdapat dua musim yaitu

musim kemarau dan penghujan sehingga membuat tanah subur. Mayoritas

penduduknya mempunyai mata pencaharian petani. Sebagai negara agraris seharusnya

menjadi keuntungan bagi Indonesia, namun tanah yang subur tidak membuat Indonesia

sebagai Lumbung pangan dikawasan Asean (Susiloningsih, 2012). Swasembada beras

terjadi di Indonesia pada tahun 1984 dan dapat dipertahankan pada tahun 1990. Setelah

itu peningkatan konsumsi beras tidak sebanding lagi dengan laju peningkatan produksi

dan areal panen. Sejak tahun 1994 Indonesia mulai mengimpor beras, dan setiap tahun

ada kecenderungan peningkatan impor. Faktor areal pertanian yang kurang produktif

menjadi salah satu faktor penyebab impor beras, selain itu peningkatan produksi belum

dilakukan oleh petani yang memilih komoditas lain karena bisa dikonsumsi secara

langsung tanpa adanya proses selanjutnya.

Jawa Tengah salah satu propinsi di Indonesia memiliki 35 kabupaten/kota salah

satunya Kabupaten Blora yang sebagian besar penduduknya memiliki mata

pencaharian sebagai petani (jumlah penduduk), dengan luas lahan pertanian 43.495 ha

Pada musim penghujan kebanyakan sawah di kabupaten Blora ditanami padi untuk

kebutuhan pada saat musim kemarau sebab lahan pertanian di kabupaten Blora 31.860

merupakan tadah hujan (BPS Jateng,2010).

Penanaman padi cukup rumit dibutuhkan ketekunan dalam setiap proses yang

terjadi, pertama adalah pemilihan bibit unggul yang diharapkan dengan bibit unggul,
bibit saat ditanam mampu tumbuh subur serta mendapatkan hasil yang melimpah,

kemudian diperlukan pengolahan tanah yang benar karena kadar asam tanah setiap

tahun meningkat. Oleh sebab itu diperlukan metode yang sesuai agar padi tumbuh

subur. Namun setelah panen kemudian para petani lebih memilih menjual padi dalam

bentuk gabah basah yang dari ladang langsung dijual, malah memilih membeli beras

dari toko. Masyarakat berpendapat karena masih ada proses sebelum gabah menjadi

beras harus dikeringkan kemudian digiling hal tersebut terlalu rumit dan penggilingan

padi di kecamatan Bogorejo masih langka.

Penggilingan merupakan salah satu dari proses pasca panen yang sudah dikenal

sejak lama. Awalnya dilakukan dengan metode yang sederhana. Tetapi pada prinsipnya

sama, yakni menghilangkan kulit luar gabah (sekam) serta komponen kulit ari sampai

menghasilkan beras. Penggilingan padi di Kecamatan Bogorejo adalah tipe

penggilingan padi keliling maklon artinya menyediakan jasa penggilingan padi dengan

mesin penggiling padi tersebut milik sendiri menggunakan mobil bekas pick-up yang

telah dimodifikasi sehingga dapat menjangkau daerah yang jauh (Andita, dkk, 2013).

Cara untuk menggiling beras dengan mengangkat beban keatas mesin

penggiling padi (rice milling) yang tingginya dua meter diangkat secara manual

kemudian ditumpahkan ke milling, pemindahan beban secara otomatis diperlukan

untuk mempermudah kinerja pengusaha penggilingan padi menggunakan konveyor

yang dikontrol oleh Programmable Logic Controller (PLC). Logic Controller (PLC)

adalah kontroller utama saat ini dalam dunia usaha. PLC dapat digunakan dalam

berbagai aplikasi beberapa sistem untuk yang rumit maupun mudah. PLC

menggunakan program untuk menjalankannya, menggunakan dapat menggunakan


ladder diagram maupun programming languages yang lain karena sangat penting

mengerti bahasa pemrograman agar dapat diterapkan dalam mesin (Alphonus,

Mohamad Omar, 2014).

Sistem pengendalian dan pengontrolan berbasis Programmable Logic

Controller (PLC) yang diterapkan pada mesin konveyor seiring dengan tuntutan

industri. Akibat tuntutan dari dunia industri agar mempermudah pekerjaan, maka

sistem kendali mesin konveyor tidak menggunakan sistem pengendali konvensional

yang menggunakan saklar magnet (Magnetic Controller), tetapi di industri diganti

menggunakan PLC, dan mempunyai keistemewaan dibandingkan dengan saklar

magnet kendali konvensional.

PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument keluaran

berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC adalah suatu

piranti yang memiliki saluran masukan (input), saluran keluaran (output). Output yang

dihasilkan ditentukan oleh status input dan program yang dimasukkan ke dalamnya.

input dapat berupa relay, limit switch, photo switch maupun proximity switch. Input

dimasukkan kedalam program PLC kemudian akan menghasilkan output

berupa relay-relay maupun kontaktor. PLC berisi rangkaian elektronika digital

yang dapat difungsikan seperti Normally Open (NO) dan bentuk kontak Normally Close

(NC) relay.

Berdasarkan latar belakang perkembangan teknologi yang sangat pesat

kemudian menuntut peralihan dari mesin konvensional ke mesin otomatis, akan

diangkat suatu tema penggunaan PLC sebagai pengendali konveyor pada mesin

penggiling padi dalam proses pemindahan padi dengan menggunakan konveyor


berdasarkan keistemewaan penggunaan pengendali berbasis PLC. Berdasarkan judul

ini penulis akan membuat sebuah miniatur sistem pengendali PLC pada mesin

penggiling padi dengan konveyor yang digunakan untuk memindahkan beban dari

satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan penggerak motor AC (Alternating

Current).

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Sistem kendali konveyor pada mesin penggiling padi berbasis PLC

1.2.2 Program PLC untuk konveyor

1.2.3 Membuat konveyor dapat berbelok 600

1.2.4 Menggabungkan Konveyor dengan rice milling

1.2.5 Menganalisis kebutuhan rice milling di Kecamatan Bogorejo

1.2.6 Membuat mesin rice milling dengan konveyor berbasis PLC

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah digunakan untuk membatasi masalah agar tidak terlalu

luas dan memperjelas serta memfokuskan dalam pembuatan skripsi ini. Pembatasan

masalah dari judul ini adalah pembuatan prototype mesin penggiling padi dengan

konveyor sesuai yang diinginkan dan dikendalikan dengan PLC. Menerapkan

program sebagai perintah di dalam PLC sesuai dengan mesin konveyor yang

0
dirancang untuk ON, OFF dan Belok 60 .

1.4. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diangkat dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1.4.1. Bagaimana membuat miniatur sistem kendali konveyor pada mesin


penggiling padi berbasis PLC ?

1.4.2. Bagaimana menerapkan program keluaran PLC sebagai perintah

untuk mengendalikan mesin konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan

0
Belok 60 ?

1.4.3. Bagaimana cara menekan penjualan gabah basah di kecamatan bogorejo?

1.5 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.5.1. Dapat merancang sebuah miniatur suatu mesin mesin penggiling padi dengan

konveyor menggunakan sistem kendali PLC.

0
1.5.2. Dapat menerapkan program keluaran PLC untuk ON, OFF dan Belok 60

yang digunakan sebagai perintah-perintah untuk mengerakkan mesin konveyor.

1.5.3. Dapat menekan penjualan gabah basah di Kecamatan Bogorejo

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 . 6 . 1 . Bagi dunia usaha merupakan sumbang saran, Memberi alternatif kepada

pelaku usaha penggilingan padi untuk menggunakan produk inovasi mesin

penggiling padi dengan konveyor berbasis PLC yang lebih menguntungkan

dibandingkan konvensional, khususnya pada proses sistem pemindahan beban

agar efisiensi dan optimalisasi hasil produksi dapat terpenuhi.

1.6.2. Bagi dunia pendidikan khususnya Jurusan Teknik Mesin UNNES

merupakan salah satu aplikasi sistem pengendalian dan inovasi yang masih

bisa dikembangkan menjadi mesin penggiling padi yang sempurna.


1.7 Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul skripsi ini, diperlukan

penegasan istilah, yaitu sebagai berikut:

1.7.1. PLC (Programable Logic Controlled)

Alat elektronika digital yangmenggunakan programmable memory untuk

menyimpan intruksi dan untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti logika,

sequence (urutan), timing (perwaktuan), perhitungan dan operasi aritmatika untuk

mengendalikan mesin dan proses (Wicaksono, 2009. Dalam Jurnal Analisis

Perancangan dan Pembuatan Program PLC Pembacaan Encoder Pada Sistem

Robot Record and Replay).

1.7.2. Rice Milling

Suatu alat yang memroses mekanik bahan memisahkan sekam dari gabah

dan memisahkan lapisan kulit ari dari beras pecah kulit untuk memperoleh beras

giling. (Haryanto dan Siti Nadiroh, 2013:1).

1.7.3. Konveyor

Mesin Konveyor : Konveyor berasal dari kata convoy yang berarti

berjalan dalam jumlah besar, maka konveyor dapat juga diartikan mesin yang

berfungsi mengangkut barang jumlah besar dan mengatasi jarak yang ada. Mesin

konveyor telah banyak dipakai di industri dunia dalam kegunaannya menghemat

waktu dan tenaga manusia. Mesin konveyor yang umum dipakai saat ini adalah

belt, roller, chains, screw, dan pneumatik konveyor (Rudianto, 2013:16)

DAFTAR PUSTAKA
Alphonsus, Ephrem Ryan. Mohamad, Omar. 2016. Review on the aplication of PLC.

Renewables and Sustaianables Energy Reviews. Vol. 1 No. 60 hal 1185-1205.


Andita, dkk. 2013. Kinerja Usaha Penggiling Padi, Studi Kasus Pada Tiga Penggilan

Padi di Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia. Vol. 1 No. 2 hal 143-145
Ashar, Muh. Iqbal. 2013. Penanganan Pasca Panen Berbagai Varietas Padi Dengan Rice

Milling Unit , Jurnal Galung Tropika, Vol 1 No.1, 55-59.


Fedorko, Gabriel, dkk. 2016. Possibilities of failure analysis for steel cord conveyor

belts using knowledge obtained from non-destructive testing of steel ropes.

Egineering Failure Analysis. Vol.1 No. 45 Hal. 118-126.


Hanif, Ahmad. 2006. Penerapan PLC (Proggramable Logic Controller) Sebagai Sistem

Kendali Pada Mesin Konveyor. Skripsi Teknik Mesin : Unnes Semarang.


Haryanto, Siti Nadiroh. 2013. Pengembangan Alat Sedot Bekatul Untuk Pemutih Beras

Guna Meningkatkan Kualitas Beras. Jurnal Ilmiah Go Infotech, Vol. 19 No.2, 1-4.
Hennig, Cristine, dkk. 2012. Connecting PLC to control and data aquisiton a

comparison JET and Wendelstein. Fusion Engineering and Design. Prosiding

IAEA Fusion Energy Korea. Vol. 1 hal 1-5.


Karsyno, F., P. Simatupang, E. Pasandaran dan Sri Adiningsih. 2001. Reformulasi

Kebijaksanaan Perberasan Nasional. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Balitbang Deptan. 1

23.
Mohan, L., S. Ashok. 2011. PLC based load to Control for Chemical Industries. World

Journal Of Eginnering. Vol. 8 No. 1 Hal. 35-43

Qingrui Meng , (2014),"Temperature rise characteristics of a new designed disc for

inclined downward belt conveyor", Industrial Lubrication and Tribology, Vol. 66

No. 6 Hal. 671 677.

Rudianto, Raharjo. 2013. Rancang Bangun Belt Conveyor Trainer. Jurnal Teknik Mesin,

Vol. 4, No. 2, 15-26.


Sardjono, Wahyu Jatmiko., Sofian Yahya. 2015. Aplikasi Pengendali Hibrid Fuzzy-PID

Pembangkit Listrik Purwarupa Berbasis PLC. Jurna FT UMJ Vol.2 No. 1, 1-8.

Sembodo, Wirawan., Wahyu Widiyanto. 2012. Analisis Perancangan dan Pembuatan

Program PLC Pembacaan Encoder Pada Sistem Robot Record and Replay. JMEL

Vol. 1 No.1. 1-9.

Sugiyarto, Agus. 2010. Penanganan Banjir Berdasarkan PLC. Skripsi Teknik Elektro :

Mercu Buana University. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Pemisahan Produk Cacat Menggunakan PLC Schneider Twido

TWD20DTK, Jurnal Teknik Elektro Terapan, Vol. 1 No. 1 April 2012 : 28-

33,Semarang, Politeknik Negeri Semarang.

Suparyono dan A. Setyono, 1997. Mengatasi Permasalahan Budidaya Padi. Penebar

Swadaya. Jakarta

Susiloningsih, Endang. 2012. Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Menggunakan

Jasa Penggilingan Padi Keliling (Penelitian Pada Masyarakat Kecamatan Sewon,

Bantul, Jogjakarta). Skripsi : UNY.

Wicaksono, Handy. 2009. Progamable Logic Controller. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Zamzan, Anshori. 2010. Perancangan Sistem Conveyor Antar Mesin Di Stasiun Kerja

Sortasi Teh Hitam Orthodoks Menggunakan Metode Perancangan Produk

Rasional Dan Scada Di Ptpn Viii Rancabali. Jurnal Eproc. Vol. 1 Hal. 1-8

Anda mungkin juga menyukai