Introduction To Routing and Packet Forwarding
Introduction To Routing and Packet Forwarding
Biasanya user tidak terlalu peduli terhadap ada tidaknya sejumlah router di jaringan
sendiri atau di internet. User hanya berharap bisa mengakses halaman web,
mengirim email dan mendownload musik apakah server yang diakses berada pada
jaringan yang sama atau berada pada jaringan remote. Namun tidak demikian
dengan networking professionals yang mengetahui bahwa router yang bertanggung
jawab untuk mengirim paket dari jaringan ke jaringan, dari sumber ke tujuan.
1
Router menghubungkan berbagai macam jaringan. Ini berarti router memiliki banyak
interface yang menjadi milik dari IP jaringan yang berbeda. Ketika router menerima
paket IP melalui salah satu interface, router akan menentukan interface mana yang
akan melanjutkan paket ke titik tujuan. Interface tersebut bisa jadi merupakan
penghubung ke tujuan akhir dari paket tersebut, atau menghubungkan jaringan yang
terhubung dengan router lain untuk sampai ke titik tujuan yang dimaksud.
Setiap jaringan yang terhubung ke router membutuhkan interface yang terpisah satu
sama lain. Interface-interface tersebut digunakan untuk menghubungkan kombinasi
LAN dan WAN. Jaringan LAN biasanya merupakan jaringan Ethernet yang terdiri dari
perangkat PC, printer, dan server. WAN digunakan untuk menghubungkan area
geografis yang luas. Contohnya, koneksi WAN yang digunakan untuk
menghubungkan LAN dengan ISP.
Tanggung jawab utama sebuah router adalah untuk mengirim paket untuk jaringan
lokal ataupun jaringan remote dengan cara:
Router menggunakan routing table yang ada padanya untuk menentukan jalur
terbaik dalam menyampaikan paket. Ketika router menerima paket, router kemudian
memeriksa alamat IP dan mencari alamat network yang paling cocok yang ada pada
routing tablenya. Interface juga termasuk ke dalam routing table yang digunakan
untuk menyampaikan paket. Setelah menemukan yang cocok, router akan
mengenkapsulasi paket IP ke bentuk frame data link dan kemudian dikirim melalui
interface yang dimaksud.
Berkemungkinan besar router menerima paket dengan salah satu tipe frame data
link, seperti frame etherney dan saat mengirimnya, router akan mengenkapsulasi
2
paket tersebut dengan frame data link yang berbeda, seperti Point-to-Point Protokol
(PPP). Enkapsulasi data link tergantung kepada tipe interface pada router dan tipe
medium yang akan dilalui. Tipe teknologi data link yang berbeda yang dihubungkan
oleh router seperti teknologi LAN (Ethernet), koneksi WAN (T1 menggunakan PPP,
frame relay, ATM).
Berdasarkan gambar, kita bisa mengikuti bahwa paket yang berasal dari PC yang
dikirim ke sebuah PC di remote network. Merupakan tanggung jawab router untuk
menemukan jaringan tujuan pada routing table dan menyampaikan paket kearah
tujuannya. Pada contoh, router R1 menerima paket yang dienkapsulasi dengan
frame Ethernet. Setelah di dekapsulasi, R1 menggunakan IP titik tujuan untuk
mencari alamat network yang cocok pada routing table. Setelah menemukan alamat
network tujuan pada routing table, R1 mengenkapsulasi paket dengan menggunakan
frame PPP dan mengirimkan paket ke R2. Proses yang sama terjadi pada R2.
Protokol routing statis dan dinamis digunakan oleh router untuk mempelajari jaringan
remote dan membangun routing table pada masing-masing router.
o IP Routing Table:
File ini menyimpan informasi tentang koneksi langsung dan remote network.
Ini digunakan untuk menentukan jalur yang terbaik untuk menyampaikan
paket.
o ARP Cache
3
Cache ini berisi alamat IPv4 untuk memetakan alamat MAC, sama dengan
ARP pada PC. ARP cache digunakan oleh router yang memiliki interface
Ethernet.
o Packet Buffer:
Merupakan tempat penyimpanan sementara ketika router menerima paket
dan sebelum mengirim kembali paket melalui interface.
RAM merupakan memori yang bersifat volatile dan isi yang ada didalam
dapat hilang kapan saja disaat router mati ataupun restarted. Namun, router
juga berisi memori permanen seperti ROM, dan flash serta NVRAM.
c. ROM
Merupakan tempat penyimpanan permanen. Perangkat Cisco menggunakan
ROM untuk menyimpan:
o Instruksi bootstrap
o Software diagnosa dasar
o IOS
ROM menggunakan firmware yang merupakan software yang di embedded ke
dalam IC. Firmware juga terdiri dari software yang biasanya tidak dimodifikasi
atau di upgraded, seperti instruksi bootup. Memori yang tersimpan pada ROM
tidak akan hilang, walaupun router kehilangan daya atau restarted.
d. Flash Memory
Merupakan memori nonvolatile computer yang disimpan dan dihapus. Flash
digunakan untuk penyimanan permanen system operasi IOS Cisco. Di
kebanyakan model router Cisco, IOS secara permanen disimpan pada memori
flash dan disalin pada RAMsaat proses bootup, dan disinilah akan di eksekusi
oleh CPU. Versi pertama router Cisco, IOS langsung dieksekusi dari flash
memori. Flash terdiri dari kartu SIMMs atau PCMCIA, yang bisa di upgraded
untuk meningkatkan kapasitas memori ini.
e. NVRAM
Tidak akan kehilangan data yang ada padanya disaat router kehilangan daya
atau restrated. Sangat kontras dengan jenis RAM yang dikenal, seperti DRAM,
yang membutuhkan daya untuk mengelolah informasi. NVRAM digunakan oleh
IOS Cisco sebagai tempat penyimpanan permanen untuk eksekusi pada saat
startup. Semua kofigurasi yang mengalami perubahan disimpan pada file
running-config yang ada pada RAM, dengan beberapa pengecualian,
diimplementasikan secepatnya oleh IOS. Untuk menyimpan perubahan kalau
seandainya router kehilangan daya atau restarted, running-config harus di salin
pada NVRAM, yang merupakan tempat penyimpanan file startup-config. NVRAM
akan tetap menyimpan data yang ada padanya, walaupun router mengalami
restarted atau kehilangan daya.
4
Software system operasi yang digunakan oleh router Cisco dikenal dengan Cisco
Internetwork Operation System (IOS). Seperti sistem operasi yang digunakan oleh
komputer pada umumnya, IOS Cisco mengatur hardware dan software yang menjadi
resource sebuah router, mencakup alokasi memori, proses, keamanan dan system
file. IOS Cisco menjalankan berbagai operasi yang mengintegrasikan proses fungsi
routing, switching, internetworking dan telekomunikasi.
Walaupun IOS Cisco kelihatan sama pada semua router, namun ada berbagai
perbedaan antar masing-masing IOS yang disebut dengan IOS image. IOS image
adalah file yang berisi semua ISO untuk router yang bersangkutan. Cisco
menciptakan berbagai macam jenis IOS image yang bergantung pada model serta
fitur yang disediakan oleh router yang bersangkutan. Biasanya semakin banyak fitur
yang disediakan, semakin besar IOS image tersebut, selain itu, semakin besar
kapasitas flash dan RAM maka semakin besar kapasitas yang disimpan oleh IOS.
Contohnya penambahan fiutr IPv6 dan NAT.
Seperti halnya system operasi lain, IOS Cisco juga punya interfacenya sendiri yang
bersifat GUI (Graphical User Interface) yaitu Command Lone Interface (CLI) yang
digunakan untuk mengkonfigurasi router Cisco.
Sewaktu bootup, file startup-config yang ada pada NVRAM disalin ke RAM dan
disimpan sebagai file running-config. IOS akan mengeksekusi command konfigurasi
pada running-config. Semua perubahan yang dilakukan oleh administrator jaringan
akan disimpan pada running-config dan segera diimplementasikan oleh IOS.
5
Jika full IOS image tidak bisa ditemukan, versi scaled-dwon dari IOS disalin
dari ROM ke RAM. Versi IOS digunakan untuk membantu dalam
mendiagnosa berbagai masalah yang mungkin terjadi dan bisa digunakan
untuk mengisi versi lengkap dari IOS ke RAM.
Note: Jika file konfigurasi startup tidak ada pada NVRAM, router akan
mencarinya pada server TFTP. Jika router mendeteksi bahwa ada link yang
aktif pada konfigurasi router lain, router tersebut akan mengirim pencarian
broadcast untuk mencari file konfigurasi melalui link yang aktif tadi. Kondisi ini
akan menyebabkan router mengalami pause dan pada konsul akan muncul
pesan berikut:
6
config tidak terdiri dari alamat interface, informasi routing, password, atau
informasi konfigurasi lainnya.
Sesaat setelah promt tampil pada layar, router sekarang menjalankan IOS
dengan file konfigurasi running. Administrator jaringan sekarang sudah bisa
memulai mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan.
IOS version
CiscoInternetworkOperatingSystemSoftware
IOS(tm)C2600Software(C2600IM),Version12.2(28),RELEASE
SOFTWARE(fc5)
Ini merupakan versi software IOS Cisco yang tersimpan padad RAM yang dipakai
oleh router tersebut.
Location if IOS
Systemimagefileis"flash:c2600imz.12228.bin"
Ini menampilkan diman lokasi program bootstrap disimpan oleh IOS Cisco dan juga
nama filenya.
7
Untuk menentukan jumlah total DRAM pada router, jumlahkan keduanya. Pada
contoh ini, router Cisco 2621 memiliki memori DRAM yang bebas 60.416 KB
(kilobytes) yang merupakan memori sementara dan proses lain. 5.120 KB
dialokasikan untuk memory paket. Jadi jumlah keseluruhan adalah 64 megabytes
(MB).
Interfaces
2FastEthernet/IEEE802.3interface(s)
2Lowspeedserial(sync/async)networkinterface(s)
Bagian ini menampilkan interface fisik yang ada pada router. Seperti contoh, router
Cisco seri 2621 memiliki 2 fastethernet dan 2 serial.
Amount of NVRAM
32Kbytesofnonvolatileconfigurationmemory.
Amount of Flash
16384KbytesofprocessorboardSystemflash(Read/Write)
Menampilkan kapasitas memori flash router. Flash memory merupakan tempat
penyimpanan permanen dari IOS Cisco dan bisa diupgrade.
Configuration Register
Configuration register is 0x2102
Baris terakhir perintah show version menampilakan nilai konfigurasi yang
sedang berjalan dari software konfigurasi dalam bentuk hexadecimal. Settingan
defaultnya adalah 0x2102. Nilai ini mengindikasikan router akan me-load software
IOS Cisco dari flash memory dan me-load konfigurasi startup dari NVRAM.
8
1.1.5 Router Interfaces
Management Ports
Router memiliki konektor fisik yang digunakan untuk mengatur router. Konektor-
konektor tersebut dikenal dengan management ports. Tidak seperti interface
Ethernet dan serial, management ports. Tidak seperti interface Ethernet dan serial,
management port tidak dipakau untuk pengiriman paket. Management port yang
sangat dikenal adalah port konsul. Port konsul digunakan untuk menghubungkan
terminal, yang biasanya adalah software terminal emulator yang berjalan pada
sebuah PC, yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tanpa harus terhubung
dengan network. Port konsul harus digunakan selama inisiasi konfigurasi dari router
tersebut.
Management port lainnya adalah port auxiliary. Tidak semua router memiliki port ini.
Pada suatu ketika, port auxiliary bisa dipakai seperti port konsul. Ini juga digunakan
untuk terhubung ke modem.
Router Interfaces
Yang dimaksud dengan interface pada router Cisco adalah konektor fisik yang
bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima paket. Router memilki berbagai
jenis interface untuk menghubungkan berbagai jaringan. Biasanya, interface
terhubung dengan beberapa tipe jaringan, yang berarti membutuhkan berbagai jenis
media dan konektor yang berbeda. Seringkali router akan membutuhkan berbagai
tipe konektor yang berbeda. Contohnya, router biasanya memiliki interface
fastethernet untuk menghubungkan berbagai jaringan LAN dan juga berbagai jenis
tipe interface WAN yaitu koneksi serial seperti T1, DSL dan ISDN.
9
Seperti pada PC, port interface router berada pada bagian luar router tersebut yang
akan memudahkan user untuk menghubungkan media dengan konektor yang cocok.
Seperti kebanyakan perangkat jaringan, router Cisco menggunakan LED sebagai
indikator. LED yang ada pada interface mengindikasikan aktif tidaknya interface yang
dimaksud. Jika LEDnya tidak menyala ketika media sudah dikoneksikan dengan
benar ke interface, ada kemungkinan interface tersebut ada masalah. Jika interface
tersebut sibuk, LED akan selalu menyala.
Interface Ethernet pada router biasanya RJ-45 yang mendukung kabel UTP.
Ketika router terhubung ke switch menggunakan tipe kabel straight-through. Jika
terhubung dengan PC menggunakan jenis crossover.
b. WAN Interfaces
Interface WAN digunakan untuk menghubungkan router dengan jaringan
eksternal, biasanya terpisahkan oleh jarak geografis yang jauh. Enkapsulasi
pada layer 2 bisa menggunakan berbagai tipe, seperti PPP, Frame Relay, dan
HDLC (High-Level Data Link Control). Sama dengan interface LAN, setiap
interface WAN memiliki alamat IP dan subnet masknya sendiri, yang
mengidentikasikan anggota dari jaringan tertentu.
Note: alamat MAC digunakan pada interface LAN, seperti Ethernet dan tidak
digunakan pada interface WAN. Namun, interface WAN menggunakan alamat
lapis 2 nya sendiri, tergantung pada jenis teknologi yang digunakan.
Router Interface
Pada gambar, router tersebut memiliki empat interface. Masing-masing interface
memiliki alamat IP dan subnetmask lapis 3 yang dikonfigurasi untuk jaringan yang
berbeda. Interface Ethernet juga memliki alamat MAC lapis 2.
10
Interface WAN juga memiliki enkapsulasi lapis 2 yang berbeda satu sama lain. Serial
0/0/0 menggunakan HDLC dan serial 0/0/1 menggunakan PPP. Kedia serial PPP
menggunakan alamat broadcast untuk alama tujuan lapis 2 ketika mengenkapsilasi
paket IP ke frame data link.
Disaat router menerima paket, router akan memeriksa alamat IP titik tujuan. Jika
alamat IP titik tujuan tidak milik jaringan yang langsung terhubung dengan router
tersebut, router akan menyampaikan paket tersebut ke router lain. Dari gambar, R1
memeriksa alamat IP titik tujuan dari paket yang datang padanya. Setelah mencari
pada routing table, R1 meneruskan paket tersebut ke R2. Disaat R2 menerima paket
ini, R2 juga akan memeriksa alamat IP titik tujuan. Setelah mencari pada routing
table, R2 meneruskan paket tersebut ke Ethernet yang terhubung langsung dengan
R2 yaitu PC2.
11
oleh interface khusus. Frame lapis ke 2 di encoding menjadi sinyal fisik lapis ke 1
yang dipakai untuk menampilkan bit-bit melalui koneksi fisik.
Untuk lebih mengerti tentang system ini, lihat pada gambar. PC1 beroperasi melalui
ketujuh lapisan OSI, mengenkapsulasi data dan mengirimkan frame keluar dalam
bentuk aliran bit-bit melalui gatewaynya (R1).
R1 menerima aliran data tersebut yang merupakan bit-bit hasil encoding melalui
interfacenya. Bit-bit tersebut didecoding dan dikirim ke lapis ke 2, dimana R1
mendekapsulasi frame. Router memeriksa alamat tujuan dari frame data link untuk
menentukan apakah cocok dengan interface yang menerima aliran bit-bit tersebut,
juga alamat broadcast dan multicastnya. Jika cocok, frame data tersebut dilewatkan
ke lapis ke 3, dimana R1 membuat kesimpulan routing. R2 me-enkapsulasi ulang
paket tersebut ke frame baru lapisan data link sesuai dengan media fisik yang akan
dilalui dan meneruskannya ke interface outbound berbentuk aliran encoding bit-bit.
Proses ini berulang pada R3, dimana R3 ini akan meneruskan paket IP,
mengenkapsulasi dalam bentuk frame data link yang baru dan meneruskannya ke
PC2.
Setiap router yang terdapat pada jalur dari titik sumber dan tujuan akan melakukan
proses dekapsulasi yang sama, mencari routing table, dan mengekapsulasi ulang.
a. Nama alat
b. Interface yang digunakan
c. Alamat IP dan subnet masknya
12
d. Alamat Deafult gateway untuk perangkat end device seperti PC.
Dari gambar berikut dapat dilihat terdapat topologi jaringan dengan perangkat yang
sudah terhubung satu sama lain dan konfigurasi alamat IPnya. Selanjutnya juga
terdapat tabel yang merupakan dokumen jaringan tersebut.
Pada router, prompt pertama muncul dalam bentuk user mode. User mode
memungkinkan kita mengetahui bagian dari router, tapi tidak
mengkonfigurasinya. User mode merupakan teknisi jaringan, operator dan
engineers yang bertanggungjawa terhadap konfigurasi perangkat jaringan.
Router>
Perintah enable digunakan untuk masuk ke privileged EXEC mode. Mode ini
memungkinkan user untuk membuat perubahan konfigurasi pada router. Prompt
router akan berubah dari > ke #.
Router>enable
13
Router#
Router#configt
Router(config)#hostnameR1
R1(config)#
Selanjutnya, konfigurasi konsul dan telnet lines dengan password cisco. Perintah
login memungkinkan untuk mencek password. Jika tidak masuk ke perintah login,
user akan bisa mengakses tanpa ada password.
R1(config)#lineconsole0
R1(configline)#passwordcisco
R1(configline)#login
R1(config)#linevty04
R1(configline)#passwordcisco
R1(configline)#login
Configuration a Banner
R1(config)#bannermotd#
EnterTEXTmessage.Endwiththecharacter'#'.
14
******************************************
WARNING!!UnauthorizedAccessProhibited!!
******************************************
R1(config)#interfaceSerial0/0
R1(configif)#ipaddress192.168.2.1255.255.255.0
R1(configif)#descriptionLinktoR2
Router(configif)#noshutdown
R1(configif)#clockrate64000
Sama halnya dengan konfigurasi interface diatas, untuk interface lain juga
melalui langkah-langkah tersebut.
R1(config)#interfaceFastEthernet0/0
R1(configif)#ipaddress192.168.1.1255.255.255.0
15
R1(configif)#descriptionR1LAN
R1(configif)#noshutdown
Pada titik ini, jaringan yang terhubung pada interface miliki jaringan yang
berbeda. Walaupun IOS membolehkan user mode mengkonfigurasi dua interface
berbeda dengan alamat IP yang sama, router tidak akan mengaktifkan interface
kedua.
Contohnya, apa yang terjadi apa bila interface fastethernet 0/1 pada R1 diset
dengan alamat network IP 192.168.1.0/24? Sedangkan fastethernet 0/0 sudah
diset dengan alamat network yang sama, maka pada layar akan muncul pesan:
R1(config)#interfaceFastEthernet0/1
R1(configif)#ipaddress192.168.1.2255.255.255.0
192.168.1.0overlapswithFastEthernet0/0
R1(configif)#noshutdown
192.168.1.0overlapswithFastEthernet0/0
FastEthernet0/1:incorrectIPaddressassignment
R1#showipinterfacebrief
<outputomitted>
FastEthernet0/1192.168.1.2YESmanualadministrativelydown
down
16
Verifying Basic Router Configuration
Seperti yang ada pada contoh, semua perintah konfigurasi dasar sebuah router
masuk dan disimpan pada file running-config R1. File running-config disimpan pada
RAM dan file tersebut dikonfigurasi dengan menggunakan IOS. Selanjutnya untuk
verifikasi perintah dengan menggunakan perintah:
R1#showrunningconfig
Sekarang perintah konfigurasi dasar sudah masuk, sangat penting untuk menyimpan
file running-config ke memori nonvolatile, NVRAM router tersebut. Dengan
disimpannya file tersebut ke NVRAM, maka jika suatu saat router kehilangan daya,
router akan bisa mereboot kembali konfigurasi yang sudah ada. Setelah semua
konfigurasi selesai, penting untuk menyimpan running-config ke startup-config
sebagai file konfigurasi yang permanen.
R1#showrunningconfig
Perintah ini menampilkan file running-cofig yang sedang tersimpan di RAM. Dengan
beberapa pengecualian, semua perintah konfigurasi yang digunakan akan masuk ke
running-config dan di implementasikan oleh IOS.
R1#showstartupconfig
Perintah ini menampilkan file konfigurasi startup yang disimpan pada NVRAM. File
konfigurasi ini digunakan oleh router pada reboot berikutnya. Konfigurasi ini tidak
berubah kecuali konfigurasi running yang sudah ada disimpan pada NVRAM1
dengan perintah copy runningconfig startupconfig. Dilihat pada
gambar, konfigurasi startup dan running bersifat identik. Bersifat indentik karena,
running configuration tidak berubah dari terakhir kali disimpan. Perintah show
startupconfig juga menampilkan jumlah bytes pada NVRAM yang digunakan
untuk menyimpan file tersebut.
17
1.3 Building the Routing Table
1.3.1 Introducing the Routing Table
Introducing the Routing Table
Fungsi utama dari router adalah untuk menyampaikan paket ke jaringan tujuan, dan
itu adalah paket alamat IP titik tujuan. Untuk itu, router mencari informasi routing
yang disimpan routing table.
Routing table merupakan file data yang ada pada RAM yang digunakan untuk
menyimpan informasi route baik yang terhubung langsung atau jaringan remote. Isi
routing table adalah jaringan/ yang diasosiasikan dengan next hop. Routing table
menuntun router untuk mengirim paket ke beberapa tujuan (next hop/router lain)
yang merupakan jalan menuju tujuan akhir dari paket tersebut. Next hop ini bisa jadi
terhubung langsung dengan titik tujuan atau jalur menuju titik tujuan.
Kumpulan network/ interface yang menjadi jalan keluar paket tersebut bisa juga
merupakan alamat jaringan dari titik tujuan paket IP tersebut. Ini terjadi apabila router
terhubung langsung dengan alamat network tujuan.
Jaringan remote merupakan jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router.
Dengan kata lain, jaringan remote merupakan jaringan yang hanya bisa dicapai
dengan mengirim paket melalui router lain. Jaringan remote ditambahkan pada
routing table dengan menggunakan protokol routing dinamis atau konfigurasi routing
statis. Routing dinamis adalah route ke jaringan remote dengan mempelajari secara
otomatis routing table router lain dengan menggunakan protokol routing dinamis.
Sedangkan routing statis adalah route ke jaringan remote yang diset secara manual
oleh administrator jaringan.
18
Perintah showiproute digunakan untuk meilhat isi dari routing table. Pada titik
ini, kofigurasi route statis dan protokol route dinamis sudah tidak terlihat lagi. Namun,
routing table pada R1 hanya memperlihatkan router yang terhubung langsung
padanya. Untuk masing-masing jaringan daftar routing tablenya terdiri dari informasi
berikut ini:
a. C Informasi yang terdapat pada baris ini merupakan informasi route titik
sumber, apakah terhubung langsung, route statis atau menggunakan protokol
route dinamis.
b. 192.168.1.0/24 Ini merupakan alamat jaringan dan subnet mask yang
terhubung langsung dengan router ataupun jaringan remote. Pada contoh ini,
kedua masukan 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24 merupakan jaringan yang
terhubung langsung.
c. FastEthernet 0/0 Informasi yang terdapat pada bagian bawah routing
table adalah interface dan/atau alamat IP dari next hop sebuah router
Selain penjelasan diatas, pada routing table juga terdapat informasi tambahan untuk
jaringan remote seperti routing metric dan administrative.
Pada PC juga terdapat routing table dengan mengetikkan route print pada
command promt. Perintah ini akan menampilkan default gateway, loopback, multicast
dan broadcast network.
Sebelum ada route statis atau protokol route dinamis dikonfigurasi ke router, router
hanya mengenali jaringan yang terhubung langsung padanya. Hanya jaringan
tersebut itulah yang terlihat pada routing table sampai route statis atau dinamis di
konfigurasi. Jaringan yang terhubung langsung merupakan kunci penting untuk
19
membuat keputusan routing oleh sebuah router. Route statis atau dinamis tidak akan
bisa ada pada routing table tanpa jaringan yang terhubung langsung dengan router
tersebut. Router tidak akan bisa mengirim paket keluar dari interface jika interface
tidak mempunyai alamat IP dan subnetmask, sama dengan PC yang tidak memiliki
alamat IP yang tidak bisa mengirim data.
20
Protokol routing dinamis digunakan oleh router untuk berbagi informasi tentang
status dan kondisi jaringan remote yang bisa dijangkau. Route dinamis melakukan
beberapa fungsi berikut:
a. Automatic Network Discovery
Network discovery merupakan kemampuan protokol routing table membagi
informasi tentang jaringan lain yang memiliki protokol routing yang sama. Dari
pada mengkonfigurasi routing statis disetiap router untuk mempelajari network
remote, protokol routing dinamis akan secara otomatis mempelajari jaringan lain
melalui router lain. Jaringan ini dan jalur terbaik menuju masing-masing jaringan
dtambahkan pada routing table dan akan digunakan oleh protokol routing
dinamis untuk member informasi jalur terbaik.
Tiga prinsip routing table yang akan membantu kita dalam memahami, konfigurasi
dan troubleshooting saat routing adalah:
21
Efek ketiga prinsip diatas dapat digambarkan dengan contoh berikut:
a. Setelah membuat keputusan routing, router R1 menyampaikan paket ke PC3
melalui R2. R1 hanya mengetahui informasi tentang routing tablenya sendiri,
yang mengindikasikan bahwa R2 merupakan next-hopnya. R1 tidak mengetahui
apakah R2 merupakan rute ke jaringan tujuan atau tidak.
b. Merupakan tanggungjawab administrator jaringan untuk memastikan bahwa
semua router yang berada dalam pengawasannya mempunyai informasi routing
yang lengkap dan akurat sehingga paket dapat dikirim antara dua jaringan. Ini
bisa dilakukan denga routing statis atau menggunakan protokol routing dinamis.
c. Router R2 bisa memforward paket ke jaringan tujuan PC3. Namun, paket dari
PC2 ke PC1 terbuang pada R2. Meskipun R2 memiliki informasi routing table
tentang jaringan tujuan ke PC1.
Asymmetric Routing
Karena router-router tidak memiliki informasi routing table yang sama, paket bisa
berjalan dengan satu arah, menggunakan satu jalur dan kembali dengan
menggunakan arah, jalur yang berbeda. Ini disebut dengan asymmetric routing.
Asymmetric routing umum terdapat pada jaringan internet dnegan menggukana
protokol routing BGP dari pada jaringan internal.
22
l. IP options pengujian jaringan, debug, keamanan atau yang lain. (0 atau 32 bit,
jika ada).
Paket IP lapis ke 3 dienkapsulasi pada lapis ke 2 menjadi frame data link tergantung
pada jenis interface. Pada contoh kali ini adalah frame Ethernet lapis ke 2. Berikut ini
daftar field yang ada pada frame Ethernet:
Preamble 7 byte, bertukar antara 1 dan 0, digunakan untuk sinyal
sinkronisasi.
Start-of-frame (SOF) delimiter 1 byte yang menandakan awal frame
Alamat tujuan 6 byte alamat MAC perangkat penerima pada segmen lokal.
Alamat sumber 6 byte alamat MAC perangkat pengirim pada segmen lokal.
Type/length 2 byte khusus tyoe dari protokol upper layer (format frame
Ethernet II) atau lenght dari field data (format frame IEEE 802.3).
Data and pad 46 sampai 1500 byte data. Angka nol digunakan untuk
memblok (pad) paket data yang kurang dari 46 byte.
Frame check sequence (FCS) 4 byte yang digunakan untuk CRC untuk
memastikan frame yang datang tidak mengalami kerusakan.
Protokol routing dinamis biasanya menggunakan aturan dan metricnya sendiri untuk
membangun dan mengupdate routing table. Metrik merupakan nilai yang kuantitativ
yang digunakan untuk mengukur jarak untuk router tersebut. Jalur terbaik merupakan
jalur yang memiliki nilai metric yang terendah. Contohnya, router akan lebih memilih
hop yang bernilai 5 dibandingkan dengan yang 10.
Objek utama dari protokol routing adalah untuk menentukan jalur terbaik pada
masing-masing route termasuk routing table. Algoritma routing menghasilkan nilai
23
atau metric untuk masing-masing jalur untuk sampai ke jaringan. Metric bisa
dihasilkan dari satu atau beberapa karakteristik jalur. Diantara protokol routing bisa
berdasarkan pemilihan rute dari perkalian metric, mengkombinasikannya menjadi
satu metric. Nilai metric terkecil merupakan jalur yang paling baik.
Jika hop count digunakan sebagai metric, hasil dari jalur yang akan digunakan bisa
saja suboptimal. Comtohnya, dari gambar. Jika RIP sebagai protokol routing
digunakan oleh ketiga router, kemudian R1 akan memilih route suboptimal melalui
R3 untuk sampai ke PC2 karena jalur ini mempunyai lebih sedikit hop. Bandwidth
tidak menjadi bahan pertimbangan. Namun, jika menggunakan protokol OSPF
digunakan sebagai protokol routing, maka R1 akan memilih router berdasarkan
ketersediaan bandwidth. Paket akan bisa mencapai tujuannya dengan cepat dengan
menggunakan link T1 dibandingkan dengan link 56 Kbps.
Jika dikonfigurasi dengan benar, load balancing bisa meningkatkan efektifitas dan
performa jaringan. Equal cost load balancing bisa dikonfigurasi menggunakan routing
statis ataupun protokol routing dinamis.
24
Router juga bisa mengirim paket ke beberapa jaringan walaupun nilai metricnya
tidak sama dengan menggunakan protokol routing EIGRP. Hanya protokol ini yang
bisa menjalankan unequal cost load balancing.
Path Determination
Pengiriman paket melibatkan dua fungsi:
a. Fungsi penentuan jalur
b. Fungsi switching
Fungsi penentuan jalur merupakan proses bagaimana router menentukan jalur yang
akan dipakai untuk meneruskan paket. Untuk itu, router akan mencari pada routing
table untuk alamat network yang sesuai dengan alamat IP dari tujuan paket tersebut.
Satu dari tiga hasil penentuan jalur yang dicari akan menghasilkan:
Jika alamat IP tujuan dari paket merupakan bagian dari perangkat jaringan yang
terhubung langsung dengan salah satu interface yang ada pada router, paket akan
dikirim langsung ke perangkat tersebut. Ini berarti bahwa alamat IP tujuan
merupakan alamat host pada jaringan yang sama dengan interface router tersebut.
Remote Network
Jika alamat IP tujuan merupakan anggota jaringan remote, maka paket tersebut
diteruskan ke router lain. Jaringan remote hanya bisa dijangkau dengan mengirimkan
paket tersebut ke router lain.
No Router Determined
Jika alamat IP tujuan dari paket tidak ada pada jaringan yang terhubung langsung
ataupun jaringan remote, maka paket tersebut dibuang. Router akan mengirimkan
pesan ICMP unreacable ke alamat IP sumber paket tersebut.
Jika analisa routing table menghasil dua bagian atas, router akan meng-enkapsulasi
ulang paket IP menjadi frame lapis 2 tergantung pada interface yang menjadi
keluaran dari paket tersebut. Tipe enkapsulasi lapis ke 2 ini ditentukan oleh tipe
interface tersebut. Contohnya, jika interface keluaran adalah fastethernet, paket akan
dienkapsulasi menjadi frame Ethernet. Jika paket keluar melalui serial interface yang
dikonfigurasi dengan PPP, paket IP dienkapsulasi menjadi frame PPP.
25
Fungsi switching merupakan proses yang digunakan oleh router untuk menerima
paket pada sebuah interface dan meneruskan paket tersebut menggunakan interface
lain.Tanggungjawab utama pada fungsi switching adalah proses enkapsulasi paket
yang tergantung pada tipe frame data link dari outgoing data link.
Ada tiga langkah yang akan dilakukan oleh router terhadap paket yang datang
padanya, antara lain:
a. Mendekapsulasi paket lapis ke 3 dengan membuang frame lapis ke 2 yaitu
header dan trailer.
b. Mempelajari alamat IP tujuan dari paket IP untuk menemukan jalur terbaik pada
routing table.
c. Mengenkapsulasi paket lapis 3 ke frame lapis 2 yang baru dan meneruskan
frame tersebut ke interface keluaran.
Berdasarkan gambar:
PC1 mengenkapsulasi paket IP menjadi frame Ethernet dengan alamat MAC dari
tujuan paket tersebut yaitu interface fastethernet 0/0 R1.
Bagaimana PC1 mengetahui cara untuk mengirim paket ke R1 dan tidak langsung ke
PC2? PC1 terlebih dahulu telah menentukan bahwa alamat IP sumber dan tujuan
tidak berada pada jaringan yang sama.
PC1 mengetahuinya dengan cara melakukan operasi AND pada alamat IP dan
subnetmasknya, yang menghasilkan alamat network. PC1 juga melakukan proses
AND dengan paket alamat IP tujuan dan subnetmask PC1. Jika hasilnya sama
dengan alamat networknya sendiri,berarti kedua IP berada pada jaringan yang sama
dan tidak perlu meneruskan paket ke gateway. Jika hasil proses AND tidak sama
dengan alamat networknya, PC1 mengetahui bahwa alamat IP tujuan berada pada
jaringan yang berbeda dan meneruskan paket ke gatewaynya.
Note:
b.
1.4.6
1.5 2828
26