Sap Nyeri
Sap Nyeri
Penyuluh : Kelompok II
Kabupaten Bulukumba
A. PENDAHULUAN
Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan
fisik atau sumber yang dapat diidentiftkasi. Meskipun beberapa sensasi nyeri
dihubungkan dengan status mental atau status psikologis, pasien secara nyata
merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal dan tidak hanya membayangkannya
saja. Kebanyakan sensasi nyeri adalah akibat dari stimulasi fisik dan mental
atau stimuli emosional. Oleh karna itu, mengkaji nyeri individu mencakup
pengumpulan informasi tentang penyebab fisik dan juga faktor mental atau
1
emosional yang mempengaruhi persepsi individu tentang nyeri. Intervensi
Beberapa pasien tidak dapat atau tidak akan melaporkan secara verbal
bahwa mereka mengalami nyeri. Oleh karena itu, perawat juga bertanggung
benar.
2
Metoda yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. diskusi / tanya jawab
F. MEDIA
1. Leaflet
2. flipchart
G. MATERI
Terlampir
H. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
pembuka
tujuan
2. Penyajian 12 menit Melakukan penyuluhan Mendengarkan
tentang macam-macam
nyeri
Melakukan penyuluhan
mempengaruhi nyeri
3
Diskusi dan Tanya jawab
Melakukan penyuluhan
tentang tekhnik
diterapkan untuk
(penyuluh )
diskusi tanggapan
pertanyaan yang
diajukan
penutup
I. EVALUASI
Evaluasi Hasil
1. Tes lisan
4
LAMPIRAN
1. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual
5
Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang
dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk
2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut
diharapkan
b. Nyeri Kronik
periode 6 bulan
6
Nadi meningkat Parasymphatic:
Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka Penyembuhan berlangsung lama
penyembuhan
Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik
diri
Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan
memegang area
nyeri dalam menghadapi klien yang mengalami nyeri. Hal ini sangat penting
dalam pengkajian nyeri yang akurat dan memilih terapi nyeri yang baik. Faktor-
a. Usia
7
Menurut Potter dan Perry (2006) usia adalah variabel penting yang
b. Jenis Kelamin
lebih sering dipengaruhi oleh jenis kelamin. Menurut Burn, dkk (1989) yang
dikutip dalam Potter dan Perry (2006) bahwa kebutuhan narkotik post
c. Kebudayaan
suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus
8
Bagi beberapa orang, nyeri masa lalu dapat saja menetap dan tidak
e. Perhatian
f. Ansietas (Kecemasan)
cemas (Prasetyo, 2010). Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Gill
(1990) yang dikutip dalam Ernawati (2010), yang melaporkan adanya suatu
bukti bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian sistem limbik yang diyakini
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri
bahu.
9
- Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat,
menghambat inflamasi
c. Distraksi
mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa
1) Distraksi visual
2) Distraksi pendengaran
Klien dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang
tenang, seperti musik klasik. Klien diminta untuk berkosentrasi pada lirik
(Tamsuri, 2007).
3) Distraksi pernafasan
fokus pada satu objek atau memejamkan mata, lalu lakukan inhalasi
perlahan melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat (dalam hati),
10
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi
Cara kedua, yaitu bernafas ritmik dan massase, instruksikan klien untuk
4) Distraksi intelektual
5) Teknik sentuhan
lainnya untuk menerima respons atau teknik gateway control. Teknik ini
memungkinkan impuls yang berasal dari saraf yang menerima input sakit
menangkap respons sakit atau nyeri tersebut. Impuls yang berasal dari
input saraf nyeri tersebut diblok oleh input dari saraf yang menerima
rangsang sentuhan karena saraf yang menerima sentuhan lebih besar dari
d. Relaksasi
11
- Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan.
e. Imajinasi Terbimbing
mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan
DAFTAR PUSTAKA
12
Rahayu, S. (2010). Pengaruh Kompres Hangat terhadap Disminore Primer Pada Siswi
13