Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH OBSETRIK DAN GINEKOLOGI

DETEKSI DINI KANKER

OLEH

KELOMPOK I

RAHMANI

FAIDIN

JASMA LAKUANINE

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

MAKASSAR

2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah


SWT dan segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul DETEKSI DINI KANKER.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada,
dosen mata kuliah Obsetrik Dan Ginekologi dan kawan-kawan seperjuangan di
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat saya
harapkan.Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan hidayah-
Nya kepada kita semua,Amin amin ya Robal Allamin.

Makassar , Juli 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Deteksi Dini Kanker
B. Tujuan Deteksi Dini Kanker
C. Macam-Macam Deteksi Dini Kanker

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, kanker payudara menduduki posisi kedua di bawah kanker
leher rahim (serviks) sebagai penyebab kematian tertinggi pada wanita. Angka
kematian akibat kanker payudara cukup tinggi karena banyak pasien datang
dengan kondisi terlambat.
Menemukan kanker secara dini bukanlah suatu faktor kebetulan atau nasib,
melainkan adalah tanggung jawab dari para wanita dan dokter. Wanita harus
mengetahui keadaan normal sehingga dapat menyadari adanya perubahan.
Sedangkan bagi pihak medis, menemukan kanker secara dini membutuhkan
upaya terpadu dan berkesinambungan untuk skrining dan deteksi dini kanker.
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mechanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.Penyakit ini oleh
Word Health Organization (WHO) dimasukkan kedalam International
Classification of Diseases (ICD) dengan kodenomor 17.
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis
kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang
kanker payudara, walaupun kemungkinannyalebih kecil dari 1 di antara 1000.
Pengobatan yang paling lazimadalah dengan pembedahan dan jika perlu
dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
Kanker serviks adalah Infeksi Human PapillomaVirus (HPV), menyebabkan
metaplasi epitel permukaan serviks, berupa proliferasi permukaan epidermal dan
mukosa.
Skrining adalah pemeriksaan terhadap sejumlah besar orang untuk
mengungkap karakteristik tertentu atau penyakit yang tidak diketahui seperti
fenilketonuria atau hipotiroidisme padaneonatus
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder,
mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-
simptom penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada
stadium praklinik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Deteksi Dini Kanker?
2. Tujuan Deteksi Dini Kanker?
3. Macam-Macam Deteksi Dini Kanker?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Deteksi Dini Kanker
2. Untuk mengetahui Tujuan Deteksi Dini Kanker
3. Untuk mengetahui Macam-Macam Deteksi Dini Kanker

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Deteksi Dini Kanker
Deteksi dini kanker adalah usaha untuk menemukan adanya kanker yang
masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil,
masih lokal, belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan tertentu
dan pada waktu tertentu.
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder,
mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-
simptom penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada
stadium praklinik.
B. Tujuan Deteksi Dini
Untuk menemukan adanya kanker dini, yaitu kanker yang dapat masih
disembuhkan, untuk menngurangi morbiditas dan mortalitas kanker.
C. Macam-Macam Deteksi Dini Kanker
1. Kanker Payudara
a) Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.Penyakit ini
oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan kedalam International
Classification of Diseases (ICD) dengan kodenomor 17.
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah
jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga
dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannyalebih kecil
dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan
pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun
radiasi.

b) Penyebab Spesifik Kanker Payudara


Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara
masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan
mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
1) Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan
risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada
umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama
pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya
umur.
2) Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan
terjadinya kanker payudara.
3) Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan
fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.
4) Obesitas : Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan
bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause
5) Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor
risiko terjadinya kanker payudara.
6) Radiasi : Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah
pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara.
7) Riwayat keluarga dan faktor genetic ada 2 jenis gen (BRCA1dan
BRCA2) yang sangat mungkin sebagai resiko, riwayat keluarga
merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang
akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.
8) Pemakaian obat-obatan.
9) Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara
meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress
(goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami
menstruasi dibawah usia 11 tahun.

c) Deteksi Dini Kanker Payudara


Terdapat beberapa cara deteksi dini kanker payudara dengan tingkat
akurasi yang berbeda. Akurasi deteksi dini kanker payudara akan jauh
bertambah bila ketiga tes ini dikombinasi. Cara deteksi dini kanker
payudara adalah :
1) Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik Sadari)
2) Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter
3) Pemeriksaan Radiologi (Mammografi dan/atau USG)
4) Biopsi tanpa pembedahan (Fine Needle Aspiration Biopsy atau Core
Biopsy).
5) Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter dapat mendeteksi sampai
85% kasus kanker payudara.
6) Pemeriksaan Mammografi dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker
payudara.
7) Biopsi dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara.
8) Tetapi bila ketiga pemeriksaan dini dilakukan semuanya, maka kanker
payudara dapat dideteksi secara dini hingga 99,5%.
9) Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik SADARI)
Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja.
Dilakukan sebulan sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung
dari hari pertama haid. Bila wanita telah menopause, SADARI
dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tanggal 10.
2. Kanker Serviks
a) Pengertian Kanker Mulut Rahim (CA SERVIKS)
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah
mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP,
1997).

b) Penyebab Kanker Mulut Rahim


Secara umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3 golongan
yakni:
1) Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen dalam tubuh)
2) Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker).
3) Selain itu asap rokok juga dapat menyebabkan kanker karena
didalamnya terdapat banyak karsinogen seperti polycyclic
aromatichydro carbon dan aromatic amine. Hormon juga dapat
menimbulkan kanker pada beberapa organ yang pertumbuhanya
dipengaruh oleh hormone seperti payudara, uterus (rahim) dan prostat
c) Ciri-ciri CA Serviks
1) Kontak bleeding yakni perdarahan pasca senggama. Hal ini biasanya
merupakan tanda umum yang sering dijumpai. Perdarahan yang terjadi
dikarenakan kerapuhan dari jaringan serviks. Saat coitus, umumnya
akan terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena jaringan yang kaya
pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah
terjadi.
2) Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Keputihan
ini lama kelamaan akan berbau busuk oleh kaena adanya proses
infeksi dan nekrosis (kematian) jaringan akibat kanker tersebut.
3) Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada perut bagian
bawah.
4) Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)
d) Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim (Serviks)
1) Tes PAP smear
Dokter-dokter merekomendasikan bahwa wanita-wanita
membantu mengurangi risiko kanker leher rahim mereka dengan
mempunyai tes-tes Pap secara teratur. Tes Pap (kadangkala disebut Pap
smear atau cervical smear) adalah tes yang mudah untuk melihat sel-
sel leher rahim. Untuk kebanyakan wanita-wanita, tesnya tidak
menyakitkan. Tes Pap dilakukan di ruang praktek dokter atau klinik
sewaktu pemeriksaan pelvik (pelvic). Dokter atau suster
memarut/menggores satu contoh sel-sel leher rahim, dan kemudian
mencoreng sel-sel itu pada sebuah kaca mikroskop. Pada tipe baru dari
tes Pap (tes Pap yang berdasarkan pada cairan), sel-sel itu dibilas
kedalam wadah cairan yang kecil. Sebuah mesin khusus menaruh sel-
sel pada kaca-kaca mikroskop. Untuk kedua tipe dari tes Pap,
laboratorium memeriksa sel-sel pada kaca mikroskop untuk kelainan-
kelainan dibawah sebuah mikroskop
2) Iva test
Pengobatan kanker serviks pada stadium lebih dini, hasilnya
lebih baik, mortalitas akan menurun, dengan masalah yang begitu
kompleks, timbul gagasan untuk melakukan skrining kanker serviks
dengan metode yang lebih sederhana, antara lain yaitu dengan IVA
(Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). IVA adalah pemeriksaan
skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks
dengan aplikasi asam asetat (IVA). Dengan metode inspeksi visual
yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksana, maka
skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas, diharapkan
temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak.
3. Mengenal SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI
merupakan suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin adanya
benjolan pada payudara. SADARI merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pemeriksaan payudara dan sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita.
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan
benjolan pada stadium dini. Deteksi dini dapat menekan angka kematian
sebasar 25-30%. Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal
kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah
terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para
wanita untuk melakukan SADARI
SADARI sangat penting karena dapat menemukan secara dini adanya
benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara. Bagi wanita yang
sudah berpengalaman dalam melakukan SADARI, mereka dapat meraba
benjolan-benjolan kecil dengan garis tengah yang kurang dari 1 cm. Dengan
demikian bila ternyata benjolan tersebut ganas dapat di obati dalam stadium
dini dan kemungkinan sembuh juga lebih besar.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah bagian penting dari
perawatan kesehatan, yang dapat melindungi anda dari resiko kanker
payudara
a. Manfaat Sadari
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk membantu melakukan deteksi
dini adanya kelainan pada payudara (Suddart & Brunner 2003).
b. Waktu Dilakukan Sadari
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali.
Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada
hari ke-5 sampai ke-10 dari hari pertama haid, ketika payudara sedang
mengendur dan terasa lebih lunak.
Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan
wanita yang berusia diatas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI
setiap tiga bulan. Selain SADARI untuk deteksi dini kanker payudara
pada usia 35-40 tahun dengan melakukan mammografi. Benjolan sebesar
0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammografi. Sedangkan untuk wanita
di atas usia 40 tahun ditambah dengan melakukan pemeriksaan payudara
dengan dokter ahli.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Deteksi dini kanker adalah usaha untuk menemukan adanya kanker yang
masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil,
masih lokal, belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan tertentu
dan pada waktu tertentu.
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder,
mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-
simptom penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada
stadium praklinik.
B. Saran
Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami
manusia yang adalah tak luput dari kesalahan dan dosa, dan kami juga butuh
saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari
pada masa sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

Sukardja I.G.D. Onkologi klinik, Ed.2. Surabaya: Airlangga University Press, . 2000.
Hal: 175-177.

Onkologi Ginekologi, Editor M. Farid Azis, Andrijono, Abdul Bari Saifuddin. Jakarta
:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006

Purbadi S. Deteksi Dini Kanker. Editor Ramli M, Umbas R, Panigoro, SS. Jakarta
:FK UI. 2005

Anda mungkin juga menyukai