MAKALAH
MALANG
Mata Kuliah
MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR PUBLIK
Dosen : Akhmad Amiruddin, S.AP, M.AP, M.Pol, SC
Oleh :
Malang, 22 Desember
2016
1
Irfan Maulana
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I..................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................... 5
BAB II.................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...................................................................................... 6
A. Perumusan Misi Organisasi.....................................................6
B. Penentuan Profil Organisasi....................................................8
C. Analisa Lingkungan Ekseternal...............................................9
D. Analisis dan Pilihan Strategis...............................................12
E. Penetapan Sasaran Jangka Panjang....................................14
F. Penentuan Strategi Induk......................................................15
G. Penentuan Strategi Operasional..........................................16
H. Penentuan Sasaran Jangka Pendek.....................................18
I. Perumusan Kebijakan.............................................................19
J. Pelembagaan Strategi............................................................20
K. Penciptaan Sistem Pengawasan...........................................21
L. Penciptaaan Sistem Penilaian...............................................22
M. Penciptaan Sistem Feedback (Umpan Balik)...................24
BAB III................................................................................................. 25
PENUTUP............................................................................................ 25
A. Kesimpulan............................................................................... 25
B. Saran......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri semen merupakan salah satu industri strategis
yang berkembang cukup masif di dalam negeri. Hal ini sejalan
dengan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi serta
kesejahteraan rakyat di Indonesia. Kebutuhan semen pun
terus mengalami peningkatan tahun demi tahunnya. Hal ini
menjadikan potensi penjualaan semen di Indonesia meningkat
dan menuntut agar sebuah korporasi persemenan mampu
bersaing pada ranah nasional maupun internasional. Potensi
pasar yang besar serta tingkat persaingan yang semakin
tajam menuntut kecermatan manajemen perusahaan untuk
menyusun strategi yang tepat, efektif dan efisien guna
memanfaatkan peluang pasar persemenan di dalam dan luar
negeri.
1
Dalam studi manajemen strategis, keberadaan suatu
organisasi pastilah selalu dibarengi dengan adanya suatu
bentuk lingkungan yang mampu mempengeruhi segala gerak
ataupun manuver organisasi tersebut. Lingkungan yang
dimaksudkan disini ialah lingkungan internal organisasi dan
lingkungan eksternal organisasi. Makin besar suatu organisasi,
makan makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi
yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis lingkungan
tersebut. Atas dasar hal-hal itulah, maka diperlukan
manajemen strategis (Sondang, 2012 : 1). Manajemen
strategis tersebut nantinya akan menjadikan suatu organisasi
atau korporasi memiliki jati diri yang khas serta memiliki
kinerja yang tinggi.
2
karya Sondang P. Siagian. Misi dari Semen Indonesia adalah
sebagai berikut :
MISI
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait
yang berorientasikan kepuasan konsumen.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan
keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan
nilai tambah secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta
ramah lingkungan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para
pemangku kepentingan (stakeholders).
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber
daya manusia.
3
Sondang P. Siagian, MPA, telah diberikan penjelasan secara
detil terkait langkah dalam membentuk kerangka awal hingga
pelaksanaan kerangka tersebut. Itulah yang kemudian disebut
dengan Manajemen Stratejik.
4
Dengan kata lain, dalam rangka mencapai suatu
kejayaan yang besar, Semen Indonesia perlu melakukan
manajemen stratejik dengan tujuan menciptakan nuansa
kinerja organisasi yang tinggi. Mengapa demikian? Karena
organisasi yang berhasil merupakan organisasi yang tingkat
efektifitas dan produktifitasnya makin lama makin tinggi 1. Hal
inilah yang dicari oleh Semen Indonesia.
5
Stratejik karya Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA cetakan
kesepuluh (Oktober 2012) sebagai dasar acuan. Hal ini
diharapkan agar mahasiswa mampu mengidentifikasi suatu
proses manajemen stratejik menggunakan satu rujukan buku
yang benar-benar dikuasai. Sehingga dalam pembahasan
selanjutnya akan banyak dijumpai tulisan yang dikutip secara
langsung maupun tak langsung dari buku tersebut. Selain itu
untuk profil perusahaan serta seluk-beluk mengenai
perusahaan dirujuk dari buku karya Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM
yang berjudul Road to Semen Indonesia : Transformasi
Kekuatan Menguubah Konflik Menjadi Kekuatan. Beliau
pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik
(persero) Tbk. Sehingga mengetahui segala hal secara detil
terkait usaha persemenan di Semen Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka rumusan masalah untuk makalah ini
adalah untuk membentuk suatu sistem manajemen stratejik
PT Semen Indonesia dengan memenuhi 13 (tiga belas) tahap
yang tercantum dalam buku Manajemen Stratejik karya Prof.
Dr. Sondang P. Siagian, MPA antara lain perumusan misi
organisasi, penentuan profil organisasi, analisa lingkungan
eksternal, analisis dan pilihan strategis, penetapan sasaran
jangka panjang, penentuan strategi induk, penetuan strategi
operasional, penentuan sasaran jangka pendek, perumusan
kebijakan, pelembagaan strategi, penciptaan sistem
pengawasan, penciptaan sistem penilaian, dan penciptaan
sistem feedback (umpan balik).
6
C. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini agar mampu
memberikan pengetahuan terkait tahap perumusan
manajemen stratejik yang diimplementasikan secara langsung
pada suatu korporasi. Pengetahuan ini dipersembahkan bagi
mereka para mahasiswa secara khusus dan masyarakat luas
secara umum.
7
BAB II
PEMBAHASAN
MISI
1. Menciptakan usaha persemenan nomor satu di Asia
Tenggara yang mengutamakan kualitas produk.
2. Menjadi BUMN multinasional dengan nilai-nilai perusahaan
terbaik untuk diproyeksikan kepada konsumen.
3. Optimalisasi usaha persemenan yang ramah lingkungan
serta bertanggung jawab terhadap persoalan-persoalan
sosial dan budaya.
4. Membangun perusahaan yang sinergis, kompetitif dan
berdaya saing di mata masyarakat luas serta pemangku
kepentingan (stakeholders).
8
Dari misi perusahaan yang telah dibuat di atas, maka
perlu dilakukan analisis terhadap misi dengan menggunakan
delapan elemen syarat suatu misi dalam buku Manajemen
Stratejik.
Konsumen
dan pasar
yang menjadi
-
sasaran
Jasa
pelayanan
yang akan
- -
diberikan
Wilayah
operasi - -
perusahaan
Teknologi
yang akan - - -
dimanfaatkan
Pemantapan
keberadaan -
organisasi
Filsafat bisnis
yang akan - - -
diterapkan
Pengenalan
jati diri
perusahaan - -
secara
mantap
Citra
perusahaan
yang ingin
diproyeksikan
ke
masyarakat
luas
9
saya buat cenderung lebih mengedepankan proyeksinya
terhadapa masyarakat luas dibanding filsafat bisnis yang akan
diterapkan dalam proses produksi. Oleh karena itu, perlu
penguatan dalam mempertahankan kualitas hasil produksi
untuk menutupi kekurangan tersebut.
10
mungkin dikerjakan oleh dan dalam organisasi. Berikut
merupakan profil Semen Indonesia yang akan saya buat
ketika saya telah menjadi manajemen pencak di Semen
Indonesia. Hal ini diharapkan nantinya dapat mencapai misi
yang telah ditentukan sebelumnya.
11
PROFIL PERUSAHAAN
2006
25%
51%
24%
Pemerintah Indonesia
C. AnalisaPublik
Lingkungan Ekseternal
Cemex
Lingkungan eksternal dapat digolongkan pada dua jenis
yang saling berhubungan dan pengaruh-mempengaruhi, yaitu
lingkungan yang dekat dan lingkungan yang jauh.
12
Yang dimaksud dengan lingkungan yang dekat ialah
lingkungan eksternal yang mempunyai dampak pada
kegiatan-kegiatan operasional organisasi, seperti berbagai
kekuatan dan kondisi dalam lingkup industri di mana
organisasi bergerak, situasi persaingan, situasi pasar,
kondisi lapangan kerja spesifik yang spesialistik tetapi
diperlukan oleh organisasi yang kesemuanya berpengaruh
pada pemilihan alternatif strategi yang diperkirakan
mendukung upaya organisasi mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
13
terakhir. Jepang dan India, juga mencatatkan pertumbuhan
yang rendah.
14
ekonomi berbasiskan konsumsi domestik tersebut terbukti
mampu menghindarkan Indonesia dari dampak negatif
perekonomian global yang lebih besar. Hal ini menjadi titik
terang utuk menuju misi Semen Indonesia yakni mencapai
perusahaan yang sinergis, kompetitif dan berdaya saing di
mata masyarakat luas serta pemangku kepentingan
(stakeholders). Harapan kedepannya Semen Indonesia
mampu lebih selektif dan fleksibel dalam menentukan arah
perusahaan dengan memperhatikan kondisi pesaing,
potensi pasar serta peluang usaha di masa mendatang.
15
masing. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai jenis
tuntutan yang datang dari berbagai pihak. Masing-masing
pihak berpikir bahwa anggota grup yang lain memiliki
keinginan untuk menghancurkan grup yang lain.
Dampaknya adalah data dan informasi terkait tata kelola
perusahaan sulit untuk diakses. Hal-hal tersebut perlu
diperhatikan agar nantinya dapat menjadi pertimbangan
bagi Semen Indonesia dalam mengambil berbagai macam
bentuk strategi perusahaan.
16
Dalam rangka mencapai misi tersebut, maka ditentukan
analisis Semen Indonesia yang pertama adalah dari segi
risiko yang nantinya akan berpengaruh pada pilihan strategis.
Resiko dalam hal ini dikategorikan ancaman bagi perusahaan
jika tidak ditangani secara serius. Oleh karenanya dalam hal
mengatasi risiko, sekaligus mengenali peluang-peluang
pengembangan usaha, maka Semen Indonesia perlu
menerapkan Enterprise Wide Risk Management (EWRM) yang
terintegrasi pada seluruh sistem manajemen perusahaan.
EWRM merupakan manajemen resiko menyeluruh yang secara
konsisten dan berkesinambungan perlu diterapkan pada
seluruh proses bisnis dan pengambilan keputusan strategis
maupun operasional. Hal ini dinilai agar mampu lebih
menjamin realisasi berbagai rencana strategis Perseroan dan
memastikan keberlangsungan usaha. Inilah yang nantinya
menjadi langkah bagi Semen Indonesia untuk membangun
perusahaan yang sinergis, kompetitif dan berdaya saing.
17
Ketiga, Dari segi fleksibilitas serta diversifikasi produk,
Semen Indonesia perlu suatu nama yang mampu mendukung
tercapainya misi pertama yakni menjadi nomor satu se-Asia
Tenggara. Oleh karena itu, perseroan menggunakan nama
Semen Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai aspek
yang krusial, mencakup:
18
Dalam usahanya mencapai BUMN multinasional dengan
nilai-nilai perusahaan terbaik untuk diproyeksikan kepada
konsumen, maka Semen Indonesia perlu melibatkan berbagai
unsur tersebut. Dalam hal ini, unsur keunggulan kompetitif
dan pemanfaatan teknologi sangatlah penting. Seperti yang
disinggung dalam analisis misi, penguatan dalam
mempertahankan kualitas hasil produksi merupakan hal yang
krusial dalam rangka menutupi kelemahannya yakni kurang
memperhatikan filsafat bisnis yang akan diterapkan dalam
proses produksi.
19
apabila terlaksana dengan baik akan berakibat pada
tercapainya berbagai sasaran jangka panjang dalam
lingkungan eksternal yang bergerak dinamis. Terdapat
berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Cocok atau tidak cocoknya suatu
pendekatan sangat ditentukan oleh berbagai faktor seperti
misi perusahaan, dan berbagai sasarannya.
20
serta berjarak dekat dengan lokasi pembangunan
infrastruktur yang dimaksud. Hal ini diharapkan dapat
memenuhi pendekatan strategi induk yang antara lain
pengembangan produk, inovasi, integrasi yang bersifat
horisontal serta integrasi yang bersifat vertikal.
21
diikuti dengan penerapan inisiatif grup untuk fungsi-fungsi
utama tersebut.
22
Dalam program tahunannya, Semen Indonesia perlu
berbagai strategi dan program kerja yang dilakukan agar
pengelolaan perusahaan dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan, sehingga mampu menghindari dampak
risiko, dalam rangka meningkatkan kepastian perusahaan
dalam mencapai sasaran dalam misnya serta mampu
mengenali dan merealisasikan berbagai peluang bisnis yang
ada. Dalam upaya tercapainya sasaran strategi tahunan
tersebut, perseroan perlu melakukan inisiatif strategi jangka
pendek yang diantaranya :
I. Perumusan Kebijakan
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan di sini ialah suatu
prosedur operasional yang baku yang dalam Bahasa Inggris
dikenal dengan istilah "standard operating procedures" (SOP).
Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut ialah
untuk meningkatkan efektivitas kerja para manajer yang
diharapkan memusatkan perhatian pada operasionalisasi misi
dan strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
dan berbagai sasaran, baik jangka panjang maupun jangka
pendek. Hal ini karena telah dibekali dengan cara dan
pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil
keputusan rutin. Meskipun dapat diperdebatkan, salah satu
maksud penentuan suatu kebijaksanaan operasional ialah
23
untuk membatasi diskresi para manajer dan bawahannya
dalam mengimplementasikan strategi organisasi.
2. Kebijakan Lingkungan
Melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik,
termasuk upaya pencegahan pencemaran, kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja dengan selalu
memperhatikan dampak penting, risiko dan praktik terbaik
Good Corporate Governance (GCG) dalam mewujudkan Visi
Misi perusahaan.
24
Guna mengintensifkan kebijakan perusahaan di bidang
pendanaan, perseroan telah menetapkan kebijakan
persetujuan investasi yang diantaranya menentukan jenis-
jenis kegiatan investasi dan besaran dana yang bisa
mendapatkan dukungan dana sesuai peruntukannya.
J. Pelembagaan Strategi
Agar dalam suatu organisasi tercipta satu persepsi
tentang gerak langkah dari semua komponen organisasi
dalam rangka implementasi strategi induk dan strategi
operasional, tujuan dan berbagai sasaran yang telah
ditetapkan untuk dicapai, misi yang harus diemban, pilihan
stratejik yang telah dibuat' strategi dasar yang telah
ditetapkan, bidang kegiatan fungsional yang telah dirumuskan
kesemuanya harus menjadi "milik" setiap orang dalam
organisasi. Inilah yang dimaksud dengan pelembagaan suatu
strategi. Dengan pelembagaan yang efektif berarti apa pun
yang terjadi dalam organisasi selalu diarahkan pada
operasionalisasi berbagai hal di atas. Dengan perkataan lain,
pelembagaan membuat hal-hal di atas "mendarah daging" di
semua tingkat, kalangan dan komponen organisasi yang
bersangkutan.
25
4. Peningkatan kualitas tata kelola korporasi
26
Dalam
sistem
Internal
pengawasannya,
perseroan
menerapkan
SISTEM sistem
Komitm
Terukur PENGAWAS en pengendalian
AN
internal dengan
sebagian
tugasnya adalah
Ekstern
al melakukan
pengawasan
internal, untuk
Bagan 2. Sistem pengawasan
Semen Indonesia menjamin seluruh
jajaran melaksanakan tugasnya secara terukur sesuai
kewenangan yang melekat padanya. Hal itu kemudian
membuat perseroan juga melakukan pengawasan dan
pengendalian internal secara berkesinambungan.
27
L. Penciptaaan Sistem Penilaian
Definisi penilaian adalah sebagai upaya sadar untuk
membandingkan hasil yang seharusnya dicapai dengan hasil
yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian tujuan suatu
organisasi. Dalam hal ini Semen Indonesia masih labil dalam
menggunakan sistem penilaian. Sejalan dengan standardisasi
struktur remunerasi dilakukan juga upaya pembentukan
performance based culture dengan model insentif
berdasarkan kinerja. Dalam sub proyek Employee
Performance Management, Perseroan menetapkan
standardisasi penilaian karyawan dengan berdasarkan kriteria
Kompetensi. Hasil penilaian kedua kriteria akan mendasari
keputusan penetapan merit increase dan pemberian insentif.
Melalui cara tersebut diharapkan akan terbentuk perilaku
karyawan yang selaras dengan apa yang diharapakan
perusahaan.
28
Kecekatan
dalam
bekerja/skill
Perilaku
atau sifat
dalam
bekerja
Kemampuan
manajemen
waktu
PROSE OUTPU
INPUT
S T
FEEDBA
29
penyebabnya yang pada gilirannya dimanfaatkan dalam
melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah korporasi membutuhkan suatu kerangka awal
yang nantinya akan menjadi suatu acuan langkah untuk
menggerakan perusahaan. Dalam buku Manajemen Stratejik
karya Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, telah diberikan
penjelasan secara detil terkait langkah dalam membentuk
kerangka awal hingga pelaksanaan kerangka tersebut.
Terdapat lima belas langkah yang dijelaskan dalam buku
Manajemen Stratejik. Lima belas langkah merupakan proses
yang begitu kompleks. Hal itu dikarenakan manajemen
stratejik merupakan suatu proses yang dinamis dan
berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi.
31
B. Saran
Dari pembahasan yang dikemukakan, manajemen
strategis diharapkan perlu diterapkan pada setiap korporasi
yang ingin maju dari aspek fisik, finansial dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
32