Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

EMBRIOLOGI HEWAN
SIKLUS ESTRUS

Disusun oleh:
Nama : Choirunnisa L
NIM : K4312013
Kelas :A
Kelompok :8

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
Laporan Resmi Praktikum
Embriologi Hewan

I.Judul
SIKLUS ESTRUS
II. Tujuan
Membedakan sel-sel hasil apusan vagina
Menentukan tahapan siklus estrus yangs edang dialami hewan betina dewasa
(mencit)
III. Alat dan Bahan
Mikroskop, cutton bud, objek glass, mencit, pewarna metilen blue

IV. Data Pengamatan


No Gambar Keterangan
1 1.
2.
3.
4.
2 1.
2.
3.
4.
5.
3 1.
2.
3.
4.
4 1.
2.
3.
4.

V. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk membedakana sel-sel apusan vagina serta
menentukan tahapan siklus estrus yang sedang dialami hewan betina dewasa (mencit).
Prinsip kerja praktikum dengan memegang mencit bagian ventral menghadap ke langit-
langit, usap vagina mencit dengan cutton bud yang telah dibasahi air, oleskan cutton bud
pada objek glass, tunggu kering, meneteskan pewarna metilen blue, diamati dibawah
mikroskop stadium apusan vagina. Fungsi metilen blue pada praktikum sebagai
pewarna untuk memperjelas bagain dair siklus estrus yang dialami mencit.
Masa estrus merpakan masa represif betina terhadap jantan dalam waktu tertentu
untuk melakukan perkawinan. Periode ini terjadi secara berulang sehingga dapat
dikatakan sebagai siklus. Siklus ini menunjukkan perubahan hormon reproduksi yang
disebabkan aktifitas hormon gonadotropin yang menyebabkan perubahan pada
penyusunan struktur dari saluran reproduksi hewan tersebut. (Campbelll, 2008)
Interval timbulnya satu periode estrus ke permulaan periode estrus ini dikenal
sebagai satu siklus estrus. Interval in sering disertai perubahan fisiologis di dalam
saluran kelamin hewan betina. Siklus estrus umumnya dibagi menjadi empat periode
yaitu proestrus, estrus, metaestrus, dan diestrus. (Taylor, 1994)
Siklus estrus dari tiap hewan betina dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
menyusui, produksi susu, kondisi tubuh dan nutrisi. Siklus estrus merupakan proses
yang dikendalikan oleh berbagai hormon. Perkembangan folikel dipicu oleh hormon
FSH dari kelenjar hipofisa bagian anterior. Folikel yang sedang berkembang akan
mengeluarkan estrogen Estrogen dapat menambah sintesis dan ekskresi hormon
pertumbuhan sehingga dapat menstimulir pertumbuhan sel-sel dalam tubuh,
mempercepat pertambahan bobot badan, merangsang korteks kelenjar adrenal untuk
lebih banyak meningkatkan metabolisme protein karena retensi nitrogen meningkat.
(Wicaksono, 2013)
Fase-fase siklus estrus:
1. Proestrus
Proestus fase persiapan, berlangsung dalam waktu yang relatif pendek. Pada fase
ini mulai terlihat
Proestrus adalah periode pertumbuhan folikel dan menghasilkan banyak
estrogen yang mampu merangsang pertumbuhan sekunder pada alat kelamin
tambahan terutama pada vagina dan uterus. Fase proestrus membutuhkan waktu
12 jam. Dalam ovarium, folikel tumbuh cepat ditandai dengan adanya sel epitel
yang normal masih memiliki inti. Tipe saluran epitel bentuk nukleus.

2. Estrus
Fase ini merupakan masa perpanjangan dari fase diestrus yang setelah selesai
satu siklus tidak segera dimulai dengan proestrus dari siklus sebelumnya. Fase
estrus awal merupakan fase dengan sel epitel menanduk, ukuran besar tidak
berinti dan diovarium terjadi ovulasi. Di uterus, dinding endometrium
bergranuler dan membengkok mencapai lekukan maksimum untuk persiapan
implantasi embrio. Menjelang ovulasi, lapisan mukosa vagina menjadi lebih
tebal dan lumen vagina banyak mengandung glikogen. Pertumbuhan yang cepat
dan kornifikasi (penandukan) epitelium vagina pertama dan pada akhir estrus
diketahui disebabkan oleh estrogen. Setelah ovulasi, estrogen menurun dan
tampak epitelium vagina dengan kornifikasi mulai berkurang. Gambaran fisik
menghilang dan leukosit dominan. (Wildan, 1990)
Estrus merupakan klimaks dase folikel. Pada fase inilah betina siap meneruma
jantan dan pada saat ini terjadi ovulasi (kecuali pada hewan yang memerlukan
rangsangan seksual terlebih dulu untuk terjadi ovulasi). Waktu ini terjadi birahi
(panas), terjadi cortus dan pembuahan. Estrus diiringi oleh masa hamil. Jika
tidak terjadi pembuahan, maka terjadi masa haid.
3. Metestrus
Fase metestrus sebagai masa perpanjangan dari masa diestrus, yang setelah
selesai satu daur estrus tidak segera dimulai dengan proestrus baru daur
berikutnya. Masa metestrus berlangsung selama 6 jam. Pada ovarium terbentuk
korpus lutea. Tipe sel pada preparat apusan tampak leukosit diantara kornifikasi.
Sel epitel nampak menanduk dan terdapat leukosit. (Adnan, 2006)

4. Diestrus
Fase diestrus terdapat sel epitel normal berinti dan memiliki leukosit. Dalam
ovarium terdapat banyak sekali folikel-folikel muda yang baru tumbuh. Dinding
endometrium memiliki lapisan tipis. Epitelium vagina secara histologis dari tipe
squamoa berlapis tebal disebabkan estrogen ke epitelium kuboid rendah tipis
yang membdakan antara fase anestrus dan estrus. Permukaan diestrus di ovarium
merupakan permukaan awal korpura fungsional dan kornifikasi yang hilang.
Proses ini berlangsung separuh waktu selama siklusnya yaitu 2-2,5 hari dan
sebagai fase paling lama. Pada fase ini, produksi estrogen mulai terbentuk dalam
merangsang pembentukan folikel-folikel muda. (Pratiwi, 1996)
Pada praktikum yang dilakukan, fase yang terlihat adalah fase estrus. Pada fase ini
perkembangan folikel dengan sekresi yang kuat dari estrogen, sangat sedikit
progesteron. Estrus diakhiri dengan ovulasi. Keratinisasi sel epitel (degenerasi). Estrus
adalah masa keinginan kawin yang ditandai dengan keadaaan tikus tidak tenang, keluar lendir
dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel meningkat dengan cepat, uterus mengalami
vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi terjadi dengan cepat, dan sel-sel epitelnya mengalami
akhir perkembangan/terjadi dengan cepat. (Praptomo, 2009)
Fase ini betina siap menerima jantan, saat terjadi ovulasi karakteristik sel didominasi sel
superfisial tetapi terdapat kornifikasi. Sel-sel superfisial ada yang bersifat anucleate, sel-sel
prabasal dan superfisial, mudah dibedakan. Sedangkan sel-sel intermediet adalah sel yang
terletak diantara sel prabasal dan sel superfisial. Pada saat nukleus mengecil, membentuk
pycnotic maka sel ini dapat diklasifikasikan pada sel superfisial. (Nalhandov, 1990)
Progesteron memiliki peranan dominan dalam meregulasi siklus estrus. Regulasi pada
siklus estrus melibatkan interaksi resiprokal antara hormon reproduksi dari hipotalamus,
anterior pituitary dan sel-sel telur. PGF2 dari uterus merupakan luteolysm alami yang
menyebabkan regresi corpus luteum dan penghentian produksi progesteron. (Sugiyarto, 1996)
Selama fase disetrus corpus luteum bekerja dengan optimal, konsentrasi progesteron
yang tinggi menghambat pelepasan FSH dan LH. Jika betina tidak mengalami kehamilan
selama fase awal estrus, PGF2 akan dilepaskan dari uterus dan dibawa menuju ovarium.
Keadaan Organ Genitalia

Organ Fase Siklus Estrus


Genitalia Proestrus Estrus Metestrus Diestrus
Tampak adanya Ovarium terjadi ovulasi Ovarium nampak Ovarium banyak folikel-
folikel-folikel yang adanya corpus folikel muda
Ovarium
sedang tumbuh luteum yang mulai
kemudian membesar berdegenerasi
Sel-sel dan lapisan Menegang, Sekresi cairan
bersilia berkontraksi, epitelnya menurun, silia
pertumbuhannya matang, silianya aktif kurang aktif
meningkat dan sekresi, cairan
Oviduk bertambah. Ujung
oviduk yang berfimbria
merapat ke folikel de
graff untuk menangkap
ovum matang.
Mukosa mengalami Dinding endometrium Uterus mengadakan Dinding endometrium
vaskularisasi, banyak bergranular dan persiapan untuk memiliki laposan yang
terjadi sekresi mukus membengkak mencapai menerima ovum, paling tipis, kelenjar
di kelenjar-kelenjar ketebalan maksimal epitelium pada uterina membesar, otot
uterus, dinding kurnkula uterus uterus menunjukkan
Uterus endometrium mulai sangat hiperemis dan peningkatan
menebal terjadi hemorogis perkembangan
kapiler sehingga
terjadi pendarahan,
dinding endometrium
meluruh
Epitel vagina Mukosa vagina sangat Jaringan vagina Mukosa vagina pucat,
mengalami menebal, sekresinya kering dan pucat, lendirnya jarang dan
Vagina
penebalan dan terjadi bertambah, epitel yang bibir agina lengket
vaskularisasi berkornifikasi tanggal edematous

VI. Kesimpulan
Daur/siklus estrus adalah siklus reproduksi yang ditemui pada hewan betina yang
tidak hamil dan berhubungan dengan organ-organ reproduksi.
Sel apusan vagina menunjukkan fase-fase siklus estrus:
Proestrus : sel epitel normal, mempunyai inti
Estrus : sel epitel menanduk, ukuran besar, tidak mempunyai inti
Metestrus : sel epitel menanduk dan ditemukan leukosit
Diestrus : sel epitel berinti da nada leukosit
Pada mencit atau tikus betina, daur/siklus estrus berlangsung 4-6 hari.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, mencit mengalami fase estrus yang
ditandai dengan sel epitel menanduk, besar dan tidak berinti.
VII. Daftar Pustaka
Adnan, 2006. Reproduksi dan Embriologi Hewan. Makassar: Biologi FMIPA UNM
Nalhandov, AN. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI
Press
Praptomo, Dwi Waluyo. 2009. Laporan Praktikum Biologi Reproduksi. Malang:
Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Brawujaya
Pratiwi, D.A. 1996. Biologi 2. Jakarta: Erlangga
Sugiyarto. 1996. Perkembangan Hewan. Yogyakarta: UGM Press
Wildan, Yatim. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.
VIII. Lampiran
1 lembar laporan sementara
1 lembar dokumentasi
Surakarta, 18 April 2015
Asisten Praktikan

_______________ ________________
NIM. NIM. K4312013

Diskusi:

1. Bagaimana cara menentukan tahapan siklus reproduksi mencit


2. Bagaimanakah keadaan ovarium, oviduk, uterus, dan vagina jika tahap siklus
reproduksi mencit sudah diketahui, serta hormone yang dominan pada keadaan
tersebut

Tugas/Evaluasi:
1. Jelaskan hubungan antara siklus, siklus estrus dan siklus ovarium dalam
kaitannya dengan siklus estrus!
Hubungan siklus estrus dan siklus ovarium berkaitan dengan siklus estrus
selama fase estrus atau biarhi, ukuran/histologi uterus tidak pernah statis.
Perubahan yang sangat nyata terjadi di endometrium dan kelenjarnya. Selama
fase folikuler dari siklus estrus, kelenjar uterus sederhana dan lurus sedikit
cabang. Penampilan uterus ini menandakan untuk stimulasi estrogen. Selama
fase luteal yaitu saat progesteron bereaksi terhadap uterus, endometrium
bertambah tebal secara mencolok, diameter dan panjang kelenjar meningkat
secara cepat menjadi percabangan dan berkelok-kelok. Siklus ovarium sebagai
puncak peristiwa siklus estrus dimana peristiwa pecahnya folikel dan terlepasnya
ovum dari ovarium. Pada sapi +5% mengalami ovulasi 12 samapi 14 jam setelah
birahi berakhir. Pada wanita akna mengalami ovulasi kira-kira hari ke-14 dari
siklus. Pada beberapa hewan variasi saat ovulasi tidak jelas.
2. Hormon-hormon apakah yang berperan dalam mengatur siklus reproduksi pada
manusia?
Hormon yang berperan mengatur siklus reproduksi manusia:
FSH berperan merangsang pematangan sel telur dan pembentukan hormon
estrogen
Estrogen berperan untuk menghambat terbentuknya FSH dan membentuk LH
LH berperan untuk merangsang terjadinya ovulasi
3. Apakah beda siklus menstruasi dan siklus estrus?
Siklus estrus merupakan siklus reproduksi yang terjadi pada hewan non primata
yang meliputi 4 fase yaitu fase diestrus, proestrus, estrus dan metestrus. Siklus
menstruasi yang berlangsung pada hewan primata yang dewasa seksual yang
ditandai dengan adanya siklus haid (endometrium akan meluruh dari uterus
melalui cervix dan vagina dalam pendarahan).
4. Jika kita hendak mengawinkan mencit, keberhasilan terbesar akan terjadi bila
hewan betina berada pada tahap apa dari siklus estrus? Jelaskan mengapa
demikian?
Sebelum hewan jantan dan betina disatukan. Penyatuan sebaiknya dilakukan
pada estrus awal. Pada fase estrus karena terjadi peningkatan hormon estrogen
sehingga aktivitas menjadi tinggi. Pada saat estrus, hewan betina akan reseflik
sebab di dalam antrium sedang terjadi ovulasi dan uterus berada fase yang tepat
untuk plantasi fase berikutnya. Selama estrus, hewan betina secar fisiologis dan
psikologis mempersiapkan untuk menerima hewan jantan dan terjadi perubahan-
perubahan struktural. Jadi di organ-organ aksesori seks betina. Vulva biasanya
merah dan bergerak. Hanya sumbatan vagina setelah penyatuan menandakan
kopulasi telah berlangsung dan hari itu sebagai kehamilan yang ke nol.

Anda mungkin juga menyukai