Teori Belajar Behaviorisme
Teori Belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang
menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori
dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori
perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif
bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya
mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan
yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana
informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari
ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel
menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama
terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep
sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari
lingkungan.
http://ridalatifah.blogs.uny.ac.id/2015/11/18/pengertian-belajar-dan-macam-
macam-teori-belajar/
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta :
Rineka Cipta
eori ini juga disebut psikologi organismik atau field theori, yang bertolak dari suatu
keseluruhan.[19]
Teori ini berpendapat, bahwa belajar adalah bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight atau pengertian yang mendalam.[
[22]Oemar Hamalik, op. cit., h. 108-109. Lihat juga Oemar Hamalik, Kurikulum
dan Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 47-48.
teori gestalt menyatakan bahwa yang paling penting dalam proses belajar individu
adalah dimengertinya apa yang dipelajari oleh individu tersebut. Oleh krena itu, teori
gestalt ini disebut teori insight. Pendapat tesebut, terdapat persamaan makna dengan
yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik yang mengatakan bahwa, prinsip pembelajaran
yang dianut oleh teori gestalt, adalah: 1) Belajar dimulai dari suatu keseluruhan menuju
bagian-bagian, 2) Keseluruhan memberikan makna bagian-bagian tersebut, 3) Bagian-
bagian dilihat dalam hubungan keseluruhan berkat individu, 4) Belajar memerlukan
pemahaman (insight), 5) Belajar memerlukan reorganisasi pengalaman yang kontinyu.
[22]
http://www.kumpulanmakalah.com/2016/03/teori-teori-belajar-dalam-
pembelajaran.html