Anda di halaman 1dari 4

Teori belajar Behaviorisme

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang
menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori
dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang


yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

2. Teori Belajar kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori
perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif
bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya
mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan
yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana
informasi diproses.

Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari
ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel
menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama
terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep
sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari
lingkungan.

http://ridalatifah.blogs.uny.ac.id/2015/11/18/pengertian-belajar-dan-macam-
macam-teori-belajar/
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta :
Rineka Cipta

Prinsip-Prinsip Teori Belajar Kognitif


Pendapat dari Drs. Bambang Warsita (2008:89) yang menyatakan tentang prinsip- prinsip
dasar teori kognitivisme, antara lain :
Pembelajaran merupakan suatu perubahan status pengetahuan
Peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran
Menekankan pada pola pikir peserta didik
Berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi
dalam ingatannya
Menekankan pada pengalaman belajar, dengan memandang pembelajaran sebagai proses
aktif di dalam diri peserta didik
Menerapkan reward and punishment
Hasil pembelajaran tidak hanya tergantung pada informasi yang disampaikan guru, tetapi
juga pada cara peserta didik memproses informasi tersebut.

Dalam buku Psikologi Pendidikan karya Wasty Soemanto (1997:123) yang


menyatakan teori belajar piaget disebut cognitive-development yang
memandang bahwa proses berfikir sebagai aktivitas gradual dari pada fungsi
intelektual dari kongkrit. http://ekofisikaunja.blogspot.co.id/2014/12/makalah-
teori-belajar-kontuktivisme.html terdiri dari tiga tahapan yaitu :asimilasi,
akomodasi dan equilibrasi.

Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan


suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada
dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan
aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat
dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk
memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan,
pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang

bersifat relatif dan berbekas. POSTED BY EKO WIJAYANTO, TEORI


BELAJAR
( KONTRUKTIVISME, BEAVIORIME,
KOGNITIVISME)
http://ekofisikaunja.blogspot.co.id/2014/12/makalah-teori-belajar-
kontuktivisme.html

eori ini juga disebut psikologi organismik atau field theori, yang bertolak dari suatu
keseluruhan.[19]

[20]Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Cet. IV; Jakarta:


Rineka Cipta, 2003), h. 9.

Teori ini berpendapat, bahwa belajar adalah bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight atau pengertian yang mendalam.[

[22]Oemar Hamalik, op. cit., h. 108-109. Lihat juga Oemar Hamalik, Kurikulum
dan Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 47-48.

teori gestalt menyatakan bahwa yang paling penting dalam proses belajar individu
adalah dimengertinya apa yang dipelajari oleh individu tersebut. Oleh krena itu, teori
gestalt ini disebut teori insight. Pendapat tesebut, terdapat persamaan makna dengan
yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik yang mengatakan bahwa, prinsip pembelajaran
yang dianut oleh teori gestalt, adalah: 1) Belajar dimulai dari suatu keseluruhan menuju
bagian-bagian, 2) Keseluruhan memberikan makna bagian-bagian tersebut, 3) Bagian-
bagian dilihat dalam hubungan keseluruhan berkat individu, 4) Belajar memerlukan
pemahaman (insight), 5) Belajar memerlukan reorganisasi pengalaman yang kontinyu.
[22]

http://www.kumpulanmakalah.com/2016/03/teori-teori-belajar-dalam-
pembelajaran.html

menurut aliran ini adalah mendapatkan insight artinya:


dimengertinya persoalan, dimengertinya hubungan tertentu,
antara berbagai unsur dalam situasi tertentu, hingga hubungan
tersebut jelas dan akhirnya didapatkan kemampuan memecahkan
problem, bukan mengulang-ulang bahan yang dipelajari. [14]
[14] Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008), hal .
58

Anda mungkin juga menyukai