Anda di halaman 1dari 29

BPFK sby

PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN


MANAJEMEN RESIKO
PERALATAN MEDIK
BPFK Surabaya
PENGELOLAAN TEKNOLOGI ALKES

Teknologi Alkes/Kedokteran
telah memberi kontribusi
signifikan dalam pelayanan
Kesehatan
Semakin kompleks teknolo-
ginya, semakin kompleks
juga prosedur penggunaan
dan pengelolaannya
Dimungkinkan terjadi kesalah
an dalam penggunaan &
pengelolaan shg berpotensi
terjadinya kecelakaan
Perlu SDM yang kompeten
BASIC DAN FUNGSI ALAT/
FASILITAS KESEHATAN/KEDOKTERAN

Electric
Mekanis

Radiasi
Fungsi
Fasilitas/AlKes
Kedokteran
Kimia
Resiko
Gas
Frequensi
DEFINISI RISIKO

RISIKO ADALAH :

POTENSI TERJADINYA KERUGIAN


YANG DAPAT TIMBUL DARI PROSES
KEGIATAN SAAT SEKARANG ATAU
KEJADIAN DIMASA DATANG.

ERM, Risk Management Handbook for Health Care


Organization 4
RESIKO?

PaSien

Bisnis Hospital Petugas


Safety kesehatan

lingkungan Fasilitas

Scope of Hospital Risk Management (Revised)-ada resiko hukum/tuntutan


RESIKO PEMAKAIAN ALAT KESEHATAN
Setiap kegagalan fungsi atau kesalahan pemakaian peralatan
yang akan menimbulkan akibat kepada pasien

Tingkat Resiko digolongkan :


Resiko Tinggi,
Resiko Medium dan
Resiko Rendah
TINGKAT RESIKO TINGGI High Risk
Penggunaan Peralatan Kesehatan/Kedokteran

Apabila kegagalan atau kesalahan pemakaian peralatan dapat mengakibatkan


kecelakaan (injury) yang serius terhadap pasien maupun operator

Contoh Peralatan :
Anaesthesi Unit & Vaporizer; Blood Pressure Unit (Invasive);
Defibrilator;
Diagnostic Radiologic IS, Nuclear Medicine Systems;
ElectroSurgical Units;
Ventilator; Incubator Infant; Infution Controler /Pumps, dll.
TINGKAT RESIKO MEDIUM Medium Risk
Penggunaan Peralatan Kesehatan/Kedokteran

Apabila kegagalan atau kesalahan pemakaian dan ketidak beradaan peralatan dapat
menimbulkan dampak (impact) yang signifikan/cukup berarti bagi pasien, tetapi
tidak secara langsung mengakibatkan kecelakaan yang serius terhadap pasien maupun
operator

Contoh Peralatan :
Ambulatory ECG; Aspirator; Blood Pressure Unit (non invasive),
Clinical lab Eq; Ultrasound; Traction Unit; Treadmills, dll
TINGKAT RESIKO RENDAH Low Risk
Penggunaan Peralatan Kesehatan/Kedokteran

Apabila kegagalan atau kesalahan pemakaian dan ketidak beradaan peralatan TIDAK
menimbulkan konsekwensi yang serius

Contoh Peralatan :
Ambulatory ECG; Aspirator; Blood Pressure Unit (non invasive),
Clinical lab Eq; Ultrasound; Traction Unit; Treadmils, dll.
Kecelakaan pada pemakaian
Electro Surgery Unit
Beam Miscalibration of 60Co
(Costa Rica, 1996)

Child affected by
overdose to brain
and spinal cord

loss of ability to
speak and walk

DOM07/PP, lp 11
Inkubator bayi yg terbakar
Bayi dlm inkubator terbakar
WHO, World Alliance for Patient Safety, 2005 :
10 Fakta Keselamatan Pasien
1. Keselamatan Pasien (KP) - isu global yg serius.
2. Negara maju : 10%pasien RI mengalami cedera.
3. Negara berkembang : Risiko infeksi 20 X lebih besar dp di
negara maju
4. Setiap saat 1.4 juta org di seluruh dunia menderita infeksi di
RS ( Hand hygiene !!!)
5. Min 50% peralatan medis di negara berkembang tidak dapat
digunakan atau hanya sebagian yg bisa dipakai
D/substandar atau Th/ yg membahayakan.
6. Di bbrp negara, injeksi krn syringe/jarum reuse tanpa
sterilisasi mencapai 70% 1.3 juta kematian, terutama krn
virus hepatitis B, virus hepatitis C dan HIV
7. Setiap th > 100 juta orang perlu operasi. Di negara
berkembang, 50 % KTD yg dapat dicegah mengakibatkan
kematian / kecacatan
8. Bbrp negara terbebani 6-29 milyar dolar setahun krn
bertambahnya : hospitalisasi, biaya litigasi, infeksi
nosokomial, hilangnya mata pencaharian, kecacatan dan
biaya pengobatan perlu KP
9. Industri berisiko lebih tinggi Penerbangan & Industri nuklir
rekor safety jauh lebih baik dp Yan Kes.
1 KTD diantara 1 juta penumpang pesawat udara,
Yan Kes 1 KTD dengan satu diantara 300 pasien
10. Pengalaman pasien merupakan jantung dari gerakan KP. World
Alliance for Patient Safety bekerja dengan 40
champions (yg di masa lalunya menderita KTD)
mengupayakan Yan Kes yg lebih aman di seluruh dunia
KEKERAPAN TUNTUTAN
DI INGGRIS
TIAP HARI TERJADI KELALAIAN MEDIS
DI AUSTRALIA
KLAIM DITUJUKAN PADA 11,8 / 1000 PESERTA
ASURANSI PROFESI
DI SINGAPURA
KLAIM DITUJUKAN PADA 10,7 / 1000 PESERTA
ASURANSI PROFESI
DI JAKARTA
PIDANA: 48 KASUS DI POLDA METRO
PERDATA: 160 KASUS DIAJUKAN LBH KESEHATAN
(Budi Sampurna, Seminar Perumahsakitan, Surabaya, 24 Maret 2005)
KEKERAPAN ERRORS DI RS
DI A.S.:
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DI 2 RS DI AS: 56% DAN 34%
(BATES, 1995)
KESALAHAN BEDAH : 1:50 PASIEN RAWAT
(GAWANDE, 1999)

DI INDONESIA:
Iwan Dwiprahasto MMedSc, PhD di Jogja:
MEDICATION ERROR DI I.C.U. MENCAPAI 96%
(TAK SESUAI INDIKASI, TAK SESUAI DOSIS, POLIFARMAKA TAK
LOGIS, DLL)
MEDICATION ERROR DI PUSKESMAS: 80-AN %
(Budi Sampurna, Seminar Perumahsakitan, Surabaya, 24 Maret 2005)
MANAJEMEN RESIKO
RESIKO MEDIK
RESIKO MANAJEMEN
RESIKO FASILITAS

PATIENT SAFETY

MUTU
MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT

Kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi


untuk mengurangi risiko cedera dan
kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit,
pengunjung dan
organisasinya sendiri

(The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations


/ JCAHO).

23
MANAJEMEN RISIKO
PERALATAN KESEHATAN

Kegiatan meminimalkan bahaya


terhadap pasien, kegiatan untuk
menciptakan lingkungan
yang aman bagi karyawan, pasien
dan pengunjung

(ASHRM)
MANAJEMEN KEAMANAN FASILITAS

Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan


resiko
Mencegah kecelakaan dan cedera
Memelihara kondisi yg aman
KEBIJAKAN DAN LANGKAH
UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 104 :
Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau keselamatan

Permenkes No.363 Tahun 1998 :


Setiap alat kesehatan yang digunakan pada Sarana Pelayanan Kesehatan wajib
dilakukan pengujian dan atau kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran atau
kinerja dan keselamatan pemakaian.
Pengujian dan atau kalibrasi dilakukan oleh Institusi Penguji secara berkala, sekurang-
kurangnya satu kali dalam setahun
KEBIJAKAN DAN LANGKAH
UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

pasal 7 :
Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, SDM,
kefarmasian dan peralatan

Pasal 16 :
1. meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan,
persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai
2. Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus diuji dan dikalibrasi
oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan
3. Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus
diawasi oleh lembaga yang berwenang
KEBIJAKAN DAN LANGKAH
UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

pasal 17 :
Rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal
7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak
diperpanjang izin operasional rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai