KUSTA
Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Melakukan Penjelasan Dengan Menerangkan
2. Tanya Jawab
G. METODE EVALUASI
Tanya Jawab Dan Lisan
H. KRITERIA EVALUASI
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami penegertiian kusta
2. Peserta mampu mengetahui dan memahami penularan kusta
3. Peserta mampu mengetahui gejala klinis kusta
4. Peserta mengerti akan pengobatan kusta
5. Memahami upaya pencegahan kusta
I. POIN-POIN MATERI
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Gejala Klinis
4. Penegakan Diagnosis
5. Pengobatan
6. Pencegahan
7.
J. MATERI
Kusta yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen
adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir
pada saluran pernapasan atas, serta mata. Sistem saraf yang diserang bisa
menyebabkan penderitanya mati rasa. Kusta disebabkan oleh sejenis bakteri
yang memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam
tubuh. Tanda dan gejala kusta bisa saja muncul setelah bakteri menginfeksi
tubuh penderita selama 2 hingga 10 tahun.
Meskipun dulu sempat menjadi penyakit yang ditakuti, saat ini kusta
tergolong penyakit yang mudah diobati. Ironisnya, hingga saat ini beberapa
daerah di Indonesia masih dianggap sebagai kawasan endemik kusta oleh
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Gejala Kusta
Gejala dan tanda kusta sukar diamati dan muncul sangat lambat. Beberapa di
antaranya adalah:
Mati rasa. Tidak bisa merasakan perubahan suhu hingga kehilangan sensasi
sentuhan dan rasa sakit pada kulit.
Pembesaran pembuluh darah, biasanya di sekitar siku dan lutut.
Perubahan bentuk atau kelainan pada wajah.
Hidung tersumbat atau terjadi mimisan.
Muncul luka tapi tidak terasa sakit.
Kerusakan mata. Mata menjadi kering dan jarang mengedip biasanya
dirasakan sebelum muncul tukak berukuran besar.
Lemah otot atau kelumpuhan.
Hilangnya jari jemari.
WHO menggolongkan kusta menjadi dua jenis berdasarkan kondisi luka pada kulit
penderita, yaitu:
Paucibacillary. Ada luka kulit tanpa bakteri penyebab lepra pada bercak
kusta di kulit.
Multibacillary. Ada luka kulit dengan bakteri penyebab lepra pada bercak
kusta di kulit.
Diagnosis Kusta
Kebanyakan kasus kusta didiagnosis berdasarkan temuan klinis, karena penderita
biasanya bertempat tinggal di daerah yang minim peralatan laboratorium. Bercak
putih atau merah pada kulit yang mati rasa dan penebalan saraf perifer (atau saraf
yang terletak di bawah kulit dapat teraba membesar bahkan terlihat) seringkali
dijadikan dasar pertimbangan diagnosis klinis. Pada kawasan endemik kusta,
seseorang bisa dianggap mengidap kusta apabila menunjukkan salah satu dari dua
tanda utama berikut ini:
Adanya bercak pada kulit yang mati rasa.
Pengobatan Kusta
Mayoritas penderita kusta yang didiagnosis secara klinis akan diberi kombinasi
antibiotik sebagai langkah pengobatan selama 6 bulan hingga 2 tahun. Dokter harus
memastikan jenis kusta serta tersedianya tenaga medis yang mengawasi penderita
untuk menentukan jenis, dosis antibiotik, serta durasi pengobatan.
Pembedahan umumnya dilakukan sebagai proses lanjutan setelah pengobatan
antibiotik. Tujuan prosedur pembedahan bagi penderita kusta meliputi: