didasarkan pada kelerengan dan beda tinggi menurut van Zuidam & Cancelado (1979) (Tabel
3.1) dan dalam penentuan pewarnaannya menggunakan klasifikasi bentukan asal berdasarkan
van Zuidam (1983) (Tabel 3.2). Berdasarkan hal itu, untuk setiap satuan dicantumkan kode
huruf, untuk sub satuan dengan penambahan angka dibelakang. Untuk klasifikasi unit
geomorfologi yaitu : bentuklahan asal Denudasional (Tabel 3.3), Karst (Tabel 3.4), Struktural
Tabel 3.1 Klasifikasi relief berdasarkan sudut lereng dan beda tinggi (van Zuidam-
Cancelado, 1979)
Kemiringan Beda Tinggi Warna
No Relief
Lereng ( % ) (m
)
1 Topografi dataran 02 <5 Hijau
Tabel 3.2 Klasifikasi bentukan asal berdasarkan genesa dan sistem pewarnaan (van
Zuidam, 1983).
No Genesa Pewarnaan
Area with several mass Tidak teratur, lereng menengah curam, to-pografi
D11
movement bergelombang-berbukit, tersayat menengah (slides,
slump, and flows).
Tabel 3.5. Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal struktural (Van Zuidam,
1983).
Kode Unit Karakteristik
Ada sembilan aspek yang perlu dipahami dalam memperlajari Geomorfologi (Thornbury,
1954), yaitu :
1. Proses Geomorfik yang bekerja pada masa geologi juga bekerja sekarang. The
present is the key to the past
2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk
lahan, dan struktur geologi discerminkan oleh ben tuklahannya.
3. Proses Geomorfologi meninggalkan bekas tertentu pada bentuk lahan dan setiap
proses geomorfologi yang bekerja meninggalkan karakteristik tertentu pada masing-masing
perkembangannya.
4. Karena perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka dihasilkan
urutan bentuk lahan yang mempunyai karakteristik tertentu pada masing-masing tahap
perkembangannya.
5. Evolusi Geomorfik yang kompleks lebih umum dibandingkan dengan evolusi
geomorfik yang sederhana.
6. Sebagian kecil bentukan di permukaan bumi lebih tua dari Tersier dan sebagian besar
lebih muda dari pleistosen.
7. Studi bentang lahan yang ada sekarang tidak akan berhasil dengan baik jika tidak
memperhatikan perubahan-perubahan geologi dan iklim dimasa lampau.
8. Apresiasi iklim dunia diperlukan untuk mengetahui berbagai variasi pentingnya
perbedaan proses geomorfologi.
9. Walaupun geomorfologi menekankan bentukan yang ada sekarang, namun untuk
mengetahui secara mendalam perlu dipelajari sejarah pembentukan bentuk lahan tersebut.
(Thornbury, 1954)
Selain harus memahami 9 konsep dasar tersebut, diharuskan juga untuk memahami Aspek
kajian Geomorfologi. yang mencakup :
Geomorfologi :
1. Morfografi : Deskripsi bentuk lereng
2. Morfometri : Aspek kuantitatif bentuk lereng, panjang lereng, dan beda tinggi.
Morfogenesa :
1. Morfostruktur aktif : proses dinamika endogen
2. Morfostruktur pasif : tipe dan struktur lithologi dan kaitannya dengan pelapukan dan
erosi.
3. Morfodinamik : Proses dinamika eksogen dalam kaitannya dengan aktivitas angin, air,
es, gerak massa batuan, dan vulkanisme.
Morfokronologi :
1. Umur Relatif
2. Umur Absolut
Morfoaransemen : adalah susunan keruangan dan hubungan berbagai macam bentuk lahan
dan proses yang berkaitan. Sumber : Thornbury, 1954.