BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, baik di
desa terlebih di perkotaan. Hampir seluruh aktifitas kehidupan masyarakat
berhubungan dengan lalu lintas. Permasalahan-permasalahan lalu lintas
tidak sebatas menghambat tata kehidupan masyarakat tetapi bisa
menghancurkan bahkan mematikan. Untuk itu dibutuhkan keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelacaran berlalulintas (Kamseltibcarlantas)
sehingga masyarakat dapat melaksanakan segala aktifitasnya dengan
baik, lancar, aman, nyaman sehingga produktivitas kehidupan yang
dihasilkan dapat terus tumbuh dan berkembang. Tentu mewujudkanya
tidak semudah mengucapkanya, namun setidaknya kita tahu dulu apa
yang harus kita perbuat dan mengapa kamseltibcarlantas penting dan
harus diwujudkan dan dipelihara.
Kecelakaan lalu lintas terjadi di sana-sini dan ironisnya yang tidak
luput menjadi korbannya adalah para generasi muda harapan bangsa
yaitu para pelajar, baik itu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mapun siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), yang tentu saja mereka
belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM), disamping menjadi korban
dijalan raya, para generasi muda ini sering melakukan berbagai
pelanggaran bahkan kejahatan di Jalan raya dengan diawali dengan
membentuk kelompok-kelompok yang disebut dengan geng motor dan
aksi mereka sangat meresahkan masyarakat. Sangat disayangkan jika
para generasi muda ini menjadi korban kecelakaan lalu lintas, bila terjadi
kecelakaan maka dengan mudah kita mengatakan human error, tanpa
mau lagi melihat faktor lainya. Ini bukti kita tidak cerdas memikirkan
1
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
2
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
seremonial, karena ketakutan atau terpaksa oleh karena itu yang sangat
dibutuhkan adalah adanya kesadaran dari para pengguna jalan raya
karena dengan kesadaran maka semua yang dilakukan tentu adanya
ketulusan dan dilandasi oleh pengetahuan yang baik dan benar sedini
mungkin, yang semuanya ini dapat dimulai dengan adanya pendidikan
masyarakat tentang lalu lintas dari Kepolisian khususnya Satuan Lalu
lintas dalam program Dikmas lantas.
B. Dasar
3
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
D. Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas,
maka rumusan masalah tulisan ini dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
4
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
E. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan Penulis, maka naskah karya
perorangan ini dibatasi pada evaluasi program Dikmas Lantas
untuk membangun kesadaran masyarakat secara umun dan secara
khusus bagi para pelajar akan pentingnya mematuhi ketentuan
yang berlaku dijalan raya demi meningkatkan tingkat keselamatan
berlalulintas di jalan raya.
F. Tata Urut
Polri memiliki berbagai program preemtif, preventif dan
penegakkan hukum yang berhubungan dengan pemeliharaan
Kamtibmas. Dibidang lalu-lintas salah satu program preemtif adalah
Dikmas Lantas, yaitu program pendidikan masyarakat tentang lalu
lintas (Dikmas Lantas) guna meningkatkan kesadaran akan
keselamatan di jalan raya, program inilah yang akan diuraikan
dalam tulisan ini yang terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II
Pembahasan dan Bab III Penutup.
5
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
BAB II
PEMBAHASAN
6
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
mengingatkan kita "esse est persipi, sesuatu itu ada karena di mengerti".
Bagaimana akan peka, akan peduli dan akan menindaklajuti kalau tidak
mengerti. Ini yang menjadi pemikiran utama dan prioritas pertama dalam
mewujudkanan memelihara kamseltibcarlantas. Karena tanpa adanya
edukasi, tanpa ada pengertian maka sesuatu itu tidak ada. Kalau
pengertianya hanya kewenangan, kekuasaan, pengeksploitasian maka
tiada lagi untuk kerelaan berkorban, semua pelayanan bukan untuk
kemanusiaan dan keselamatan tentu untuk uang, kesenangan bagi yang
berwenang dan berkuasa. Tentu sasaranya rakyat yang terus menerus
dibodoh-bodohi dan tentu akan tetap dibiarkan bodoh (Polisi Harapan dan
Kenyataan, Anton Tabah dan Kunarto, 1995).
Safety first, keselamatan yang utama. Pandai, kaya, mempunyai
jabatan tinggi, terhormat, terkenal kalau tidak selamat ya percuma.
Seorang suhu atau guru Silat mengatakan : "orang yang jagoan bukan
orang yang anti peluru, anti bacok, anti air keras, dan sebagianya tetapi
orang yang selamat". Maka kalau kita dalam menata lalu lintas tanpa
memikirkan keselamatan tentu juga akan sia-sia. Keselamatan adalah
bagian dari kemanusiaan, yang berarti juga sadar dan peduli akan aset
utama bangsa, penerus bangsa dan tentu citra dan nama baik bangsa.
Segala sesuatu yang dipaksakan tidak ada hasilnya, atau hasilnya
semu. Demikian halnya dengan Kamseltibcarlantas memaksakan atau
dibangun dengan paksaan tentu sifatnya hanya temporer dan sementara
saja, sebatas kepura-puraan, supervisial dan seremonial, mungkin juga
karena ketakutan atau terpaksa. Kesadaran merupakan kunci utama.
Dengan adanya kesadaran berarti bangun dari tidur dan tentu tidak
mabok, tidak terjebak, tidak terpedaya, tidak pula karena ketakutan atau
karena paksaan. Dengan kesadaran maka semua yang dilakukan tentu
adanya ketulusan dan kebersamaan tidak ada lagi yang saling menyebut
dirinya jagoan, tetapi kemitraan. Bermitra mencari akar masalah dan
solusinya. Irjen pol Ating Natadikusuma Kapolda Metro Jaya yang pertama
mengingatkan : "kewenangan dan kekuasaan harus dilandasi
pengetahuan, kalau salah orang menggunakan maka akan menjadi
7
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
8
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
1) Pendidikan.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam rangka mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Indonesia,
Badudu, JS dan Sutan, 2001).
2) Masyarakat.
Pengertian masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dan atau
sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan
ikatan-ikatan aturan tertentu.
3) Lalu lintas jalan.
Adalah gerak pindah kendaraan, orang, dan hewan dengan atau
tanpa alat penggerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan
penggunaan jalan sebagai ruang geraknya.
4) Dikmas bidang Lalu lintas.
Pendidikan masyarakat tentang lalu lintas disingkat Dikmas lantas
adalah segala kegiatan dan usaha untuk menumbuhkan pengertian,
dukungan dan pengikutsertaan masyarakat secara aktif dalam usaha
menciptakan keamanan ketertiban dan kelancaran lalu lintas melalui
proses pengajaran dan pelatihan.
Sasaran pendidikan masyarakat di bidang lalu-lintas yakni terhadap
individu dan kelompok yang cenderung menyimpang atau tidak
bertanggung jawab di jalan raya, namun pelaksanaan Dikmas lantas
meliputi seluruh lapisan masyarakat, yang terdiri dari 2 (dua) golongan
masyarakat yaitu terhadap masyarakat yang tidak terorganisir
(Masyarakat umum) dan terhadap masyarakat terorganisir (Pelajar).
Terhadap masyarakat yang tidak terorganisir atau masyarakat umum tidak
memiliki suatu karakteristik yang sama oleh karena itu perlu ditetapkan
suatu sasaran dan tujuan yang diharapkan tercapai dalam kegiatan
Dikmas Lantas ini, seperti :
1) Mencegah, menghapuskan atau memulihkan sesuatu yang
merupakan ancaman, gangguan, pelanggaran dan kecelakaan lalu-
9
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
lintas.
2) Pencegahan terhadap faktor-faktor yang cepat dan timbulnya hal-hal
yang melanggar hukum di jalan raya atau mencegah masyarakat
agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang melanggar hukum di
jalan raya.
3) Meningkatkan (promoting) ketaatan masyarakat terhadap hal-hal
yang bersifat pelanggaran lalu-lintas.
Bagi masyarakat umum, program Dikmas lantas ini adalah salah satu
program yang sifatnya reemtif edukasi, sehingga dalam kegiatan Dikmas
Lantas yang dilaksanakan adalah dengan komunikasi yang bersifat
informatif, persuasif melalui prosedur yang disebut atention action (wujud
perhatian), pemberitahuan, memberikan motivasi yaitu mendorong
untuk menerima penjelasan dan melakukan/mengaplikasikan
didalam kehidupan sehari-hari dan Dikmas lantas ini bersifat persuasif,
yaitu bersifat mengajak bukan memaksa.
Taktik dan Teknik Dikmas Lantas terhadap masyarakat terorganisir
seperti Pelajar, Pramuka Saka Bhayangkara dan Patroli keamanan
sekolah (PKS) adalah dengan methode kegiatan pendidikan dan latihan,
yang bertujuan untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat khususnya
para pelajar dalam menciptakan Kamtibcar Lantas dan mengendalikan
potensi positif pelajar agar dapat membantu secara fisik pelaksanaan
tugas - tugas Polisi lalu-lintas. Sasaran yang diharapkan dalam Dikmas
lantas bagi pelajar ini adalah :
a) Penguasaan peraturan - peraturan / Undang - undang Lalu-lintas.
b) Kemampuan menjelaskan masalah lalu-lintas.
c) Pemberian teladan dalam disiplin lalu-lintas
d) Kemampuan untuk membantu tugas - tugas Polisi lalu-lintas
(Pengaturan, Penjagaan lalu-lintas).
Materi pendidikan dan latihan terhadap Saka Pramuka Bhayangkara
misalnya adalah disamping materi tentang kepramukaan juga
ditumbuhkan kecintaan terhadap Kamseltibcarlantas serta peran Pramuka
Saka Bhayangkara sebagai wadah partisipasi dikalangan Pramuka
10
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
11
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
12
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Adapun salah satu upaya Polri dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat agar terhindar dari segala perbuatan
melawan hukum demi keselamatan dijalan raya adalah
dengan menyelenggarakan "Pendidikan masyarakat
dibidang lalu-lintas"
2) Pendidikan masyarakat tentang lalu lintas disingkat Dikmas
lantas adalah segala kegiatan dan usaha untuk
menumbuhkan pengertian, dukungan dan pengikutsertaan
masyarakat secara aktif dalam usaha menciptakan
keamanan ketertiban dan kelancaran lalu lintas melalui
proses pengajaran dan pelatihan.
3) Kegiatan Dikmas Lantas teridiri dari : a) Mencegah,
menghapuskan atau memulihkan sesuatu yang merupakan
ancaman, gangguan, pelanggaran dan kecelakaan lalu-
lintas, b)Pencegahan terhadap faktor-faktor yang cepat dan
timbulnya hal-hal yang melanggar hukum di jalan raya atau
mencegah masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh
hal-hal yang melanggar hukum di jalan raya, c)
Meningkatkan (promoting) ketaatan masyarakat terhadap
hal-hal yang bersifat pelanggaran lalu-lintas.
4) Kesadaran akan keselamatan di Jalan raya harus
ditanamkan sedini mungkin bagi para pelajar karena mereka
sangat rentan menjadi korban kecelakaan sekaligus menjadi
pelaku pelanggaran hukum di jalan raya.
13
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
14
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
Daftar Pustaka
Dokumen-Dokumen
15
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
16
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
Oleh :
ADIT PRIYANTO, AMd. IK. SH
IPTU NRP 86042016
POLRES KUPANG
POLDA NUSA TENGGARA TIMUR
17
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
2013
18