penyelesaian proyek
Kabinet Indonesia bersatu dua, tinggal hitungan bulan. Tetapi, penyerapan APBN 2014
Kementerian PU sampai dengan 15 Agustus 2014, baru mencapai Rp 31,75 triliun atau 42,08
persen dari total Rp 75,46 triliun yang dialokasikan dengan pengerjaan fisik baru mencapai
47,03 persen.
"Mengingat waktu tersisa tinggal 5 bulan, perlu dilakukan percepatan penyelesaian untuk
semua kegiatan yang ada dengan tetap memperhatikan kualitas," ujar Menteri Pekerjaan
Umum, Djoko Kirmanto dalam keterangan tertulis, Senin (18/8).
Dia meminta, memasuki semester II tahun 2014, pencapaian pembangunan dalam rencana
jangka panjang dan menengah sejak 2010, perlu dicatat dan dimonitor. PU mengklaim, secara
keseluruhan rata-rata pencapaian sasaran pembangunan infrastruktur PU dan permukiman
telah mencapai hampir 100 persen bahkan ada yang sudah melampaui 100 persen target
sasaran RPJMN.
Beberapa program diantaranya, bidang sumber daya air, fokus pembangunan diarahkan untuk
mendukung ketahanan pangan dan pencapaian surplus produksi beras 10 juta ton. Sampai
dengan akhir Juli 2014, PU telah melakukan peningkatan atau pembangunan jaringan irigasi
seluas 429,7 ribu ha dan rehabilitasi 2 juta hektar daerah irigasi termasuk operasi dan
pemeliharaannya yang direalisasikan diantaranya melalui pembangunan waduk, embung, dan
sebagainya.
Di samping waduk tersebut, juga telah diselesaikan 342 embung/situ, serta konservasi danau
dan situ untuk mendukung penyediaan air baku melalui pembangunan/peningkatan kapasitas
sarana dan prasarana penyedia air baku sebesar 51,44 metrik ton per detik dan melalui
rehabilitasi sarana dan prasarana penyedia air baku sebesar 34,12 m3 per detik.
Di bidang Bina Marga, upaya peningkatan konektivitas dan kelancaran arus orang dan barang
serta keselamatan (safety) dengan membangun jalan dan jembatan baru, meningkatkan
struktur/pelebaran dan/atau kapasitas jalan; serta merehabilitasi/memelihara jalan secara
berkala dengan target kondisi jalan dalam keadaan mantap akan mencapai 94 persen.
"Neraca transaksi berjalan defisit itu karena impor minyak besar. Kalau
supply minyak dihentikan nanti dampaknya inflasi," ucap Hendri di Jakarta,
Rabu (13/8).
Sementara itu, pemerintah juga dinilai tidak serius mencari sumber energi
pengganti seperti biodiesel. Jika serius, pemerintah seharusnya
menetapkan harga CPO agar pemilik kebun kelapa sawit juga memperoleh
untung.
"Ini Harus ada solusi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
CPO itu harusnya ditetapkan harganya," tegasnya.
"Ini diserahkan saja ke Pertamina dan BPH Migas. Sekarang dagang BPH
Migas dan Pertamina. Pemerintah cuma sampaikan enggak akan tambah
kuota lagi," tutupnya.
Pemerintah butuh Rp 800 triliun buat benahi kawasan kumuh
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Imam S Ernawi
memaparkan sedikitnya ada sekitar 54 ribu hektar kawasan kumuh yang
tersebar di Indonesia. Untuk membenahi kawasan kumuh tersebut,
Pemerintah dapat menghabiskan anggaran sekitar Rp 800 triliun.
Untuk penataan fisik, paling tidak dibutuhkan Rp 200 triliun. Tetapi hal itu
belum termasuk dalam sarana dan prasarana seperti sanitasi, penyediaan
air minum dan lain sebagainya. "Jadi kalau dihitung seluruhnya
pembenahan mulai dari sarana dan pra sarana, penyediaan air bersih,
sanitasi dan lainnya menghabiskan Rp 800 triliun," ucapnya.