002115 0019

Indonesian A: Language and Literature

Course Section: Part 1 Language in Cultural Context

Candidate Name: Sadha Satya Lotan

Candidate Number: 002115 0019

School Name: Cita Hati Christian High School

Topic: Gender

Title: Film Tidaklah Lengkap tanpa Wanita

Text Type: Koran

Learning Outcomes:

Analyze how audience and purpose affect the structure and content of texts.

Analyze the impact of language changes.

Demonstrate an awareness of how language and meaning are shaped by culture and
context.

Word Count:

Rationale 207

Text 805

Pages 5

1
 002115 0019

Rationale
Written Task ini memiliki tema gender dan berasal dari Part 1 Language and
Cultural Context. Written Task akan berbentuk koran dan sumber utama dari Written Task ini
adalah Sundance Institute and Women in Film Release Unprecedented Study on Women
Directors.
Koran ini akan memberitakan munculnya film-film baru dengan wanita sebagai tokoh
utamanya atau protagonisnya. Karena itu, koran ini akan diterbitkan pada zaman modern.
Koran ini juga diterbitkan di Indonesia. Target pembaca dalam koran ini adalah kalangan
umum, terutama para wanita. Target pembaca koran juga merupakan remaja laki-laki yang
suka menonton film. Tujuan penulisan Written Task adalah untuk menyadarkan para pembaca
tersebut bahwa wanita juga tidak kalah penting dari pria dalam dunia perfilman dan wanita
sangatlah dibutuhkan dalam dunia perfilman. Koran ini juga bertujuan untuk menyampaikan
pesan bahwa diskriminasi wanita dapat dikurangi bahkan melalui film. Karena itu, judul
terbaik untuk Written Task ini adalah Film Tidaklah Lengkap tanpa Wanita. Alasan
dipilihnya koran sebagai bentuk dari teks adalah karena setiap hari koran selalu menampilkan
banyak berita terbaru yang dapat dibaca oleh siapa saja. Bahasa yang akan digunakan pada
koran ini tentu akan bersifat formal.
Koran yang akan dibuat ini akan mengutip beberapa perkataan narasumber. Beberapa
nama dan organisasi yang ada di koran dibuat hanya untuk menyelesaikan Written Task ini.

2

MOVIES &
ENTERTAINMENT
Loka Pos
JUMAT 23 MEI TAHUN 2014
Film Tidaklah Lengkap Tanpa Wanita
Poster film Maleficent (kiri), Divergent (tengah-atas), The Hunger Games: Catching Fire (tengah-bawah),
Snow White and The Huntsman (kanan-atas) dan Frozen (kanan-bawah)
JAKARTA Banyak film baru yang
akan ditayangkan di bioskop
minggu depan. Maleficent salah
satunya. Maleficent merupakan
Live Action Movie yang diangkat
dari film animasi Sleeping Beauty
dari Walt Disney pada tahun 1959.
Angelina Jolie adalah pemeran
utama dalam film ini. Maleficent
akan ditayangkan pada Jumat, 30
Mei 2014. Masih seminggu sebelum
waktu penayangan, tapi sudah
banyak yang tidak sabar untuk
menontonnya. Hal yang sama
terjadi 2 bulan lalu pada film
Divergent dan tahun lalu pada film
The Hunger Games: Catching Fire.
Wanita sebagai protagonis
adalah keunikan dari Divergent dan
The Hunger Games: Catching
Fire, papar Ardi, ketua Organisasi
Pecinta Film yang didirikan sejak
Jangan Mau Ketinggalan
2012 lalu. Memang, protagonis dari
film-film tersebut adalah wanita.
Maleficent diharapkan dapat
mengikuti jejak kedua film yang
sangat digemari tersebut, karena
protagonis pada film Maleficent
pun adalah seorang wanita. Ardi
kembali mengatakan, pada zaman
modern ini, wanita memang lebih
pintar soal akting bila dibandingkan
dengan pria. Mereka juga
mempunyai daya tarik tersendiri
Stacy L. Smith pernah
melakukan penelitian film dari
2002-2012. Berdasarkan penelitan
yang dilakukan oleh Stacy, 29.8%
dari pembuat film adalah wanita.
Film yang dibuat oleh wanita
tersebut lebih melibatkan wanita
daripada pria. Stacy juga
menyebutkan beberapa kendala
yang masih dialami wanita adalah
3
002115 0019
Halaman 3
stereotipe wanita sebagai direktur
perfilman kuranglah baik. Beberapa
wanita tidak diperkerjakan dalam
perfilman hanya karena mereka
adalah wanita. Tapi, sejak munculnya
film The Hunger Games: Catching
Fire pada November lalu, peran
wanita dalam dunia perfilman
bertambah kuat. Hal ini terbukti
dengan munculnya Divergent yang
dibintangi oleh Shailene Woodley.
Dan Maleficent ini makin menguatkan
peran wanita dalam dunia perfilman.
Sebelum The Hunger Games:
Catching Fire pun, wanita
sebenarnya sudah mulai memiliki
peran protagonis. Snow White and
the Huntsman yang ditayangkan pada
p e rt e n ga h a n t a h u n 2 0 1 2 p u n
memiliki aktor wanita Kristen Stewart
sebagai protagonis dari cerita
tersebut, tutur Ardi. Ardi
melanjutkan, film animasi Frozen
juga memiliki Elsa dan Anna sebagai
protagonis. Tak dapat dipungkiri lagi
fakta-fakta menguatnya peran wanita
dalam dunia perfilman.
Te nt u s a ja wa n it a s a n ga t
berperan dalam dunia perfilman.
Apalagi kalau bukan karena gerakan
emansipasi wanita yang menyadarkan
kita betapa pentingnya peran wanita.
Wanita memang memiliki daya tarik
tersendiri yang susah dijelaskan
dengan kata-kata. Lantas saya pun
me nce tus ka n ide u ntu k mu la i
menayangkan banyak film dimana
wanita sebagai protagonisnya, jelas
Jovan, Manajer XXI Jakarta. Dan
hasilnya merupakan suatu hit karena
Baca Film Hal 12

MOVIES &
ENTERTAINMENT
Loka Pos
JUMAT 23 MEI TAHUN 2014
FILM
Sambungan dari Hal 3
bioskop di beberapa kota seperti
Jakarta, Surabaya dan Samarinda
kebanjiran penonton, lanjut Jovan.
Film-film seperti Harry Potter, The
A v e n g e rs d a n T h e A ma zi n g
Spider-Man 2 juga melibatkan
wanita, namun peran mereka
tidaklah sebesar The Hunger
Games: Catching Fire ataupun
Divergent. Memang Harry Potter,
The Avengers dan The Amazing
Spider-Man 2 juga mengundang
banyak penonton, namun tidak
sebanyak The Hunger Games:
Catching Fire, Divergent dan film-
film lainnya, papar Jovan.
Film-film ini menyebabkan
masyarakat memiliki pandangan
yang berbeda tentang peran wanita
yaitu lebih menghargai wanita.
Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh Organisasi Wanita Indonesia,
setelah ditayangkannya film-film
tersebut, tingkat diskriminasi
wanita menurun sampai sepuluh
persen. Untunglah, sekarang
masyarakat sadar betapa besarnya
peran wanita. Film dengan
protagonis wanita memang sudah
d ige ma ri bah ka n s e ja k du lu
sebelum The Hunger Games:
Catching Fire ataupun Divergent
muncul. Salah satunya adalah The
V a mp i r e L o v e r s y a n g m u l a i
ditayangkan sejak tahun 1970,
kata Fatih, ketua Organisasi Wanita
Indonesia. Peran wanita dalam
dunia perfilman memang sangatlah
002115 0019
Jangan Mau Ketinggalan Halaman 12
penting. Perbedaan kedudukan protagonis wanita ini.
antara pria dan wanita akan
berkurang dengan adanya film-film
Sebelumnya, memang diskriminasi
wanita seringkali terjadi. Masyarakat
p r o t a g o n i s w a n i t a .
Terlebih lagi, film Maleficent
dapat ditonton oleh hampir semua
masih kurang sadar sebelum
menonton film-film protagonis wanita.
Pandangan masyarakat terhadap
umur. Rasa persamaan kedudukan wanita tentunya mulai berubah setelah
antara pria dan wanita akan mulai menonton film-film tersebut. Wanita
terbina bahkan kepada anak kecil yang sebelumnya dianggap lemah,
dengan film Maleficent ini. sekarang sudah tidak dianggap lemah
Menikmati hibura n sekaligus lagi dan mulai berkembang. Selain
mengurangi diskriminasi wanita, menimbulkan dampak pada
bagaikan sambil menyelam minum berkurangnya diskriminasi wanita, film
air, siapa sangka salah satu cara ini juga dapat memacu semangat kerja
efektif untuk membuat wanita para pria untuk tidak mau kalah dari
memiliki peran lebih besar dan para wanita, dan juga semangat kerja
penting adalah dengan cara para wanita karena terinspirasi dari
menayangkan film-film dengan film-film tersebut. Hal-hal ini nantinya
protagonis wanita. Diskriminasi dapat menyebabkan meningkatnya
terhadap wanita merupakan salah perekonomian Indonesia dan
satu masalah yang sering kami munculnya film-film kreatif dari
hadapi. Kami awalnya merasa Indonesia.
heran, karena adanya pengurangan Satya Loka
tingkat diskriminasi wanita hingga
sepuluh persen, karena tidak ada Marmut Merah Jambu
perubahan pada faktor-faktor yang
kami jadikan acuan. Setelah kami
selidiki, ditayangkannya film
dengan protagonis wanita adalah
satu-satunya faktor yang
memungkinkan berkurangnya
diskriminasi, papar Johan, wakil
ketua Lembaga Persamaan Derajat.
Akibat-akibat diskriminasi
wanita seperti tidak mendapat upah
yang sama meskipun pekerjaan
sama, wanita kurang dianggap
dalam pengambilan pendapat,
kurangnya lapangan kerja untuk
wanita, masalah-masalah seperti ini
kita dapati telah berkurang, jelas
Johan lebih lanjut. Johan
melanjutkan, pandangan
masyarakat terhadap peran wanita Marmut Merah Jambu mengundang banyak
pasti sudah berbeda dan lebih baik penonton ke bioskop sejak 8 Mei sampai hari ini.
k a r e n a f i l m - f i l m
4
 002115 0019

Daftar Pustaka

Anonymous. (2013, October 2) [Catching Fire Poster] Retrieved from

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Catching-Fire_poster.jpg
Anonymous. (2014, March 12) [Frozen Poster] Retrieved from
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Frozen_(2013_film)_poster.jpg
Anonymous. (2014, July 19) [Maleficent Poster] Retrieved from
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Maleficent_poster.jpg
Anonymous. (2012, November) [Newspaper of The Year oleh World Young Reader 2011]
Retrieved from http://okepos.blogspot.com/2012/11/jawa-pos-dan-sejarahnya.html
Anonymous. (2014, July 29) [Poster Marmut Merah Jambu] Retrieved from
http://www.dafont.com/forum/read/176137/marmut-merah-jambu-font
Anonymous. (2012, May 11) [Snow White and the Huntsman Poster] Retrieved from
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Snow_White_and_the_Huntsman_Poster.jpg
Gocobachi, P. (2013, November 12) [Divergent Poster] Retrieved from
http://insidemovies.ew.com/2013/11/12/divergent-poster-debut-shailene-woodley/
Silverstein, M. (2013, January 21) Sundance institute and women in film release
unprecedented study on women directors. Retrieved from
http://blogs.indiewire.com/womenandhollywood/sundance-institute-and-women-in-
film-release-unprecedented-study-on-women-directors